Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Irma Susanti
Abstrak :
ABSTRAK
Biogas merupakan gas yang dihasilkan oleh bakteri anaerob dengan memanfaatkan bahan organik, salah satunya adalah limbah cair industri lateks pekat. Pada penelitian awal perlakuan yang dilakukan adalah 1) penggunaan limbah dengan tiga jenis penggumpalan,yaitu penggumpalan spontan, penggumpalan dengan asam sulfat, dan penggumpalan dengan asam fosfat; 2) penambahan serasah untuk meningkatkan C/N rasio, dan 3) penambahan seed. Tahap selanjutnya adalah penambahan variasi jenis kation logam, yaitu Ca, Fe, Mg, dan Mo serta kombinasinya; variasi konsentrasi jenis logam yang menghasilkan volume biogas tertinggi; dan variasi jenis seed. Parameter yang diamati adalah pH, padatan total (TS), Padatan terlarut (TDS), Padatan tersuspensi menguap (VSS), COD, BOD, asam lemak menguap (VFA), dan volume biogas yang terbentuk. Optimasi produksi dilihat dari perlakuan yang paling banyak menghasilkan biogas dengan mengamati tahap-tahap perubahan parameter tersebut. Perlakuan yang menghasilkan gas terbanyak adalah limbah penggumpalan spontan, penambahan serasah hingga rasio mendekati 20, penambahan 1 % seed pupuk kandang, dan penambahan FeCl3 0,0005 g/L. Secara umum tahapan hidrolisis mendominasi awal fermentasi hingga hari keenam. Tahapan berikutnya adalah asetogenesis yang mendominasi hari keenam hingga hari keempat belas. Setelah hari keempat belas reaksi didominasi oleh metanogenesis. Penambahan kation Fe3+ mempercepat laju metanogenesis yang terlihat dari meningkatnya nilai vmax dan KM. Pada tahapan metanogenesis tanpa penambahan Fe3+, vmax= 68,49 mLhari-1, dan KM= 52,37 mLhari-1 sedangkan dengan penambahan Fe3+, vmax = 108,69 mLhari-1, dan nilai KM= 121,37 mLhari-1
[, ], 2007
T40103
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indrawati
Abstrak :
Karet alam merupakan produk ekspor yang sangat penting dan Indonesia merupakan negara kedua terbesar penghasil karet alam setelah Thailand. Karet alam termasuk contoh polimer alam, yang dihasilkan dari tanaman Hevea brasiliensis. Karet alam adalah senyawaan hidrokarbon hasil penggumpalan lateks alam yang merupakan makromolekul poliisoprena (C5H8)n yang bergabung secara ikatan kepala ke ekor {head to tail). Pada penelitian ini dilakukan radiasi ultrasonik pada sampel lateks kebun (LK) dan lateks pekat (LP) selama 1, 2, 3 dan 4 jam, lalu dikarakterisasi berat molekul (BM), kadar nitrogen, kadar gel dan gugus fungsi. Hasil yang diperoleh didapat penurunan kadar nitrogen pada sampel lateks kebun dan lateks pekat begitupula pada uji BM terjadi penurunan namun pada sample LK dan LP yang dilarutkan dalam toluena 0,5% dan 1,0% namun karena distribusi BM karet sangat besar jadi penurunan BM ini masuk dalam range distribusi BM sehingga tidak terjadi penurunan BM pada karet yang diradiasi ultrasonik, kadar gel mengalami penurunan pada LK waktu radiasi sampai 2 jam dan pada LP terjadi kenaikan kadar gel, uji FTIR terjadi perubahan pada gugus nitrogen pada LK, sedangkan gugus yang lain tidak terjadi perubahan bila dibandingkan dengan kontrol setelah radiasi ultrasonik.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library