Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dhevy Setya Wibawa
Abstrak :
Studi sosiologi tentang Leisure sejauh penulis amati, terfokus pada kelas menengah dan atas. Padahal secara logika, aktivitas waktu luang merupakan bagian dari sisi kehidupan seseorang selain bekerja. Fenomena waktu luang bahkan dapat dikatakan sebagai salah satu kebutuhan hidup setiap orang. Aktivitas waktu luang menjadi sesuatu yang dinamis untuk dikupas karena keberadaannya sangat dipengaruhi oleh dominasi faktor ekonomi; pandangan yang melihat kemampuan memiliki aktivitas waktu luang yang erat kaitannya dengan kemampuan ekonomi seseorang. Namun aktivitas waktu luang selama ini lebih dianggap sebagai kegiatan yang dimiliki kelas menengah dan atas. Dengan menggunakan beberapa teori tentang leisure, studi ini mencoba mengaplikasikannya pada permasalahan aktivitas waktu luang masyarakat lapisan bawah, khususnya anak jalanan. Pembentukan pola aktivitas waktu luang anak jalanan diasumsikan dipengaruhi oleh aspek-aspek, baik yang bersifat internal maupun eksternal. Aspek internal yang dimaksudyaitu stereotip anak jalanan dan status pendidikan mereka. Sedangkan aspek eksternal terdiri dari beberapa hal yang terkait dengan budaya, yaitu budaya komunitas jalanan, budaya patriarkal, budaya kaum muda (youth culture) serta budaya konsumen (consumer culture). Secara khusus studi ini bertujuan untuk pengembangan pengaplikasian teori leisure pada masyarakat kelas bawah dan memperoleh pengetahuan tentang alokasi waktu dan pola aktivitas waktu luang pada anak jalanan. Jenis panelitian ini bersifat deskriptif yang bertujuan menggambarkan realitas social yang kompleks. Populasi pada penal itian ini adalah anak jalanan yang berdomisili di Jakarta Penelitian ini menggunakan kombinasi data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif yang dipakai adalah data sekunder, yaitu data hasil pemetaan dan survai sosial yang dilakukan oleh PKPM Unika Atma Jaya pada tahun 1999. Pada studi ini data kuantitatif digunakan untuk memberikan gambaran tentang profit anak jalanan di Jakarta, sementara data kualitatif digunakan untuk memberikan gambaran tentang aktivitas waktu uang anak jalanan secara lebih mendalam dan detail. Pengumpulan data primer menggunakan metode diskusi kelompok terfokus (Focus Group Discussion) dan wawancara mendalam (Indepth Interview). Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak jalanan membuat pembedaan atas aktivitas kerja dan aktivitas non-kerja, atas dasar perolehan penghasilan (uang). Sementara aktivitas non-kerja terdiri atas aktivitas hiburan, aktivitas masa depan dan aktivitas yang dapat di kategorikan sebagai melakukan sesuatu yang bersifat wajib tetapi tidak mendapat uang. Keunikan anak jalanan yang bekerja. pada sektor informal membuat mereka tidak membuat pembedaan secara tegas antara aktivitas kerja dan aktivitas non-kerja. Temuan lain memperlihatkan bahwa pola aktivitas waktu luang anak jalanan tidak semata-mata dipengaruhi oleh faktor ekonomi saja. Walapun secara ekonomis mayoritas anak jananan merupakan bagian dari masyarakat kelas bawah, tetapi secara kultural mereka dipengaruhi oleh budaya patriarkal yang masih kuat, budaya jalanan dan budaya kaum muda (youth culture). Selain itu perkembangan kapitalisme modern yang masuk pada berbagai sendi dan lapisan masyarakat dunia, sangat kuat berperan dalam menumbuhkan budaya konsumen (consumer culture) pada berbagai lapisan sosial masyarakat. Pengaruh budaya konsumen dengan berbagai produk komoditas yang bersifat massal dalam wujud barang, fesyen, gaya hidup, dll. juga berpengaruh atas aktivitas waktu luang anak jalanan. `Penjajahan' dalam wujud pengaruh budaya konsumen inilah yang dikhawatirkan lebih bersifat destruktif terhadap perkembangan seorang anak yang tumbuh dan berkembang secara bebas di jalan.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salwa Wanda Al-Bani
Abstrak :
Pekerjaan yang membosankan dan mobilitas masyarakat yang tinggi menyebabkan aktivitas waktu luang menjadi gaya hidup pekerja. Pekerja generasi milenial menjadi sangat pemilih mengenai tempat dimana mereka akan beraktivitas untuk menghabiskan waktu luang karena mereka tidak hanya ingin menggunakan waktu luang untuk bersenang-senang, melainkan menggunakan waktu luang dengan optimal dan produktif. Penelitian ini bertujuan untuk mensintesiskan aktivitas berdasarkan motivasi serta pola penggunaan waktu dan ruang pekerja generasi milenial pada area perkantoran Segitiga Emas DKI Jakarta ketika menggunakan waktu luangnya pada hari kerja di dalam mall. Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner di media sosial internet dan observasi lapang. Analisis data dilakukan menggunakan analisis deskriptif dan analisis spasial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rutinitas harian yang padat, mengutamakan motivasi convenience sebagai keefektifan berkunjung ke mall yang dekat dan strategis dari kantor, serta variasi jenis tenant dan fasilitas. Penggunaan waktu luang pekerja milenial di mall paling sering dilakukan di tenant kebutuhan primer yaitu tenant F&B sebagai ruang bersosialisasi dengan durasi kunjungan pendek. ......Boring work and high social mobility cause casual activities to become a lifestyle for workers. Millennial generation workers are very picky about where they spend their free time doing activities because they don't only want to use their free time for fun, but to use their free time optimally and productively. This study aims to synthesize activities based on the motivations and patterns of space and time utilization of millennial generation workers in the DKI Jakarta Golden Triangle office area when using their free time on weekdays at the mall. Data collection was carried out by distributing questionnaires on internet social media and field observations. Data analysis was performed using descriptive analysis and spatial analysis. The results of the study show that busy daily routines prioritize convenience motivation as the effectiveness of visiting malls that are close and strategic from the office, as well as variations in the types of tenants and facilities. Most of the millennial workers' free time at the mall is used by primary needs tenants, namely F&B tenants as a social space with a short visit duration.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puguh Hariyanto
Abstrak :
ABSTRAK
Convenience store atau ?toko nyaman? telah mewarnai wajah Jakarta. Convenience store menjadi ruang baru bagi pengunjung. Penelitian dilakukan di wilayah Kemanggisan Jakarta Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku dan persepsi kaum urban dalam memanfaatkan convenience store. Apa saja yang menarik bagi mereka sehingga betah berlama-lama di sana. Melalui metode survei dan wawancara, convenience store menjadi ruang interaksi dengan orang lain, mengerjakan tugas, atau meluangkan waktu semata. Berbagai fasilitas yang ditawarkan seperti makanan dan minuman yang terjangkau, wifi, toilet, tempat bersih, terang, dan lapang memang memungkinkan kaum urban betah berlama-lama di sana. Bahkan convenience store menjadi tempat untuk mengisi waktu kosong di tengah kepenatan kehidupan Jakarta
ABSTRACT
Convenience store have been coloring Jakarta city faces. Now, convenience store become a new space for visitors. This research done in Kemanggisan area, West Jakarta. This research aims to know the behavior and perception of urban house in utilizing the convenience store. Any appeal to them so that linger there. Through some survey and interviews, convenience store become a space of interaction with other people, do some chores, or just spend some time alone. A variety facility offered such affordable food and drinks, wifi, toilets, clean and bright place make house of urban taste linger in there. Even, convenience store become a place to fill empty time in the midst of fatigue life in Jakarta.
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puti Rani Aisyah
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini membahas peran fungsi Ruang Terbuka Publik RTP terhadap pemanfaatan waktu luang masyarakat. Adapun penelitian ini berlokasi di RTH Kalijodo, Kelurahan Pegajalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Penelitian ini berfokus untuk mencari tahu mengenai peran fungsi RTH Kalijodo dalam memfasilitasi waktu luang masyarakat, serta melihat faktor pendukung dan faktor penghambat selama proses pengisian waktu luang tersebut berlangsung. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode kualitatif. Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara mendalam, observasi, dan studi literatur. Pemilihan informan dilakukan dengan purposive sampling, dan terbagi atas pengelola RTH Kalijodo, masyarakat pengunjung yang tinggal di sekitar RTH Kalijodo, dan masyarakat pengunjung yang tinggal jauh dari lingkungan RTH Kalijodo. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya keterkaitan antara fungsi RTP, aktivitas waktu luang, dan kebahagiaan masyarakat kesejahteraan subjektif. Masyarakat menggunakan RTH Kalijodo sebagai tempat untuk mengisi waktu luang mereka dengan berbagai macam alasan, aktivitas, dan juga mendapatkan berbagai macam manfaat.
ABSTRACT
This study discusses the role of Public Open Space function to the utilization of community leisure. The research is located in RTH Kalijodo, Kelurahan Pegajalan, Kecamatan Penjaringan, North Jakarta. This study focuses on finding out the role of RTH Kalijodo function in facilitating people 39 s leisure time, as well as to see the supporting factors and the inhibiting factors during the process of leisure. This research is descriptive research with qualitative method. The data collection of this research is done by in depth interview, and literature study. Selection of informants was done by purposive sampling, and divided into RTH Kalijodo manager, people living around RTH Kalijodo, and people living far from RTH Kalijodo. The results of this study indicate the relationship between public open space function, leisure activities, and community happiness kind of subjective wellbeing . People use RTH Kalijodo as a place to fill their leisure time with various reasons, activities, and also they can gain various benefits.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library