Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Betty Oktaviana
Abstrak :
Kehamilan dan persalinan merupakan proses alamiah, namun ibu mungkin menghadapi penyulit. Kematian ibu bisa menjadi hasil akhirnya bila tidak tertangani dengan baik. Hal ini dapat dicegah apabila pelayanan antenatal dilakukan secara rutin dan terpadu yang melibatkan suami, sehingga kesehatan ibu terpantau serta persiapan persalinan dan pencegahan komplikasi dijalankan. Pemerintah telah mengupayakan pelayanan kesehatan ibu, namun belum dimanfaatkan optimal, berdasarkan hasil cakupan pelayanan kehamilan dan persalinan yang belum memenuhi target Renstra Kementerian Kesehatan 2010-2014. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan partisipasi suami dengan pemanfaatan layanan kunjungan antenatal di Indonesia. Penelitian dengan pendekatan cross sectional, menggunakan data SDKI 2012. WUS yang melahirkan anak lahir hidup satu tahun sebelum survei menjadi populasi. Besar sampel 504 responden. Partisipasi suami dalam masa kehamilan diukur berdasarkan pendampingan suami saat kunjungan antenatal, diskusi tentang kehamilan, dan persiapan persalinan serta pencegahan komplikasi. Sedangkan kunjungan antenatal didasarkan atas jadual kunjungan rekomendasi WHO. Data dianalisis menggunakan uji regresi logistik. Pemanfaatan layanan kunjungan antenatal lengkap sesuai jadwal rekomendasi minimal (1-1-2) di Indonesia Tahun 2012 75,8% dan partisipasi suami tergolong tinggi sebesar 94,8%. Hasil uji regresi logistik menunjukkan ibu dengan suami yang berpartisipasi tinggi, berpeluang 2,29 kali untuk melakukan kunjungan antenatal lengkap (95% CI 0,997-5,267) dibanding ibu dengan suami berpartisipasi rendah setelah dikontrol pendidikan ibu. Namun, secara statistik tidak ada hubungan signifikan antara partisipasi suami dengan pemanfaatan layanan kunjungan antenatal di Indonesia. Pendidikan ibu merupakan determinan pemanfaatan layanan kunjungan antenatal dan berhubungan dengan partisipasi suami dalam masa kehamilan di Indonesia. Diseminasi pengetahuan yang tepat sesuai karakteristik serta upaya untuk mengoptimalkan partisipasi suami diperlukan untuk mencapai target pemanfaatan layanan kunjungan antenatal di Indonesia. ...... Pregnancy and labor are natural processes, but women may face complications. Maternal death can be the result if it is not handled properly. It can be prevented if antenatal care was done continuity and integrated by involving the husband. So the mother's health is monitored, also birth preparedness and complication readiness is well planned. The government has performed maternal health services, but not utilized optimally yet, based on coverage rate of pregnancy and delivery services that still well below the target set by Ministry of Health in 2010-2014. The purpose of this study is to identify the association between husband's participation and utilization of antenatal services in Indonesia. Research done using cross sectional approach, by analyzing Indonesian Demographic and Health Survey 2012. Women which give birth one year before survey become population. Sample size was 504 respondents. Husband's participation was measured by husband's assistance during antenatal visits, discussions about pregnancy, and birth preparedness and complication readiness. Which antenatal services was determined by WHO's recommendation schedule. Data were analyzed using logistic regression test. In Indonesia, the utilization of completed antenatal visits was 75,8% and husband's high participation was 94,8% in 2012. The logistic regression analysis revealed that mother with highly husband participation were more likely to completed antenatal visits (OR= 2,29; 95% Cl: 0,997-5,267) than mother with low husband participation, after controlled mother's education level. Mother's education level were determinants of antenatal services utilization and had association with utilization of antenatal services in Indonesia. Proper dissemination of knowledge according to the characteristics and efforts to optimize husband's participation are needed in order to reach the target of utilization in antenatal services.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50020
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Terry Yuliana R.P.
Abstrak :
Komplikasi persalinan merupakan penyebab langsung kematian ibu. Berat badan lahir rendah (BBLR) terus menjadi masalah kesehatan masyarakat global. Kunjungan antenatal menjadi faktor penting terjadinya komplikasi persalinan dan BBLR. Penelitian kunjungan antenatal, komplikasi persalinan, dan BBLR banyak dilakukan dengan beragam metode statistik. Tujuan penelitian menghasilkan evidence based recommendation kepada pemegang program berdasarkan perbandingan hasil analisis tiga alternatif pilihan metode statistik tentang pengaruh kunjungan antenatal terhadap komplikasi persalinan dan BBLR. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross-sectional. Sumber data berasal dari Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017. Sampel penelitian sebagian wanita usia subur berusia 15-49 tahun yang melahirkan anak terakhir dalam 5 tahun terakhir sebanyak 12.035 responden. Variabel dependen: komplikasi persalinan dan BBLR, variabel independen: kunjungan antenatal. Analisis data menggunakan regresi logistik, cox, dan poisson dengan varians robust. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi komplikasi persalinan (47,40%) dan BBLR (6,56%). Kunjungan antenatal terbukti secara statistik berpengaruh terhadap komplikasi persalinan dan BBLR di Indonesia. Wanita yang melakukan kunjungan antenatal <8 kali berisiko 1,2 kali lebih besar untuk mengalami komplikasi persalinan dan berisiko 5,48 kali lebih besar untuk melahirkan bayi BBLR dibandingkan dengan wanita yang melakukan kunjungan ≥8 kali, persebaran dan kualitas sesuai. Berdasarkan perbandingan dari ketiga metode statistik, pada komplikasi persalinan sebagai contoh kasus dengan prevalensi tinggi, regresi cox maupun poisson dengan varians robust merupakan alternatif pilihan metode statistik yang lebih baik dibanding regresi logistik. Ukuran asosiasi PR lebih tepat digunakan daripada OR karena tidak overestimate. Sementara pada BBLR sebagai kasus dengan prevalensi rendah, ukuran asosiasi PR maupun OR dapat digunakan keduanya karena menghasilkan nilai yang hampir sama. ......Childbirth complications are a direct cause of maternal death. Low birth weight (LBW) continues to be a global public health problem. The antenatal care visits is an important factor in occurrence of birth complications and LBW. Research on the frequency of antenatal visits, birth complications, and LBW has been carried out using various statistical methods. The purpose of the study is to produce evidence-based recommendations for the program based on a comparison of the results of the analysis of three alternative statistical methods for Indonesia regarding the influence of the of antenatal visits on birth complications and LBW. This study is a quantitative study with a cross-sectional study design. The data comes from the 2017 Indonesian Demographic Health Survey (IDHS). The sample of this study included 12,035 respondents of women of childbearing aged 15-49 years who gave birth to their last child in the last 5 years. Dependent variables: birth complications and LBW, independent variables: frequency of antenatal care. Data analysis uses logistic regression, Cox, and Poisson regression with robust variance. The results showed that the prevalence of birth complications (47.40%) and LBW (6.56%). The antenatal care visits had been statistically proven to influence childbirth complications and LBW in Indonesia. Women who had <8 antenatal visits had a 1.2 times greater risk of experiencing birth complications and a 5.48 times greater risk of giving birth to an LBW baby compared to women who had ≥8 visits, appropriate of distribution and quality of antenatal care. Based on a comparison of the three statistical methods, for childbirth complications as an example of cases with high prevalence, Cox or Poisson regression with robust variance is a better alternative choice of statistical method than logistic regression. The PR measure of association is more appropriate to use than OR because it does not overestimate. Meanwhile, for LBW as a case with low prevalence, both PR and OR association measures can be used because they produce almost the same values.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mia Widiastuti
Abstrak :
Cakupan ANC lengkap (K6) di Indonesia masih rendah dikarenakan banyak faktor yang berkontribusi antara lain kehamilan tidak diinginkan. Di Indonesia, pada tahun 2017 angka KTD mencapai 15%, dimana 7% kehamilan tidak diinginkan dan 8% kehamilan tidak tepat waktu. Faktor yang berkaitan dengan kunjungan ANC lainnya adalah faktor individual dari ibu seperti usia, pendidikan, status pernikahan, status pekerjaan, paritas, dan partisipasi ibu dalam pengambilan keputusan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan KTD dengan kunjungan ANC pada wanita usia subur di Indonesia. Desain studi yang digunakan yaitu cross-sectional dilakukan dengan menganalisis data SDKI tahun 2017. Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu uji chi-square dan regresi logistik. Penelitian ini menemukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kehamilan tidak diinginkan dengan kunjungan ANC setelah dikontrol oleh variabel status perkawinan (p value=0,0001). Ibu yang mengalami kehamilan tidak diinginkan sama sekali memiliki kemungkinan 1,53 kali lebih besar untuk melakukan kunjungan ANC tidak lengkap dibandingkan dengan ibu yang kehamilannya diinginkan sedangkan ibu dengan kehamilan yang tidak tepat waktu 1,67 kali lebih besar untuk melakukan kunjungan ANC tidak lengkap dibandingkan dengan ibu yang kehamilannya diinginkan setelah dipengaruhi oleh usia dan status pekerjaan. Oleh karena itu perlu adanya peningkatan pelayanan KB dan kunjungan ANC untuk mencegah kehamilan tidak diinginkan serta meningkatkan kunjungan ANC lengkap. ......The Complete ANC Coverage (K6) in Indonesia is still low due to various contributing factors, including unintended pregnancy. In 2017, the rate of unintended pregnancies reached 15% in Indonesia, with 7% being unwanted pregnancies and 8% being mistimed pregnancies. Other factors related to ANC visits include individual factors of the mother, such as age, education, marital status, employment status, parity, and maternal participation in decision-making. This study aims to analyze the relationship between unintended pregnancy and ANC visits among reproductive-age women in Indonesia. A cross-sectional study design was used, analyzing data from the 2017 Indonesian Demographic and Health Survey (IDHS). The analysis involved chi-square tests and logistic regression. The study found a significant association between unintended pregnancy and ANC visits after controlling for marital status (p value=0,0001). Mothers who experienced completely unintended pregnancies were 1.53 times more likely to have incomplete ANC visits compared to mothers who had intended pregnancies, while mothers with mistimed pregnancies were 1.67 times more likely to have incomplete ANC visits compared to those with intended pregnancies, after being influenced by age and employment status. Therefore, there is a need for improved family planning services and ANC visits to prevent unintended pregnancies and enhance complete ANC coverage.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadilla Laila Nurakbar
Abstrak :
Kematian ibu dapat disebabkan oleh komplikasi, baik saat kehamilan maupun saat persalinan. Asuhan antenatal apabila dilakukan secara rutin dapat menurunkan risiko terjadinya komplikasi tersebut. Pada era Pandemi COVID-19 terjadi peningkatan kematian ibu dan penurunan asuhan antenatal yang dilakukan. Sehingga perlu dilihat apakah ada hubungan antara asuhan antenatal dengan kematian ibu sebelum dan sesudah era pandemi COVID-19. Penelitian dengan desain cross-sectional menggunakan data rekam medis ibu meninggal pada tahun 2018-2021 di Kota Depok yang ditelaah kunjungan antenatal yang dilakukap sebanyak 24 sampel (22 sampel 2020-2021 dan 2 sampel 2018-2019). Analisis bivariat yang digunakan adalah uji chi square dan uji fisher exact test. Analisis bivariat menunjukan tidak terdapat hubungan signifikan antara frekuensi kunjungan antenatal dengan kematian ibu sebelum dan saat era pandemi COVID-19 dengan keterangan risk ratio sebagai berikut: Tidak melakukan ANC (p-value = 0.308, RR = 1.333 (CI 95% 0.757-2.348) dan ANC tidak rutin (p-value = 1.000, RR = 1.10 (CI 95% 0.913-1.326). Tidak ada hubungan bermakna antara kematian ibu pada era sebelum dan saat pandemi COVID-19 dengan frekuensi kunjugan antenatal di Kota Depok. ......Maternal death or maternal mortality can be caused by complication during pregnancy or delivery. Antenatal care, if done regularly, can reduce the risk of these complications. In COVID-19 Pandemic Era, there was an increase on maternal mortality and a decrease on antenatal care frequency. So, it is necessary to see whether there is a relationship between antenatal care and maternal mortality before and after the COVID-19 pandemic era. This research is conducted using cross-sectional study of 24 sample (22 during pandemic and 2 before pandemic) collected from clinical record data of death mother at Depok City in 2018-2021). Bivariat analysis is done using chi square test and fisher exact test. Bivariat analysis showed that there were no significant association between antenatal care frequency with the case of maternal mortality before and during COVID-19 Pandemic era, which is shown in the risk ratio: did not do ANC (p-value = 0.308, RR = 1.333 (CI 95% 0.757-2.348) and irregular ANC (p-value = 1.000, RR = 1.10 (CI 95% 0.913-1.326).There were no significant association between antenatalcare frequency with the case of maternal mortality before and during COVID-19 Pandemic era.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Swasti Despriningtyas
Abstrak :
Kunjungan antenatal K4 adalah kontak minimal 4 kali kunjungan untuk mendapatkan pelayanan antenatal dengan ketentuan minimal 1 kali pada trimester I, minimal 1 kali pada trimester II, dan minimal 2 kali pada trimester III yang bertujuan untuk menjamin perlindungan ibu hamil dan janin berupa deteksi dini faktor risiko, pencegahan serta penanganan dini komplikasi kehamilan. Namun, cakupan kunjungan antenatal K4 (pola minimal 1-1-2) di Nusa Tenggara Timur masih jauh dari target yang ditetapkan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kunjungan antenatal K4 (pola minimal 1-1-2) di Nusa Tenggara Timur tahun 2012. Metode penelitian menggunakan desain cross sectional dengan analisis data sekunder Survei Demografi Kesehatan Indonesia 2012. Sampel penelitian adalah ibu umur 15-59 tahun yang memiliki anak terakhir lahir hidup dalam lima tahun sebelum survei dilaksanakan, memeriksakan kehamilan dengan tenaga kesehatan profesional, dan memiliki kelengkapan data. Analisis statistik bivariat digunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan 73,3% ibu melakukan kunjungan antenatal K4 (pola minimal 1-1-2) secara lengkap. Hasil analisis bivariat menunjukkan hubungan bermakna antara umur ibu (PR: 2,35 CI 95%: 1,03 - 5,36 & 2,50; CI 95%: 1,10 - 5,66), umur kehamilan pertama kali periksa (PR: 8,32; CI 95%: 4,64 - 14,92), pendidikan suami (PR: 1,33; CI 95%: 1,07 - 1,65), status ekonomi (PR: 1,30; CI 95%: 1,13 - 1,49 & PR: 1,28; CI 95%: 1,10 - 1,49), kualitas pelayanan antenatal (PR: 1,28; CI 95%: 1,14 - 1,43), dan dukungan suami (PR: 1,31; CI 95%: 1,15 - 1,49) dengan kunjungan antenatal K4. Oleh karena itu, disarankan kepada tenaga kesehatan untuk melakukan penyuluhan intensif mengenai pentingnya kunjungan antenatal K4 bagi ibu hamil terutama ibu umur berisiko, status ekonomi rendah, dan juga kepada suami, kemudian menjaring ibu hamil pada trimester I, serta memberikan pelayanan antenatal berkualitas sesuai standar. ...... Antenatal visits K4 are contact visits at least 4 times to get antenatal care with the provision of at least 1 time in the first trimester, at least 1 time in the second trimester, and at least 2 times in the third trimester which aims to ensure the protection of maternal and fetal such as early detection risk factors, prevention and early treatment of complications of pregnancy. However, coverage of antenatal visits K4 (minimum pattern 1-1-2) in East Nusa Tenggara is still far from the target. This study aims to determine factors associated with antenatal visits K4 (minimum pattern 1-1-2) in East Nusa Tenggara in 2012. This research used cross sectional design method with secondary data analysis of The 2012 Indonesian Demographic and Health Survey. The study sample were women aged 15-49 years who had given at least one live birth during the five years preceding the survey, examined the birth by skilled health provider, and have completed data. Statistical analysis used was bivariate chi-square test. The results showed 73,3% of mothers had completed antenatal visits K4 (minimum pattern 1-1-2). The results of the bivariate analysis showed a significant relationship between age of mother (PR: 2,35 CI 95%: 1,03 - 5,36 & 2,50; CI 95%: 1,10 - 5,66), age at first pregnancy check (PR: 8,32; CI 95%: 4,64 - 14,92), husband?s education (PR: 1,33; CI 95%: 1,07 - 1,65), economic status (PR: 1,30; CI 95%: 1,13 - 1,49 & PR: 1,28; CI 95%: 1,10 - 1,49), quality of antenatal care (PR: 1,28; CI 95%: 1,14 - 1,43), dan husband?s support (PR: 1,31; CI 95%: 1,15 - 1,49) with antenatal visits K4 (minimum pattern 1-1-2). Therefore, it is advisible for health provider to conduct intensive counseling about the importance of antenatal visits K4 for pregnant women especially who is at risky maternal age and low economic status and also for her husband, then screen pregnant women in the first trimester, as well as provide good quality antenatal care according to standards.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S54524
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library