Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Berger, Bill D.
Tulsa, Oklahoma: PennWell Publishing, 1980
622.39 BER g III
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fauzan
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S6487
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Danu Kurnianto
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
S8201
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Handi Irawan
Abstrak :
This study uses indirect approach to estimate short run and long run supply response of paddy for Java and off Java. The result showed that price effect is not significant both for area and productivity for wetland paddy. The price effect is significant to area but not to productivity for upland paddy in Java. This showed that lava is hard to continue its role as the largest rice supplier. The price effect is significant to area but not to productivity for wetland paddy in off Java, whereas for upland paddy is significant to productivity but not to area. The off Java's role is not optimum. It was indicated by productivity elasticity on area which is very small in the short run and relatively larger in the long run. Supply elasticity of wetland and upland paddies are inelastic both in the short run and long run.
1999
EFIN-XLVII-1-Mar1999-19
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Sukur
Abstrak :
Ramadhan K.II. adalah salah satu pengarang Indonesia yang konsisten di dalam menciptakan karya-karyanya. Kekonsistensiannya itu dapat dibuktikan dan tema-tema karyanya yang cenderung memilih tema tentang ketimpangan-ketimpangan sosial yang ada di dalam masyarakat Indonesia, yakni berkisar pada bidang politik, ekonomi, sosial, pendidikan, hukum, agama, serta moral dan korupsi- Hal ini dapat diperhatikan dari beberapa karyanya, seperli Royan revolusi (1971), Kemelut Hidup (I 977), Keluarga Permana (1975), dan ladang Perminus (1990). Masalah ketimpangan-ketimpangan sosial yang diangkat Ramadhan K II. itulah yang membuat penulis tertarik untuk meneliti salah satu karya dari sastrawan ini, yakni novel Ladang Perminus. Pemilihan atas novel ini dilatarbelakangi oleh beberapa kenyataan yang tampak di dalam novel Ladang Perminus ini menyerupai keadaan tertentu di dunia nyata- Selain itu, penulis menganggap bahwa penelitian terhadap novel Ladang Perminus ini perlu dilakukan karena tampaknya penelitian secara khusus terhadap novel ini belum pernah dilakukan. Hasil dari penelilian yang dilakukan, penulis menyimpulkan bahwa peristiwa-perisliwa yang terjadi dalam novel Ladang Perminus ruemiliki kemiripan dengan realitas yang terjadi pada kondisi politik dan perekonomian 1ndonesia sekitar tahun 1970-an, terutama berkaitan dengan kasus krisis ekonomi yang dialami Pertamina semasa lbnu Sulowo menjabat sebagai direktur utamanya. Selain itu, pengarang melalui tokoh-tokohnya membawa kritikan serta pesan moral yang berhubungan dengan masalah korupsi.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1997
S10784
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Malik Ibrochim
Abstrak :
Telah dilakukan analisis tekno-ekonomi desain konfigurasi ladang angin (wind farm) dan perhitungan feed in tariff (FiT) di Indonesia dengan metoda simulasi menggunakan software WAsP. Pada penelitian ini, data iklim angin yang digunakan adalah hasil pengamatan langsung selama 1 tahun yaitu dari 2006 sampai 2007 pada ketinggian 50 meter. Penentuan luas wind farm berdasarkan penilaian potensi energi angin skala mikro berupa peta potensi energi angin. Analisis teknis dilakukan terhadap 15 turbin angin kapasitas 500 kW, 600 kW dan 750 kW dengan spesifikasi berbeda yang memiliki nilai CF 20%-40%. Konfigurasi wind farm dikombinasikan berdasarkan jarak spasi antar turbin angin vertikal 3D×5D dan horisontal 4D×9D. Analisis ekonomis dilakukan terhadap perhitungan biaya dan finansial menggunakan 2 metoda discount rate berbeda termasuk perhitungan Feed in Tariff (FiT) dan desain FiT untuk energi angin sesuai potensinya di beberapa lokasi berbeda di Indonesia. Konfigurasi wind farm yang terbaik adalah 4D×9D menggunakan turbin angin kapasitas 750 kW sejumlah 92 unit dengan nilai CF 26% dan harga jual energi listrik dengan menggunakan 2 metoda discount rate yaitu masing-masing sebesar 0,19998 $/kWh dan 0,14550 $/kWh. Metoda perhitungan biaya dan finansial menggunakan metoda AWCCreal sebagai discount rate menghasilkan harga jual yang lebih murah namun metoda AWCCnominal menawarkan waktu kembali modal yang lebih cepat. Berdasarkan asumsi-asumsi yang digunakan, nilai FiT untuk wind farm adalah berkisar antara 0,08967 $/kWh - 0,09293 $/kWh (AWCCnominal) dan 0,04968 $/kWh - 0,05148 $/kWh (AWCCreal). Sedangkan nilai FiT untuk PLTB di Indonesia berkisar antara 0,045 $/kWh - 0,430 $/kWh dengan nilai CF berkisar antara 10,64% - 37,9% untuk range kapasitas 500 kW hingga diatas 2 MW. ...... Techno-economic analysis of wind farm configuration design and Feed in Tariff (FiT) calculation in Indonesia using WAsP simulation software has done. The wind data that being used is observed during 2006 to 2007 at 50 meters height. Wind farm area is determined based on wind resources assessment in the form of wind potential map. The technical analysis performed on 15 units wind turbine capacity of 500 kW, 600 kW and 750 kW with different specifications that have a CF value of 20% - 40%. Wind farm configuration is combined based on 3D ×5D for vertical axis and 4D ×9D for horizontal axis. The economic analysis is also conducted on the calculation of costs and financial using 2 different discount rate methods including feed in tariff calculation and the design of FiT for wind energy according to the potential of wind energy in several different locations in Indonesia. The best wind farm configuration is 4D ×9D using 92 units wind turbine with 750 kW capacities that has 26% CF value and the sales energy prices using 2 discount rate methods are 0.19998 $/kWh and 0.14550 $/kWh. The method of cost and financial wind farm calculation are using AWCCreal as discount rate results the cheapest selling price but AWCCnominal method offering a faster payback period. Based on the assumptions those used to FiT calculation, the values obtained for the wind farm is in the range between 0.08967 $/kWh ? 0.09293 $/kWh (AWCCnominal) and 0.04968 $/kWh ? 0.05148 $/kWh (AWCCreal). While the FiT value wind turbine (wind power plant) in Indonesia is in the range between $ 0.045 / kWh - $ 0.430 / kWh with CF values ranged between 10.64% - 37.9% for the range of capacity 500 kW to above of 2 MW.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
T30377
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Basnida Efrizal
Abstrak :
Penyeragaman bentuk Pemerintahan Desa seperti yang tercantum dalam UU Nomor 5 Tahun 1979 merupakan awal terciptanya hukum nasional di bidang Pemerintahan Desa. Di Sumatera Barat, lahirnya UU Nomor 5 Tahun 1979 tersebut telah menyebabkan perubahan yang mendasar bagi penyelenggaran Pemerintahan Nagari, terutama karena ditetapkannya Jorong (wilayah administratif dari Pemerintahan Nagari) menjadi Desa. Dua puluh tahun kemudian, sejalan dengan gencarnya tuntutan reformasi dan demokratisisasi di berbagai bidang, Pemerintah mengganti UU Nomor 5 Tahun 1979 tersebut dengan UU Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah. UU Nomor 22 ini membuka pintu seluas-luasnya bagi refomasi bentuk Pemerintahan Desa. Tesis ini merupakan hasil penelitian yang dilaksanakan pada Desa Kampung Baru dan Desa Situjuh Ladang Laweh Kabupaten Lima Puluh Kota Propinsi Sumatera Barat dengan judul "Dari Sistem Pemerintahan Desa Kembali Ke Sistem Pemerintahan Nagari" (Studi di Desa Kampung Baru dan Desa Situjuh Ladang Laweh Kabupaten Lima Puluh Kota). Rumusan masalah dari penelitian ini adalah faktor-faktor apakah yang memotivasi masyarakat untuk kembali ke sistem Pemerintahan Nagari di Kabupaten Lima Puluh Kota. Meskipun perubahan sistem Pemerintahan Desa kembali menjadi Pemerintahan Nagari merupakan perubahan organisasi formal yang menjadi objek kajian dalam administrasi negara, namun dalam tesis ini perubahan Desa kembali menjadi Nagari akan dilihat sebagai proses sosiologis yaitu proses perubahan lembaga sosial baik pada tingkat pranata sosial yaitu perangkat kaidah-kaidah status dan peran dan pads tingkat organisasi yaitu kelompok individu yang terlibat dalam dalam aktivitas lembaga Pemerintahan Desa dan Nagari. Perubahan Sistem Pemerintahan Desa Kembali Menjadi Sistem Pemerintahan Nagari akan dilihat dalam keutuhan sistem sosial melalui penelusuran gejala-gejala empirik yang dianalisa dan dijelaskan dalam kaitan dengan berbagai kegiatan dan fenomena proses pembangunan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuaiitatif. Dengan demikian dalam penelitian ini tidak digunakan model serta uji statistik angka-angka dan laporan statistik digunakan dalam rangka memperjelas masalah atau gejala yang diteliti. Penelitian ini hanya akan difokuskan pada tiga faktor yang diduga sebagai faktor yang mempengaruhi motivasi untuk kembali ke Sistem Pemerintahan Nagari, yaitu : 1) terjadinya krisis kepemimpinan di tingkat Desa dan Nagari, 2) terjadinya disintegrasi sosial masyarakat Nagari dan 3) terlantarnya harus kekayaan Nagari. Krisis Kepemimpinan adalah merosot atau berkurangnya kewibawan serta kurangnya keleluasaan untuk berinisiatif dari Pemerintah Desa dan Kerapatan Adat Nagari dalam menjalankan tugas dan fungsinya dibandingkan dengan Pemerintah Nagari. Disintegrasi Sosial adalah suatu keadaan dimana hubungan timbal balik antar sesama warga masyarakat Nagari tidak berlangsung dengan balk yang terlihat dari semakin melemahnya semangat kelompok kekerabatan dalam masyarakat Nagari. Terlantarnya Harta Kekayaan Nagari adalah suatu keadaan dimana Marta kekayaan Nagari tidak terkelola dengan baik sehingga tidak dapat memberikan manfaat yang optimal kepada masyarakat Nagari. Tesis ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi masyarakat untuk kembali ke Sistem Pemerintahan Nagari di Kabupaten Lima Puluh Kota, dan dapat memberikan manfaat bagi Pemerintah Daerah dalam menata pemerintahan terendah untuk menyikapi aspirasi masyarakat. Tesis ini berkesimpulan bahwa sepanjang sejarah Minangkabau, belum ada ideologi di tingkat supra Nagari yang secara radikal menghapus sistem otoritas tradisional Minangkabau. Melihat sejarah perkembangan Pemerintahan Nagari sampai dengart berlakunya UU Nomor 22 Tahuh 1999, maka bentuk pemerintahan terendah di Kabupaten Lima Puluh Kota idealnya adalah kembali ke sistem Pemerintahan Nagari, karena sistem itu berakar dari kekuatan dasar-dasar sosiologis, ekonomis dan politis.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T1634
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sutji Rahaju Shinto
Abstrak :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk Memberikan gambaran tentang ketahanan masyarakat dalam merawat pengetahuan tentang Tradisi dan Ritual Berladang serta pengetahuan tentang varietas padi lokal di Desa Tumbang Habangoi, Kecamatan Petak malai, Kabupaten Katingan tengah.

Berangkat dari pandangan Berkes tentang Pengetahuan tradisional dan ketahanan dari segala bentuk perubahan sosial yang ada. Masyarakat Habangoi sudah membuktikan tentang ketahanan mereka dalam mempertahankan tradisi dan ritual berladang mereka, yang menghasilkan pengetahuan tentang banyak sekali varietas padi lokal.

Hasil dari penelitian ini adalah, hingga saat ini para peladang masih melakukan ritual berladang dengan ritual dan tradisi yang lengkap. Padi yang masih diingat dan ditanam oleh para peladang sejumlah 64 paroy dan 16 pulut. Hal in menunjukkan bagaimana para peladang tetap berusaha menjalankan tradisinya meski berbagai perubahan sosial menggempur mereka. Agama/kepercayaan tradisional masyarakat menjadi kunci penting untuk ketahanan tradisi dan ritual berladang. Usaha maksimal tetap di lakukan, namun harapan agar pihak lain bisa membantu melestarikan pengetahuan masih diharapkan oleh para peladang.
ABSTRACT
This study aims to provide a description of the knowledge about the swidden Tradition and knowledge of local rice varieties in Tumbang Habangoi Village, Petak malai Subdistrict, Katingan Regency, Central Kalimantan.

Departing from Berkes's view of traditional Knowledge and the resilience of all forms of social change. The Habangois have proved their resilience in maintaining their farming traditions and rituals, which resulted in the knowledge of many local rice varieties.

The results of this study are, until now the cultivators are still doing farming process with complete rituals and traditions. Rice that is still remembered and planted by the cultivators of 64 paroy and 16 pulut. This shows how the cultivators continue to work on their traditions despite the various social changes that have struck them. The traditional religion / beliefs of society have become an important key to the survival of tradition and ritual farming. The maximum effort remains to be done, but the hope that others can help preserve knowledge is still expected by the cultivators.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
T48674
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library