Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Laurensia Limas
Abstrak :
Latar Belakang: Kualitas pencitraan 3 dimensi salah satunya bergantung pada resolusi voxel dan diduga dapat mempengaruhi proses identifikasi titik anatomis. Belum banyak penelitian yang dilakukan untuk melihat pengaruh variasi ukuran voxel terhadap ketepatan diagnosis sehingga belum terdapat suatu protokol dalam pemilihan ukuran voxel yang dapat digunakan dalam memanfaatkan CBCT sebagai perangkat diagnostik dalam bidang kedokteran gigi. Oleh karena itu, diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai reprodusibilitas identifikasi titik anatomis pada gambar volumetrik hasil pemindaian CBCT dengan mempertimbangkan parameter pemindaian yang mempengaruhi kualitas gambar (ukuran voxel) sehingga pemindaian dapat dilakukan dengan dosis radiasi yang optimal sesuai dengan prinsip ALARA. Metode: Objek penelitian berupa satu buah tengkorak kering yang dipindai dengan CBCT i-CAT 17-19 (Imaging Science, Amerika Serikat) pada ukuran voxel 0,4 mm dan 0,25 mm. Hasil pemindaian ditampilkan dengan perangkat lunak OsiriX dalam bentuk MPR. Identifikasi 9 titik anatomis sefalometri oleh 34 orang ortodontis pada bidang sagital, aksial dan koronal secara berurut sebanyak 2 kali untuk tiap gambar dengan selang waktu 1 minggu. Koordinat titik-titik anatomis tersebut dicatat dan reprodusibilitas masing-masing titik pada kedua gambar diuji dengan menghitung simpangan koordinat yang ditentukan oleh subjek penelitian terhadap ODM dan kemudian diuji t berpasangan. Hasil: Hasil uji t berpasangan pada kedua kelompok data berdasarkan resolusi voxel menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna simpangan koordinat yang di tentukan oleh subjek penelitian terhadap rerata koordinat yang didapat dari penelitian ini kecuali pada titik Pog dalam arah medio-lateral. Kesimpulan: Tidak terdapat perbedaan reprodusibilitas dalam menentukan titik anatomis sefalometri pada gambar 3D yang direkonstruksi dengan ukuran voxel 0,25 mm dan 0,4 mm. ......Background: 3D imaging quality was assumed to be influenced by its voxel resolution. Up to now, there has only been few studies on how voxel sizes influence the accuracy of diagnosis, hence there is no concensus of voxel sizes protocol to utilize CBCT as a diagnostic imaging in dentistry, especially in the field of Orthodontics. This study was aimed to assess the influence of voxel sizes to the reproducibility of cephalometric landmarks obtained from a CBCT in order to achieve optimum radiation dose according to  the ALARA principle. Methods: One dried skull was scanned by CBCT machine (i-CAT 17-19; Imaging Science, USA) with 0.4 mm and 0.25 mm voxel sizes. The images were saved in DICOM format to be observed and traced by 34 orthodontists using OsiriX software. Landmark identification was undertaken twice by each subject on MPR view using 3D landmark definition. Deviation of each landmark was calculated to the observers’ mean for each data set. Reproducibility of each landmark was identified on those two data sets and was tested using paired t-test. Result: This study showed that there were no significant differences on those two data sets of coordinate deviation from the observers’ mean except only for Pog (medio-lateral). Conclusion: Voxel size did not seem to influence the landmark identification reproducibility in 3D cephalometric obtained from CBCT.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmadea Jovitasari
Abstrak :
ABSTRAK
Shopping street merupakan pertokoan deret sepanjang satu atau dua sisi jalan. Landmark adalah sebuah penanda yang membantu mengenali suatu tempat. Shopping street berperan sebagai landmark kota, didasari oleh pembentukan identitas. Shopping street mempunyai ciri khas dan potensi untuk membuat kota menjadi hidup. Kawasan Malioboro merupakan tempat belanja oleh-oleh yang didatangi oleh banyak wisatawan dan terjadi pengulangan berbelanja terus setiap tahunnya, sehingga Malioboro dikenal oleh banyak orang. Malioboro merupakan satu-satunya shopping street di Yogyakarta. Kuatnya identitas Malioboro sebagai tempat belanja menjadikan Malioboro sebagai landmark tempat belanja di kota Yogyakarta sehingga terciptanya power dan identitas.
ABSTRAK
Shopping street is a line of shopping complex either one side or both side of the road. Landmark is a sign that is created to identify places. Shopping street has a role as cities? landmark with a foundation of creating identities. Shopping street has a particular characteristic and potential to make cities more alive and has a role as Cities? landmark. Malioboro complex is a shopping place that provides a traditional gift for tourist and most of the tourists frequently visit this site every time they visit Jogjakarta and tend to make repeat purchase on this shopping street and as the result, a lot of people know about Malioboro. Furthermore, Malioboro is the only one shopping street Jogjakarta City has. And lastly the strength of Malioboro identity as shopping street makes Malioboro become a landmark in Jogjakarta and it creates power and identity.
2016
S63678
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dagan, Hanoch
Abstrak :
This concise landmark in law and jurisprudence offers the first coherent, liberal account of contract law. The Choice Theory of Contracts answers the field's most pressing questions: what is the 'freedom' in 'freedom of contract'? What core values animate contract law and how do those values interrelate? How must the state act when it shapes contract law? Hanoch Dagan and Michael Heller - two of the world's leading private law theorists - show exactly why and how freedom matters to contract law. They start with the most appealing tenets of modern liberalism and end with their implications for contract law. This readable, engaging book gives contract scholars, teachers, and students a powerful normative vocabulary for understanding canonical cases, refining key doctrines, and solving long-standing puzzles in the law." --publisher's description
United Kingdom: Cambridge University Press, 2017
e20528719
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Sekar Asrini
Abstrak :
ABSTRAK
City branding penandaan kota merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh pemangku kekuasaan di Kota Bogor untuk menyampaikan pesan baik untuk penduduk, pendatang, maupun target lainnya. Pesan tersebut dapat terlihat dari identitas kota khususnya di kawasan Tugu Kujang. Identitas tersebut dapat berupa berbagai hal, misalnya dalam bentuk landmark. Namun, dalam penyampaiannya, sering terjadi kendala yang membuat pesan tidak diterima oleh target sebagai penerima. Pesan yang ingin disampaikan berkaitan dengan penerapan penandaan kota yang diterapkan untuk mencapai tingkat kepuasan target. Pengukuran tingkat kepuasan dilakukan melalui wawancara dengan badan instansi terkait dan responden penduduk dan pendatang . Hal tersebut berguna untuk mendapatkan kesan secara internal maupun eksternal dalam menilai inkonsistensi perkembangan kota dan upaya penanggulangannya. Responden yang merupakan penduduk dan pendatang memberikan persepsi yang berbeda dalam menerima pesan tersebut. Hal ini didukung dari hasil wawancara yaitu sebanyak 25 peningkatan persepsi positif dari pendatang dan 15 penurunan persepsi positif dari penduduk. Pembahasan tersebut selanjutnya akan berperan sebagai evaluasi keberhasilan penandaan kota yang dilakukan.
ABSTRACT
City branding is one of the ways in which stakeholders in Bogor to deliver impression for inhabitant, outsider or visitor, and to another targets. It can be seen from identity of the city especially in Tugu Kujang area. City identity can be represented in various ways, for example in the form of landmarks. However, in its delivery, there are often disturbances or noises that make the impression not accepted by the target as the recipient of that impression. The impression are related with the practice of city branding which done to achieve the level of satisfaction from the targets. Measurement of target satisfaction can be done through interview or discussion with related institution and observer inhabitant and visitor . It is done to get intention internally and externally in evaluate changes of intended area and the efforts to respond the problems. Observer that consist of inhabitand and visitor will gave different perception in receiving the impression from the stakeholders. This statement supported by the results from discussion that isi 25 increasement of positive perception from visitor and 15 decreasement of positive perception from inhabitant. Further discussion will have a role as an evaluation of the practice of city branding.
2017
S67276
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iyad Taqiyuddin
Abstrak :
Fenomena disorientasi ruang pada sebuah kota dewasa ini sangatlah rumlah. Kompleksitas dari terbentuk ruang sebuah kota didasari karena adanya aktivitas manusia di suatu ruang yang menyebabkan terbentuknya identitas sebuah kota atau kawasan. Elemen-elemen pembentuk citra dari sebuah kota tersusun dengan rapihnya dikawasan yang sadar akan pertumbuhan kota. pembangunan landmark pada suatu kota atau kawasan menjadikan kawasan tersebut menjadi unik dan mudah dikenal. Banyak orang yang menjadikan landmark menjadi sebuah pusat orientasi kota tersebut. Dengan adanya landmark pada suatu kawasan mempermudah orang orang untuk mencari arah dan tujuan ke suatu place. Dengan itulah disorientasi pada sebuah kota dapat diminimalisir. Kevin Lynch menjelaskan proses wayfinding pada sebuah kawasanpun dapat membantu mengidentifikasi identitas suatu kawasan agar tidak terjadi pengaburan identitas yang mengakibatkan kebingungan arah dan tidak dapat berorientasi. Salah satu penyebab terjadinya disorientasi pada sebuah kota atau kawasan adalah visual problem.Skripsi ini membahas faktor-faktor apa saja yang dapat mengakibatkan disorientasi pada ruang kota. mengambil studi kasus yang berada pada kawasan yang berada di daerah DKI Jakarta dan juga pada ruang publik seperti mall. Melalui kasus tersebut didapatkan faktor-faktor apa saja yang mengakibatkan disorientasi ruang.
The phenomenon of disorientation of space in a city today is very normally happen. The complexity of urban space is based on human activity in a space that causes the identity of a city or region. Elements forming the image of the city are composed with the neatness of the region that aware of the growth of the city. The construction of landmarks in a city or region makes the area unique and easily recognizable. Many people make landmarks a center of city orientation. Landmarks in a region make it easier for people to seek direction and purpose to a place. Because of that disorientation in a city can be minimized. Kevin Lynch explains the wayfinding process in a region could help identify the identity of a region so there is no blurring identity of the place that leads to confusion direction and couldn rsquo t be oriented. One of the causes of disorientation in a city or region are the visual problem of observer.This thesis discusses what factors can causes of disorientation in urban space. The case studies are located in some region and place of Jakarta and also in public spaces such as malls. Through these cases writer could get some factors causes of disorientation.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68010
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ariq Mahira
Abstrak :
Fetal Alcohol Spectrum Disorder (FASD) adalah kumpulan kelainan pada anak-anak yang disebabkan oleh konsumsi alkohol prenatal dari ibu, yang dapat menyebabkan masalah fisik dan pembelajaran. Salah satu masalah dengan FASD adalah gejalanya mirip dengan penyakit pada bayi lainnya, sehingga sulit untuk didiagnosis. mahasiswa dari Universitat Duisburg-Essen membuat aplikasi android untuk membantu mendiagnosis dan menyimpan catatan pasien FASD. Namun demikian, ada beberapa perbaikan yang perlu dilakukan, salah satunya adalah meningkatkan pengukuran fitur fisiognomi bayi yang baru lahir. Salah satu opsi yang diusulkan untuk meningkatkan pengukuran adalah dengan menerapkan algoritma Face Landmark untuk mengukur fitur fisiognomik. Ada banyak program face landmark yang tersedia, termasuk FaceONNX dan DLIB. Skripsi ini akan membandingkan FaceONNX dan DLIB untuk meningkatkan algoritma pengukuran dari prototipe aplikasi pertama. ......Fetal Alcohol Spectrum Disorder (FASD) is a group of disorders in children caused by the mothers' prenatal alcohol consumption, which can cause physical and learning issues. One problem with FASD is that its symptoms are identical to those of other new-born baby disorders, making diagnosis challenging. A student from Universitat Duisburg-Essen made an android application to help diagnose and saves FASD patient records. However, there are several improvements that needs to be done, one of them is improving measurements of the physiognomics features of the new born baby. One option proposed to improve the measurement is to apply the Face Landmark algorithm to measure the physiognomics features. There are numerous facial landmark libraries available, including FaceONNX and DLIB. This bachelor thesis is going to compare both FaceONNX and DLIB in order to improve the measurement algorithm from the first application prototype.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
J. Guwandi
Jakarta: Sagung Seto, 2007
344.041 GUW c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sumarsih Condroayu Purbarani
Abstrak :
Autonomous mobile robot telah banyak diimplementasikan di hampir semua sektor kehidupan ma-nusia, termasuk di sektor penyediaan keselamatan yang juga membutuhkan kontribusi dari autono-mous mobile robot ini. Sebagai contoh, robot pemadam kebakaran yang juga menjadi fokus utama pembahasan pada artikel ini. Sebagai robot autonomous, robot pemadam kebakaran memerlukan ke-mampuan navigasi yang baik untuk dapat melakukan tugas yang diberikan dalam kurun waktu se-singkat mungkin. Algoritma wall-following merupakan salah satu algoritma navigasi yang mampu menyederhanakan permasalahan navigasi ini. Sebagai kontribusi, kami mengajukan dua metode kombinasi yang dapat meningkatkan kemampuan algoritma wall-following yang sudah ada. Dengan membandingkan algoritma wall-following hasil kombinasi dengan algoritma asalnya, didapat hasil yang menunjukkan metode alternatif mana yang memiliki dampak lebih besar pada peningkatan kemampuan navigasi robot. Tujuan eksperimen ini ialah melihat metode manakah yang lebih efektif untuk dikombinasikan dengan algoritma wall-following. ......Autonomous mobile robot has been used in almost all sectors in human world, such as in human safety where these kinds of robots pay a lot of contributions. One example of these safety autonomous mobile robots is the fire-fighting robots, which is our main focus in this article. As an autonomous robot, fire-fighting robot needs a robust navigation ability to execute a given task in the shortest time interval. Wall-following algorithm is one of several navigating algorithm that simplifies this autono-mous navigation problem. As a contribution, we propose two combinations of method that can be used to make the existing wall-following algorithm more robust. This is done by comparing the com-bined wall-following algorithms with the original. By doing so, we could determine which alternative has more impact on the robot?s navigation robustness. Our goal is to see which method is more effect-tive when combined with the wall-following algorithm.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2015
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Karlina Nur Azizah
Abstrak :
Penelitian ini membahas mengenai perjalanan hidup kantor pusat SCS (Birao) melalui kajian biography of things. Kajian ini menggunakan gedung Birao sebagai data utama yang tetap bertahan dari waktu ke waktu. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui daur hidup dan rekomendasi pengelolaannya Tulisan ini menggunakan metode penelitian arkeologi Deetz yaitu pengumpulan data, pengolahan data, dan penafsiran data. Analisis data dilakukan dengan mengidentifikasi bentuk fisik bangunan dan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada gedung Birao. Hasil analisis menunjukkan tidak ditemukannya perubahan fisik yang signifikan pada gedung Birao. Namun terjadi perubahan pemaknaan pada gedung dari masa ke masa-masa akibat peristiwa-peristiwa yang dilaluinya. Selain itu, penelitian ini memberikan rekomendasi berupa pemanfaatan kembali melalui komodifikasi bangunan serta rekomendasi untuk menjadikan gedung Birao sebagai landmark dari kota Tegal. ......This article discusses the life journey of the SCS head office (Birao) using the biography of things study. This study uses the Birao building as the main data that persists over time. This research was conducted to determine the life cycle and management recommendations. This paper uses the Deetz archaeological research method, namely data collection, data processing, and data interpretation. Data analysis was carried out by identifying the physical shape of the building and the events that occurred in the Birao building. The analysis results showed that there were no significant physical changes. However, changes in the meaning of the building prompted the proposal of the Birao building as a landmark for Tegal City, accompanied by recommendations for utilization through commodification.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfikri Alaidrus
Abstrak :
Penelitian ini membahas tentang upaya meningkatkan performa dari kawasan khusus yang berfungsi sebagai kawasan pemerintahan (civic centre) sebagai amanat dari Keputusan Presiden Nomor 25 Tahun 1995 tentang Pembangunan Kawasan Medan Merdeka. Upaya ini dilakukan dengan melaksanakan pengelolaan yang lebih efektif dan efisien sehingga performa dari kawasan tersebut dapat optimal. Tujuan dari penelitian ini adalah: a. Memberikan deskripsi terhadap pemanfaataan ruang di kawasan civic centre dibandingkan dengan masterplan yang telah ditetapkan. b. Menggambarkan pengelolaan taman monas yang merupakan pusat kawasan civic centre sebagai aset yang telah diserahkan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. c. merumuskan alternatif strategi dalam upaya optimasi pengelolaan taman monas dalam kawasan civic centre. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Adapun sumber data diperoleh dari hasil wawancara dengan para pengelola kawasan civic centre, pengamatan terhadap lokasi penelitian, kajian dokumentasi dan peraturan perundangan serta kuesioner yang disebarkan kepada para pakar untuk menentukan prioritas strategi yang akan digunakan. Berdasarkan analisis dan pembahasan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa ketentuan-ketentuan peraturan sebagaimana dimuat dalam Keputusan Presiden Nomor 25 Tahun 1995 tentang Pembangunan Kawasan Medan Merdeka yang memiliki tujuan menjadikan kawasan monumen nasional sebagai kawasan civic centre belum dilakukan secara efektif. Hal ini disebabkan oleh: a. Pemanfaatan ruang di kawasan civic centre belum sesuai dengan peruntukkan yang telah ditetapkan, pembangunan fisik taman monas baru terealisasi 6 dari 16 rencana atau 37,5% dari masterplan yang telah ditetapkan b. Permasalahan koordinasi yang berakibat pada terjadinya duplikasi bidang tugas, akibat dari tidak adanya leading sector dalam pengelolaan taman monas dan berkurangnya political will terhadap penataan monas. c. Optimasi pengelolaan taman monas yang merupakan sentra dalam kawasan civic centre bisa dilakukan dengan melakukan pembenahan internal pengelolaan. Berdasarkan kesimpulan yang diungkapkan, peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut: a. Pemerintah Propinsi DKI Jakarta bersama-sama pemerintah pusat melaksanakan penataan di kawasan civic centre, selain itu Pemerintah Propinsi DKI Jakarta harus lebih berkonsentrasi pada penataan taman dan tugu v monas dengan cara membangun sesuai masterplan, b. Melakukan upaya optimasi pengelolaan taman monas dalam kawasan civic centre, dengan cara membentukbadan pengelola publik independen yang di dalamnya terdapat pakar pemerhati kota, kalangan akademisi, komunitas pencinta lingkungan, kaum budayawan, warga kota, LSM dan pengandil lainnya guna mencari sumber pembiayaan pengelolaan monas dengan tidak bersandar lagi pada APBD Propinsi DKI Jakarta c. Melaksanakan evaluasi terhadap Keputusan Presiden Nomor 25 Tahun 1995 tentang Pembangunan Kawasan Medan Merdeka.
This research study about how to improve performance from a special area, that functioned as governance area based on President decision Number 25/1995 about development on medan merdeka area. This research focused on managing the asset of medan merdeka area which hope become optimum function as a civic centre. This research contained: a. Description about how to managing site area of civic centre compared to masterplan which have been specified. b. Describe monas park management in the area of civic centre center as DKI Jakarta Provincial Government asset c. formulating alternative strategy to optimizing monas park management in area of civic centre Method used in this research is descriptive method with qualitative approach. Interview is one of the four basic types of data collection in this research. The informan are chief or employee from institution who managing monas park in the area of civic centre, aside that, interviews are analizing the expert perception to formulating strategy priority would be used. Based on data analysis, we?ve got results that: a. implementation of President decision Number 25/1995 about development on medan merdeka area not yet been effectively implemented. Physical plan from monas park as describe on masterplan had been realize only 6 from 16 plan or 37,5% since 1995. b. management monas had a problem specially in coordination, especially area duplication of work, it caused there are no leading sector from monas management and decreased support government to settlement monas specially in political will, c. Optimizing monas park whose representing sentra in area civic centre can be conducted is internal correction of management. Based on conclusion, researcher raise some the following suggestion a. Government of Province of DKI Jakarta together with the central government improving the area of civic centre, besides that DKI Jakarta Provincial Government have to concentrate on managing monas park according to masterplan b. Optimizing management monas park in the area of civic centre, by released to public organization which in it there are expert on town observer, academician, community of environment, cultural clan, civil society, and stakeholder to look for source of fund in managing national monument without leaning from DKI Jakarta vii Provincial. c. Evaluate President Decisions No.25/1995 about development at national monument.
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>