Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 78 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Parinduri, Indah Nirmalasari
Depok: Universitas Indonesia, 2006
S33938
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nasution, T. Nahomi M. Hamonangan
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S48957
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suwarniyati Sartomo
Abstrak :
ABSTRAK Studi tentang hubungan antara manusia dan lingkungan hidup, khususnya yang melihat aspek hubungan lingkungan buatan dan perilaku manusia merupakan suatu kajian yang cukup menarik. Beberapa penelitian yang pernah dilakukan antara lain memberikan kesimpulan adanya pengaruh yang kuat baik positif atau negatif, antara lingkungan fisik dan lingkungan buatan terhadap perilaku manusia (Clinard, 1973; Altman, 1975; Rapoport 1982; Bell, 1984). Studi mengenai hubungan antara lingkungan buatan dan perilaku manusia, yang dalam penelitian ini memusatkan kajian pada lingkungan permukiman kumuh, telah memberikan sumbangan pemikiran berupa hasil penelitian di tiga lokasi permukiman kumuh di wilayah Jakarta Pusat. Tiga kelurahan yang dipilih dengan prosedur penarikan sampel lokasi secara purposive; yaitu Kelurahan Duri Pulo, Kelurahan Sumur Batu dan Kelurahan Kampung Rawa, memberikan gambaran khusus mengenai hubungan lingkungan permukiman kumuh dan perilaku. Pemilihan sampel purposive wilayah Jakarta Pusat sebagai lokasi penelitian didasarkan atas beberapa alasan: pertama, Jakarta Pusat merupakan pusat kegiatan terbesar di antara kelima wilayah di DKI Jakarta; kedua, memiliki keunikan dalam hal angka kejahatan (angka kejahatan cukup tinggi dibandingkan wilayah DKI Jakarta lainnya); dan ketiga, memiliki lokasi hunian kumuh cukup banyak. Tipe penelitian ini bersifat deskriptif, dengan metode statistik non parametrik. Populasi penelitian adalah kepala keluarga (KK) yang berdomisili di tiga kelurahan terpilih. Sementara itu penarikan sampel responden di tiga kelurahan dilakukan dengan prosedur penarikan sampel acak terlapis tak seimbang (disproporsional stratified random sample), berdasarkan dua indikator pokok, yaitu kepadatan penduduk per-kilometer persegi dan frekuensi kejahatan. Adapun permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah seperti berikut: 1. Sejauh mana pengaruh lingkungan permukiman kumuh terhadap perilaku individu penghuni. 2. Seberapa jauh lingkungan permukiman kumuh berpengaruh pada tumbuhnya perilaku menyimpang. Bertitik tolak dari dua permasalahan di atas, hipotesis penelitian yang dicoba untuk dibuktikan adalah: 1. Semakin buruk kondisi fisik permukiman kumuh, semakin rendah kepedulian anggota masyarakat terhadap lingkungannya. 2. Lingkungan permukiman kumuh berpengaruh pada tumbuhnya perilaku menyimpang. Dari hasil penelitian lapangan yang dilakukan dengan metode survai dan metode wawancara mendalam (depth-interview), diperoleh beberapa temuan penelitian berikut: 1. Tingkat kepedulian anggota masyarakat permukiman kumuh yang diukur dengan indikator tingkat intensitas hubungan antar warga, menunjukkan hasil bahwa semakin baik lingkungan permukiman kumuh, semakin tinggi tingkat kepedulian warganya. Variabel tingkat intensitas yang dibagi ke dalam kategori: tidak akrab, kurang akrab, dan sangat akrab, dikorelasikan dengan variabel kondisi lingkungan permuidman, menghasilkan nilai korelasi Kendall: rb = 0.21. Uji korelasi menggunakan tabel distribusi normal Z, memperlihatkan basil Z hitung = 3.81, pada taraf signifikansi α= 0.05, nilai Z tabel = 1.67. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa hipotesis nomor 1 diterima. 2. Kondisi lingkungan permukiman kumuh ternyata tidak selalu identik dengan perikehidupan yang kurang harmonis, bahkan tidak pula identik dengan tempat tumbuhnya perilaku menyimpang. Data lapangan di tiga lokasi penelitian yang dilakukan dengan metode wawancara mendalam, memperlihatkan bahwa lingkungan permukiman yang relatif baik memiliki angka kejahatan relatif tinggi. Sementara itu data lapangan yang diperoleh dengan kuesioner memperlihatkan hanya sepertiga dari anggota sampel penelitian yang pemah mengetahui dan mengalami peristiwa kejahatan. Perkelahian dan pencurian merupakan ciri kejahatan yang terjadi di lingkungan permukiman kumuh. Hasil pengamatan sepanjang penelitian lapangan dilakukan, justru memberi gambaran bahwa perjudian juga merupakan ciri perilaku menyimpang yang terjadi di lingkungan permukiman kumuh. Meskipun beberapa jenis kejahatan dan perilaku menyimpang menggambarkan salah satu ciri perilaku anggota masyarakat di lingkungan permukiman kumuh, untuk sementara hasil penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa lingkungan permukiman kumuh tidak berpengaruh terhadap tumbuhnya perilaku menyimpang. Dengan demikian, salah satu temuan penelitian dari Clinard dan Abbot tentang hubungan antara lingkungan permukiman kumuh dan tingginya angka kejahatan, tidak berlaku untuk kondisi lingkungan permukiman kumuh di Indonesia.
ABSTRACT The study on the relation between man and the living environment, especially the relation between man-made environment and human behavior constitutes an interesting study. Some previously conducted research has concluded among other things that there is a strong influence, whether positive or negative, of the physical and man-made environment on human behavior (Clinnard, 1973; Altman, 1975; Rapoport, 1982 and Bell, 1984). The Study of the relationship between the man-made environment and human behavior, focusses on slum areas in Central. Jakarta. The three lcelurahan were selected through purposive location sample selection; they are the Kelurahan Duri Pula, Kelurahan Surnur Batu and Kelurahan Kampung Rawa, which have provided a specific picture of the relationship between the slum environment and human behavior. The choice of Central Jakarta as the purposive sample of the research was based on the following arguments: first, Central Jakarta is the largest centre of activities among the five areas; second, it is unique in its crime rate, i.e. the crime rate is significantly high in comparison with the other areas; and third, it has a quite large slum area. The type of this research is descriptive, and the researcher has made use of the statistic nonparametric. The population of the research consists of the family heads (KK) living in three-selected kelurahan. The samples of respondents from three kelurahan were drawn through the disproportional stratified random sample method, based on two main indicators, i.e. the population density per square kilometer and the crime frequency. The problem posed in this research is as follows: 1. To what extent is the influence of the slum area on the individual inhabitant. 2. To what extent is the influence of the slum area on the development of deviant behavior. Starting from the two problems posed above, the hypothesis that this research will try to prove is: 1. The worse the physical condition of the slum area, the more indifferent the member of community feels towards the environment. 2. The slum environment has a strong influence on the development of deviant behavior. The fields study executed through the survey method and in-depth interviews, has resulted in the following findings: The concern of slum inhabitants measured by and indicator of the intensity of relationships between fellow inhabitants shows that the better the environment, the higher the concern of the inhabitants is The variable of degrees of intensity divided into three categories, namely: non intimate, less intimate and very intimate is correlated with the variable of the condition of the living area and has resulted in the Kendall coefficient correlation rb = 0.21. The test of correlation has used the Z normal distribution. This shows that Z hit. = 3.81 on the level of significance α= 0.05, while Z tab. = 1.67. Thus it can be stated that hypothesis 1 is acceptable. From this is clear that the condition of the slum area is not always identical with discordant living conditions and is event not identical with the location of deviant behavior emergence. The data of the three locations of research obtained through in-depth interviews shows that relatively good location have relatively the highest crime figures. Meanwhile the field data obtained through the questionnaire show that only one-third of the respondent have been exposed to crime. Fights and thefts are incidents that occur in slums. Even though crime and deviant behavior are traits of slums areas, the results of the research tentatively show that slum areas do not influence the occurrence of deviant behavior, Thus, Clinard and Abbot's theory that there is correlation between the existence of the slum areas and the height crime rate is not valid for the condition of the slum areas in Indonesia.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Ricki Fauzan
Abstrak :
Tesis ini merupakan hasil penelitian tentang implementasi kebijakan pembangunan permukiman kumuh yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Tangerang. Penelitian ini penting mengingat Kota Tangerang merupakan penyangga Kota Jakarta dimana pertumbuhan penduduknya yang sangat besar yailu 4,86%. Tingginya angka tersebut disebabkan laju urbanisasi penduduk dari daerah ke Kota Tangerang yang cukup besar. Kebanyakan dari mereka datang untuk mencari kerja sebagai buruh pabrik, mengingat di Kota Tangerang terdapat hampir 1000 buah pabrik industri, baik berskala kecil, menengah maupun besar. Tingginya jumlah penduduk tanpa disertai dengan penanganan tata kota yang belum baik menyebabkan bermunculannya permukiman-permukiman kumuh.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang menghasilkan data deskriptif yang diperoleh melalui studi pustaka, observasi dan wawancara mendalam (indepth interview) dengan para informan. Sementara itu pemilihan informan dilakukan secara snowball sampling, informan pertama memberikan petunjuk tentang informan berikutnya yang dapat memberikan informasi yang tepat dan mendalam.

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan pembangunan permukiman kumuh yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kota Tangerang telah mampu mengubah kampung Sukatani dan Bulak Kambing ini menjadi terlihat lebih baik dari sebelumnya, baik dari segi kondisi Iingkungannya, peningkatan pendapatan masyarakatnya, peningkatan pendidikan masyarakatnya dan peningkatan kualitas kesehatan masyarakamya. Selain itu pula ada perubahan prilaku penduduk untuk menjaga kondisi lingkungannya tetap bersih dengan mengadakau kerja bakti secara berkala.

Dalam implementasi kebijakan ini, masyarakat diajak untuk turut serta memperbaiki kondisi kampungnya mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan semua kegiatan program. Ini berarti mereka tidak diperlakukan sebagai obyek pembangunan, melainkan sebagai subyek pembangunan yang aktif dalam berperan serta mensukseskan perbaikan kampungnya. Tanggapan masyarakat sendiri terhadap kebijakan ini sangat positif sekali. Mereka menyambut baik adanya kebijakan ini dan siap untuk rnembantu agar dalam pelaksanaan kegiatan programnya dapat berjalan dengan baik.

Akan tetapi kelemahan daripada implementasi kebijakan ini adalah kurangnya koordinasi antar aparat terkait di lapangan Serta tidak adanya pembinaan yang berkelanjutan pasca kebijakan ini berakhir di kedua kampung tersebut. Oleh karena itu Bappeda selaku instansi yang bertugas sebagai koordinator dinas/instansi yang terlibat dalam kebijakan ini harus lebih mampu lagi mengkoordinir dinas/instansi tersebut dengan mengadakan pertemuan minimal 1 bulan sekali selama implementasi kebijakan tersebut sedang berjalan. Hal ini penting untuk membahas permasalahan yang terjadi di lapangan agar tidak ada tumpang tindih dalam pelaksanaan kegiatan program diantara para aparat pelaksana dari berbagai dinas/instansi tersebut. Sedangkan pembinaan yang berkelanjutan penting dilaksanakan pasca kebijakan ini berakhir di kedua kampung tersebut untuk mengantisipasi agar kondisi kedua kampung tersebut tidak kembali kumuh.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T10957
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunita Rebekka
Abstrak :
Jumlah penduduk perkotaan yang terus bertambah, diikuti juga dengan bertambahnya berbagai kebutuhan, salah satunya adalah kebutuhan akan tempat tinggal (rumah). Pada umumnya pertambahan penduudk adalah sebesar 4 % per tahun, tetapi pertumbuhan penduduk di Jakarta mencapai 6 % per tahun. Jumlah penduduk yang terus bertambah tidak diiringi oleh pembangunan permukiman dan jumlah rumah (yang layak), menyebabkan timbulnya tempat tinggal yang tidak layak dan kondisi lingkungan yang buruk. Masalah yang akan ditelaah antara lain:- Dimana terdapat pemukiman kumuh pada wilayah penelitian ? Bagaimana harga tanah di pemukiman kumuh ? Bagaimana jarak antara daerah perdagangan dan jasa dengan permukiman kumuh ? Bagaimana hubungan antara dua variabel tersebut dengan permukiman kumuh ? Bagaimana karakteristik sosial ekonomi pada pemukiman kumuh ?
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1991
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agustian Budi Prasetya
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1991
S7343
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rondang Marsaulina S.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1993
S7532
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Muthia Syarifa Yani
Abstrak :
Masalah kesehatan respirasi selain banyak terjadi di dunia dan Indonesia, angka mortalitasnya pun cukup tinggi. Perilaku dan keadaan sosiokenomi merupakan faktor penting yang berperan dalam kejadian masalah kesehatan respirasi. Tujuan penelitian ini ialah mengetahui hubungan antara berbagai perilaku masyarakat di lingkungan kumuh dengan masalah kesehatan respirasi. Penelitian dilaksanakan sejak Mei 2011 - Januari 2013 di lingkungan kumuh Kelurahan Petamburan, Jakarta Pusat. Penelitian menggunakan desain studi cross sectional, dengan metode sampling consecutive sampling yang melibatkan 107 responden di wilayah RW 03. Pengambilan data pada bulan Januari 2011 ialah dengan metode wawancara berdasarkan kuesioner yang telah divalidasi. Data diolah dengan menggunakan SPSS ver. 11.5 for Windows, dengan menggunakan uji hipotesis x2. Hasil penelitian menunjukkan beberapa perilaku yang diuji dengan x2 menunjukkan hubungan dengan masalah kesehatan respirasi (nilai p<0,05), yaitu perilaku mengelap debu pada perabotan secara teratur dan berolahraga secara teratur. Sementara, perilaku lainnya tidak terdapat hubungan (p≥0,05). ...... Respiratory health problem is commonly found worldwide, including Indonesia. Besides, the mortality rate is also high. Behavior and socioeconomic condition play important role in the occurence of respiratory health problem. The goal of this research is to observe the relationship between some behaviors of people in slum dwelling and the occurence of respiratory health problem. This research was held from May 2011- January 2013 in slum area of Petamburan, Central Jakarta. This research used the cross-sectional study design. The sampling method used is consecutive sampling, involving 107 respondents in RW 03. Data is taken on January 2011, by direct interview based on questionnaire that has been validated previously. The data is processed with SPSS ver.11.5 for Windows, using x2 test. The result shows that some behaviors that are tested with x2 hypothetic state are indeed related with respiratory health problem (p<0,05), which are cleaning the dust on furniture and mopping regularly. The other behaviors are not related (p≥0,05).
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8   >>