Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S4043
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irarubbyanthy Irwan
Abstrak :
Oi perairan, terdapat beragam Sumber Oaya Hayati (SOH) seperti mikroorganisme, tumbuhan air dan berbagai hewan perairan. Ganggang halus lautlmikroalga merupakan SOH perairan yang berperan sebagai produsen primer dalam rantai makanan. Mikroalga adalah mikroorganisme atau jasad renik dengan tingkat organisasi selnya termasuk ke dalam tumbuhan tingkat rendah. Pemanfaatan mikroalga dapat sebagai bahan pakan utama dalam budidaya perairan dan produk olahan berupa "makanan sehat", yaitu dari ganggang halus lautjenis Spirulina, sp dan Chlorella, sp. Ganggang halus laut membutuhkan senyawa karbon, nitrogen, fosfor, sulfur dan elemen runutan untuk pertumbuhannya. Untuk memenuhi nutrisi yang dibutuhkan, diberikan dua jenis pupuk anorganik ke dalam media kultivasi ganggang hal us !aut yang berbeda, yaitu pupuk anorganik proanalis ...,_ dan teknis. Ganggang halus laut memiliki kemampuan untuk menyerap dan - mengeluarkan kandungan anorganik yang berasal dari pupuk yang diberikan, sehinga perlu dilakukan analisa kandungan anorganik pada media kultivasi tersebut dengan metode Colorimetri dan Spektrofotometer Serapan Atom. Pertumbuhan ganggang halus laut diukur dari kepadatan selnya pada setiap volume,kulturnya (log sel/ml). Oengan pupuk anorganik proanalis, Spirulina, sp menghasilkari jumlah sel tertinggi, yaitu sebanyak 7,7005 log sel/ml pada umur kultivasi 7 hari, dan Ch/orella, sp sebanyak 7,4183 log sel/ml pada umur kultivasi 9 hari. Sedangkan dengan pupuk anorganik teknis, Spirulina, sp pada umur kultivasi 5 hari menghasilkan jumlah sel tertinggi, sebanyak 7,02467 log sel/ml, dan Chlorella, sp pada umur kultivasi 9 hari sebanyak 7,03323 log sel/ml. Pada media kultivasi ganggang halus laut, kadar ammonia yang dihasilkan berada dalam rentang 0,3467-2,3367 mg/L, sulfida berada dalam rentang tidak terdeteksi hingga 0,02 mg/L, kemudian kadar nitrat berada dalam rentang 0,038-8,3367 mg/L, sedangkan kadar nitrit 0,035-2,08 mg/L, dan kadarfosfat antara 4,1167-1 3,9667 mg/L. Di alam, logam dibutuhkan oleh organisme untuk pertumbuhan dan perkembangannya, tetapi dapat pula bersifat toksik. Kadar cadmium pada media kultivasi berada dalam rentang tidak terdeteksi hiogga 0,1707 mg/L, sedangkan kadar tembaga tida terdeteksi, kemudian kadar besi dihasilkan antara 0,0945-3,2904 mg/L dan Radar timbal berada dalam rentang tidak terdeteksi hingga 1,147 mg/L. • • Berdasarkan hasil penelitian kandungan anorganik pada media kultivasi ganggang halus laut Spiro/ina, sp dan Chlorella, sp, maka media kultivasi ganggang halus laut ini aman untuk pengembangan pakan.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Siwi Suharini
Abstrak :
Penelitian membahas mengenai penerapan program alternative development dalam menangani kultivasi ganja di Mukim Lamteuba, Kecamatan Seulimeum, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh. Alternaive development adalah suatu proses untuk mencegah dan membasmi kultivasi ilegal tanaman yang mengandung narkotika dan psikotropika melalui upaya pengembangan pedesaan yang dirancang khusus dalam rangka pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan dan upaya-upaya pengembangan berkelanjutan di negara-negara yang berjuang melawan narkotika ilegal. Penelitian menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan kualitatif. Program alternative development di Mukim Lamteuba telah dilakukan sejak tahun 2006. Program yang dilakukan adalah alih fungsi lahan ganja dengan tanaman lain yang memiliki ekonomi tinggi seperti nilam, jabon dan kunyit. Sasaran strategis alternative development yaitu Menurunnya Produksi Ganja dan Kawasan Rawan penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba melalui konsep alternative development di Provinsi Aceh dengan upaya pengembangan pedesaan dalam rangka pertumbuhan ekonomi. Program alih fungsi lahan ganja telah berhasil menurunkan jumlah lahan ganja dan mengurangi jumlah petani ganja, dilihat dari eradikasi ganja di Aceh mengalami penurunan yaitu dari 178,4 hektar pada tahun 2010 menjadi 96 hektar pada tahun 2015. Program AD belum mampu meningkatkan ekonomi masyarakat, karena hasil kultivasi ganja mencapai harga tertinggi yaitu Rp. 560.000.000/hektar sedangkan harga tanaman pengganti yang dilakukan dalam program AD sebagai komoditi yaitu hanya Rp. 110.700.000/hektar untuk nilam, Rp. 300.000.000/hektar untuk jabon, dan Rp. 175.000.000/hektar untuk kunyit.
The research discuss about the implementation of the alternative development in countering cannabis cultivation in Mukim Lamteuba, Kecamatan Seulimeum, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh. Alternative developmentis a process to prevent and eliminate the illicit cultivation of plants containing narcotics and psychotropic substances through specifically designed rural development measures in the context of sustained national growth and sustainable development efforts in countries taking action against drugs, recognizing the particular socio economic characteristics of the target communities and groups, within the framework of a comprehensive and permanent solution to the problem of illicit drugs. The research used analitical descriptive methode and qualitative approach. Indonesia has implemented the alternative development in countering cannabis cultivation in Aceh since 2006. One of the program which is implemented is land conversion of cannabis land with other crops which has high economic value such as nilam, jabon, and turmeric. The strategic target of the alternative development is reducing the production of cannabis and high risks area ensp of ensp illicit drug trafficking and abuse through the alternative development concept in the Province of Aceh with rural development efforts in the context of economic growth. The program has succeeded in reducing the cannabis cultivation and reducing the amount of the cannabis farmers, as shown that the eradication of cannabis land in Aceh decrease from 178,4 hectare in 2010 become 96 hectare in 2015.The AD program is still not able to increase the economy of the community, since cannabis has reached the highest price than the other substitution plants i.e. Rp. 560.000.000 hectare, where the price of other commodity is Rp. 110.700.000 hectare of nilam, Rp. 300.000.000 hectare of jabon, and Rp. 175.000.000 hectare of curcuma.
Depok: Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sandi Permadi
Abstrak :
Arthrospira sp. merupakan salah satu cyanobacteria berfilamen yang hidup di perairan tawar maupun laut dan merupakan jenis yang dapat dikonsumsi oleh manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi Arthrospira sp. indigenous Indonesia dari perairan muara Cisadane untuk ditumbuhkan dalam kondisi laboratorium melalui proses adaptasi lingkungan dan mengetahui kandungan protein, lemak, fikosianin dan antioksidan yang dimiliki. Isolasi dilakukan dengan metode single cell isolation. Proses perbanyakan sel isolat dilakukan dengan metode seleksi media berupa perlakuan ragam salinitas pada media Walne yang akan dijadikan acuan dalam proses kultivasi semi-massal Arthrospira sp. Kultivasi semi-massal dilakukan untuk memperoleh sampel biomassa yang akan digunakan untuk analisa kandungan protein, lemak, fikosianin dan aktifitas antioksidan. Isolat dengan ciri morfologi berbentuk spiral dengan pigmen hijau, trikoma helik kiri dan septum yang jelas terlihat menggunakan mikroskop cahaya telah berhasil diisolasi yang diduga kuat sebagai Arthrospira sp. Isolat berhasil ditumbuhkan dalam skala semi-massal pada level salinitas 16 ppt dengan menggunakan media Walne. Produktifitas biomassa kering 0,2 gr/L yang diperoleh pada durasi kultivasi 19 hari. Hasil analisa sampel biomassa Arthrospira sp. menunjukan kandungan protein sebesar 29,6 – 31,7%, kandungan lemak 3,3 – 3,9 %, dan kandungan fikobiliprotein 0,23 – 0,3 mg/ml yang diperoleh dengan metode ekstraksi Freezing-Thawing serta memiliki aktifitas anti-oksidan yang termasuk lemah. Dapat disimpulkan bahwa isolat yang diperoleh termasuk dalam genus Arthrospira sp. dengan kandungan protein, lemak, fikobiliprotein dan aktifitas antioksidan yang rendah, sehingga perlu dilakukan optimasi pada proses kultivasi untuk meningkatkan profil nutrisi. ......Arthrospira sp. is one of the filamentous cyanobacteria that lives in both fresh and marine waters and is a type that can be consumed by humans. This study aims to isolate Arthrospira sp. indigenous Indonesian from the waters of the Cisadane estuary to be grown in laboratory conditions through a process of environmental adaptation and to determine the content of protein, fat, phycocyanin and antioxidants possessed. Isolation is done by single sell isolation method. The process of propagation of isolates was carried out using a media selection method in the form of various salinity treatments and various microalgae nutrient media which will be used as a reference in the semi-mass cultivation process of Arthrospira sp. Semi-mass cultivation was carried out to obtain biomass samples to be used for analysis of protein, fat, phycocyanin content and antioxidant activity. Isolates with morphological characteristics in the form of a spiral with green pigment, left helical trichomes and a clearly visible septum using a light microscope have been isolated which is strongly suspected to be Arthrospira sp. The isolates were successfully grown on a semi-mass scale at a salinity level of 16 ppt using Walne media. The dry biomass productivity of 0,2 g/L obtained at a cultivation duration of 19 days. The results of the analysis of biomass samples of Arthrospira sp. showed protein content of 29,6 – 31,7%, fat content of 3,3 – 3,9%, and fikobiliprotein content of 0,23 – 0,3 mg/ml obtained by Freezing-Thawing extraction method along had weak anti-oxidant activity. It can be concluded that the isolates are included in the genus Arthrospira sp. with low protein, fat, phycobiliprotein content and antioxidant activity, so it is necessary to optimize the cultivation process to improve the nutritional profile.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salsabila Nasta Andini
Abstrak :
Fikosianin merupakan pigmen protein berwarna biru yang sering digunakan dalam berbagai bidang karena memiliki banyak manfaat. Oleh karena itu, penelitian mengenai jumlah fikosianin perlu dilakukan. Penelitian mengenai fikosianin dapat dilihat dari jumlah biomassa karena jumlah biomassa mempengaruhi jumlah fikosianin yang dihasilkan. Namun sering ditemukan sebuah fenomena ketika kultivasi yang disebut pembuatan bayangan atau self shading. Fenomena ini adalah fenomena dimana intensitas cahaya yang diterima oleh mikroalga berkurang seiring dengan bertambahnya jumlah sel dalam tempat pembudidayaannya. Adanya fenomena ini menyebabkan hasil biomassa dan fikosianin yang dihasilkan oleh Spirulina sp. tidak optimal. Oleh karena itu, perlu ada penelitian untuk menimimalkan self-shading. Pada penelitian ini, peminimalan fenomena self shading dilakukan dengan mengatur intensitas cahaya secara berkala selama proses kultivasi. Intensitas cahaya yang digunakan untuk kultivasi tergantung dari optical density dari mikroalga tersebut pada satu titik waktu. Analisis penelitian dilakukan dengan pemanenan dan pengeringan mikroalga untuk mendapatkan biomassa. Setelah itu dilakukan ekstraksi dengan metode ultrasonikasi untuk mengetahui kandungan dari fikosianin. Hasil akhir produksi biomassa dan produksi ekstrak fikosianin lebih banyak jika dibandingkan dengan hasil kultivasi dengan cahaya tetap yang menandakan bahwa intensitas cahaya mempengaruhi pertumbuhan Spirulina platensis. ......Phycocyanin is a blue protein pigment that is often used in various fields because it has many benefits. Therefore, research on the amount of phycocyanin needs to be done. Research on phycocyanin can be seen from the amount of biomass because the amount of biomass affects the amount of phycocyanin produced. However, a phenomenon called self-shading is often found during cultivation. It is a phenomenon where the light intensity received by microalgae decreases with the increase in the number of cells in the cultivation site. The existence of this phenomenon causes the yield of biomass and phycocyanin produced by Spirulina sp. not optimal. Therefore, there needs to be research to minimize self-shading. In this study, the self-shading phenomenon was minimized by adjusting the light intensity periodically during the cultivation process. The light intensity used for cultivation depends on the optical density of the microalgae at one point of time. Research analysis was carried out by harvesting and drying microalgae to obtain biomass. After that, extraction was carried out using the ultrasonication method to determine the content of phycocyanin. The final yield of biomass production and the production of phycocyanin extracts were higher than those of cultivation with fixed light, which indicates that light intensity affects the growth of Spirulina platensis.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kania Dyah Nastiti
Abstrak :
Mikroalga memiliki potensi tinggi untuk digunakan sebagai sumber biodiesel. Selain membutuhkan lahan dan air yang rendah, mikroalga memiliki produktivitas dan persentase lipid yang tinggi jika dibandingkan dengan generasi biodiesel sebelumnya.  Biomassa yang dihasilkan oleh mikroalga juga mempunyai nilai multifungsi menjadi obat, kosmetik, sumber pakan hewan. Synechococcus HS-9 dapat menjadi sumber biomassa yang menjanjikan karena memiliki kadar lipid yang tinggi. Komponen hidrodinamika fotobioreaktor sebagai wadah kultivasi Synechococcus HS-9 akan disimulasikan pada software ANSYS 18.2. Simulasi dilakukan untuk mengetahui aliran udara, air dan pencampuran yang terjadi. Hasil simulasi akan dioptimasi dengan Artificial Neural Network dan Genetic Algorithm agar didapatkan parameter hidrodinamika yang optimum. Melalui optimasi didapatkan nilai target turbulance eddy dissipation 3,198 m2/s3 dan viskositas eddy 0,184 Pa s. Nilai target tersebut akan dicapai pada kecepatan air 0,115 m/s, kecepatan udara 0,149 m/s, massa jenis 576,581 kg/m3, turbulance kinetic energy 0,021 m2/s2. Analisa Life Cycle Assesment yang dilakukan pada proses kultivasi dan panen menunjukan emisi terbesar pada marine aquatic ecotoxicity potential sebesar 4,09x105 kg DCB eq dengan isu penting terdapat pada penggunaan listrik PLN.  ......Microalgae have a high potential to be used as a source of biodiesel. In addition to requiring low land and water, microalgae have a high productivity and lipid percentage compared to the previous generation of biodiesel. Biomass produced by microalgae also has multifunctional value as medicine, cosmetics, and animal feed sources. Synechococcus HS-9 can be a promising source of biomass because it has high lipid content. The hydrodynamic components of the photobioreactor, as a container for the cultivation of Synechococcus HS-9, will be simulated in ANSYS 18.2. Simulations are carried out to determine the flow of air, water, and mixing. The simulation results optimized with Artificial Neural Network and Genetic Algorithm to obtain optimum hydrodynamic parameters. Through optimization, the target value of turbulence eddy dissipation is 3,198 m2/s3, and the eddy viscosity is 0,184 Pa s. The target value will be achieved at water velocity 0,115 m/s, air velocity 0,149 m/s, density 576,581 kg/m3, turbulence kinetic energy 0,021 m2/s2. Life Cycle Assessment analysis on the cultivation and harvesting process shows the largest emission in marine aquatic ecotoxicity potential of 4.09x105 kg DCB eq with a hotspot in the use of PLN electricity.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Twitter sebagai media baru mulai menunjukkan keperkasaannya di bidang politik. Bukti nyata peran besar twitter dalam dunia politik adalah gejolak politik dan sosial di kawasan Timur Tengah yang melanda seluruh negara Arab. Rakyat terpanggil dan tersatukan haluan serta geraknya melalui jejaring sosial digital untuk menentukan jalannya masa depan negara mereka. Penting untuk diketahui pengaruh pandangan tentang politik padapengguna twitter di Indonesia, sebagai Negara dengan pengguna twitter terbanyak. Dengan metode survei yang berpedoman pada teori kultivasi, penelitian ini mencari tahu bagaimana pandangan politik di Indonesia pada pengguna berat dan pengguna ringan.Hasilnya menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan pada pengguna berat dan pengguna ringan dalam memandang politik di Indonesia. Metode survey online dilakukan terhadap tiga puluh enam responden. Mereka ragu akan masa depan Indonesia yang lebih baik, dan tidak percaya bahwa kasus korupsi akan dapat diselesaikan, bahkan pengguna ringan ternyata lebih negatif dalam memandang realitas politik Indonesia. Kondisi ini tidak terlepas dari fakta bahwa twitter bukan sumber utama berita politik mereka. Sumber informasi utama mereka tetap media konvensional, terutama televisi.
384 JKKOM 1:1 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Marina
Abstrak :
Medium kultur mengambil salah satu peranan penting dalam pertumbuhan mikroalga berkaitan dengan sumber nutrisi. Penggunaan limbah cair domestik maupun industri telah menjadi perhatian para peneliti sebagai medium kultivasi mikroalga. Pada penelitian ini, Nannochloropsis sp. dikultivasi dalam fotobioreaktor pelat datar menggunakan limbah cair tapioka dengan konsentrasi 10%, 20%, 30% dan 40%. Hasil penelitian menunjukkan medium limbah cair tapioka 20% menghasilkan pertumbuhan Nannnochloropsis sp. yang optimal dan memberikan produktivitas lipid tertinggi sebesar 13,00%. Pasca kultivasi Nannochloropsis sp., parameter BOD, COD, amonia dan fosfat dalam limbah cair tapioka juga menurun cukup signifikan. Studi ini dapat digunakan sebagai dasar dalam perbesaran skala industri biodiesel mikroalga berbasis limbah. ......Cultivation medium takes one important role on microalgae’s growth related to nutrient source. The utilization of domestic and industrial wastewater has attracted researchers attention as a cultivation medium of microalgae. In this study, Nannochloropsis sp. was cultivated in microalgal flat plate photobioreactor using tapioca wastewater diversing in concentration 10%, 20%, 30% and 40%. The results indicated that the optimum of Nannochloropsis sp. growth found in cultivation by 20% tapioca waste medium and gives highest lipid yield,13,00%. After the cultivation of Nannochloropsis sp., BOD, COD, ammonia and phosphates in tapioca wastewater also decreased significantly. This study can be used as a basis in the enlarged scale wastewater-based microalgae biodiesel industry.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55019
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adinda Putri Wisman
Abstrak :
Bioetanol muncul sebagai alternatif yang menjanjikan sebagai pengganti bahan bakar fosil, karena potensi sumber daya hayati (biomassa) yang cukup besar di Indonesia. Prosesnya sederhana dengan melakukan fermentasi biomassa menggunakan mikroorganisme penghasil etanol, seperti Saccharomyces cerevisiae. Hasil kultivasi secara umum kurang memberikan hasil yang memuaskan ketika fermentasi, khususnya pada hidrolisat lignoselulosa. Hal ini dapat diatasi dengan kultivasi menggunakan hidrolisat tersebut sehingga ketahanan khamir terhadap inhibitor bertambah. Media yang digunakan adalah hidrolisat tandan kosong sawit karena merupakan biomassa lignoselulosa yang mudah ditemukan di Indonesia. Kultivasi dilakukan secara batch untuk mendapatkan kondisi aerasi dan nutrisi optimal dengan cara menganalisis konsentrasi sel yang dihasilkan serta uji coba fermentasi etanol S. cerevisiae yang telah dikeringkan. Didapatkan kondisi optimal aerasi 1 v/v per menit dengan penambahan glukosa 5 g/L dengan yield etanol sebanyak 24%. Scale-up produksi didapatkan produk sebanyak 43,7 gram dengan biaya Rp 19.958,00 per gram. ......Bioethanol emerges as a promising alternative to replace fosil-based fuel because of the biomass potency in Indonesia. The process in making it is rather simple, which is by fermenting biomass using ethanol producing microorganisms like Saccharomyces cerevisiae. A problem arises when conventional cultivated S. cerevisiae are used to ferment, especially on hydrolysate from lignocellulosic biomass, where they do not give a satisfying result. This can be solved by cultivating using the same hydrolysate used for fermentation so that the yeast can be more resistant towards inhibitors from the hydrolysate. The medium used is empty fruit bunch since it is easily found in Indonesia. Batch system is used for cultivation to get optimal aeration and nutrition condition by analyzing cell number and ethanol yield from dried S. cerevisiae. Condition of 1 v/v per minute aeration and added glucose 5 g/L with ethanol yield 24% is found to be most effective. Production scale-up resulted to 43,7 gram of dried yeast with cost Rp 19.958,00 per gram.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57058
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
The objective of this research has been to examine the utilization of hydrolysed sago starch as main substarte to produce PHA by Ralstonia eutropha using fed batch cultivation method.......
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library