Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Angelina Sri Wulandari
"Penelitian ini bertujuan untuk memahami mengapa individu yang telah menikah masih membutuhkan persahabatan lawan jenis, bagaimana persahabatan tersebut mempengaruhi pernikahan mereka dan bagaimana mereka mengatasi pengaruh negatif yang timbul. Hal ini menarik untuk diketahui karena persahabatan dapat memberikan banyak manfaat dan pemenuhan kebutuhan, khususnya kebutuhan akan keintiman, baik bagi individu maupun bagi pernikahannya. Tetapi selain manfaat, persahabatan juga dapat menimbulkan berbagai dampak negatif. Oleh karena itu perlu diketahui cara-cara untuk mencegah dan mengatasi dampak negatif tersebut, sehingga manfaat persahabatan dapat diperoleh dan dampak negatifnya dapat dicegah. Melalui penelitian ini diharapkan dapat memperkaya pengetahuan untuk konseling pra dan pernikahan. Penelitian yang dilakukan terhadap dua pasang individu yang telah menikah ini menggunakan metode penelitian kualitatif (studi kasus). Data yang telah berhasil dikumpulkan melalui wawancara mendalam (in-depth interview) akan dianalisis dengan menggunakan berbagai teori tentang keintiman, persahabatan (khususnya dalam pernikahan), dan pernikahan itu sendiri.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab individu membina persahabatan adalah untuk memenuhi kebutuhan mereka yang belum terpenuhi dalam pernikahannya atau untuk memperkaya pemenuhan kebutuhannya. Persahabatan1 yang terbina belum tentu menimbulkan permasalahan dalam pernikahan individu. Hal ini disebabkan karena perbedaan kematangan kondisi keintiman dalam pernikahan individu, dan perbedaan individual, serta berbagai aspek lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini. Untuk mencegah dan mengatasi dampak negatif yang timbul dari persahabatan ini, pada umumnya akan diselesaikan individu dengan cara berkomunikasi dengan pasangannya. Untuk dapat memperkaya penelitian selanjutnya, peneliti diharapkan menggunakan pendekatan teoretis lain atau sudut pandang yang berbeda untuk memahami kasus yang sama, sehingga pemahaman yang didapat terhadap kasus tersebut menjadi lebih luas. Selain itu, perlu dikembangkan cara-cara lainnya untuk mencegah timbulnya dampak negatif, mewawancarai sahabat partisipan untuk mendapatkan data yang lebih kaya mengenai kualitas persahabatan yang mereka bina, memperhitungkan kepribadian masing-masing partisipan, aspek-aspek budaya, nilai dan keyakinan individu yang mungkin dapat mempengaruhi tindakan mereka."
Lengkap +
Depok: Universitas Indonesia, 2002
S3130
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Hildayani
"Pada masa dewasa muda, keintiman (intimacy) merupakan sesuatu yang menjadi perhatian. Keintiman tidak saja dapat dicapai melalui hubungan perkawinan, tetapi juga melalui sejumlah bentuk hubungan yang Iain, misalnya, persahabatan. Persahabatan dapat dibentuk, baik dengan orang-orang dari jenis kelamin yang sama maupun dengan lawan jenis. Untuk orang-orang yang telah menikah, persahabatan terkadang dipandang sebagai sesuatu yang dapat mengacaukan fungsi perkawinan, apalagi jika persahabatan yang dibentuk adalah persahabatan lawan jenis.
Umumnya, masyarakat memandang bahwa seseorang yang telah menikah seharusnya memperoleh semua kebutuhan dari pasangannya dan tidak mengembangkan hubungan dengan orang di Iuar pasangan, apalagi jika hubungan dibina dengan lawan jenis. Hal ini tampaknya diperkuat oleh norma budaya yang kurang mendukung persahabatan lawan jenis. Dikatakan bahwa persahabatan jenis ini hampir selalu dikaitkan dengan adanya keterlibatan unsur seks. Selain itu, mungkin akan timbul masalah dengan pasangan sehubungan dengan kehadiran sahabat. Padahal sebagai suatu bentuk hubungan, persahabatan jenis ini mungkin dapat memberikan manfaat yang suIit didapat dalam hubungan lain pada orang-orang yang menjalaninya.
Adanya nilai positif yang mungkin diperoleh dari persahabatan dengan lawan jenis pada orang-orang yang telah menikah, rnasalah yang mungkin timbul dengan pasangan akibat hubungan yang dijalani, serta ancaman terhadap penyimpangan dari hubungan yang mungkin terjadi mendorong peneliti uniuk mengetahui gambaran persahabatan pada pria dan wanita yang telah menikah. Usia dewasa muda dipilih untuk menjadi subyek dalam penelitian ini karena pada tahap ini seseorang dihadapkan pada sejumlah tugas, di antaranya membentuk keluarga dan memperkuat persahabatan.
Teori dan hasil penelitian dari sejumlah peneliti digunakan dalam penelitian ini sebagai sumber rujukan; umumnya meliputi hal-hal yang berkaitan dengan persahabatan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan wawancara mendalam sebagai alat pengumpul data utama. Dipilihnya bentuk metode ini adalah karena persahabatan merupakan sesuatu yang dihayati secara pribadi oleh individu dan dapat menimbulkan pemikiran, perasaan, dan tingkahlaku yang berbeda satu sama Iain. Subyek yang dilibatkan dalam penelitian ini berjumlah sepuluh orang; terdiri dari lima subyek pria dan lima subyek wanita yang memenuhi kriteria tertentu.
Dari penelitian yang dilakukan diperoleh hasil bahwa keseluruhan subyek dalam penelitian ini mendapatkan nilai positif dari persahabatan yang mereka jalani. Sejumlah manfaat diperoleh dari persahabatan. Manfaat ini, baik secara langsung maupun tidak langsung, tampaknya ditujukan untuk meningkatkan kebahagiaan perkawinan. Di lain sisi, pasangan subyek penelitian tampaknya cukup dapat menerima kehadiran sahabat.
Saat ini, keluarga tetap ditempatkan pada prioritas utama. Belum ditemukan adanya pelanggaran pada subyek terhadap komitmen perkawinan, seperti keteriibatan unsur seks. Untuk masa yang akan datang mereka belum mengetahuinya. Walaupun demikian, beberapa langkah positif dilakukan oleh mereka agar hubungan dengan sahabat tidak menyimpang dan kehidupan rumah tangga tetap dapat berjalan Ianggeng.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan dalam konseling perkawinan, setidak-tidaknya dapat memberi insight pada orang-orang yang cenderung menilai negatif persahabatan lawan jenis. Di lain pihak, melibatkan subyek dengan karakteristik yang Iebih spesifik mungkin dapat menjadi penelitian lanjutan."
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1997
S2544
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lyly Puspa Palupi Sutaryo
"Persahabatan merupakan salah satu bentuk hubungan yang dikembangkan oleh individu pada masa dewasa muda. Dalam hubungan persahabatan ini individu dapat mengembangkan keintiman dan ikatan yang kuat. Hal ini berkaitan erat dengan salah satu tugas perkembangan yang penting bagi individu dewasa muda yakni menjalin hubungan intim. Tugas perkembangan ini berkaitan dengan krisis intimacy versus isolation dalam pandangan teori perkembangan psikososial yang dikemukakan oleh Erikson.
Persahabatan dapat terjadi antara individu yang berjenis kelamin sama (same-sex friendship) dan berjenis kelamin berbeda (cross-sex fiendshzp). Persahabatan lawan jenis merupakan hubungan murni yang tidak berorientasi seksual, romantis, atau cinta. Saat ini ternyata pada umumnya orang masih meragukan apakah pria dan wanita dapat menjadi sahabat. Karakteristik utama dari hubungan persahabatan adalah keintiman Keintiman adalah pengalaman yang ditandai oleh adanya kedekatan, kehangatan dan komunikasi
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui gambaran keintiman persahabatan lawan jenis pada dewasa muda yang belum menikah, serta bagaimana gambaran masalah yang dihadapi individu dalam persahabatan tersebut. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif Metode pengambilan data adalah wawancara. Subyek yang terlibat dalam penelitian ini berjumlah 4 orang terdiri dari 2 orang wanita dan 2 orang pria. Usia subyek berada pada rentang 24 - 25 tahun.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekspresi keintiman pada persahabatan lawan jenis yang belum menikah diwujudkan dalam bentuk keterbukaan diri, kepercayaan, kebebasan pengekspresian emosi, dukungan di saat suka dan duka, dan melakukan kegiatan bersama. Sedangkan masalah yang dihadapi antara lain adalah memberi batasan tentang persahabatan, mengatasi ketertarikan pada sahabat, dan menghadapi pandangan orang lain yang meragukan hubungan persahabatan lawan jenis."
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library