Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dean Saptadi
Abstrak :
Gerakan tanah merupakan salah satu bencana alam yang cukup sering terjadi di Indonesia. Tercatat pada tahun 2020 telah terjadi bencana gerakan tanah sebanyak 1152 peristiwa yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Provinsi Jawa Barat menjadi salah satu wilayah yang rentan akan terjadinya gerakan tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui zona kerentanan gerakan tanah pada Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat dan menentukan metode yang memiliki tingkat akurasi lebih baik pada lokasi penelitian. Penentuan zona kerentanan gerakan tanah dilakukan dengan menggunakan metode Weight of Evidence (WoE) dan Logistic Regression (LR). Parameter penyebab kerentanan gerakan tanah yang digunakan pada penelitian ini yaitu elevasi, kemiringan lereng, aspek lereng, curvature, Normalized Differential Vegetation Index (NDVI), jarak terhadap sungai, jarak terhadap jalan, jarak terhadap kelurusan, tata guna lahan, litologi, dan curah hujan pada setiap bulannya. Penelitian ini juga menggunakan data kejadian gerakan tanah yang terjadi selama tahun 2000 hingga tahun 2020. Data kejadian gerakan tanah dibagi menjadi dua kelompok, yaitu data training set sebesar 70% dan data test setsebesar 30%. Kedua data tersebut digunakan untuk validasi model berupa success rate dan predictive rate. Penelitian ini menghasilkan 12 peta kerentanan gerakan tanah berdasarkan data setiap bulannya dari masing-masing metode. Peta kerentanan gerakan tanah terbagi menjadi empat zona kerentanan gerakan tanah. Hasil validasi success rate dan predictive rate pada penelitian ini menunjukkan bahwa metode WoE memiliki tingkat akurasi yang lebih tinggi pada success rate dan metode LR memiliki tingkat akurasi yang lebih tinggi pada predictive rate. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa kedua metode tersebut dapat melengkapi satu sama lain. ......Landslides are one of the most frequent natural disasters in Indonesia. It was recorded that in 2020 there have been 1152 landslides events disasters spread throughout Indonesia. West Java Province is one of the areas that vulnerable to landslides. This research aims to determine the landslide vulnerability zone in Garut Regency, West Java Province and to determine which method has better accuracy at this research. In this study, determination of landslide vulnerability zone was carried out using Weight of Evidence (WoE) and Logistic Regression methods. The parameter that causing landslide vulnerability that used in this study are elevation, slope, slope aspect, curvature, normalized differential vegetation index (NDVI), distance to river, distance to road, distance to lineament, land use, lithology, and rainfall on a monthly basis. This study also used data of landslide events that occurred from 2000 to 2020. Landslide events data divided into two groups, training set (70%) and test set (30%). Both data is used for validation model of success rate and predictive rate. This study produced 12 landslide vulnerability maps based on monthly data from each method. The landslide vulnerability map is divided into four landslide vulnerability zones. The results of the success rate and predictive rate validation show that the WoE method has a higher accuracy at success rate and the LR method has a higher accuracy at predictive rate. Based on these results, it can be concluded that the two methods can complement each other.
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iwan Setiyawan
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian dilakukan di sub-DAS Tinalah, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi DIY. Penelitian ini bertujuan untuk mengelola resiko tanah longsor di daerah penelitian. Tiga metode diterapkan dalam penelitian ini. Pertama, statistik-probabilistik diterapkan untuk mendapatkan tingkat kerawanan tanah longsor. Statistik multivariat dengan model regresi logistik dieksekusi. Lereng, bentuk lahan, tanah, geologi, dan penggunaan lahan, adalah variabel yang digunakan dalam analisis. Kedua, survei kuesioner dilakukan untuk mendapatkan tingkat kerentanan dari elemen-elemen beresiko. Pemukiman dan jaringan jalan adalah elemen beresiko yang dianalisis. Stratified random sampling diterapkan pada penilaian kerentanan. Ketiga, matriks resiko diterapkan untuk memperoleh tingkat resiko longsor di daerah penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 59,4 tingkat kerawanan longsor di sub-DAS Tinalah dikategorikan ke dalam tingkat sedang. Probabilitas longsor masa depan lebih besar dari 0,6. Persamaan regresi logistik membuktikan bahwa geologi adalah faktor yang paling berperan pada longsor di daerah penelitian. Tingkat kerentanan permukiman dikategorikan dalam tingkat sedang, sementara jaringan jalan dalam rentan tinggi. Berdasarkan matriks resiko, tingkat risiko tanah longsor di daerah penelitian dikategorikan sebagai tingkat sedang.
ABSTRACT
The study was conducted in sub watershed Tinalah, District Samigaluh, Kulonprogo Regency, Yogyakarta Province. This study aims to manage the risk of landslides in the study area. The three methods applied in this study. First, the statistical probabilistic applied to obtain the level of vulnerability to landslides. Multivariate statistical logistic regression model was executed. Slope, landform, soils, geology, and land use, the variables used in the analysis. Second, a questionnaire survey conducted to gain a level of vulnerability of elements at risk. Settlements and road network are at risk of the analyzed elements. Stratified random sampling was applied to the assessment of vulnerability. Third, the risk matrix is applied to obtain the level of risk of landslides in the study area. The results showed that 59.4 level of vulnerability to landslides in the sub watershed Tinalah are categorized into levels. The probability of future landslides greater than 0.6. Logistic regression equation to prove that geology is the factor most responsible for the landslides in the study area. The vulnerability of settlements are categorized in level, while the road network in high vulnerable. Based on the risk matrix, the risk of landslides in the study area is categorized as moderate.
2012
T48659
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Qalbi
Abstrak :
Gerakan tanah adalah suatu peristiwa bencana alam dimana terjadinya perpindahan blok massa batuan, tanah, atau campuran keduanya yang disebabkan oleh rendahnya kestabilan yang dimiliki oleh massa tersebut. Kabupaten Bandung Barat termasuk ke dalam salah satu Kabupaten dengan potensi gerakan tanah tertinggi di Provinsi Jawa Barat, hal ini menjadi penyebab utama terjadinya bencana longsor. Salah satu upaya dalam mengatasi bencana gerakan tanah ini adalah dengan memetakan zona- zona yang memiliki kerentanan terjadinya bencanan gerakan tanah. Peta zona kerentanan gerakan tanah merupakan peta yang memanfaatkan data inventarisasi longsor untuk memetakan zona-zona kerentanan gerakan tanah. Secara umum pembuatan peta ini di Indonesia masih banyak menggunakan data titik, sedangkan penggunaan data berbasis titik dianggap kurang representatif karena produk dari longsoran akan berbentuk area melainkan titik. Maka dari itu pada penelitian ini akan digunakan data berbasis poligon. Penelitian ini menggunakan metode Weight of Evidence (WOE) untuk memetakan zonasi kerentanan gerakan tanah di Kabupaten Bandung Barat. Untuk mengetahui resolusi optimal dilakukan pengujian dengan 4 resolusi piksel. Hasil dari kedua model menunjukkan kelayakan untuk digunakan dengan resolusi optimal pada data poligon di piksel 40 dan data titik pada 30 untuk success rate dan 40 untuk success rate. ......Ground movement is a natural disaster event in which mass blocks of rock, soil, or a mixture of the two move due to the low stability of the mass. West Bandung Regency is one of the regencies with the highest potential for ground movement in West Java Province, this is the main cause of landslides. One of the efforts to overcome this land movement disaster is to map the zones that are vulnerable to land movement disasters. The land movement vulnerability zone map is a map that utilizes landslide inventory data to map land movement vulnerability zones. In general, making these maps in Indonesia still mostly uses point data, while the use of point-based data is considered less representative because the product of landslides will be in the form of areas but points. Therefore, in this research, polygon-based data will be used. This research uses the Weight of Evidence (WOE) method to map the zoning of land movement vulnerability in West Bandung Regency. To find out the optimal resolution, testing was carried out with 4 pixel resolutions. The results of both models show the feasibility of being used with optimal resolution for polygon data at 40 pixels and point data at 30 for success rate and 40 for success rate.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library