Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Aldrich Prabowo
Abstrak :
Modifikasi pada metode injeksi udara diperlukan untuk meningkatkan kinerja teknologi elektrolisis plasma guna memperbesar intensitas dan reaktivitas dari spesi yang bereaksi, khususnya radikal hidroksil, yang mengoksidasi senyawa-senyawa organik dalam limbah cair. Dengan pertimbangan untuk memperoleh kondisi elektrolisis plasma tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh daya, laju injeksi udara, dan deposit oksida logam terhadap degradasi Remazol Red dengan metode injeksi udara di katoda. Metode ini akan dilakukan pada reaktor batch menggunakan variasi daya 400 W, 500 W, dan 600 W, variasi laju injeksi udara 0.6 Lpm, 0.8 Lpm, 1 Lpm, 1.2 Lpm, dan 1.5 Lpm, serta pengaruh terbentuknya lapisan deposit oksida logam pada ujung anoda. Pada penelitian ini, diperoleh laju injeksi udara yang menghasilkan tingkat degradasi optimum adalah 1 Lpm dan variasi daya yang optimum untuk laju injeksi tersebut adalah 600 W. Persentase degradasi optimum Remazol Red mencapai 99,87 %, sementara degradasi Pt-Co sebesar 96,32 %, dan COD sebesar 79,74 % pada konsentrasi awal limbah 200 ppm dan FeSO4 20 ppm. Produk samping yang didapat berupa amonia sebesar 0,184 mmol dan nitrat sebesar 1,506 mmol. ......Modification on the air injection method is needed to improve the performance of plasma electrolysis technology to increase the intensity and reactivity of reacting species, especially hydroxyl radicals, which oxidize organic compounds in liquid waste. With consideration of obtaining plasma electrolysis conditions, this research aims to determine the effect of power, air injection rate, and metal oxide deposit on the degradation of Remazol Red using cathode air injection. This method will be carried out in a batch reactor using power variations of 400 W, 500 W, and 600 W, air injection rate variations of 0.6 Lpm, 0.8 Lpm, 1 Lpm, 1.2 Lpm, and 1.5 Lpm, as well as the effect of metal oxide deposit formation. In this research, the air injection rate that produced the optimum degradation rate was 1 Lpm and the optimum power variation for this injection rate was 600 W. The optimum degradation percentage for Remazol Red reached 99.87%, while Pt-Co degradation was 96.32%., and COD of 79.74% at an initial waste concentration of 200 ppm and FeSO4 20 ppm. The by-products obtained were 0.184 mmol of ammonia and 1.506 mmol of nitrate
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novy Cendian
Abstrak :
Industri batik di Indonesia kerap menghasilkan limbah cair yang mengandung zat pewarna yang tinggi dengan sifat yang toksik dan karsinogenik, tetapi dibuang langsung ke lingkungan tanpa diolah dahulu. Penghilangan zat pewarna tersebut dilakukan menggunakan elektrolisis plasma yang terbukti dan dipercaya sebagai metode yang efisien untuk mendegradasi limbah zat pewarna dengan kemampuan produksi OH yang lebih besar dari pada metode lainnya. Penelitian dilakukan dengan membangkitkan plasma menggunakan katoda stainless steel dan anoda tungsten yang tercelup sedalam 2 cm di larutan elektrolit Na2SO4 0,02 M dan pewarna Remazol Red dengan penambahan 20 mg/L ion Fe2+ dalam reaktor dengan aliran sirkulasi yang dapat memberikan pengadukan dan cakupan volume lebih besar. Daya operasi dijaga konstan saat menyelidiki pengaruh variasi laju injeksi udara dan konsentrasi awal limbah. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa 1 L/min adalah laju injeksi udara optimum untuk dapat mengoperasikan reaktor ini secara efektif pada daya operasi optimum 450 W agar dapat menurunkan tegangan breakdown, mengurangi konsumsi energi, meningkatkan produksi OH dan spesi reaktif lainnya, dan meningkatkan persentase degradasi. Adapun konsentrasi awal limbah yang optimum ialah saat konsentrasinya paling rendah yakni sebesar 100 mg/L. Eksperimen pada kondisi operasi optimum selama 90 menit menghasilkan persentase degradasi mencapai 99,72% dengan energi spesifik sebesar 3177,16 kJ/mmol yang menyisakan konsentrasi Remazol Red sebesar 0,28 mg/L, COD sebesar 35,3 mg/L, dan senyawa intermediate berupa asam karboksilat dan keton. ......Batik industry in Indonesia frequently dispose liquid waste containing high level of toxic and carcinogenic dyes to the drainage without being treated. The removal of dyes use plasma electrolysis which has been proved as the efficient method to degrade dyes waste, yielding higher hydroxyl radicals than other methods. The experiment was conducted by generating plasma in circulated reactor using stainless steel cathode and tungsten anode with 2 cm depth immersed in 0.02 M Na2SO4 electrolyte solution added by Remazol Red dyes and 20 mg/L Fe+ with addition of varying air injection rate and initial waste concentration at 450 W maintained power. The results conclude that 1 L/min is the  optimum air injection rate value to operate this reactor effectively at 450 W of optimum operating power so that it could lower the breakdown voltage, reduce energy consumption, produce more OH radicals and other reactive species, and elevate the degradation percentage. And the lowest value of Remazol Red concentration at 100 mg/L is concluded as the optimum initial dye concentration value. The experiment conducted in optimum condition provide result in 99.72% of degradation percentage and 3177.16 kJ of energy specific for 90 minutes with final concentation of dye is 0.29 mg/L, 35.3 mg/L of COD, and intermediate products such as carboxylic acid and ketone.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library