Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Madeline Harlina Widjaja
"Permintaan domestik tidak cukup untuk menyerap tenaga kerja yang terus bertambah dalam ekonomi ketenaga kerjaan yang produktif. Pertumbuhan lapangan kerja tambahan datang dari perusahaan domestik dengan produktivitas lebih tinggi yang cenderung melakukan kegiatan ekspor. Studi ini mencoba menganalisis dampak kegiatan ekspor terhadap penyerapan tenaga kerja di industri tekstil dan garmen Indonesia. Data yang digunakan besumber dari Survei Industri Besar dan Menengah Indonesia yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik Indonesia pada tingkat perusahaan. Data tersebut merupakan data panel yang tidak seimbang dari tahun 2000-2015. Hasil estimasi utama menunjukkan bahwa kegiatan ekspor secara positif dan signifikan mempengaruhi permintaan tenaga kerja perusahaan. Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa kegiatan ekspor berkaitan dengan permintaan tenaga kerja terampil yang lebih tinggi.

Domestic demand is inadequate to absorb the growing labor force in a productive employment economy. Additional job growth came from domestic firms with higher productivity which tend to do export activities of their production. This study tries to estimate the impact of export activities on labor absorption in Indonesian textile and garment industries. It has employed unbalanced panel firm-level data from 2000-2015 from the Indonesian Large and Medium-sized Manufacturing Survey published by the Indonesian Central Bureau of Statistics. The main estimation results suggest that exporters positively and significantly affect a firm’s labor demand. In addition, the study also found that export activities are associated with a higher share of skilled labor."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khairunnisah
"ABSTRAK
Dalam dua dekade terakhir sistem perdagangan di negara berkembang semakin terbuka dengan berkurangnya hambatan perdagangan melalui tarif impor yang semakin menurun. Berdasarkan penelitian sebelumnya terdapat hubungan teoritis dan empiris antara penurunan tarif impor dan pemintaan tenaga kerja. Penelitian ini menguji hubungan antar penurunan tarif impor dengan permintaan tenaga kerja formal di tingkat kabupaten/kota dalam jangka menengah. Hal ini disebabkan karena pekerja yang terpapar penurunan tarif impor menurut Jones (1975) akan berpindah dan terserap pada sektor yang mengalami keuntungan perdagangan atau kenaikan ekspor. Sementara itu pekerja
membutuhkan waktu untuk melakukan perpindahan antar sektor dan antar daerah untuk terserap pada sektor yang mengalami kenaikan ekspor.Oleh karena itu dalam menganalisis permintaan tenaga kerja manufaktur akibat penurunan tarif impor, penelitian ini dilakukan dalam jangka menengah yaitu dalam periode lima tahun. Dengan
menggunakan data tenaga kerja sektor manufaktur pada tingkat kabupaten/kota di Indonesia pada tahun 2000 sampai dengan 2015, penelitian ini mengestimasi model pengaruh penurunan tarif impor terhadap permintaan tenaga kerja formal manufaktur dengan regresi tertimbang. Berbeda dengan penelitian sebelumnya, penelitian ini
menggunakan pengukuran paparan penurunan tarif impor Dix-Carneiro & Kovak (2017) untuk sektor manufaktur di tingkat kabupaten/kota dan mencakup 22 subsektor manufaktur. Hasil estimasi menunjukkan bahwa penurunan tarif impor sektor manufaktur
dalam jangka menengah meningkatkan permintaan tenaga kerja formal manufaktur. Pengaruh penurunan tarif impor sektor manufaktur terhadap permintaan tenaga kerja formal manufaktur pada wilayah dengan sektor manufaktur yang beragam lebih kecil dibandingkan dengan pengaruh penurunan tarif impor terhadap permintaan tenaga kerja formal manufaktur. Hal ini menyimpulkan bahwa keberagaman sektor manufaktur sebagai ukuran aglomerasi ekonomi suatu wilayah dapat mengurangi pengaruh paparan penurunan tarif impor karena persaingan harga.

ABSTRACT
In the last two decades the trading system in developing countries has become more open with reduced trade barriers through declining import tariffs. Based on previous research there is a theoretical and empirical relationship between the reduction in import tariffs and the demand for labor. This study examines the relationship between import
tariff reductions and formal labor demand at the district or city level in the medium term. This is because workers exposed to a reduction in import tariffs according to Jones (1975) will move and be absorbed in sectors that experience trade gains or increased exports. Meanwhile, workers need time to make transfers between sectors and between regions to be absorbed in sectors experiencing an increase in exports. Therefore, in analyzing the demand for manufacturing labor due to lower import tariffs, this research was conducted in the medium term, namely in a five-year period. Using the manufacturing sector employment data at the district or city level in Indonesia in 2000 to 2015, this study estimates a model of the effect of decreasing import tariffs on demand for formal manufacturing labor with a weighted regression. In contrast to previous research, this study uses a measurement of exposure to the reduction in import tariffs of Dix-Carneiro & Kovak (2017) for the manufacturing sector at the district or city level and covers 22 manufacturing subsectors. The estimation results show that the reduction in manufacturing sector import tariffs in the medium term increases the demand for formal manufacturing labor. The effect of decreasing import tariffs on the manufacturing sector on the demand for formal manufacturing labor in regions with diverse manufacturing sectors is smaller than the effect of decreasing import tariffs on the demand for formal manufacturing labor. This concludes that the diversity of the manufacturing sector as a
measure of the economic agglomeration of a region can reduce the effect of exposure to falling import tariffs due to price competition."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anzika
"Pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh pembangunan SDM dan tidak mungkin berkelanjutan tanpanya. Pertumbuhan PDB bertumpu pada pertumbuhan suplai tenaga kerja dan pertumbuhan produktivitas tenaga kerja. Maka hambatan dalam pembangunan SDM dapat menyebabkan momentum bonus demografi 2030-2040 dapat berbalik menjadi ancaman beban demografi bagi pembangunan ekonomi Indonesia masa depan. Tanda-tanda menuju ancaman tersebut mulai terlihat dari tingginya ICOR Indonesia yang disebabkan oleh rendahnya kualitas SDM, sehingga terjadi in-efisiensi investasi yang menyebabkan stagnansi pertumbuhan ekonomi nasional. Meskipun investasi per PDB Indonesia tergolong tinggi dibandingkan negara-negara di Asia Tenggara lainnya, namun laju peningkatan investasi lima tahun terakhir justru diikuti oleh kecenderungan menurunnya penyerapan tenaga kerja. Berdasarkan hasil penelitian menggunakan model ekonometrik yang dikembangkan dari fungsi produksi Cobb-Douglass dan regresi panel data random effect model dengan priode analisis 2014-2018 ini, penulis menemukan bahwa produktivitas tenaga kerja berdasarkan jenjang pendidikan dan profitabilitas perusahaan di PT Dos Ni Roha secara simultan berpengaruh signifikan terhadap sisi permintaan tenaga kerja berdasarkan jenjang pendidikan. Namun secara parsial, tenaga kerja tamatan SD dan S2 pada entitas subjek penelitian tidak berpengaruh signifikan terhadap jumlah permintaan tenaga kerja berdasarkan jenjang pendidikan selama periode analisis.

Economic growth is determined by human resource development and cannot be sustainable without it. GDP growth is based on growth in labor supply and growth in labor productivity. Therefore the obstacles in human resource development can cause the demographic bonus momentum of 2030-2040 to turn into a threat to the demographic burden for Indonesia's future economic development. Signs towards this threat can be seen from Indonesia's high ICOR caused by the low quality of human resources, resulting in investment inefficiency that has stagnated national economic growth, although investment per Indonesian GDP is relatively high compared to other Southeast Asian countries. The rate of increase in investment over the past five years has actually been accompanied by a downward trend in employment. Based on the results of the study using an econometric model developed from the Cobb-Douglass production function and random effects model panel regression with the 2014-2018 analysis period, the authors found that labor productivity based on education levels and company profitability simultaneously had a significant effect on the demand side of labor based on educational stage in PT Dos Ni Roha. But partially, elementary and graduate workforce on research subject entities did not significantly influence the number of workforce requests based on their level of education during the analysis period."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library