Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alya Ditha Berliana
Abstrak :
Untuk menarik penonton multibahasa secara global, lirik bahasa Inggris telah dipakai dalam lagu-lagu K-pop selama beberapa dekade, bahkan hingga sekarang, sebagai strategi mereka. Makalah dengan pendekatan sosiolinguistik untuk bahasa Inggris dunia ini menganalisis penggunaan bahasa Inggris dari tiga lagu oleh ASTRO, grup K-pop generasi ketiga, dari agensi di luar 'the big three' atau tiga besar untuk mengupas kontribusi alih kode dan dukungan manajemen agensi. Semua lagu diperiksa melalui jenis analisis alih kode dengan teori Poplack, analisis penggunaan dan fungsi bahasa Inggris dengan jenis pencampuran bahasa Inggris oleh Lee, dan analisis komentar. Hasil penelitian menunjukkan “All Night” dan “Blue Flame” paling banyak menggunakan jenis inter-sentential dalam liriknya, namun “All Night” dan “Knock” lebih mirip dalam penggunaan bahasa Inggris dengan memiliki fungsi baru, tambahan penting untuk fungsi Lee (2004). Semua lagu lebih banyak mendapatkan umpan balik audiens yang positif daripada yang negatif dengan persentase disparitas besar. Semua temuan menunjukkan meskipun "All Night" mendapat persentase komentar negatif tertinggi dari penonton global, namun memungkinkan bahwa alasan utama keberhasilan "All Night" dan "Knock" untuk menerima penghargaan adalah pengenalan fungsi baru yang menciptakan keunikan dalam penggunaan bahasa Inggris, tidak hanya dengan jumlah banyaknya jumlah alih kode, yang menarik minat audiens multibahasa. ......To attract global multilingual audience, English lyrics have been included in K-pop songs for decades as a strategy. This paper of sociolinguistic approach for world Englishes analyzes English usages of three songs by ASTRO, a third-generation K-pop group, from an agency outside ‘the big three’ to tease apart the contribution of code-switching and agency’s management support. All songs are examined through types of code-switching analysis with Poplack’s theory, English usage and function analysis with Lee’s types of English mixing, and comment analysis. The results indicate “All Night” and “Blue Flame” use the type of inter-sentential the most in their lyrics, yet “All Night” and “Knock” are more similar in utilizing English by having a new function, an important addition to Lee’s (2004) functions. All songs obtain more positive audience feedback than negative ones with wide disparity percentages. All findings show even though “All Night” received the highest percentage of negative comments from global audience, it is suggested that the main reason for the success of “All Night” and “Knock” to receive awards is the introduction of a new function that creates uniqueness in English usage, not solely by the high quantity of switches, attracting the interest of the multilingual audience.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Raisha Sastri Utami
Abstrak :
Fenomena penggunaan bahasa Inggris yang disisipkan dalam lagu-lagu populer yang berbahasa non-Inggris saat ini sedang menjadi tren di kalangan generasi muda yang berasal dari negara-negara yang bahasa aslinya bukan bahasa Inggris. Fenomena ini juga terjadi di negara Korea dengan genre musik mereka yang disebut K-Pop. Akibat perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi, terutama internet, yang begitu pesat, lagu-lagu K-Pop kemudian menyebar dan dikenal luas oleh publik internasional, termasuk di Indonesia. Penyisipan bahasa Inggris dalam lirik lagu K-Pop tersebut memiliki maksud serta tujuan tertentu yang berhubungan dengan cerminan penyampaian identitas si penyanyi.Penelitian ini mengambil contoh lima lirik lagu K-Pop yang dipopulerkan oleh salah satu grup band Korea, Super Junior, dan menelaahnya dengan metode analisis grammar fungsional dan analisis wacana kritis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat penerapan berbagai macam strategi pembentukan identitas (acts of identity) dalam masing-masing lirik lagu yang digunakan untuk menyampaikan representasi wacana identitas tertentu. Fenomena penggunaan bahasa Inggris itu sendiri didorong oleh beberapa latar belakang yang berhubungan dengan hegemoni ideologi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam memahami fenomena hibridisasi bahasa Inggris dengan bahasa lain dalam sebuah teks lagu serta membantu pemahaman wacana identitas serta faktor makro-sosiologi ideologi hegemoni yang melatarbelakanginya. ......The phenomena of English usage in non-English songs have become a widespread trend among young generation whose native language is not English. This also happens in Korea and in their respective music genre, called K-Pop. Through the fast development of information and telecommunication technology, especially internet have caused K-Pop songs to spread and be known throughout the world mass, including Indonesia. The use of English in K-Pop popular song has particular purpose and meaning related to the representation of identities of its singer. This research has taken samples from five song's lyrics which are popularized by Super Junior, one of K-Pop boy band from South Korea, and has analyzed them through systemic functional grammar and critical discourse analysis. The result of the research indicates that there is application of some acts of identity on each lyric which is used to portray different representations of identities. The phenomena of English usage itself have to do with certain backgrounds driven by hegemonic ideology. This research is expected to help people understand the growing phenomena of English hybridization in popular song's lyrics and to make them aware of the discourse of identity and macrosociological factor, such as hegemony of ideology, which underlie them.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S126
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library