Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 269 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S6933
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reichenbach, Bruce R.
Boston: McGraw-Hill, 2001
160 REI i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fisher, Alec
Jakarta: Erlanga, 2009
160 FIS bt (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Suzi Dwi Winahyu
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1983
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lenny Junyanty
Abstrak :
Tantangan di abad ke-21 yang dicirikan dengan perubahan yang kian kompleks dan cepat membutuhkan orang-orang dengan kemampuan berpikir yang baik, Jika berbicara tentang mengembangkan kemampuan berpikir yang baik, maka pengembangan berpikir kritis dapat menjadi salah satu kuncinya. Hal itu terutama diharapkan menjadi sasaran dari pendidikan, utamanya pendidikan tinggi. Dapat dikatakan bahwa pendidikan hendaknya menghasilkan pemikir kritis, yang tidak hanya memiliki kemampuan atau keterampilan untuk melakukan berpikir kritis namun juga berkemauan untuk memilih berpikir dengan cara yang demikian. Jadi, tidak hanya keterampilan berpikir kritis namun juga kemauan atau yang dalam hal ini disposisi dari berpikir kritis juga penting untuk dikembangkan. Selama ini pengembangan yang ada lebih menekankan pada keterampilan daripada disposisi. Eksplorasi empiris tentang disposisi berpikir kritis dan hal-hal lain yang berkaitan dengan disposisi berpikir kritis masih terbatas sehingga tidak aneh jika hubungan antara keterampilan dan disposisi berpikir kritis ini pun belum tegak secara konseptual. Memang sudah ada beberapa asumsi mengenai keberadaan hubungan antara kedua hal tersebut, namun demikian asumsi yang ada berlawanan. Ada yang menyatakan bahwa terdapat hubungan korelasional antara keterampilan dan disposisi berpikir kritis dan ada yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara kedua hal tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melakukan uji empiris akan hubungan kedua hal tersebut. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa Universitas Indonesia (Ul), sehingga gambaran kasar mengenai keterampilan dan disposisi berpikir kritis mahasiswa Indonesia dapat diperoleh. Dari gambaran ini diharapkan juga dapat memberi masukan kepada pihak universitas dan fakultas mengenai keterampilan dan disposisi berpikir kritis mahasiswanya. Penelitian ini dilakukan secara kuantitatif dengan sampel penelitian sebanyak 77 mahasiswa Ul yang terdiri dari 22 orang berasal dari Fakultas Ekonomi, 16 orang dari Fakultas Teknik, 5 orang dari Fakultas MlPA, 7 orang dari Fakultas llmu Budaya, 22 orang dari Fakultas Psikologi, dan 5 orang dari Fakultas Ilmu Komputer. Alat ukur keterampilan berpikir kritis dibuat dengan mengadaptasi Cornell Critical Thinking Test Level X dan alat ukur disposisi berpikir kritis yang berupa inventori kepribadian yang dikonstruksi sendiri oleh peneliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara keterampilan berpikir kritis dengan disposisi berpikir kritis. Hal itu berimplikasi pada paradigma yang digunakan untuk membina keterampilan berpikir kritis dan disposisi berpikir kritis dalam pendidikan. Karena tidak ada hubungan korelasional antar kedua hal, maka pembinaan pada salah satu hal tidak akan berkontribusi langsung pada kemajuan hal lainnya. Secara umum, keterampilan berpikir kritis dan disposisi berpikir kritis mahasiswa UI adalah di atas rata-rata rentangan skor tes yang mungkin muncul. Dalam perbandingan skor keterampilan berpikir kritis dan disposisi berpikir kritis mahasiswa tiap-tiap fakultas yang menjadi sampel penelitian, ditemukan bahwa Fakultas Ekonomi dan Fakultas Psikologi berada di atas skor rata-rata mahasiswa UI secara umum. Namun pada keterampilan berpikir kritis, skor rata-rata fakultas tertinggi diperoleh oleh Fakultas Ekonomi dan yang terendah adalah Fakultas Ilmu Budaya. Pada disposisi berpikir kritis, skor rata-rata fakultas tertinggi diperoleh oleh Fakultas Psikologi dan yang terendah adalah Fakultas Ilmu Komputer.
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
S2877
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Feryubin
Abstrak :
Bagi umumnya perusahaan, aktivitas pengadaan (procurement) hanyalah aktivitas pendukung dalam rantai nilai, namun tidak demikian untuk PT. Platinum Resins Indonesia, yang sejauh ini menghadapi permasalahan strategis untuk masalah pengadaan. PT. Platinum Resins Indonesia yang memproduksi Resin Resin Sintetik untuk industri Coating (pelapis) yang sangat bergantung dari bahan baku impor yang mebutuhkan Lead Time panjang dan banyak unsur ketidak pastian. Keterlambatan pada proses pengadaan bahan baku akan berdampak langsung kepada pemenuhan pesanan konsumen sehingga apabila terjadi keterlambatan pemenuhan pesanan akan mengakibatkan perusahaan memiliki risiko kehilangan pelanggan. Melalui identikasi dengan metode manajemen risiko, diketahui bahwa potensi risiko terbesar dalam pengadaan adalah masalah kelambatan yang kemudian menyebabkan stok bahan baku sering kosong. Bertitik tolak dari permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui risiko yang ditimbulkan akibat kelambatan dalam pengadaan; dalam mengelola resiko yang meliputi identifikasi risiko, penilaian risiko dan pengendalian risiko, metode PERT dapat membantu menemukan aktivitas-aktivitas yang perlu mendapatkan perhatian sehingga dapat mengurangi kemungkinan terjadinya keterlambatan pemesanan. Metode PERT akan menganalisis jalur rangkaian kegiatan procurement dan menemukan letak lintasan kritis (Critical Path)-nya; sehingga dapat diberikan saran atas masalah kelambatan pengadaan tersebut secara manajemen operasional. Penelitian pada PT. Platinum Resins Indonesia menggunakan pendekatan penelitian Kuantitatif dan dengan Teknik pengumpulan dan pengolahan data merupakan kombinasi kuantitatif berupa observasi, wawancara mendalam (in-depth interview), studi dokumen internal perusahaan, dan studi kepustakaan Hasil penelitian menunjukkan bahwa risiko paling besar dalam aktivitas pengadaan di PT. Platinum Resins Indonesia adalah masalah kelambatan dalam pengadaan (procurement delay). Melalui perhitungan PERT dapat diketahui jalur kritis (critical path) pada aktivitas pengadaan. Strategi yang direkomendasikan oleh penelitian ini adalah agar setiap aktivitas yang termasuk dalam jalur kritis, lebih dipercepat prosesnya, karena pada aktivitas-aktivitas tersebut tergantung keberhasilan/ dari perusahaan.
For most companies, the activity of procurement is only as supporting activities in the value chain, but not so for PT. Platinum Resins Indonesia, which has so far faced a strategic problem for the procurement issue. PT. Platinum Resins Indonesia which produces Synthetic Resins for coatings industry are highly dependent on imported raw materials that need long the Lead Time and many elements of uncertainty. Delays in the process of procurement of raw materials will have a direct impact to the fulfillment of customer orders so that in case of delay in fulfillment of the order would result in the company at risk of losing customers. Through identification of the risk management methods, it is known that the potential risk is greatest in the procurement slowness problems which led to the stock of raw materials is often empty. Based on the these issues, this study aims to determine the risks posed due to delays in procurement; in managing risk includes risk identification, risk assessment and risk control, PERT method can help find activities that need attention so as to reduce the possibility of delays in booking. PERT method will analyze pathways series of procurement and locate the critical path; so it can give advice on the issue of procurement delays in operational management. Research at PT. Platinum Resins Indonesia is an quantitative research approaches wile data collection and processing analyzing techniques are a combination of quantitative and qualitative wich using form of observation, in-depth interviews (in-depth interviews), the study of internal company documents, and the study of literature. The results showed that the greatest risk in procurement activities at PT. Platinum Resins Indonesia is the problem of delays in procurement. PERT calculation result can be seen through the critical path (critical path) in the procurement activity. The strategy recommended by this study is that all activities included in the critical path, further accelerated the process, because in such activities depends success / of the company.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sunyoto
Abstrak :
Daerah aliran sungai, merupakan daerah yang mempunyai peranan penting bagi kehidupan, terutama apabila dilihat bahwa sungal sebagai sumber air, merupakan sumberdaya alam yang potensial. Secara alamiah tidak dapat dihindari suatu kenyataan bahwa sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk, kebutuhan akan tanah semakin bertambah. (Sandy, 1975 : 1211). Padahal sifat fisik dan luas tanah itu relatip tetap. Dengan demikian adanya campur tangan manusia itu, pada suatu saat di suatu tempat, yang mulanya merupakan daerah yang subur, akan kehilangan kesuburannya. Atas dasar pemikiran di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya tanah kritis, dan hubungan antara kepadatan petani dengan luas kerusakan tanah yang ditimbulkannya. Masalah yang akan dibahas yaitu - Dimana saja dijumpai tanah kritis di daerah penelitian ? - Bagaimana usaha pertaniannya ? - Adakah keterkaitan hubungan antara tinggi atau rendahnya kepadatan petani dengan luas atau sempitnya kerusakan tanah yang terjadi di wilayah penelitian ? Untuk mengarahkan jawaban permasalahan tersebut, dikemukakan hipotesa : Kerusakan tanaJi yang "luas", diduga terdapat di daerah yang kepadatan petaninya 'tinggi". Untuk mengkaji penelitian lebih lanjut, digunakan metode pendekatan faktor peubah fisik, seperti bentuk medan, ketinggian, curah hujan, jenis tanah, lereng, kedalaman efektip tanah, tekstur tanah, drainase dan erosi, serta faktor perubah kependudukan, seperti jumlah, profesi, kepadatan dan perubahan jumlah penduduknya, serta faktor peubah penggunaan tanah, seperti luas dan jenis penggunaan tanahnya dan wilayah tanah usaha.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1990
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Kusumawijaya
Abstrak :
Teori adalah kekuatan. Ia merupakan sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh seseorang untuk membuktikan keeksislensiannya, kepeduliannya sebagai salah satu komponen di dalam lingkungan kehidupannya. Dengan menggunakan kekuatannya, teori dapat merubah segala sesuatu: gerakan, kebudayaan, peradaban manusia dan lingkungan di sekitamya. Dengan menggunakan kekuatannya pula, ia dapat menimbulkan perdebatan dan perlentangan dl antara dua pihak yang berbeda pandangan. Konfllk-konflik yang terjadi di antara teori-teori disebabkan oleh perbedaan argumen-argumen, masing-masing pihak yang saling mempertahankan pendapat-pendapatnya. Fenomena saling menggugat, menentang, memperdebatkan di antara ahli, teori kritis maupun pendukung teori-teori itu sendiri sudah banyak terjadi di segala disiplin ilmu pengetahuan. Arsitektur yang termasuk salah satu di antaranya tidak hanya berupa sebuah disiplin ilmu yang cenderung berpraktik ke arah teknis, namun ia juga bempa ilmu pengetahuan yang membutuhkan pernyataan-pernyataan, teori-teori bahkan manifesto-manifesto yang membantu dalam hal perancangan objek-objek yang dihasilkan baik itu bangunan maupun pengaruhnya terhadap lingkungan sekitarnya termasuk manusla ltu sendiri. Konflik di antara leon kritis arsitektur pun sering kali muncul dalam bentuk wacana-wacana yang kemudian berpengaruh dalam kehidupan dan kebudayaan masyarakat secara global pada umumnya dan juga berpengaruh pada gaya dan bentuk perancangan bangunan arsitektural khususnya.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S48461
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Franziska Soehaedi
Abstrak :
Penelitian ini merupakan penerapan Kerangka analisis Norman Farialough, yaitu Analisis Kritis Wacana (Critical Discourse Analysis) pada iklan televisi Sampoema Hijau. Dalam analisis, peneliti berusaha mel.hat eksekusi iklan ro'Kok Sampoema Hijau tidak dari level ikro saja namun mengkaitkannya ke konteks makro untuk melihat bagai ana distorsi pesan iklan diciptakan dalam iklan rokok Indonesia melalu · kreatif periklanan. Pem15agian analisis dilakukan pada tiga tingkatan yakni tingkat analisis teks (text), praktik wacana (discourse practise), dan praktik sosio-kultural (sociocultural practise}, dengan tujuan untuk melihat periklanan tidak hanya sebagai industri bisnis semata narrwn mempunyai peran dan da pak erhadap masyarakat dala penciptaan budaya semu, ata dalam teori Marxis dikenal dengan penciptaan False tf'onciousness. Sesuai sifat penelitiannya yang kualitatif, penelitian menggunak n metode pengumpulan data berdasarkan wawancara mendalam, observasi da studi kepustakaan dan didukung oleh beberapa data kuantitatif sebagai pelengkap. Dengan mengambil perspektif kritis, penelitian ,. rnt:nekankan pada inte.rpretasi peneliti dalam melihat £enomena "klan di Indonesia. Hasil analisis di tingkat teks denga mengguroakan kerangka Sermotika Periklanan dan konsep Fetihisme, mengliasilkan kesimpula banwa teroapat pola erulang dalam penciptaan tema dan alur cerita (dalam tiga versi iklan ampoema Hijau) yang menempatkan produk sebagai pengganti kebutuhan manusia. Dengan kata lain, m€nciptakan budaya materi dalam benak konsumen. Hal ini dilakukan dengan mempermainkan emosi khalayak dengan mengambil tema dasar "keberhasilan" yang dicapai oleh tokoh utama dengan ide besar: kesederhanaan, kesenangan dan membumi (simple, fun, merakya ). Representasi realitas dalam iklan (yaitu kelas menengah bawah di daerah suburban) meng rah pada 'Penciptaan jarak sosial, dengan timbulnya persepsi "kita-mereka" antar kelas sosial, terutama di kalangan masyarakat dari ekonomi penghasilan rendah. Dan menjadikan merek rokok bukan hanya sebagai komoditi, tapi sudah dianggap menjadi lambang kebanggan (prestige) dan simbol status sosial bagi mereka. Pada level Praktik Wacana, disimpulkan bahwa produksi dan konsumsi teks cenderung dipengaruhi oleh institusi-institusi sosial yang melingkupi teks, yaitu biro iklan, industri rokok, pemerintah dan bagaimana masyarakat itu sendiri menkonsumsi pesan iklan. Ide kreatiL yang tercipta dalam proses pembuatan iklan harus mengandung pesan yang dikehendaki oleh klien. Di sirti peneliti mengambil kesimpulan bahwa bisnis pesan, (sebagai indoktinasi ideologi secara halus), memang terjadi dalam masyarakat kita, sehingga sebuah iklan, selain merupakan hiburan juga mengandung maksud-maksud yang sudah dirancang dengan tujuan obyektif si pembuat iklan. Analisis Praktik Sosiokultural menghasilkan kesimpulan bahwa pemegang modal, dalam hal ini adalah industri rokok, masih memegang peranan besar dalam roda perekonomian. Ia tidak hanya berperan di sektor ekonomi, namun juga bersinggungan dengan aspek sosial, politik dan dan budaya. Sebagai industri besar dan kuat, pemilik modal dapat cenderung menentubm apa dan siapa yang dapat beriklan di media. Sementara itu, industri periklanan berperan sebagai "pembungkus" pesan tersebut secara kreatif Periklanan telah mencapai suatu tahap yang tidak hanya mereleksikan realitas masyarakat namun sekaligus berhasil menciptakan budaya barn dengan menjadi trend setter terutama bagi pemirsanya. Diambil kesimpulan bahwa penyalahgunaan keku?saan dalam penciptaan makna dalam proses produksi dan reproduksi pesan iklan rokok di Indonesia menggunak'an marjinalisasi nilai-nilai budaya yaitu kebersamaan, nilai senasib sepenanggungan dan gotong royong. Terpaan "klan dan prioritas tampilan program yang muncul di media pada akhimya bisa membentllk persepsi masyarakat tentang dirinya, nilai yang dianggap penting, dan erilaku yang kemudian dilakukan.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
S4061
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bunga Pertiwi Tontowi Puteri
Abstrak :
ABSTRACT
Pendidikan Agro-ekologi adalah pembelajaran terkait agrikultur yang tidak hanya mempelajari aspek ilmu alam namun juga sosial dari kehidupan pertanian yang kompleks, dengan menekankan pada prinsip pertanian yang memperhatikan ekologi. Pendidikan Agro-ekologi dalam perkembangannya menerapkan pendidikan kritis untuk menumbuhkan kesadaran kritis peserta didik terkait permasalahan agrikultur, khususnya pendidikan agroekologi yang ditujukan untuk masyarakat petani. Pesantren Agro-ekologis Biharul Ulum Bogor merupakan salah satu contoh bentuk pendidikan alternatif swakelola masyarakat yang menerapkan hal tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran dalam Pendidikan Agro-ekologi di pesantren Biharul Ulum dilakukan, serta apakah model pendidikan tersebut mampu menumbuhkan kesadaran kritis kepada para peserta didiknya. Penelitian ini menggunkan metode kualitatif, dengan Pesantren Agroekologis Biharul Ulum Bogor sebagai subjek penelitian. Hasil temuan penelitian ini adalah bahwa proses pembelajaran di Pesantren Agro-ekologis Biharul Ulum Bogor menunjukkan beberapa karakteristik pendidikan kritis, namun masih terdapat beragai hambatan yang menyebabkan proses pembelajaran kurang berjalan dengan baik dan menjadi kendala tumbuhnya kesadaran kritis pada peserta didik.
ABSTRACT
Education of Agro ecology is agriculture related learning that not only related learning aspects of the natural sciences but also social from complex farming life, with emphasis on ecological agriculture. Education of Agro ecology in its development implements critical education to foster students 39 critical awareness of agriculture issues, especially agroecological education aimed at peasant communities. Pesantren Agro ekologis Biharul Ulum Bogor is one example of an alternative education implement it, and managed by the community itself. This study aims to find out how the learning process in Education of Agro ecology at Pesantren Biharul Ulum, and whether the model of education is able to cultivate critical awareness to learners. This research uses qualitative method, with Pesantren Agro ekologis Biharul Ulum Bogor as subject of research. The findings of this research is that the learning process in Pesantren Agro ekologis Biharul Ulum Bogor shows some characteristics of critical education, but there are still many obstacles that make the learning process less well run and become a constraint of the growth of critical awareness in the learners.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>