Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Susi Soviana
Abstrak :
ABSTRACT
Flies have been the most common problem encountered in husbandry management either in big animals or poultry; and it has not been easy to solve. Disturbances caused by flies especially when the fly population is high do not directly affect the animals themselves, but they rather socially have effects on the breeders and the people living in the areas -around the farm. The use of chemical insecticide in controlling fly population around animal farms has been minimized, and nowadays natural enemies of flies-are more commonly used. Research on the use of parasitoid insects in controlling flies has been continuously conducted in some countries. ln Indonesia, there have not been many studies done on the use of parasitoid insects particularly in animal farming despite the country?s big potential in fauna.

The study on the use of parasitoid insects (Hymenoptera: Pteromalidae) in controlling the population of filth flies in chicken farms was done by adopting data from research done earlier for 3 years (1996 - 1998). This research was a pioneering work and was the only research ever on the application of parasitoid insects in the field of animal husbandry conducted at three chicken farms in Bogor Regency. Observation on fluctuation of filth fly population and that of parasitoid in relation to some macro climate variables recorded at the nearest weather station was done in the first year. In the following years, at one of that chicken farm, an application of parasitoid by inundation of Spalangia endius Walker (Hymenoptera: Pteromalidae) and monitoring of fluctuation of fly and parasitoid population were done with regard to micro climate variables in the hen houses measured by thermohygrograph.

Correlation between monthly average population of fly and parasitoid during dry and rainy seasons and that of some macro and micro climate variables was measured using correlation analysis for the identification of climate variables that influenced the fluctuation of fly and parasitoid population the most.

Natural phenomena and all the results of the data processing above, along with supply of secondary data derived- from existing references was formulated into a system dynamic model. This is a model with a capability of analyzing dynamic behaviors of fly and parasitoid population that forming a complex system which characterized by its 'relation to several factors (biotic and a biotic ones), related factors changing dynamically, as well as non linear relation and feedback mechanism in it.

As far as macro climate is concerned, it has insignificant effects on the fluctuation of fly and parasitoid population despite a significant difference in the monthly total rainfall between the dry and the rainy seasons, because the chicken manure as flies breeding place in the pen system of egg layer hens are protected, and thus the climate variables does not directly affect them. The correlation of monthly average population of fly puparia and progeny parasitoid indicated a high value (r = 0.914). lt showed the parasitoid characteristics being pupal parasitoid and obligat toward fly puparia. The fluctuation of fly population correlated only significantly with the humidity in the pen. Thus, the fluctuation of fly population during the inundation period was not only infiuenced by parasitoid activities but also by the fluctuation of monthly average humidity inside the hen houses.

The construction of this dynamic- model was preceded by making a Causal Loop Diagram (CLD), producing three main subsystems namely the subsystems of fiy and parasitoid which each fonning a positive feedback cycle (R= Reinforcing), and the subsystem of how the first two subsystems were related which forming a negative feedback cycle (B= Balancing).

The Causal Loop Diagram described further how interaction mechanism between the flies and the parasitoid was as well as how it related to other various factors affecting that relation in a very complex system of chicken fami ecosystem. Then, CLD was transformed into three models of Stock Flow Diagrams (SF D), the first of which was SFD picturing the dynamic of fly population and its parasitoid and its relation with factors of macro climate using the data from the research result ofthe first working paper. This was a natural model for interaction between flies and parasiloid in a conditional ecosystem (Generic Model). The second model was the one for the use of parasitoid in controlling population of flies with the application of parasitoid S. endius inundation using the data from the research result of the second working paper (inundation Model). The last was a prediction model having some intervention to identify the most important factors in the efforts of controlling the tlies by relying on the role of parasitoid and a biotic factors. Due to limited data, the construction of the model had to be carried out with strict assumptions.

With the advantages of system dynamic model which were possible for being simulated and getting intervention, it was indicated that the increasing capacity of parasitoid and pen humidity were important factors in the efforts of controlling fly population in the ecosystem of chicken farm. Pen humidity was basically a representation of manure condition being a breeding place for both flies and parasitoid, and was closely related with the structure and management of the pen, either chicken food quality. Meanwhile, increasing capacity of parasitoid could mean increasing number as well as potential ofparasitoid in attacking their host. in order to increase the parasltoid potential, efforts in habitat conservation supporting the survival of parasitoid have to be a primary consideration.
2006
D1226
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanifan Asnil
Abstrak :
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian di Loka Riset Budidaya Ikan Hias Air Tawar, Pancoran Mas, Depok, pada bulan Oktober 2006--Februari 2006 untuk mengetahui tabel kehidupan lalat hijau genus Chrysomyia (Ordo Diptera: Fam. Calliphoridae) di laboratorium. Penelitian dilakukan kepada filial 1 (F1) dari lalat yang terdapat di alam. Data kelangsungan hidup menunjukkan bahwa lalat jantan memiliki kurva kehidupan tipe 3 yang memperlihatkan mortalitas yang tinggi pada kelas umur muda dan mortalitas rendah pada kelas umur tua, sedangkan lalat betina memiliki kurva kehidupan tipe 1 yang memperlihatkan hal yang berlawanan dengan lalat jantan. Hasil uji Chi-Square (α = 0.05) menunjukkan bahwa rasio keturunan yang dihasilkan antara lalat jantan dan lalat betina tidak menyimpang dari perbandingan 1:1. Nilai Ro lalat betina sebesar 176.68 dan nilai Tc lalat selama 2.95 pekan. Larva lalat membutuhkan waktu 5 hari untuk menjadi pupa dan pada hari ke-4 pertambahan panjang dan berat larva telah mengalami penyusutan. Pada suhu 280C, pupa membutuhkan waktu 3--5 hari untuk menjadi lalat dewasa. Fekunditas lalat betina genus Chrysomyia berkisar antara 59--256 telur. Dengan menggunakan uji Pearson product correlation coefficient diketahui bahwa korelasi antara berat lalat dengan jumlah telur lebih besar jika dibandingkan korelasi antara panjang lalat dengan jumlah telur.
2006
S31386
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Dianing Wijayanti
Abstrak :
Di Kecamatan Bantar Gebang, penyakit diare menempati urutan 4 dari 10 besar penyakit di wilah tersebut. Sebagian besar penyakit diare ditemukan di Kelurahan Sumur Batu yang berdekatan dengan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah. Diduga disana banyak terdapat kasus diare akibat tercemarnya makanan/minuman oleh bakteri yang dibawa oleh lalat. Penelitian ini bertujuan untuk mengtahui hubungan tingkat kepadatan lalat dengan kejadian diare pada balita. penelitian ini menggunakan desai cross-sectional, dilakukan pada 110 sampel. Data dikumpulkan melalui pengukuran kepadatan lalat, wawancara, dan obseravasi. Analisa data dengan metode distribusi frekuensi dan chi-square. Prevalensi kejadian diare pada balita dengan pengukuran kepadatan lalat yang tinggi ditemukan adalah 53,7%. Faktor yang berhubungan dengan kejadian diare pada balita adalah perilaku ibu mencuci tangan dengan OR=3,1 (95% CI: 1,415-7,004), perilaku menutup makanan dengan OR=3,6 (95% CI: 1,182-11,165), dan sumber air minum dengan OR=2,6 (95% CI: 1,102-6,323). Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan untuk memasang kawat kasa pada jendela dan tempat-tempat terbuka dan meningkatkan kebersihan lingkungan rumah masyarakat sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Bantar Gebang. Bagi Puskesmas Bantar Gebang I disarankan dapat meningkatkan penyuluhan pada masyarakat tentang penyakit diare dan pentingnya aspek perilaku kesehatan, terutama mencuci tangan dan menutup makanan.
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Wicaksono
Abstrak :
Telah dilakukan penelitian eksperimental untuk mengetahui efektivitas beberapa jenis zat,pemikat lalat buah marga Dacus Fabricius. Jenis zat pemikat tersebut adalah air gula, Dacus atraktan, jus jeruk amoniak, jus kopi, dan methyl eugenol. Perangkap yang dipakai adalah model Steiner dengan umpan setiap zat pemikat. Perangkap dipasang pada jarak 14 m satu sama lain dan diganti setiap minggu dengan ulangan sebanyak 6 kali. Lalat buah yang terpikat selama penelitian adalah Dacus dorsalis Hendel jantan. Selama 6 minggu diperoleh 482 ekor lalat yang terpikat. Methyl eugenol memikat 26,61 ekor tiap minggu (479 ekor), DC!cus atraktan 0,16 ekor tiap minggu (3 ekor), sedangkan air gula, jus jeruk, dan jus kopi tidak d_apat memikat lalat buah dalam penelitian ini. Kesimpulan yang diambil dari penelitian ini menunjukkan bahwa methyl eugenol adalah zat pemikat paling efektif untuk 0. dorsalis jantan.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suprapto
Abstrak :
ABSTRAK Ekstrak daun tembakau (Nicotiana tobacum) mempunyai bahan aktif yang dapat digunakan sebagai pestisida nabati yang efektif Kandungan bahan aktif yang ada di dalam daun tembakau (Nicotiana tobacum) adalah golongan alkaloid seperti anabarine, anatobine, myosine, nicotinoid, nicotelline. nicotine. nicotyrine. norcotine. dan nirrolidine. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya pcngaruh ckstrak daun tembakau (Nicotiana tobacum) terhadap kcmatian lalat rumah (Musca Domestica). Metode penelitian yang digunakan adalah experimental murni dcngan menggunakan 5 (lima) konscntrasi ekstrak tembakau (Nicotiana tobacum). Konsentrasi yang digunakan adalah konscntrasi 65 gr/l, 79 gr/l, 95 gr/l, 114 gr/l dan 136 gr/l yang discrnprotkan asing-masing scbanyak 100 ml/konsentrasi/kotak perlakuan yang telah diisi dengan asing-masing 20 ekor lalat rumah (Musca domestica). Data dari hasil penelitian dianalisa dengan menggunakan Anova satu faktor dan uji Tukcy yaitu untuk mengetahui perbedaan jumlah lalat rumah (Musca domestica) yang mati pada berbagai konsentrasi ekstrak tembakau Nicotiana tobacum), scdangkan untuk Uji efikasi ekstrak daun tembakau (Nicotiana tobucum) untuk lethal concentration (LC-50) digunakan analisa Probit. Hasil uji statistik pada CI 95 % menunjukkan ada perbedaan rata-rata kematian lalat rumah (Musca domestica) yang signifikan dari satu konsentrasi dengan konsentrasi lainnya, kecuali pada konsentrasi 81,674 gr/l, dan konsentrasi 79 gr/l. Dari hasil uji Probit, diperoleh nilai LC-50 dari konsentrasi ekstrak daun tembakau (Nicotiana tobacum) yang dapat membunuh lalat rumah (Musca domestica) dalam 24 jam setelah perlakuan yaitu pada konsentrasi 81 ,674 gr/I, dan konsentrasi efektif ekstrak daun tembakau (Nicotiana tobacum) untuk membunuh lalat rumah (Muscu domestica) >90 % dalam waktu 24 jam setelah perlakuan yaitu pada konsentrasi 136 gr/I. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap serangga (vektor) lainnya seperti nyamuk, kecoa, kutu atau yang lainnya, sedangkan untuk aplikasi di lapangan disarankan memakai konsentrasi 136 gr/I, tetapi perlu lebih dahulu melakukan penelitian uji faktor keamanan terhadap makhluk hidup lainnya.
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiwied Irfianti
Abstrak :
ABSTRAK
Insektisida telah banyak digunakan dalam upaya menanggulangi populasi hama serangga. Pemakaian insektisida di samping telah banyak menyelarnatkan ladang pertanian dipihak lain menimbulkan masalah seperti keracunan. Pernakaian atraktan merupakan cara alternatif yang lebih efisien dalam pembasmian serangga, karena tidak rnernbahayakan bagi Iingkungan sekitarnya. Salah satu jenis atraktan untuk harna serangga pengganggu tanaman buah yaitu lalat buah adalah metil eugenol. Penelitian mi membuat mciii eugenol dan eugenol asetat darl eugenol yang berasal dan minyak cengkeh. Metil eugenol dibuat dengan rnenggunakan dua cara yaitu dengan dimetil sulfat sebagai dan diazometana sebagai pereaksinya . Untuk pereaksi dimetil sulfat diperoleh hasil 71.52 % metil eugenol. Sedangkan dengan pereaksi diazometana tidak diperoleh hasil berupa metil eugenol. Pembuatan eugenol asetat digunakan anhidrida asetat sebagai pereaksinya dengan hasil 75 %. Pengujian daya atraktansi metil eugenol dan eugenol asetat terhadap lalat buah (Dacus dorsalis) menggunakan alat oflaktometer, dengan variabel jenis atraktan, waktu percobaan, dan jenis kelamin. Rancangan yang digunakan Pola Dasar Rancangan Acak Lengkap Tri faktor (a = 0.05). Tiap perlakuan di ulang tiga kali. Untuk menguji rataan masing-masing faktor dan interaksi digunakan statistik uji f. Bila Ho ditolak, dilakukan Uji Rentang Darab Duncan (a = 0.05). Diperoleh hasil bahwa waktu percobaan berlainan menghasilkan perbedaan rataan lalat yang datang. Jenis atraktan benlainan menghasilkan perbedaan rataan lalat yang datang. Jenis kelamin berlainan menghasilkan perbedaan rataan lalat yang datang. Tetapi tidak ada interaksi antara waktu percobaan dengan jenis atraktan, waktu percobaan dengan jenis kelamin, jenis kelarnin dan jenis atraktan, serta waktu percobaan, jenis kelamin, dan jenis atraktan.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1995
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erza Nur Afrilia
Abstrak :
ABSTRAK
Masyarakat yang tinggal dalam kondisi yang tidak memenuhi syarat atau dalam lingkungan yang buruk dapat menarik lalat untuk hidup berkembang dan mentransmisikan penyakit di dalamnya. Dalam perlindungan terhadap penyakit, rumah harus memiliki yang sarana atau fasilitas aman dan bersih serta tercegah dari vektor yang berperan dalam menularkan penyakit, seperti lalat. Pemukiman penduduk di Kelurahan Cipayung , khususnya sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Cipayung, Depok dengan radius 200 m dari TPA berpotensi untuk menjadi tempat hinggapnya lalat karena jangkauan terbang lalat sekitar 200-1000 m. Penelitian ini merupakan penelitianan berdesain cross sectional study yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara rumah sehat dengan kepadatan lalat. Hasil sayaan menunjukan tidak ada tidak ada hubungan yang signifikan antara kriteria rumah dengan kepadatan lalat dalam rumah p value 0,659 (OR 0,7; 95% CI : 0,136 ? 3,920), dan terdapat hubungan yang signifikan antara kriteria rumah dengan kepadatan lalat luar rumah, rumah dengan kriteria tidak sehat berisiko 4,2 kali memiliki kepadatan lalat tinggi disbanding rumah dengan kriteria sehat p value 0,011, (OR 4,273; 95% CI : 1,414 ?12,909). Upaya pengendalian lalat dapat dilakukan dengan menyehatkan lingkungan permukiman.
ABSTRACT
People who live in a not qualified condition of house or in a bad environment quality can attract flies to thrive and transmit disease. In the protection against disease, the house should have safe and clean facilities and being prevented from vector that has role in transmitting the disease, such as housefly. Residential area in Cipayung village , especially around Cipayung final waste disposal Cipayung, Depok with a radius of 200 meters from the landfill of final waste disposal has the potential to become perching place of housefly , because of flight range of housefly can reach around 200-1000 meters. This research is a cross sectional study design that aims to determine relation between healthy house with the density of housefly. The results showe that there was no significant relation between house criteria with housefly density inside house with p value 0.659 (OR 0.7; 95% CI: 0.136 to 3.920), and there is a significant relation between house criteria with housefly density outside house, house with unhealthy house criteria has risk 4.2 times higher houseflies density rather than house with healthy house criteria p value 0.011, (OR 4.273; 95% CI: 1.414 -12.909). Housefly control can be executed through making healthy housing and environtmental.
2016
S62819
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rudi Kurniawan
Abstrak :
Karya satra lama yang berbentuk naskah perlu diteliti secara mendalam, karena didalamnya tersimpan system nilai adat-istiadat, dan alam paraleluhur kita pada masa lampau, yang dapat diterapkan atau dihindari pada masa sekarang. Syair Nyamuk dan Lalat adalah karya sastra yang simbolik, karena tokoh-tokohnya adalah binatang (serangga-serangga). Serangga-serangga ini berlaku seperti manusia. Setelah diadakan anlisis terhadap isi naskah, maka dapat disimpulkan bahwa tema Syair Nyamuk dan Lalat adalah percintaan, yaitu percintaan nyamuk dan lalat yang berakhir dengan kebahagiaan. Amanat Syair Nyamuk dan Lalat adalah agar kita tidak membohongi diri sendiri dan selalu berusaha dalam menghadapi suatu masalah. Tokoh-tokoh dalam Syair Nyamuk dan Lalat disimbolikan oleh pengarang dalam kelompok nama seranga, yaitu Lalat, Nyamuk, Bari-bari, Agas, dan Tabuhan. Tokoh Lalat dan Nyamuk di lambangkan sebagai golangan bangsawan. Tokoh Bari-bari digambarkan sebagai pesuruh atau dayang tokoh Lalat yang patuh dan setia. Tokoh Agas digambarkan sebagai dayang tokoh Nyamuk yang setia terhadap tuannya. Sedangkan tokoh Tabuhan dilambangkan sebagai orang. pintar di dalam masyarakat pada masa naskah itu ditu1is
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S11215
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabilla Putri Pratiwi
Abstrak :
Meningkatnya permintaan energi global telah meningkatkan kebutuhan sumber bahan bakar alternatif. Biofuel adalah salah satu jenis energi alternatif terbarukan yang dihasilkan oleh suatu tanaman, salah satu contohnya adalah Jatropha curcas. Kendala utama dalam pertumbuhan Jatropha curcas adalah tanaman ini mudah terjangkit penyakit mosaik yang disebabkan oleh vektor lalat putih. Berbagai cara telah dikembangkan untuk mengatasi penyakit tanaman ini, tetapi kesuksesannya sangat bergantung pada tingkat kepedulian dan program pencegahan dari petani maupun pihak terkait. Penulisan skripsi ini akan berfokus pada efek dari intervensi nutrisi pada pertumbuhan Jatropha curcas dan insektisida untuk membunuh lalat putih dalam bentuk model matematika. Model matematika penyakit mosaik pada Jatropha curcas akan dianalisis dimana penggunaan intervensi bergantung pada tingkat kepedulian populasi manusia. Berdasarkan kajian analitik yang telah dilakukan, diperoleh 2 buah titik keseimbangan yang ditunjukan oleh model ini: keseimbangan bebas penyakit dan keseimbangan endemik. Hasil ditunjukan oleh beberapa simulasi numerik untuk mendukung dan memberikan interpretasi terhadap analisis yang telah dikerjakan.......Increasing global energy demands have increased the need for alternative fuel sources. Biofuel is one type of renewable alternative energy that could be produced by a plant; one of the examples is Jatropha curcas. The main obstacle in the growth of Jatropha curcas that this plant is susceptible to mosaic disease caused by whitefly vectors. Various methods have been developed to surmount this plant disease, but the success heavily depends on the level of awareness and prevention programs from farmers and related parties. This thesis will focus on the effects of nutritional interventions on the growth of Jatropha curcas and insecticides to kill whitefly vectors in the form of a mathematical model. The mathematical model of mosaic disease in Jatropha curcas would be analyzed where the use of interventions depends on the level of population awareness. Based on an analytical study that has been carried out, obtained two equilibrium shown by this model: disease-free equilibria and endemic equilibria. The results are given by several numerical simulations to support the analysis that had been done.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Titi Soedjiarti
Abstrak :
ABSTRAK
Menurunnya produksi tanaman hortikultura, khususnya tanaman buah-buahan menjadi suatu masalah penting di Indonesia. Menurunnya produksi buah-buahan terutama disebabkan oleh infestasi lalat buah (Dacus). Kerusakan yang ditimbulkan oleh lalat buah tersebut yaitu busuknya buah dan gugurnya buah sebelum waktunya. Serangan ini terutama disebabkan oleh belatung (larva) yang memakan daging buah sehingga menyebabkan busuknya buah.

Usaha pengendalian hama lalat buah antara lain dengan menggunakan umpan buatan (atraktan) yang dipasang dalam perangkap. Suatu penelitian yang menggunakan beberapa dosis Dacus Attraktan dan tingkat waktu pemakaiannya telah dilakukan, untuk mengetahui pengaruhnya terhadap jumlah populasi lalat buah yang tertangkap.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap terdiri dari 4 perlakuan taraf dosis (0 ml, 5 ml, 10 ml, 15 ml) dan 3 taraf lama waktu pemakaian atraktan (10 hart, 20 hari, 30 hari) dan 6 ulangan. Analisis data dilakukan dengan menggunakan Analisis Sidik Ragam berdasarkan uji nilai-F.

Hasil Analisis Sidik Ragam menunjukkan bahwa perlakuan dosis attraktan dan tingkat waktu pemakaiannya memberikan pengaruh yang nyata.

Disimpulkan bahwa dari percobaan yang telah dilakukan: dosis Dacus Attraktan 10 ml dan 15 ml dengan lama waktu pemakaian antara 10 - 20 hari merupakan dosis yang efektif untuk digunakan.
ABSTRACT
The loss of production of horticultural crops, especially fruit plants are an important problem in Indonesia. The economic loss of fruits are mainly caused by the infestation of fruit fly (Dacus).

The larvae of most app. of economic importance live in the pulp of ripe fruits; when this occurs, the young fruits can be seriously damaged.

Pest control can be used as artificial chemical compounds attract the flies to catch them with the trap.

The study was conducted to investigate the influence of some Dacus attractant doses and the duration of used them on the population numbers of fruit fly.

The design of the experimental method was the Completely Randomized Design (CRD). In this design, the treatments were used four levels of Dacus attractant doses ( 0 ml, 5 ml, 10 ml, 15 ml) and three levels of the time duration of used them (IC0 days, 20 days, 30 days), and six replication. The data obtained were analyzed by Analysis of Variance.

The result of Analysis of Variance on the population numbers of fruit fly, showed that significant differences between the treatments.

It was concluded that the availability of 10 mi and 15 ml Dacus attractant doses with 10 - 20 days of the time duration used it was effective doses.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1998
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library