Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Winda Widia
"Metode Mononobe Okabe (1926) merupakan metode yang masih banyak digunakan untuk menghitung tekanan tanah lateral. Namun, dalam beberapa tahun terakhir dinding basement menunjukan kinerja yang cukup baik selama gempa bumi yang relatif besar. Kesimpulan ini didasarkan pada beberapa gempa besar yang terjadi di Amerika Serikat dimana terdapat laporan kerusakan pada beberapa struktur penahan, akan tetapi tidak ditemukan laporan kerusakan pada dinding basement, atau tidak ada kegagalan struktur basement meskipun pada saat perencanaan tidak didesain untuk menahan beban gempa. Hal ini menunjukan bahwa metode saat ini menghasilkan tekanan tanah lateral yang berlebih. Dalam penelitian ini, dilakukan pemodelan basement 3 dan 4 lantai menggunakan finite element dua dimensi dengan menggunakan software PLAXIS 2D v8. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pemodelan Hardening-Soil berpengaruh terhadap perilaku tekanan tanah dinamik.
The Mononobe-Okabe (1926) is a method that is still frequently used to calculate the earth’s pressure. However, in recent years basement walls appeared to perform well during relatively large earthquakes. This conclusion is based on several earthquakes that occurred in the United States where there were reports of damage to some retaining structures but found no reports of damage on the basement wall, or there was no basement structure failure even though it was not designed to withstand the earthquakes. This suggested that the current method yielded excessive lateral earth pressures. In this paper, a two-dimensional finite element was used to examine the dynamic lateral earth pressure on 3 and 4-story concrete basement walls. The results of this study indicate that the Hardening-Soil modeling affects the dynamic soil pressure behavior. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Ahmad Beltian Winner
"Pada umumnya, dinding besemen adalah salah satu penahan tanah yang biasa digunakan untuk seebuah pondasi rumah atau bangunan tinggi. Penahan tanah atau besmen adalah struktur yang di desain untuk menahan tanah. Pada model tekanan tanah di dinding besemen yang menerima gaya akibat gempa dimodelkan dengan menggunakan program khusus geotech yaitu PLAXIS. Jenis dinding besmen adalah rigid, dengan tinggi 8m. lebar model besmen adalah 30m, dengan 2 lapis tanah dan 2 jenis tanah yang berbeda yaitu mohr coulomb dan linear elastic. Kedalaman tanah pada desain model adalah 30m dengan layer 1 18m dan layer 2 adalah 12 m. Input gaya gempa diletakan ditengah antara kedua layer soil. Variabel terikat di skripsi ini adalah, gaya lentur maksimum, tekanan tanah, dan frequency.
Generally, Basement wall is one of the retaining wall alternatives that used to be a foundation such in residence houses or building. Retaining wall as in basement are structures that designated to restrain the soil. The models of the lateral earth pressure at basement wall that recieve seismic loading are modeled using PLAXIS geotech program. The type of the basement wall are rigid, with height of 8m. The width of the basement modeling is 30m, with two soil layer and two type of soil properties which is Mohr Coulomb and Linear Elastic. The deepness of the soil design are 30m depth which layer 1 is 18 and layer 2 is 12m. The Earthquake motion placed at the middle of the 2 layer. The dependent variables are Maximum bending moment, Earth Pressure, acceleration and frequency."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library