Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gusdhi Rhazhya Ramadhan
Abstrak :
Penelitian mengenai disturbansi 9-150 kHz semakin meningkat di beberapa tahun terakhir, ada beberapa alasan mengapa ini terjadi; diantaranya adalah adanya peningkatan penggunaan alat listrik yang bisa menghasilkan disturbansi frekuensi tinggi seperti lampu fluorescent dan solar inverter, selain itu adalah penggunaan PLC yang dipakai untuk komunikasi pada frekuensi 9-150 kHz dan alasan terakhir adalah dampak gangguan di peralatan mulai dilaporkan. Karena adanya peningkatan penggunaan solar inverter dalam beberapa tahun terakhir penulis memfokuskan penelitian mengenai pengaruh jenis beban, besaran beban terpasang, dan besaran daya yang disuplai inverter terhadap disturbansi di frekuensi 9-150 kHz. Pengukuran dilakukan pada solar inverter sunny boy yang terletak di EPES UI.Sistem terhubung dengan PLN, sehingga dikategorikan sebagai PLTS On-Grid. Untuk pengukuran daya menggunakan power quality analyzer, dan untuk pengukuran disturbansi menggunakan picoscope, yang hasilnya diubah menjadi domain frekuensi untuk mempermudah analisis. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pada beban linier lampu pijar dan nonlinear lampu CFL memiliki tren yang serupa. Saat besaran beban dinaikkan maka disturbansi yang dihasilkan juga meningkat secara linear, hal yang serupa juga terjadi terhadap peningkatan daya yang disuplai dari inverter. Semakin tinggi daya yang disuplai dari inverter, semakin besar disturbansi yang dihasilkan di sistem.Kedua tren ini terjadi pada beban lampu pijar dan beban lampu fluorescent.
Research regarding 9-150 kHz disturbance keeps increasing in the last few years, there are numerous reasons for this occurrence, including: the rise of the usage of electronic device that can generate high frequent disturbance such as fluorescent lights and solar inverters, PLC utilization used for communication on 9-150 kHz frequencies, and lastly the emergence of reports on disturbance impacts. In consideration of the rise of solar inverter usage in the last few years, the writer focuses research accounting impacts of load type, capacity, and power supplied by the inverter to disturbance in the 9-150 kHz frequencies. The system is connected with PLN, hence its categorization as ON-Grid. For power mensuration facilitated with the PQA, and disturbance with the picoscope, which results are turned to frequency domain to ease the analysis. The results of the research show that the linear load of incandescent light bulb and nonlinear CFL bulb have similar trends. When the load capacity is increased, generated disturbance also increases linearly, a corresponding thing happening to power increase supplied from the inverter. The higher the power supplied from the inverter, the bigger the disturbance generated in the system. Both trends ensue on incandescent light bulb loads and fluorescent bulbs.
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wilman Agustiawan
Abstrak :
Lampu Flourescent telah digunakan oleh banyak pihak dikarenakan lampu ini lebih efisiensi dibandingkan dengan lampu pijar. Pada awalnya digunakan ballast elektromagnetik untuk mendukung kerja dari lampu fluorescent. Namun ballast elektromagnetik memiliki faktor daya yang kecil dan efisiensi yang kecil yang mendorong timbul ballast elektronik untuk mengatasi masalah pada ballast elektromagnetik. Pada penelitian ini bertujuan untuk melakukan perbandingan unjuk kerja dari ballast elektromagnetik dan ballast elektronik. Perbandingan yang dilakukan pada skripsi ini adalah power quality, current crest factor dan segi ekonomis. Pada perbandingan power quality tentang konsumsi daya didapatkan bahwa ballast elektronik 18 W lebih efisien 36.40 % daripada ballast elektromagnetik 18 W. ......Fluorescent lamps have been used by many parties because this lamp is more efficient than incandescent bulbs. Initially used to support the work of electromagnetic ballasts of fluorescent lamps. However, electromagnetic ballast has a small power factor and efficiency that arise encourage small electronic ballast to overcome the problem of the electromagnetic ballast. In this study aims to compare the performance of electromagnetic ballasts and electronic ballasts. Comparisons are done on this thesis is the power quality, current crest factor and economically. In the comparison of power quality on power consumption was found that the electronic ballast 18 W 36.40% more efficient than electromagnetic ballast 18 W.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1052
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover