Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yuniar Nuraeni
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas gabungan proses kontaktor
membran serat berongga dengan reaktor hibrida ozon-plasma (RHOP) dan
ozonator pada penyisihan amonia yang terlarut dalam air limbah melalui uji
perpindahan massa dan uji hidrodinamika. Variabel proses yang divariasikan pada
proses penyisihan amonia menggunakan membran adalah jumlah serat membran
40, 50, dan 60 serta laju alir air umpan pada 3, 4, dan 5 Lpm. Khusus untuk proses
penyisihan amonia menggunakan gabungan proses kontaktor membran serat
berongga dengan RHOP dan ozonator laju alir umpan diatur pada 0,78 Lpm.
Reaktor hibrida ozon-plasma & ozonator dapat membantu mengurangi beban
penyisihan pada membran dengan cara mendegradasi amonia. Degradasi amonia
tersebut terjadi karena adanya radikal OH?. Selain itu, terbentuknya ion OH- yang
dapat menggeser kesetimbangan reaksi amonia dalam air ke arah pembentukan
gas amonia sehingga meningkatkan jumlah amonia yang akan disisihkan oleh
kontaktor membran. Efisiensi penyisihan maksimum sebesar 52% diperoleh pada
penyisihan amonia menggunakan proses gabungan membran dengan RHOP &
ozonator kondisi variasi jumlah serat membran 60 dan laju alir 0,78 Lpm.

ABSTRACT
This study aims to analyze the effectiveness of the combined process of hollow
fiber membrane contactor with ozone-plasma hybrid reactor (RHOP) and the
ozonator on the removal of dissolved ammonia in the waste water through the test
of mass transfer and hydrodynamic. Varied process variables on the ammonia
removal process through a membrane are the amount of fiber membrane 40, 50,
and 60 and the feed flow rate at 3, 4, and 5 Lpm. Especially for ammonia removal
process through a combination of the hollow fiber membrane contactor with
RHOP and ozonator, feed flow rate set at 0.78 Lpm. Ozone-plasma hybrid reactor
& ozonator reduce the load on the membrane by way of allowance degrade
ammonia. Degradation of ammonia is due to OH? radicals. In addition, the
formation of OH- that can lead the equilibrium reaction of ammonia in water to
the formation of ammonia gas thus increase the amount of ammonia that will be
set aside by membrane contactor. The maximum efficiency of ammonia removal
achieved 52% through combination of hollow fiber membrane, RHOP, and
ozonator with 60 fibers and 0,78 Lpm feed flow rate.
Key words.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43819
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Dela
"Dekomposisi katalitik metana adalah salah satu alternatif untuk memproduksi hidrogen dan nanokarbon bermutu tinggi. Penggunaan reaktor unggun tetap untuk reaksi dekomposisi metana masih menjadi pilihan karena desainnya yang ekonomis dengan konversi dan yield yang cukup besar. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja reaktor unggun tetap skala laboratorium dengan menggunakan dimensi jumlah loading katalis yang lebih besar untuk menghasilkan karbon nanotube. Penelitian ini menggunakan variasi umpan dan laju alir untuk meninjau pengaruhnya terhadap reaksi dekomposisi katalitik metana. Katalis Ni-Cu-Al dipreparasi menggunakan metode kopresipitasi dengan perbandingan 2:1:1. Reaksi dilakukan dengan mengalirkan umpan yang divariasikan (CH4: H2 = 1:0 dan CH4: H2 = 1:1) pada tekanan atmosferik dengan memvariasikan laju alir ( 65 ml/menit dan 100 ml/menit) dan suhu reaksi 700 ̊ C. Produk gas dianalisis menggunakan gas chromatography yang terpasang secara online. Kinerja reaktor ditinjau dari konversi metana, yield karbon, dan kualitas nanokarbon yang dihasilkan. Adapun berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa kinerja reaktor terbaik ditinjau dari konversi dan yield karbon yang dihasilkan terjadi pada reaksi dengan laju alir umpan 100 ml/menit yang memberikan hasil konversi 99,38 % dan yield karbon 1,21 gr C/gr katalis. Hasil analisis menggunakan TEM menunjukkan bahwa morfologi nanokarbon yang paling baik didapat pada umpan CH4: H2 = 1:1.

Catalytic decomposition of methane is an alternative way to produce high quality carbon nanotubes (CNTs). The use of fixed bed reactors for catalytic decomposition of methane are still an option because its economical design with high conversion and yield. This research was perfomed to study laboratory scale fixed bed reactor performance using larger amount of catalyst loading dimension to produce carbon nanotube. This research uses a variation of feed composition and flow rate to review its influence on catalytic methane decomposition reaction. Ni-Cu-Al catalyst is prepared by coprecipitation method with atomic ratio 2:1:1. The reaction is carried out with the feed flow varied (CH4: H2 = 1:0 dan CH4: H2 = 1:1) at athmospheric pressure by varying the flowrate ( 65 ml/menit dan 100 ml/menit) and the reaction temperature is 700°C. An online gas chromatograph is used to detect the gas products. Reactor performances were observed from methane conversion, carbon yield and quality of nanocarbon that have been produced. Experiment result showed that the highest reactor performance of conversion and the resulting carbon yield in catalytic decomposition of methane with feed flowrate 100 ml/min which give conversion 99.38 % and carbon yield 1.21 gr C/gr catalyst, respectively. Based on TEM analysis indicated that the best nanocarbon morphology can be gained at CH4: H2 ratio of 1:1.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library