Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nababan, Rohayu Verona Putri
"Aktivitas pekerjaan penatu dan pekerja kebersihan kamar memiliki risiko Musculoskeletal Disorders (MSDs) terkait dengan postur janggal dalam durasi lama, gerakan berulang, dan rutin dilakukan setiap hari. Penelitian ini dilakukan untuk menilai risiko pekerjaan menggunakan metode Rapid Entire Body Assessment (REBA) dan keluhan gejala Musculoskeletal Disorders (MSDs) menggunakan Nordic Body Map. Hasil dari penilaian REBA pada penatu terdapat 13 pekerjaan berisiko sedang, 2 pekerjaan berisiko tinggi, dan 1 pekerjaan berisiko sangat tinggi. Pada pekerja kebersihan kamar terdapat 2 pekerjaan berisiko sedang, 3 pekerjaan berisiko tinggi, dan 1 pekerjaan berisiko sangat tinggi.
Hasil kuesioner Nordic Body Map keluhan gejala MSDs yang paling banyak dirasakan penatu pada bahu kiri dan bahu kanan. Sedangkan pada pekerja kebersihan kamar keluhan gejala yang paling banyak dirasakan pada pinggang, betis kiri, dan betis kanan. Keluhan gejala MSDs yang paling banyak dirasakan adalah pegal-pegal, sakit (nyeri), kejang (kram). Selain postur kerja, karakteristik individu pekerja juga memperberat keluhan gejala MSDs seperti usia, jenis kelamin, aktivitas fisik, dan Indeks Massa Tubuh (IMT). Sebagian besar aktivitas kerja memiliki tingkat risiko keluhan gejala MSDs sehingga diperlukan segera tindakan perbaikan sistem kerja.

Laundry workers and room attendant activities have Musculoskeletal Disorders risk in association with awkward posture in long duration, repetitive movements, and routine activity. The study was conducted to assess the working risk by using Rapid Entire Body Assessment (REBA) and Musculoskeletal Disorders symptoms by using Nordic Body Map. The REBA result shows there are 13 laundry worker?s activities with medium risk, 2 activities with high risk, and 1 activity with very high risk. For room attendant group, there are 2 activities with medium risk, 3 activities with high risk, and 1 activity with very high risk.
The Nordic Body Map questionnaire result shows the most perceived Musculoskeletal Disorders symptom by the laundry workers are the symptoms that felt on right and left shoulder. For the room attendant group the most perceived Musculoskeletal Disorders symptoms are the symptoms that felt on waist, right and left calf. The most felt Musculoskeletal Disorders symptoms that felt by the workers are aches, pain, and cramps. Besides of the working posture, the worker?s individual characteristics aggravate the MSDs symptoms like age, sex, physical activity, and Body Mass Index (BMI). Most of activities have their own MSDs symptoms level of risk that required corrective action for the design of the workplace.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60250
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yasmin Maulidias Khairana Anhar
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian kelelahan pada pekerja laundry di wilayah kecamatan Pondok Gede, Bekasi. Penelitian dilakukan pada 97 pekerja laundry di Pondok Gede, Bekasi. Variabel independen pada penelitian ini yaitu faktor risiko tidak terkait pekerjaan (usia, status gizi, kuantitas tidur, kualitas tidur, commuting times, dan status kesehatan) dan faktor risiko tidak terkait pekerjaan (masa kerja, durasi kerja, waktu istirahat, lingkungan kerja, dan beban kerja). Desain penelitian adalah cross-sectional dengan menggunakan kuesioner. Subjective Self Rating Test dari IFRC digunakan untuk mengukur kelelahan dan Pittsburg Sleep Quality Index digunakan untuk mengukur kualitas tidur. Analisis data dilakukan secara bivariat dengan uji chi-square dan multivariat dengan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 67 pekerja (69,1%) mengalami kelelahan ringan dan 30 pekerja (30,9%) mengalami kelelahan berat. Hasil penelitian menunjukkan kuantitas tidur, kualitas tidur, status kesehatan, lingkungan kerja, durasi kerja memiliki hubungan yang signifikan secara statistik dengan kelelahan. Faktor yang paling dominan memengaruhi kelelahan adalah status kesehatan (p=0,020), OR = 6,5 dan CI 95%: 1,350-31,555.

The aim of this study was to determine the risk factors related to fatigue in laundry workers in Pondok Gede, Bekasi. This study was conducted in 97 laundry workers in Pondok Gede, Bekasi. The independent variables of this study were risk factors not related to work (age, nutritional status, sleep quantity, sleep quality, commuting times, and health status) and risk factors related to work (work period, work duration, rest time, work environment, and workload). The research design was cross-sectional and using questionnaire. Subjective Self Rating Test from IFRC was used to measure fatigue and the Pittsburg Sleep Quality Index was used to measure sleep quality. Data analysis performed bivariate with chi-square test and multivariate with logistic regression. The result showed that 67 workers (69,1%) experienced low level of fatigue and 30 workers (30,9%) experienced severe level of fatigue. The results showed that sleep quantity, sleep quality, health status, work environment, work duration had statistically significant relationship with fatigue. The most dominant factor affect fatigue is health status (p=0,020), OR = 6,5 dan CI 95%: 1,350-31,555."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library