Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abram Dionisius A.
Abstrak :
Metode diagnosa penyakit untuk manusia yang tinggal di daerah kurang mampu selalu memiliki limitasi seperti transportasi, ketersediaan alat, sumber daya manusia, dll. Limitasi ini membuat waktu yang dibutuhkan setiap kali melakukan diagnosa penyakit-penyakit menular sangat lama. Dibutuhkan perubahan metode diagnosa yang lebih cepat, seperti lab-on-a-chip, dimana perbedaan waktu diagnosanya sangat signifikan. Salah satu bagian dari metode lab-on-a-chip adalah pompa, dimana fluida yang berupa plasma darah dan enzim nantinya akan dikirim dari satu titik ke titik lainnya untuk proses lainnya, seperti Polymerase Chain Reaction PCR. Pompa akan diuji dari kemampuannya untuk mengirim fluida ke titik akhir. Desain dibuat dengan dasar produk mini-PCR yang sudah ada, tetapi dibuat lebih simpel dan mudah difabrikasi. Rata-rata gaya tekanan 2 jari manusia 25.05 N untuk memompa fluida yang terkirim sebanyak 75.43 dari total fluida yang dimasukkan dengan volume 121.36 mikroliter. ......Infectious diseases diagnostic method for people who live in the rural areas has always been limited to factors such as transportation, human resources, equipment availability, etc. These kinds of limitation causing a long time needed to do a diagnostic test. A method change is needed to produce a faster result lab on a chip is one of the possibilities, where the time difference is extremely significant. One of the parts of lab on a chip is pump, where fluids such as blood plasma and enzymes will be displaced from one spot to another to be used for another process, such as Polymerase Chain Reaction PCR . Pump will be tested by its ability to displace fluid to the end zone. Design wise, it would be similar to the existing mini PCR kit, with added simplicity and fabrication easiness. Averaging 25.05 N of force to displace fluid of 75.43 from its total volume 121.36 microliter.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adam Hilman
Abstrak :
ABSTRACT
Micromixing is an important research area for a variety of applications in sensing and diagnostics. In this paper, we present a comparison of the performance of several different passive micromixer design is based on the idea of staggered herringbone mixer. Given herringbone, is expected to affect the rate of flow. In this experiment, we also using three herringbone phases in the channel to affect the flow through. It is aimed that the mixing of the fluid with a herringbone more leverage. We have realized that different design layout of the staggered herringbones in microchannels and compared their performance mixing. Then we design a few channels using varieties velocity 0.001 m s, 0.002 m s and 0.004 m s, and varieties height 0.2 mm, 0.3 mm and 0.4 mm, and the last parameter is using several disrance between herringbone, 0.3 mm, 0.4 mm, 0.5 mm, 0.6 mm and 0.7 mm. In this research we using same width of the channel and herringbone, it is 0.3 mm. Layout of the structure is based on the staggered herringbone bilayers where this layer is positioned on the bottom wall of the microchannel. This paper basically trying to develop an overall understanding of the process of mixing by allowing two fluid flow through various asymmetrical structure. For the simulation step, we also using those parameters as a comparison of the mixing phenomenon and the result of mixing process. In this research we are trying to realization a passive micromixer using herringbone structure by concerning about several parameters. We also try to simulate varieties design and parameters. After the realization, we also do some measurement, there are weight and height of the channel a herringbone structure, roughness from the mold and product and contour.
ABSTRAK
Micromixing merupakan wilayah penelitian penting untuk berbagai aplikasi dalam pengujian dan diagnostik. Dalam tulisan ini, penulis menyajikan perbandingan kinerja beberapa desain micromixer pasif yang berbeda didasarkan pada gagasan pencampuran fluida menggunakan struktur herringbone yang terhuyung. Dengan herringbone, diharapkan dapat mempengaruhi laju aliran yang ada. Dalam percobaan ini, penulis juga menggunakan tiga fase dari herringbone dalam saluran untuk mempengaruhi aliran. Hal ini bertujuan agar permukaan air yang bersentuhan dengan herringbone lebih banyak, sehingga menghasilkan hasil yang lebih bak. Penulis telah menyadari bahwa tata letak desain yang berbeda dari herringbone memiliki pengaruh yang berbeda terhadapat aliran fluida, dan pada research ini penulis merancang beberapa design dan melakukan seimulasi pada pencampuran kinerja setiap design. Kemudian penulis merancang beberapa saluran menggunakan variasi kecepatan 0,001 m / s, 0,002 m / s dan 0,004 m / s, dan variasi tinggi 0,2 mm, 0,3 mm dan 0,4 mm, dan parameter terakhir adalah dengan menggunakan beberapa jarak antara herringbone, yaitu 0,3 mm, 0,4 mm, 0,5 mm, 0,6 mm dan 0,7 mm. Dalam penelitian ini penulis menggunakan lebar yang sama dari saluran dan herringbone, itu adalah 0,3 mm. Tata letak struktur dari herringbobe yang dilakukan pada riset ini diposisikan di dinding bawah saluran mikro tersebut. Tulisan ini pada dasarnya berusaha untuk mengembangkan pemahaman keseluruhan proses pencampuran dengan memungkinkan dua aliran fluida melalui berbagai struktur asimetris. Untuk langkah simulasi, penulis juga menggunakan parameter sebagai perbandingan fenomena pencampuran dan hasil dari proses pencampuran. Dalam penelitian ini penulis mencoba untuk realisasi sebuah micromixer pasif menggunakan struktur herringbone dengan berdasarkan beberapa parameter. Setelah realisasi, penulis juga melakukan beberapa pengukuran tinggi dan lebar dari saluran saluran mikro dan struktur herringbone, serta kekasaran dan kontur dari cetakan dan produk.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adam Hilman
Abstrak :
ABSTRAK
Micromixing merupakan wilayah penelitian penting untuk berbagai aplikasi dalam pengujian dan diagnostik. Dalam tulisan ini, penulis menyajikan perbandingan kinerja beberapa desain micromixer pasif yang berbeda didasarkan pada gagasan pencampuran fluida menggunakan struktur herringbone yang terhuyung. Dengan herringbone, diharapkan dapat mempengaruhi laju aliran yang ada. Dalam percobaan ini, penulis juga menggunakan tiga fase dari herringbone dalam saluran untuk mempengaruhi aliran. Hal ini bertujuan agar permukaan air yang bersentuhan dengan herringbone lebih banyak, sehingga menghasilkan hasil yang lebih bak. Penulis telah menyadari bahwa tata letak desain yang berbeda dari herringbone memiliki pengaruh yang berbeda terhadapat aliran fluida, dan pada research ini penulis merancang beberapa design dan melakukan seimulasi pada pencampuran kinerja setiap design. Kemudian penulis merancang beberapa saluran menggunakan variasi kecepatan 0,001 m / s, 0,002 m / s dan 0,004 m / s, dan variasi tinggi 0,2 mm, 0,3 mm dan 0,4 mm, dan parameter terakhir adalah dengan menggunakan beberapa jarak antara herringbone, yaitu 0,3 mm, 0,4 mm, 0,5 mm, 0,6 mm dan 0,7 mm. Dalam penelitian ini penulis menggunakan lebar yang sama dari saluran dan herringbone, itu adalah 0,3 mm. Tata letak struktur dari herringbobe yang dilakukan pada riset ini diposisikan di dinding bawah saluran mikro tersebut. Tulisan ini pada dasarnya berusaha untuk mengembangkan pemahaman keseluruhan proses pencampuran dengan memungkinkan dua aliran fluida melalui berbagai struktur asimetris. Untuk langkah simulasi, penulis juga menggunakan parameter sebagai perbandingan fenomena pencampuran dan hasil dari proses pencampuran. Dalam penelitian ini penulis mencoba untuk realisasi sebuah micromixer pasif menggunakan struktur herringbone dengan berdasarkan beberapa parameter. Setelah realisasi, penulis juga melakukan beberapa pengukuran tinggi dan lebar dari saluran saluran mikro dan struktur herringbone, serta kekasaran dan kontur dari cetakan dan produk.
ABSTRACT
Micromixing is an important research area for a variety of applications in sensing and diagnostics. In this paper, we present a comparison of the performance of several different passive micromixer design is based on the idea of staggered herringbone mixer. Given herringbone, is expected to affect the rate of flow. In this experiment, we also using three herringbone phases in the channel to affect the flow through. It is aimed that the mixing of the fluid with a herringbone more leverage. We have realized that different design layout of the staggered herringbones in microchannels and compared their performance mixing. Then we design a few channels using varieties velocity 0.001 m s, 0.002 m s and 0.004 m s, and varieties height 0.2 mm, 0.3 mm and 0.4 mm, and the last parameter is using several disrance between herringbone, 0.3 mm, 0.4 mm, 0.5 mm, 0.6 mm and 0.7 mm. In this research we using same width of the channel and herringbone, it is 0.3 mm. Layout of the structure is based on the staggered herringbone bilayers where this layer is positioned on the bottom wall of the microchannel. This paper basically trying to develop an overall understanding of the process of mixing by allowing two fluid flow through various asymmetrical structure. For the simulation step, we also using those parameters as a comparison of the mixing phenomenon and the result of mixing process. In this research we are trying to realization a passive micromixer using herringbone structure by concerning about several parameters. We also try to simulate varieties design and parameters. After the realization, we also do some measurement, there are weight and height of the channel a herringbone structure, roughness from the mold and product and contour.
2016
S66829
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Felix
Abstrak :
ABSTRAK
Tujuan utama dari studi ini adalah untuk mengembangkan sebuah bentuk Thermal cycler yang efektif dan ramah pengguna untuk melaksanakan polymerase chain reaction (PCR) untuk DNA. Karya tulis ini meneliti kemampuan untuk memanufaktur Thermal cycler dengan metode konvensional dan komponen yang umum tersedia untuk mencapai hasil kinerja yang efektif dengan biaya produk yang rendah dibandingkan model yang tersedia secara komersial. Umumnya, thermal cycler menggunakan blok pemanas perak yang berfungsi sebagai wadah pemanas untuk mencapai perbuahan temperatur yang cepat dan keseragaman suhu, tapi Lab-on-a-chip (LoC) dari Polydimethylsiloxane (PDMS) digunakan dibandingkan perak untuk mencapai sifat biocompatibility dengan beragam sampel. Komputer mini Raspberry-Pi digunakan sebagai pengendali untuk mencapai kinerja kendali yang diperlukan sembari menyediakan ruang untuk pengembangan lebih lanjut. Karakterisasi dari proses pemanasan dan PCR dilakukan untuk memagami fenomena perpindahan panas dan kecepatan siklus suhu dalam lingkungan PDMS. Karya tulis ini juga menyertakan analisa dari kecepatan siklus berkaitan dengan parameter kendali dari Thermal cycler yang sudah diproduksi. Pada akhirnya, karakterisasi dan hasil analisa akan menunjukkan kemampuan performa yang telah dicapai thermal cycler.
ABSTRACT
The ultimate goal of this study is to develop an effective and user-friendly form of Thermal cycler to perform DNA Polymerase Chain Reaction (PCR). This paper research the ability to manufacture a Thermal cycler using conventional methods and readily available components to achieve an effective performance result with low production cost compared with commercially available counterparts. Commonly, Thermal cycler use silver heating block to act as a heating vessel for samples to achieve fast temperatur changes and uniformity in temperatur, but Polydimethysiloxane (PDMS) lab-on-a-chip (LoC) is utilized in contrast to silver as heating vessel in this study to achieve biocompatibility with various samples. Raspberry-Pi pocket computer was utilized as a controller to achieve the necessary control with room for future capabilities addition and improvement. Characterization of the heating and PCR processes was done to understand the heat transfer phenomenon and thermal cycling speed in PDMS environment. This paper also includes analysis of the cycle speed in correspond to the control parameters of the manufactured Thermal cycler. Ultimately, the characterization and analysis results will show the achieved performance capabilities of the Thermal cycler.
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Radyatra
Abstrak :
Sebuah prototipe untuk Mesin PCR yang portabel, terjangkau, dan mudah digunakan telah dikembangkan oleh Universitas Indonesia untuk melakukan DNA Polymerase Chain Reaction (PCR). Studi ini membantu dalam pengembangan perangkat semacam itu agar menjadi Mesin PCR yang efektif dan reliable. Reliability perangkat semacam itu harus diukur dan dipahami untuk memastikan peforma yang optimal dan masa pakai yang tepat. Tujuan dari makalah ini adalah untuk secara khusus melihat sistem Thermal Cycler mesin, sistem di mana kemungkinan kegagalannya paling tinggi. Memahami karakteristik Thermal Cycler dapat membantu menghadirkan perangkat yang lebih baik secara keseluruhan, karena sistem ini menjadi garis keturunan dari keseluruhan proses PCR. Reliability sistem akan ditentukan melalui uji performa dan endurance di mana Thermal Cycler akan terus dipantau dan dianalisis untuk memberikan gambaran mengenai cara kerja perangkat ini, sehingga dapat di upgrade, didesain ulang, atau disiapkan langsung untuk penggunaan komersial. ......A prototype for a portable, affordable, and user-friendly PCR Machine has been developed by the University of Indonesia to perform DNA Polymerase Chain Reaction (PCR). This study helps in the development of such a device for it to become an effective and reliable PCR Machine. It is imperative that the reliability of such a device is measured and understood to ensure an optimal performance and lifetime. The goal of this paper is to specifically look at the Thermal Cycler system of the machine, the system in which the probability of failure is the highest. Understanding the characteristics of the Thermal Cycler may help bring a better overall device, as this system becomes the bloodline of the whole Polymerase Chain Reaction process. The reliability of the system will be determined through performance and endurance tests where the Thermal Cycler be constantly monitored and analyzed to paint a picture of working of this device, so that it may be upgraded, redesigned, or presented as is for commercial use.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rayhan Ammarsyah
Abstrak :
ABSTRAK
Wabah penyakit endemik seperti malaria, HIV, dan Demam Berdarah dapat menyebar dengan cepat dan dapat menelan korban jiwa jika tidak ditangani dengan tepat dan cepat. Untuk kasus malaria, masih ditemukan angka kematian 429000 pada 2015 berdasarkan WHO. Hal ini disebabkan langkanya tenaga ahli untuk mendeteksi dan perangkat diagnosis penyakit yang mahal dan rumit untuk dioperasikan. Sehingga angka penyebaran malaria banyak ditemukan pada masyarakat menengah kebawah atau daerah terpencil seperti daerah papua Barat. Teknologi deteksi menggunakan meteode PCR (Polymerase Chain Reaction) merupakan salah satu solusi untuk mempercepat diagnosis. Sehingga tujuan dari studi ini adalah mengembangkan kit PCR yang mudah dioperasikan, portable, disposable, rendah data. Penelitian ini berfokus pada pengembangan modul pemanas dari PCR dengan memanfaatkan efek Joule Heating pada silver. Tinta silver dipilih sebagai material pemanas dikarenakan sifatnya yang baik untuk menjadi pemanas dan memilki harga yang relative rendah dan mudah didapatkan. Tujuan khusus penelitian ini adalah melakukan karaktersiasi awal terhadap fabrikasi miniheater dari tinta silver dengan teknik cetak stensil. Miniheater dialiri dengan variasi voltase mulai dari 0.1-1.2 V DC dan mengukur temperature yang dihasilkan. Didapatkan deviasi dari pencetakan sebesar ratarata 1,00mm dengan deviasi 1.90%. pada dimensi lebar tersebut, eletkroda pemanas mencapai 126 CO dalam waktu 16 detik pada input voltase 0.9 Volt DC.
ABSTRACT

Outbreaks of endemic diseases such as malaria, HIV, and dengue fever can spread quickly and can cost lives if not handled properly and quickly. In the case of malaria, there were still fatalities of 429,000 in 2015 based on WHO. This is due to the scarcity of medical experts to detect and diagnose the disease and the devices that are expensive and complicated to be operated. This causes high rate of malaria spread mostly found in the middle to lower class or remote areas such as West Papua. Detection technology using the PCR (Polymerase Chain Reaction) method is one solution to speed up the diagnosis. The purpose of this study is to develop PCR kits that are easy to operate, portable, disposable, and low data requirement. This study focuses on the development of heating modules from PCR by utilizing the Joule Heating effect on silver. Silver ink is choosen as the heating material due to its good nature to be a heater and relatively has a low price and is easy to obtain. The specific purpose of this research is to carry out initial characteristics of the fabrication of miniheater from silver ink with stencil printing techniques. Miniheater is fed with voltage variations starting from 0.1-1.2 V DC and measuring the temperature produced. The deviation from printing is obtained at an average of 1.00mm with a deviation of ± 1.90%. on the width dimension, the electrode of the heater reaches 126 CO in 16 seconds at the 0.9 Volt DC input voltage.

2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pandya Dhira
Abstrak :
Dengan tingginya jumlah orang yang bepergian di seluruh dunia setiap harinya, membuat penyakit yang hanya tersedia di bagian dunia tertentu menyebar sangat cepat, seperti: Malaria, HIV, dan TB (TBC) - yang dikategorikan sebagai penyakit trifecta di negara tropis. Indonesia saat ini menghadapi beban penyakit yang sangat tinggi. Oleh karena itu sangat penting untuk menegaskan deteksi dini dan mudah semua penyakit itu, untuk memastikan tindakan penyembuhan yang tepat secepat mungkin. Kebutuhan ini dapat dicakup oleh ketersediaan kit In Vitro Diagnostic (IVD). IVD yang baru dikembangkan akan memiliki kualitas untuk menjadi point-of-care-testing (POCT), dengan lab-on-a-chip (LOC), memberikan hasil analisis cepat dan akurat dengan kebutuhan volume rendah untuk analisis sampel. Proyek ini sedang menyelesaikan masalah dengan, mengembangkan saluran Microfluidic plastik sebagai salah satu komponen kit In Vitro Diagnostic (IVD). Pembuatan mikro saluran Microfluidic menggunakan teknik Hot Embossing membutuhkan parameter yang terkontrol secara tepat dan keseragaman terkontrol di setiap siklus, dan membutuhkan cetakan dengan spesifikasi mikro-fabrikasi. Hasil karena alat minimal mekanisme Embossing Panas menghasilkan penyimpangan kecil dalam set parameter dan keseragaman. Memproduksi bagian produk dari dimensi chip Microfluidic untuk menyimpang dari cetakan dan membengkokkan atau membelokkan menciptakan cacat produk. ......With a high number of people traveling across the world everyday, it has made the diseases which was only available in certain part of the world spreading very fast e.g. Malaria, HIV, and TB (tuberculosis) – which categorized as trifecta disease in tropical countries. Indonesia is currently facing a high burden of those diseases. It is therefore very important to affirm earlier and easier detections of all those diseases, to ensure the right curing actions as quick as possible. These needs could be covered by the availability of In Vitro Diagnostic (IVD) kit. The newly develop IVD will have the quality to be point-of-care-testing (POCT), with lab-on-a-chip (LOC), giving rapid analysis result and accurately with low volume requirement for samples analysis. This project is solving the problem by, developing plastic Microfluidic channel as one of In Vitro Diagnostic (IVD) kit components. Micro-fabricating of Microfluidic channel using Hot Embossing technique demands precisely controlled parameter and controlled uniformity in each cycle, and needs a mold with micro-fabrication specification. Results due to minimal tools of Hot Embossing mechanism resulting minor deviations in the parameter set and uniformity. Producing product part of Microfludic chip dimensions to deviate from the mold and to bent or deflected creating a product defect.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rithwik Chandur Nathani
Abstrak :
Ada banyak metode yang telah dikembangkan untuk menghasilkan mikrokapsul untuk keperluan enkapsulasi sel punca. Namun, emulsi mikrofluida ditemukan memuaskan karena memungkinkan kita untuk menghasilkan tetesan berukuran rata yang dapat dikontrol secara efisien, di mana bahkan memungkinkan untuk melakukan enkapsulasi sel tunggal di setiap tetesan. Namun proses ini bukan tanpa masalah, terlihat bahwa kapsul mikro mudah larut dalam larutan buffer salin Ca2+/Mg2+. Masalah menunjukkan bahwa kapsul memiliki kekuatan mekanik yang buruk dan tidak stabil. Oleh karena itu, enkapsulasi ganda diperlukan, yang memungkinkan untuk menambahkan lapisan lain ke kapsul yang akan memungkinkan stabilitas lebih baik dan meningkatkan kekuatan mekanik. Di sini, studi awal enkapsulasi lapisan ganda dilakukan dengan menggunakan teknologi Lab-On-Chip dan minyak serta air sebagai bahan pengujian. Studi ini mengeksplorasi penggunaan Chip Polycarbonate (PC) dan Polydimethylsiloxane (PDMS) untuk enkapsulasi lapisan ganda. Simulasi Computational Fluid Dynamics (CFD) awalnya dilakukan untuk memastikan bahwa laju aliran sesuai untuk pengujian chip dan kemudian chip diuji secara individual dan dikarakterisasi, di mana parameter yang sesuai untuk enkapsulasi lapisan ganda diperoleh dan digunakan untuk menghasilkan sistem enkapsulasi ganda. Hasilnya menunjukkan karakteristik generasi tetesan dari chip individu dan desain sistem dua chip yang sukses yang dapat menghasilkan enkapsulasi lapisan ganda dengan ukuran sekitar 1300 -1700μm. Studi banding juga mengkonfirmasi fenomena yang diamati. Tulisan ini dapat digunakan untuk riset lebih lanjut pada enkapsulasi dua lapis terkendali mengunakan Lab-on-Chip. ...... There had been many methods developed to generate microcapsules for stem cell encapsulation purposes. However, microfluidic emulsion is found to be satisfactory as it allows us to generate a controllable even sized droplets efficiently, where it is even possible to encapsulate single cell in each droplet. However, this process does not come without a problem, it was noticed that the micro capsules were easily dissolved in a saline buffer solution Ca2+/Mg2+. The issue shows that the capsules had poor mechanical strength and were unstable. Therefore, double encapsulation was introduced, which allows us to add another layer to the capsule with would allow more stability and increase mechanical strength. Here, an initial study of double layer encapsulation is conducted with Lab-On-Chip technology using oil and water as testing materials. This study explores the use of Polycarbonate (PC) and Polydimethylsiloxane (PDMS) Chip for double layer encapsulation. A Computational Fluid Dynamics (CFD) simulation was initially conducted to ensure that flowrates were suitable for chip testing and then the chips are tested individually and characterized, where suitable parameters for double layer encapsulation were obtained and used to generate a double encapsulation system. The result shows the droplet generation characteristics of individual chips and a successful two chip system design that could generate double layer encapsulations with sizes of approximately 1300 -1700μm. Comparative studies also confirmed observed phenomenon. This paper can be used for further studies in controllable double-layer encapsulation using Lab-on-Chip.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwisetya Safirna Widyaratih
Abstrak :
Lung-on-Chip merupakan perangkat mikro yang mereplikasi aktivitas dan fisiologi paru-paru manusia sehingga memungkinkan adanya pengembangan model penyakit secara in vitro. Metode ini mengkombinasikan teknologi mikro Lab-on-Chip dan kultur sel. Lung-on-Chip terdiri dari 2 saluran mikrofluida yang masing-masing dialiri oleh udara dan darah. Keduanya dipisahkan oleh sebuah membran berpori yang ditempelkan sel epitel pada sisi aliran udara dan sel endotel pada sisi aliran darah. Penelitian ini membahas mengenai perancangan, fabrikasi dan perakitan sistem Lung-on-Chip. Molding PDMS dilakukan pada cetakan yang telah dibentuk menggunakan metode milling. Dimensi penampang saluran dirancang sebesar 20 x 0.5 x 0.3 mm (panjang x lebar x tinggi). Terdapat 2 variasi membran berpori, yaitu 26 x 1 dengan jarak array 0.6 mm dan 39 x 2 dengan jarak array 0.4 mm. Ukuran pori-pori yang diinginkan adalah 100 x 100 μm dengan ketebalan 40-45 μm. Pengukuran geometri hasil fabrikasi dilakukan pada seluruh komponen. Pengujian fungsional terhadap Lung-on-Chip dilakukan dengan menganalisis fenomena transfer yang terjadi. Terdapat 4 variasi keadaan yaitu, aliran tanpa membran, dengan membran berpori 26 x 1, membran berpori 39 x 2 dan membran non-porous. Hasil simulasi dan eksperimen menunjukkan bahwa semakin besar luas permukaan kontak antara propanol dan air, maka akan semakin besar pula difusi yang terjadi. ...... Lung-on-Chip is defined as a microdevice that mimics the activities and physiological responses of human lung. It allows us to study human diseases model in vitro. The technology combines Lab-on-Chip microfabrication technique and cell culture model. This device contains parallel microfluidic channels separated by a porous membrane with human lung air sac cells on one side and human lung capillary cells on the other. Air is flowed over the top side and the lower side is flowed by human blood. This thesis presents the design, fabrication method and assembling of Lung-on-Chip. It uses PDMS molding and the mold has been formed by milling. The size of microchannels is 20 x 0.5 x 0.3 mm (length x width x height). There are 2 variation of porous membrane, which are 26 x 1 with 0.6 mm array and 39 x 2 with 0.4 mm array. The size of the pores is 100 x 100 μm and the membrane thickness is 40-45 μm. Functional testing of Lung-on-Chip has been done by analyzing transport phenomenon in microfluid. There are 4 different state; flow without membrane, flow with membrane 39x2, flow with membrane 26x1 and flow with non-porous membrane. The simulation and experimental result show that the surface area increases the rate of diffusion.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57372
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jeremy Ranatan
Abstrak :
ABSTRAK
Valves tipe aktuasi pneumatik telah berhasil digunakan dalam banyak aplikasi lab-on-chip karena biaya rendah dan teknik fabrikasi yang sederhana. Untuk membuat modul katup, penelitian ini menggabungkan beberapa teknik seperti additive manufacturing dan teknologi Computer Numerical Control (CNC) milling juga dengan teknik pembuatan polimer seperti Polydimethylsiloxane (PDMS) dan silikon. Di sini, kami memperkenalkan valves dengan aktuasi pneumatik yang tertutup pada keadaan normal dimana valves menggunakan Thermoplastic Polyurethane (TPU) film yang memiliki fungsi sebagai diafragma pada control chamber. Tingkat tekanan di control chamber dikendalikan oleh vacuum pump untuk menciptakan kondisi vakum dan membuka valves sehingga cairan dapat mengalir. Pada akhir penelitian kami, kami melakukan pengujian pada valves sehingga valves dengan aktuasi pneumatik dapat bekerja sesuai dengan yang kami inginkan.
ABSTRACT
Pneumatic actuation type valves have been used successfully in many lab-on-chip applications because of their low cost and simple fabrication techniques. To fabricate valves module, it combine techniques like additive manufacturing and Computer Numerical Control (CNC) milling technology also with polymer fabrication such as Polydimethylsiloxane (PDMS) and silicon. Here, we introduce a normally closed pneumatic actuation valves which using Thermoplastic Polyurethane (TPU) film function as a diaphragm in control chamber. Pressure level in control chamber is controlled by vacuum pump to create vacuum condition and open valves so fluid can flow through. At the end of our study, we tested the valves so pneumatic actuation valves can perform as we desired.
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>