Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 278 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yulianti
Abstrak :
Discontinuities in earnings distribution have been discovered by several studies in United States and Australia. These studies examined the pooled, cross sectional distribution of earnings and found discontinuities around earnings threshold which indicates the exercise of management discretion to exceed earnings threshold. This study examines the distribution of earnings in Indonesia for two important purposes which are avoiding losses and avoiding earnings decline. The result on listed companies at the JSX during 1999 - 2002 show abnormality in earnings distribution, whereas total small profit firms are above expectations, meanwhile total small loss firms are the opposite. We didn 't find such abnormality in the distribution of earnings changes, whereas total small decrease firms in contrary are above expectations. This suggests that the most important earnings threshold for Indonesian firms is to avoid reporting losses.
Depok: Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
JAKI-1-2-Des2004-89
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Suciono Jahja
Abstrak :
ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk melihat hubungan antara manajemen laba dengan tingkat pengembalian saham. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan publik yang memiliki saham yan Iikuid (tergabung dalam indeks LQ45) yang terdafiar di Bursa Efek Jakarta pada periode 1999-2002. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa seluruh perusahaan sampel melakukan manajemen Iaba., dan discrefionary accruafs sebagai bagian dari manajemen Iaba, tidak mempengaruhi return saham. Dengan kata lain manajemen laba tidak berpengaruh terhadap tingkat pengembalian saham pada Bursa Efek Jakarta;
ABSTRACT This research analyze the relationship between caming management and stock retum. Research was done to examine the impact of eaming management on stock retum in Jakarta Stock Exchange for period |999 - 2002 with the most liquid stock public fimi (LQ45 index). The results indicate that all the public Finn in sample uses the earning management, and the discretionary accmals as a part of earning management has no relation with stock retum. In other word we could say there is no influence of the eaming management on stock netum in Jakarta Stock Exchange.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T34485
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Poluan, Ramona Gitta
Abstrak :
Penelitian ini berusaha mengetahui pengaruh dari penerapan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 51 Tahun 2008 sebagaimana telah diubah dengan PP Nomor 40 Tahun 2009 dalam menciptakan lingkungan usaha untuk industri jasa konstruksi yang kondusif. Indikator yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut adalah laba bersih yang berhasil diperoleh perusahaan untuk suatu periode tertentu. Disamping itu, penelitian ini juga memiliki tujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi laba bersih perusahaan jasa konstruksi dan pengaruh penerapan PP ditinjau dari prinsip keadilan. Metode yang dipakai adalah uji F, uji dua rata-rata dengan asumsi varian yang diasumsikan sama dan analisis regresi dengan metode stepwise. Hasil penelitian menyebutkan penerapan PP tidak menyebabkan adanya perbedaan antara laba bersih. Kondisi tersebut terjadi karena ada beberapa faktor yang mempengaruhi laba bersih perusahaan jasa konstruksi adalah pendapatan bunga, laba kerjasama operasi dan beban pajak. Disamping itu, penerapan PP juga menyebabkan adanya ketidakadilan dalam pemungutan pajak atas penghasilan yang diterima oleh perusahaan jasa konstruksi baik pada masa transisi maupun setelah PP sepenuhnya diimplementasikan.
This study endeavors to discover the impact of Government Regulation (GR) Number 51 Year 2008 as already amended by GR Number 40 Year 2009 in creating a conducive business environment for construction industry. Indicator used in this research is net income obtained by construction companies during certain periods. Further, this study is also designed to identify factors affecting net income of construction companies and the impact of the GR from fairness aspect of taxation. Method used for this study are F test, t-test two sample assuming equal variances and regression analysis with stepwise method. The results of this research are the implementation of this GR does not influence net income of construction companies since there are several others factors affecting net income namely interest income, joint operation income and income taxes. In addition, the implementation of this GR lead to unfairness on the withholding of tax on income received by the construction companies during the transition period or after the GR was fully implemented.
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T27777
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Joni Swastanto
Abstrak :
Perbankan Indonesia merupakan industri yang berkembang dengan cepat. Namun pertwnbuhan cepat industri perbankan ternyata tidak diikuti dengan dulcungan infrastruktur perbankan yang memadai. Krisis ekonomi telah menurunkan peran perbankan swasta mulai tahun 1998 karena flight to quality. Selama terjadi krisis ekonomi di Indonesia, variabel makro ekonomi utama, yaitu suku bunga SBI, inflasi, nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar dan PDB telah berubah dengan drastis. Perubahan ini telah berpengaruh besar terhadap kegiatan ekonomi pada umumnya dan operasional perbankan pada khususnya. Perbankan di negara berkembang biasanya sangat dilindungi (protected industry) dan menikmati spread yang tinggi. Namun pasar global dan perubahan teknologi, serta krisis perbankan telah mendorong industri perbankan untuk melakukan konsolidasi. Krisis perbankan juga menimbulkan pergeseran pada kepemilikan bank karena program rekapitalisasi dan program privatisasi. Kerangka berpikir disertasi adalah sebagai berikut. Konsolidasi bank dimaksudkan untuk memperoleh industri perbankan yang sehat dengan modal yang kuat. Untuk memenuhi modal tersebut, bank: (1) harns menciptakan laba, (2) mengundang investor, (3) melakukan merger. Jika alternatif merger yang dilakukan, maka jumlah bank dalam industri akan menurun. Bagi bank yang sebat, pilihan yang paling baik untuk bisa berkembang ke depan adalah pilihan (1), yaitu mampu menciptakan laba sehingga dapat menambah modal secara organik. Yang menjadi pertanyaan adalah kemampuan bank dalam memenuhi modal melalui penciptaan laba. Konso lidasi perbankan akan berjalan jika bank bisa memenuhi ketentuan modal secara organik, yaitu melalui penciptaan laba. Kar~na itu, kemampuan bank untuk memperoleh laba menjadi penting untuk diteliti. Kemampuan bank dalam menciptakan laba dipengaruhi oleh keadaan internal bank, industri perbankan dan kondisi makro fundamental. Pertanyaan penelitian yang diajukan, yaitu: (1) Seberapa jauh kondisi internal bank, industri perbankan dan makro fundamental berpengaruh pada perolehan laba bank? (2) Apa yang menjadi faktor terpenting dari kondisi internal bank, industri perbankan dan makro fundamental dalam kaitannya dengan kinerja perbankan? (3) Bagaimana implikasi perolehan laba bank terbadap konsolidasi? Dari hasil estimasi, untuk menjawab pertanyaan penelitian pertarna, beberapa variabel internal bank, yaitu laba yang lalu, modal, rasio LDR, efisiensi dan kredit macet berpengaruh terhadap laba bank. Dari sisi industri, variabel utama yang mempengaruhi laba adalah market share Sementara itu, variabel faktor fundamental yang berpengaruh, yaitu nilai tukar dan indeks produksi. Melihat signifikansi dari variabel yang mempengaruhi, ROA merupakan proxy laba yang paling bisa dijelaskan oleh independent variabel. Dari koefisien speed of adjustment untuk ROA, sifat industri perbankan mempunyai perilaku yang kompetisi monopolistik. Sementara itu, untuk FBI menunjukkan struktur pasar oligopoli. Untuk menjawab pertanyaan penelitian kedua jika dilihat secara bersama-sarna, faktor makro fundamental secara dominan mampu mempengaruhi laba bank. Apabila dilihat setiap faktor, dapat dikatakan bahwa dari internal bank modal dan efisiensi menjadi terpenting dalam mempengaruhi laba. Dari sisi industri perbankan, yang dominan mempengaruhi laba adalah market share bank. Dari faktor makro fundamental yang mempengaruhi laba adalah nilai tukar dan pertwnbuhan ekonorni. Untuk menjawab pertanyaan penelitian ketiga, dari hasil estimasi laba terbadap CAR disimpulkan model CAR secara signifikan dapat digunakan untuk memproyeksikan CAR tahun 2010. Rata-rata CAR perbankan akhir tahun 2010 adalah sebesar 12.4% dengan CAR terendah -0.3% dan tertinggi 25.9%.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
D1530
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chaerul D. Djakman
Abstrak :
Riset ini bertujuan untuk menyelidiki pengaruh status perusahaan bersama-sama faktor-faktor lain terhadap fenomena manajemen Iaba di Bursa Efek Jakarta. Manjemen Iaba adalah tindakan dari manajer perusahaan dengan mengubah infonnasi lceuangan untuk meneapai tujuan tertentu yang menguntungkan manajer dan perusahaah. Status perusahaan yang dipelajari adalah apal-:ah perusahaan memenuhi atau tidak memenuhi kriteria delisting (MKD) akibat mengalami kerugian 2 (dua) tahun berturut-turut. Faktor-faktor lain adalah Iama beketjanya direktur utama, lama bekerjanya komisaris utama, kualitas audit, proporsi saham yang dimiliki investor institusi, tingkat hutang, dan skala usaha perusahaan. Riset ini mempelajari fcnomena manajemen Iaba dengan menggunakan kurnpulan (aggregate) kebijakan akrual dari manajemen perusahaan, yang merupakan hasil perhitungan discretionary accruats (DA) dari model Kasznik (I999). Perusahaan yang mengalami rugi 2 (dua) tahun berturutan terancam status sahamnya tidak dapat diperdagangkan pada tahun ketiga apabila masih mengalami kerugian sesuai dengan keputusan direksi tahun 1992 mengenai pencatatan saham. Pemsahaan yang terancam penurunan status atau yang sudah tcrmasuk kedalam status lebih rendah cenderung melakukan manajemen Iaba yang meningkatkan Iaba (MLPOS) seperti perusahaan yang teraneam masuk kategori default (DeFond & Jiambalvo, 1994 dan Sweeney, 1994) atau perusahaan yang telah masuk kedalam perlakuan khusus di pasar modal China (Chen, 200l). Selain itu, perusahaan yang mengalami rugi selarna beberapa tahun mempunyai insentif untuk mclakukan MLPOS (Callen et al, 2003). Riset ini menggunakan status perusahaan sebagai salah satu faktor yang mendasari motivasi manajemen Iaba pada pcrusahaan. Status perusahaan terdiri dari status yang memenuhi kriteria delisting (MKD) dan yang tidak memenuhi (Non-MKD). Perusahaan MKD mempakan perusahaan yang mempunyai kincrja yang sangat buruk. Tindakan yang mudah dilakukan oleh manajer adalah memberikan Sinyal "prospek" perusahaan MKD kepada stakeholder. Sinyal tersebut adalah pencapaian treshold dengan memberikan laporan Iaba lebih balk dari periode sebelumnya. I-Iayn (1995), Burgstahler & Dichev (1997), Degeorge et al (1999) dan Dechow et al (2002) membuktikan bahwa perusahaan melakukan MLPOS supaya Iaba tidak negatif, supaya Iaba lebih baik dari periocle sebelumnya, atau supaya laba lebih baik dari ekspektasi analis. Manajer berkepentingan terhadap eksistensi perusahaan karena manajer terancam pinalti pasar tenaga kerja (Fama & Jensen l983). Manajer mempunyai kesempatan dan pengetahuan mengenai bisnis untuk memilih MLPOS (DeFond & Jiambalvo, 1994 dan Beneish et al, 2002). Oleh karena itu pengawasan oleh komisaris ulama, akuntan publik, dan investor institusi terhadap manajemen dan perusahaan MKD menjadi penting. Manajemen laba diukur melalui DA yang dilakukan oleh manajer perusahaan bukan akrual yang terjadi alamiah akibat perubahan skala ekonomi perusahaan atau disebut juga Non-Discretionary Accrual; (NDA). Pemisahan DA dan NDA menggunakan metode yang dipergunakan oleh Kasznik (1999). Riset ini juga bertujuan untuk menyelidiki apakah rasio-rasio keuangan yang terbukti mengidentifikasi manipulasi laba (Beneish, 1999) dan rasio perubahan likuiditas dapat menjelaskan kecenderungan suatu perusahaan masuk ke dalam statsu MKD. Rasio-rasio keuangan tersebut adalah kebijakan pemberian kredit, kemampuan menghasilkan laba bruto, kualitas aset, pertumbuhan penjualan, kebijakan depresiasi, manajemen beban penjualan, umum dan administrasi, tekanan hutang, total akrual dan perubahan likuiditas. Riset ini mempelajari fenomena manajemen laba secara spesifik yang mempelajari kebijakan akrual spesifik yang dipilih oleh manajemen. Riset empiris ini membuktikan bahwa perusahaan MKD mempunyai rata-rata DA lebih besar dibandingkan perusahaan Non-MKD dengan memperhatikan faktor-faktor lain. Perusahaan MKD yang mengalami kerugian berturutan cenderung melakkan MLPOS untuk memberikan sinyal prospek kepada stakeholder. Hasil ini didukung oleh distribusi frekuensi perubahan laba perusahaan MKD yang cenderung positif. Akan tetapi, faktor tingkat hutang perusahaan yang tinggi membuat DA perusahaan rendah karena perusahaan yang mempunyai kinerja sangat buruk cenderung melakukan "an carning bath". Pada tahun 1999, rata-rata tingkat hutang mencapai 73% dari total aset. Faktor perusahaan dengan direktur utama lama yang telah menjabat paling sedikit 3 (tiga) tahun cenderung memiliki DA lebih besar dibandingkan direktur utama yang relatif baru. Khususnya direktur utama lama dari perusahaan MKD memiliki rata-rata DA lebih besar dibandingkan direktur utama baru dari perusahaan MKD dan juga lebih besar dibandingkan direktur utama lama dari perusahaan Non-MKD. Direktur utama lama perusahaan MKD sangat berkepentingan dengan laporan laba lebih baik pada periode observasi. Pada sampel seluruh perusajaan dan juga khusus pada perusahaan MKD, faktor pengawasan dari kantor akuntan publik lokal yang berafiliasi dengan KAP Big5 terbukti dapat mengendalikan DA sehingga menjadi rendah. Identifikasi akrual secara spesifik menunjukkan bahwa perusahaan MKD cenderung mempunyai kualitas aset yang menurun. Penurunan kualitas aset meunjukkan bahwa aktiva tidak lancar selain property, plant, and equipment meningkat. Selain itu, perusahaan MKD perlu memberi sinyal prospek perusahaan akibat mempunyai pertumbuhan penjualan yang lambat dan penurunan likuiditas. Penelitia lanjutan dilakukan pada kategori perusahaan MKD dengan tingkat hutang rendah. Kategori perusahaan tersebut cenderung mempunyai kebijakan kredit yang lebih longgar dibandingkan perusahaan lain kemungkinan untuk dapat mengakru penjualan sebanyak mungkin. Selain itu rata-rata peningkatan beban depresiasi perusahaan MKD dengan tingkat hutang (TOTDETA) rendah lebih kecil dibandingkan perusahaan lain. Manajemen laba perusahaan bersifat sementara karena perusahaan kemungkinan memindahkan pendapatan tahun 2000 ke tahun 1999 atau menggeser beban perusahaan tahun 1999 ke tahun 2000. Studi empiris membuktikan bahwa Penambahan DA perusahaan tahun 2000 dengan basis tahun 1999 akan semakin kecil apabila DA tahun 199 adalah besar dan juga rata-rata Penambahan DA tahun 2000 bagi perusahaan MKD adalah lebih kecildibandingkan perusahaan Non-MKD. Hasil riset ini membuktikan adanya praktek manajemen laba yang meningkatkan laba untuk memberikan sinyal "prospek" perusahaan. Untuk dapat memperoleh informasi keuangan perusahaan MKD yang dapat diandalkan dan tepat waktu serta menghindari praktek manajemen laba, maka 1. Otoritas pasar modal mengeluarkan peraturan listing yang lebih ketat dan melakukan pengawasan yang lebih intensif terhadap perusahaan dengan kinerja rugi berturutan. 2. Investor harus mempelajari laporan keuangan perusahaan MKD dengan cermat. 3. Pemegang saham perusahaan MKD harus lebih berhati-hati dalam menentuka akuntan publik. 4. KAP harus memasukkan perusahaan MKD sebagai perusahaan yang mempunyai risiko audit tinggi.
Depok: Universitas Indonesia, 2005
D654
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahjudi, Clara Muliani S.
1987
S17651
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Efo Nelson
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1990
S18156
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hartono Gunawan
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1979
S16442
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Michelle Priscilla
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh keahlian tim manajemen puncak terhadap aktivitas manajemen laba riil (REM) dan akrual (AEM) di perusahaan-perusahaan di Indonesia dengan memeriksa data sekunder yang dikumpulkan sendiri dari perusahaan publik non-keuangan di Indonesia pada 2016 dan 2017 Keahlian anggota tim manajemen puncak diukur dengan kepemilikan gelar master, pemahaman dan pengalaman bidang fungsional inti yang dikelola, dan kepemilikan sertifikasi akuntansi seperti CA atau CPA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keahlian anggota tim manajemen puncak tidak berpengaruh pada aktivitas manajemen laba akrual pada perusahaan di Indonesia. Sementara itu, pemahaman dan pengalaman bidang fungsional inti yang dikelola memiliki pengaruh positif pada kegiatan manajemen laba riil melalui arus kas abnormal. Kepemilikan sertifikasi akuntansi memiliki pengaruh positif pada kegiatan manajemen laba riil di perusahaan yang sesuai dengan efek entrenchment manajerial dan memiliki pengaruh negatif pada aktivitas manajemen laba riil di perusahaan melalui pengeluaran diskresioner abnormal yang sejalan dengan efek pengurangan insentif.
This study aims to analyze the effect of top management team expertise on real earnings (REM) and accrual (AEM) management activities in Indonesian companies by examining secondary data collected by private non-financial public companies in Indonesia in 2016 and 2017 Member skills The top management team is measured by ownership of a masters degree, understanding and experience of the core functional areas being managed, and ownership of accounting certifications such as CA or CPA. The results showed that the expertise of top management team members had no effect on accrual earnings management activities in companies in Indonesia. Meanwhile, understanding and experience of the core functional areas being managed has a positive influence on real earnings management activities through abnormal cash flow. Ownership of accounting certifications has a positive influence on real earnings management activities in companies that are in line with managerial entrenchment effects and has a negative influence on real earnings management activities in companies through abnormal discretionary expenditures that are in line with the effect of reducing incentives.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Powell, R.W.
Jakarta: Balai Aksara, 1979
658.155 POW l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>