Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ide Yohane
"Selama masa pandemi Covid-19, Perpustakaan Proklamator Bung Karno membuat inovasi barudalam layanan peminjaman buku, Inovasi tersebut adalah layanan peminjaman buku menggunakan layanan pesan antar Silakan (Anda Pesan Kami Antarkan). Dengan layanan Silakan, diharapkan koleksi perpustakaan bisa dimanfaatkan oleh pemustaka secara optimal dan aman, serta mengurangi resiko penyebaran dan penularan Covid-19 di lingkungan perpustakaan. Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan pemustaka terhadap layanan pesan antar Silakan dan Alat evaluasi pelayanan publik selama masa pandemi Covid-19. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Pemustaka sangat mengapresiasi dan memberi responpositif terhadap layanan pesan antar Silakan. Berdasarkan hasil survei layanan pesan antar Silakan, diketahui bahwa indeks kepuasan pemustaka yang dicapai adalah 3.765 (skala 4). Berdasarkan nilai tersebut dapat disimpulkan bahwa mutu pelayanan layanan pesan antar Silakan Perpustakaan Proklamator Bung Karno termasuk kategori A, yaitu persepsi kinerja pelayanan Sangat baik."
Jakarta: Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi, 2022
020 VIS 24:2 (2022)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Claudia Kirana Anjani
"Penelitian Facebook & Bain Company menyatakan bahwa Pandemi Covid-19 mengeskalasi kondisi digitalisasi lima kali lebih cepat dalam pemenuhan kebutuhan hidup, sehingga pembelian makanan online popular untuk dipilih (Facebook Inc. and Bain & Company, 2020). Meningkatnya layanan pesan antar online menjadi penyebab meningkatnya permasalahan terkait emisi karbon di lingkungan, melalui gas buang yang dihasilkan oleh proses transportasi makanan dan proses penggunaan kemasan makanan hingga menjadi sampah kemasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi dan timbulan sampah kemasan, menghitung jejak karbon yang dihasilkan dari layanan pesan antar online menggunakan faktor emisi yang telah ditetapkan dari penelitian terdahulu, dan memberikan rekomendasi pengelolaan sampah kemasan yang ideal bagi Kota Tangerang Selatan, sebagai objek studi. Melalui penelitian 535 pesanan dan 28 narasumber, diperoleh rata-rata timbulan per pesanan adalah sebesar 126,22 gram/pesanan dan rata-rata timbulan sampah untuk satu rumah tangga adalah sebesar 11,54 gram/rumah tangga/hari. Total jejak karbon yang dihasilkan dari proses transportasi adalah sebesar 2.492.603,529 g CO2-eq atau 155.468,265 g CO2-eq/rumah tangga/tahun, sementara jejak karbon dari sampah kemasan sebesar −124.611,456 g CO2-eq atau −7.772,246 g CO2-eq/rumah tangga/tahun. Proses recycling sampah kemasan sangat mengurangi jumlah jejak karbon yang ada dari layanan pesan antar online.

Research by Facebook & Bain Company claims that the Covid-19 Pandemic has escalated digitalization five times faster to fulfill the needs of life and online food delivery become so popular (Facebook Inc. and Bain & Company, 2020). The increase of online food delivery causes a significant impact on the environment, related to carbon emission from the food transportation process and solid waste generation from the production of food packaging. This study aims to determine the composition and generation of packaging waste, calculate the carbon footprint generated from online food delivery services using the emission factor from previous research, and provide an ideal recommendation of solid waste management for South Tangerang City as a study object area. Through 535 orders and 28 sources, the average generation per order was 126.22 grams/order and the average waste generation for one household was 11.54 grams/household/day. The total carbon footprint generated from the transportation process is 2,492,603,529 g CO2-eq or 155,468,265 g CO2-eq/household/year, while the carbon footprint from packaging waste is -124,611,456 g CO2-eq or -7,772, 246 g CO2-eq/household/year. The recycling process of packaging waste greatly reduces the carbon footprint of online food delivery services."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zahita Cahyani
"Penggunaan aplikasi pesan dan antar makanan melalui telepon seluler semakin meningkat di Indonesia. Terdapat dua perusahaan m-commerce di Indonesia yang berada dalam bisnis aplikasi pesan antar makanan, yaitu Gojek dan Grab, dengan layanan bernama GoFood dan GrabFood. Kedua aplikasi ini memiliki target pasar yang sama, ditambah dengan layanan yang ditawarkan dan fitur aplikasinya yang serupa. Maka dari itu, penting bagi perusahaan untuk memiliki daya saing yang baik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui penilaian pengguna terhadap aplikasi dan indikator yang mempengaruhi pemilihan merek layanan. Terdapat lima aspek dengan empat belas indikator yang digunakan dalam pengukuran pemilihan merek. Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner untuk pengguna GoFood dan GrabFood yang kemudian diolah dengan menggunakan uji statistik univariat, bivariat, multivariat dan analisis faktor. Dilanjutkan dengan regresi linear berganda untuk mengetahui prioritas peningkatan. Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan bahwa aspek yang mempengaruhi pilihan merek secara signifikan adalah aspek kualitas (mobile service quality). Berdasarkan hasil analisis faktor dan saran pengguna, hal yang perlu ditingkatkan aplikasi GoFood adalah promo, metode pembayaran, dan efisiensi. Untuk GrabFood keamanan, kemudahan penggunaan, dan penanganan komplain. Prioritas utama indikator yang perlu ditingkatkan GrabFood agar menyaingi GoFood adalah fulfillment dan trust. Penelitian ini diharapkan mampu membantu perusahaan dalam meningkatkan kualitas layanan aplikasinya.
Mobile food ordering application usage is increasing in Indonesia. There are two m-commerce companies in Indonesia that offer food delivery applications service, namely Gojek and Grab, with services called GoFood and GrabFood. Both of these applications have the same target market, similar services and application features. Therefore, it is important for companies to have good competitiveness. This research was conducted to determine user experience of applications usage and indicators that influence service brand choice. There are five aspects with fourteen indicators used in measuring brand choice. This research was conducted by distributing questionnaires to GoFood and GrabFood users which were then processed using univariate, bivariate, multivariate statistical analysis and factor analysis. Followed by multiple linear regression to determine the priority of improvement. Statistical tests results found that the aspects that significantly influence brand choice is quality aspect. Results of factor analysis and user experience, stated that GoFood need to improve their promos, payment methods, and efficiency. As for GrabFood security, ease of use and complaint handling. The top priority indicators that GrabFood needs to improve to compete with GoFood are fulfillment and trust. This research is expected to be able to assist companies in improving the quality of their services."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Thersya Christine Nugroho
"Penelitian dalam tesis ini bertujuan untuk mengeksplorasi isu-isu yang menjadi fokus konsumen terkait layanan pesan antar makanan secara daring selama pandemi COVID-19 di Indonesia melalui data media sosial. Dengan percepatan transformasi digital di industri makanan dan kuliner, bahasan di media sosial mengenai layanan pesan antar makanan cukup meningkat. Terlebih pada masa pandemi COVID-19 di Indonesia telah mengubah kebiasaan konsumen untuk dapat memesan makanan dari rumah atau dari mana saja. Pandemi COVID-19 yang sedang berlangsung menghadirkan tantangan terkait kualitas dan keamanan pangan, kualitas layanan, dan opini konsumen. Penelitian ini menerapkan pendekatan pemodelan topik untuk memahami perspektif konsumen Indonesia terhadap layanan pesan antar makanan secara daring. Komentar dan tweet konsumen di media sosial (Instagram dan Twitter) terkait layanan pesan antar makanan secara daring dari tahun 2020 hingga 2021 dikumpulkan dengan menggunakan pendekatan text mining. Data dianalisis menggunakan pemodelan topik dengan Latent Dirichlet Allocation yang diimplementasikan dengan Python. Hasil penelitian ini menemukan tema dari topik-topik yang dihasilkan, yaitu Manfaat Penghematan Biaya, Manfaat Penghematan Waktu, dan Kepercayaan. Studi penelitian ini menemukan bahwa mengenai penggunaan layanan pesan antar makanan secara daring, persepsi dimensi harga, dan dimensi kualitas layanan elektronik melebihi kekhawatiran mengenai efek COVID-19 seperti kualitas makanan dan risiko keamanan. Wawasan dari penelitian ini akan sangat membantu untuk evaluasi kualitas layanan dan penelitian lebih lanjut di industri pesan antar makanan.

This thesis study aims to explore the issues consumers focus on regarding online food delivery services during the COVID-19 pandemic in Indonesia through social media data. With the accelerated digital transformation in the food and culinary industry, social media discussions about food delivery have emerged. The COVID-19 pandemic in Indonesia has changed consumer habits from dining in to ordering food from home or anywhere. The ongoing COVID-19 pandemic presents challenges regarding food quality and safety, service quality, and consumers’ opinions. This study applied the topic modeling approach to understand consumers’ perspectives on online food delivery services. Consumers’ social media comments and tweets (Instagram and Twitter) related to online food delivery services between 2020 and 2021 were collected using a text mining approach. The data were analyzed using topic modeling with Latent Dirichlet Allocation implemented with Python. The results of this study found several themes from the topics conducted with the Latent Dirichlet Allocation model, which are Price-Saving Benefit, Time-Saving Benefit, and Trustworthiness. This study discovered that regarding usage of online food delivery services, the perception of price and e-service quality dimensions overweight the concerns regarding the effect of COVID-19 like food quality and safety risk. Insights from this study will be helpful for the evaluation of service quality and further research in the food delivery industry."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alodia Millenia Isla
"Kondisi pandemi COVID-19 berakibat pada seluruh lini kehidupan, salah satunya adalah larangan makan di restoran dan menganjurkan untuk membungkus makanan dan makan di rumah. Fenomena ini berpengaruh pada layanan pesan antar makanan secara daring yang kian berkembang. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menganalisis dampak lingkungan yang ditimbulkan dari aktivitas tersebut berdasarkan timbulan dan komposisi sampah kemasan serta jejak karbon dari proses pembelian makanan dengan layanan pesan antar secara daring selama masa pandemi COVID-19. Penelitian ini juga dilakukan untuk mengidentifikasi pengaruh pandemi COVID-19 terhadap dinamika pembelian makanan melalui layanan pesan antar secara daring. Berdasarkan penelitian yang dilakukan selama kurun waktu 208 hari pada bulan Juni 2020 – Januari 2021 dengan 30 narasumber berdomisili di Kabupaten Jepara, diperoleh hasil total timbulan sebesar 30.494,5 gram dengan sampah plastik yang mendominasi. Rata-rata timbulan per order sebesar 58,76 gram/order dan rata-rata timbulan setiap rumah tangga secara keseluruhan adalah sebesar 4,89 gram/hari. Sedangkan total keseluruhan emisi dari transportasi restoran hingga TPA dan emisi dari sampah kemasan adalah sebesar 1056,01 kgCO2eq dengan rata-rata sebesar 61,76 kgCO2eq/rumah tangga/tahun dan 3,57 kgCO2eq/order/tahun.

COVID-19 pandemic affected every aspect of life, one of them is a prohibition to dine-in at the restaurant and suggestion to do takeaway. This phenomenon influences the development of online food delivery services. Therefore, the study aimed to analyze the environmental impact caused by online food delivery activity based on the generation and composition of packaging waste and carbon footprint during the COVID-19 pandemic period. This study also intended to identify the effect of COVID-19 against buying dynamics through online food delivery services. Based on the study for 208 days during June 2020 – January 2021 with 30 respondents who lived in Jepara, the results show that total packaging waste generation reaches 30.494,5 gram dominated by plastic material. Waste generation average per order is 58,76 gram/order and waste generation average per household is 4,89 gram/day. While the total carbon footprint emission of transportation from restaurant to landfill and emission of packaging waste is 1056,01 kgCO2eq with an average 61,76 kgCO2eq/household/year and 3,57 kgCO2eq/order/year."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Filia Rosalina
"Layanan pesan antar makanan secara online berkembang seiring perkembangan teknologi. Dalam layanan pesan antar makanan secara online, kurir akan mengambil pesanan dari penjual makanan (merchant) dan mengantarkannya ke titik pelanggan (customer). Sejalan dengan peningkatan permintaan akan layanan pesan antar makanan secara online, perusahan penyedia layanan memperkenalkan skema double-order, dimana satu kurir dapat mengambil pesanan dari dua penjual makanan (merchant) yang berbeda dan mengantarkannya ke dua titik pelanggan (customer) yang berbeda pula. Dari sisi perusahaan penyedia layanan, skema double-order diharapkan dapat meningkatkan efisiensi pelayanan dengan mengurangi biaya operasional yang digunakan. Penelitian pada skripsi ini membahas optimasi rute layanan pesan antar makanan secara online dengan menerapkan skema double-order yang bertujuan meminimumkan biaya operasional dengan mempertimbangkan batas waktu (time windows) untuk memastikan kualitas makanan tetap terjaga. Permasalahan optimasi ini merupakan bentuk Pickup and Delivery Problem with Time Windows (PDPTW). Metode tabu search digunakan sebagai metode penyelesaian untuk permasalahan optimasi rute layanan pesan antar makanan secara online ini. Tabu search mencari solusi terbaik dengan mengeksplorasi berbagai kemungkinan dan menyimpan solusi terbaik yang telah dicoba sebelumnya dalam tabu list. Solusi dalam tabu list dianggap tabu dan tidak akan dikunjungi kembali sehingga mencegah terjadinya eksplorasi solusi secara berulang. Implementasi metode tabu search dilakukan terhadap data simulasi dengan 50 pesanan dengan 120 iterasi. Optimasi rute layanan pesan antar makanan secara online dengan menerapkan skema double-order menghasilkan solusi optimal dengan penurunan biaya operasional sebesar 36,36%.

Online food delivery services are evolving with the development of technology. In an online food delivery service, a courier picks up an order from a merchant and delivers it to the customer. In line with the increasing demand for online food delivery services, service providers are introducing double-order schemes, where one courier can pick up orders from two different merchants and deliver them to two different customers. From the perspective of the service provider company, the double-order scheme is expected to improve service efficiency by reducing operational cost. The research in this thesis discusses online food delivery route optimization by applying a double-order scheme that aims to minimize operational costs by considering time windows to ensure food quality is maintained. This optimization problem is a form of Pickup and Delivery Problem with Time Windows (PDPTW). The tabu search method is used as a method for this online food delivery route optimization problem. Tabu search finds the best solution by exploring various possibilities and saving the best solution that has been tried before in the tabu list. Solutions in the tabu list are considered taboo and will not be revisited to prevent repeated exploration of solutions. The implementation of the tabu search method was performed on simulated data with 50 orders with 120 iterations. Online food delivery route optimization by applying the double-order scheme produces an optimal solution with a 36,36% decrease in operational costs. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Selina Sasmaradevi Harriman
"Penelitian ini mengkaji pengaruh dari elemen-elemen pemasaran dalam media sosial, khususnya Instagram, terhadap keterlibatan pelanggan, serta pengaruh dari keterlibatan pelanggan terhadap perilaku konsumen. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mencari tahu apakah elemen-elemen pemasaran dalam media sosial seperti perceived informativeness, perceived interactivity, personalization, trendiness, dan word-of-mouth memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap customer engagement, serta pengaruh positif yang signifikan dari customer engagement sendiri terhadap co-production, customer referral, purchase intention, dan customer satisfaction. Menggunakan metode penelitian kuantitatif dan desain konklusif, data dikumpulkan melalui kuesioner yang disebarkan secara daring kepada 241 responden yang terkualifikasi berdasarkan kriteria responden yang telah ditentukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tiga dari lima elemen pemasaran media sosial yakni perceived informativeness, trendiness, dan wordof- mouth memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap customer engagement, sedangkan dua lainnya yakni perceived interactivity dan personalization memiliki pengaruh positif yang tidak signifikan. Selain itu, ditemukan juga bahwa customer engagement memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap keempat perilaku konsumen. Penelitian ini membuka wawasan penting bagi para perusahaan aplikasi layanan pesan-antar makanan di Indonesia, terutama bagi para manajer di bidang pemasaran agar mereka bisa mengatur strategi pemasaran media sosial Instagram yang efektif untuk menunjang keterlibatan pelanggan dan mendukung perilaku konsumen yang positif dan menguntungkan.

This study examines the influence of marketing elements in social media, especially Instagram, on customer engagement, as well as the influence of customer engagement on consumer behavior. The main objective of this study is to find out whether social media marketing elements such as perceived informativeness, perceived interactivity, personalization, trendiness, and word-of-mouth have a significant positive effect on customer engagement, as well as the significant positive effect of customer engagement on co-production, customer referral, purchase intention, and customer satisfaction. Using quantitative research methods and a conclusive design, data was collected through a questionnaire distributed online to 241 qualified respondents based on predetermined respondent criteria. The results showed that three of the five elements of social media marketing namely perceived informativeness, trendiness, and word-of-mouth have a significant positive influence on customer engagement, while the other two namely perceived interactivity and personalization have an insignificant positive influence. In addition, it was also found that customer engagement has a significant positive influence on all four consumer behaviors. This research provides important insights for food delivery app companies in Indonesia, especially for marketing managers, so that they can set up effective Instagram social media marketing strategies to support customer engagement and support positive and profitable consumer behavior."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Safira Mecca Lovani
"Layanan pesan-antar makanan (takeaway-delivery) merupakan salah satu layanan yang ditawarkan oleh platform transportasi online dengan proses pengambilan dan pengantaran pesanan dilakukan oleh kurir (driver). Semakin meningkatnya penggunaan layanan pesan antar makanan ini mengakibatkan tingginya jumlah kurir yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan layanan tersebut. Salah satu solusi untuk mengatasi hal tersebut yaitu diperkenalkan fitur multi-order, dimana satu kurir dapat melayani dua permintaan layanan pesan antar makanan untuk pelanggan-pelanggan yang lokasinya berdekatan. Penelitian pada skripsi ini melakukan optimasi rute layanan pesan-antar makanan yang mengimplementasikan fitur multi-order dan bertujuan untuk meminimumkan biaya operasional dengan tetap mempertimbangkan kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan yang dimaksud terkait dengan rentang waktu (time windows) yang ditetapkan untuk masing-masing pelanggan untuk pengantaran makanan agar kualitas makanan tetap terjaga. Masalah optimasi ini dimodelkan sebagai Vehicle Routing Problem Pickup and Delivery with Time Windows (VRPPDTW). Untuk penyelesaiannya digunakan Metode Ant Colony Optimization (ACO), yaitu metode heuristik yang terinspirasi dari perilaku semut saat mencari makanan yang meninggalkan jejak berupa zat kimia bernama pheromone pada jalur yang dilewati. Pheromone menjadi sinyal bagi sesama semut untuk menandakan jalur yang sudah pernah dilewati semut sebelumnya. Penerapan metode ACO dilakukan pada data yang terdiri dari 50 pesanan yang masuk dengan 10 kali iterasi dan 10 semut yang tersedia. Hasil yang diperoleh dari penerapan metode ACO untuk optimasi layanan pesan antar dengan fitur multi-order yaitu terjadi penghematan biaya operasional hingga 34,85% dan mengurangi jumlah driver yang beroperasi hingga 48% bila dibandingkan dengan layanan pesan antar tanpa menggunakan fitur multi-order.

Food delivery services offered by online transportation platforms involve couriers picking up and delivering orders. The increasing demand for these services has led to a higher number of couriers needed. To address this, the multi-order feature was introduced, allowing one courier to handle two food delivery requests from customers located near each other. This thesis research optimizes the food delivery service route using the multi-order feature, aiming to minimize operational costs while considering customer satisfaction. Customer satisfaction is tied to the time windows set for each customer to ensure food quality is maintained upon delivery. This optimization problem is modeled as a Vehicle Routing Problem Pickup and Delivery with Time Windows (VRPPDTW). The solution uses the Ant Colony Optimization (ACO) method, inspired by ants behavior in searching for food and leaving pheromone trails. These pheromones signal other ants about the paths traveled. The ACO method was applied to data consisting of 50 orders with 10 iterations and 10 available ants. Results from applying the ACO method for optimizing the multi-order food delivery service showed operational cost savings of up to 34.85% and a reduction in the number of drivers by up to 48% compared to delivery services without the multi-order feature."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aqila Zahra Vanisa
"Perkembangan platform transportasi online mengubah perilaku masyarakat, khususnya dalam layanan pesan-antar makanan online. Tingginya penggunaan layanan ini menimbulkan masalah terkait tingginya jumlah kurir plaform transportasi online yang harus beroperasi untuk memenuhi semua permintaan layanan. Salah satu solusi untuk mengatasi hal tersebut yaitu dengan menggabungkan dua permintaan pesanan (order) dari pelanggan yang lokasinya berdekatan, cukup dilayani oleh satu kurir dengan memperhatikan beberapa kendala sehingga tetap menguntungkan semua pihak. Pelanggan dalam penelitian ini mengacu pada merchant dan customer. Penggabungan dua pelanggan yang dilayani oleh satu kurir di sini disebut sebagai fitur double orders. Penelitian ini melakukan optimasi rute pesan-antar makanan pada layanan transportasi online yang mengimplempentasikan penggunaan fitur double orders dengan mempertimbangkan kepuasan pelanggan dan bertujuan meminimumkan biaya operasional. Kepuasan pelanggan yang dimaksud terkait dengan rentang waktu (time windows) pengambilan dan pengantaran makanan agar kualitasnya tetap terjaga. Kurir yang melewati rentang waktu yang telah ditetapkan akan dikenakan biaya penalti. Masalah optimasi rute layanan pesan-antar makanan ini dimodelkan dalam bentuk Vehicle Routing Problem Pickup Delivery with Time Windows (VRPPDTW), untuk penyelesaiannya digunakan metode Particle Swarm Optimization (PSO). Metode PSO adalah metode metaheuristik yang terinspirasi dari perilaku kawanan organisme (swarm) yang menyimpan informasi mengenai posisi (solusi) terbaik. Pada penelitian ini digunakan data yang terdiri dari 50 permintaan layanan pesan-antar makanan. Hasil yang diperoleh dari penerapan metode PSO untuk mengoptimasi rute kurir layanan pesan-antar dengan fitur double orders tersebut mampu mengurangi jumlah kurir yang beroperasi hingga 50% dan menghemat total biaya operasional yang harus dikeluarkan hingga 36.65%.

The development of online transportation platforms has changed public behavior, especially in online food takeaway-delivery services. The high demand for these services has led to issues related to the large number of online transportation platforms drivers needed in fulfilling all service requests. One solution to this problem is by combining two orders from clients located nearby which can be served by a single driver while considering several constraints to ensure it benefits all parties involved. In this study, clients refer to both merchant and customer. The process of combining two clients served by a driver is referred to as the double orders feature. This study focuses on optimizing food takeaway-delivery routes in online transportation services by implementing the double orders feature, considering clients satisfaction and aiming to minimize operational costs. Clients’ satisfaction here relates to the time windows for picking up and delivering food to ensure its quality is maintained. Drivers who exceed the designated time windows will incur penalty costs. The problem of optimizing food takeaway-delivery service routes is modeled as a Vehicle Routing Problem with Pickup and Delivery and Time Windows (VRPPDTW), and it is solved using the Particle Swarm Optimization (PSO) method. PSO is a metaheuristic method inspired by the behavior of swarms of organisms, which store information about the best positions (solutions). In this study, data consisting of 50 food takeaway-delivery requests is used. The results obtained from applying the PSO method to optimize drivers routes with the double orders feature show that it can reduce the number of operating drivers by up to 50% and save total operational costs by 36.65%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tasya Ranie Chandra
"Penelitian ini membahas mengenai kepuasan elektronik atau e-satisfaction dan niat pelanggan untuk terus menggunakan kembali atau continued intention to reuse pengguna aplikasi layanan online food delivery menggunakan konsep The
Extended Unified Theory of Acceptance and Use of Technology atau UTAUT2 dan fitur mobile commerce. Penelitian ini melaksanakan survei kepada 474 responden dari generasi milenial yang lahir pada tahun 1980 hingga 2000 dan berdomisili di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi). Metode penyebaran kuesioner dilakukan secara online menggunakan Google Form dan dianalisis menggunakan Structural Equation Modelling (SEM) dengan software pengolahan data LISREL 8.51. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam e-satisfaction, variabel yang terbukti signifikan mempengaruhi terdiri dari facilitating conditions, price value, hedonic motivation, online rating, dan online tracking, sementara variabel performance expectancy dan effort expectancy terbukti tidak signifikan. Dalam continued intention to reuse, variabel social influence, habit, dan e- satisfaction terbukti signifikan mempengaruhi, sementara variabel performance expectancy, effort expectancy, facilitating conditions, price value, hedonic motivation, online rating, dan online tracking terbukti tidak signifikan mempengaruhi. Lalu, e- satisfaction juga terbukti memiliki pengaruh terhadap habit.

This study investigated online food delivery application user's e- satisfaction and continued intention to reuse using variables from The Extended Unified Theory of Acceptance and Use of Technology or UTAUT2 framework and mobile commerce features. This study surveyed 474 respondents from the millennial generation born in 1980 until 2000, domicile in Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, and Bekasi). The data was collected through an online questionnaire, using the Structural Equation Modelling (SEM) method with LISREL 8.51 software. The results showed that the variables which significantly influenced e-satisfaction are facilitating conditions, price value, hedonic motivation, online rating, and online tracking, meanwhile performance expectancy and effort expectancy were proven insignificant. In continued intention to reuse, the variables that significantly influenced it were social influence, habit, and e-satisfaction, while performance expectancy, effort expectancy, facilitating conditions, price value, hedonic motivation, online rating, and online tracking were proven insignificant. Also, it was proven that e- satisfaction significantly influenced habit."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library