Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Haryani Kusumaningrum
"Kemajuan dalam bidang perekonomian yang terjadi di Jerman membawa pada perubahan perilaku masyarakatnya. Perilaku yang terbentuk secara tidak langsung dari obsesi yang terpendam akan sesuatu yang sebelumnya tidak bisa dimiiiki. Kehidupan yang dijalani hanya berdasarkan obsesi ini menjadi bentuk dasar cerita Das Brot der fruhen Jahre karya Heinrich Boll, karena ia melihatnya sebagai bentuk dari kesia-siaan. Menurut Boll masyarakat tidak mengetahui untuk apa sebenarnya mereka hidup, karena hanya berorientasi pada satu hal saja yaitu pemuasan obsesi mereka dengan mengabaikan aspek-aspek kehidupan lainnya. Melalui skripsi ini ingin ditunjukkan bagaimana sebenarnya situasi Jerman pada masa Keajaiban Ekonomi serta untuk melihat kritik Heinrich Boll terhadap perilaku masyarakat Jerman pada masa ini.
Heinrich Boll menuangkan pandangan kritisnya melalui hubungan tokoh utamanya, yaitu Walter Fendrich, dengan roti. Walter Fendrich memiliki obsesi yang sangat besar akan roti, karena kelaparan berkepanjangan yang dideritanya di masa lalu. Masa lalu yang tidak dapat ia lupakan, walaupun ia sangat ingin melupakannya. Obsesi terhadap roti tanpa ia sadari mempengaruhi hubungannya dengan tokoh-tokoh lainnya, bahkan hubungannya dengan sang pacar, yaitu Ulla Wickweber. Hingga suatu hari, setelah pertemuannya dengan Hedwig Muller, Walter menjadi sadar akan arti kehidupan sebenarnya. Betapa ia selama ini hanya menjalani suatu kehidupan yang sia-sia, karena telah mengabaikan hal-hal lain dalam kehidupannya selain roti. Ia memandang dan menilai segala sesuatu hanya berdasarkan rasa laparnya akan roti. Walter kemudian pergi meninggalkan kehidupan mapannya. Suatu kehidupan dimana semua benda mempunyai harga.
Dari uraian-uraian seluruh bab, dapat disimpulkan bahwa melalui tokoh Walter Fendrich dalam cerita Das Brot der fruhen Jahre dapat dilihat kecenderungan perilaku masyarakat Jerman pada masa keajaiban ekonomi. Melalui cerita ini Heinrich Boll mengharapkan supaya masyarakat Jerman sadar dan kesia-siaan hidup yang selama ini mereka jalani. Selain itu Heinrich Boll ingin menunjukkan bahwa masa lalu, sejelek apapun, bukanlah sesuatu yang harus dilupakan dan bukan pula sesuatu yang menjadi satu-satunya tolok ukur dalam menjalani kehidupan di masa depan. Masa lalu membantu kita untuk lebih arif daiam menjalani kehidupan di masa depan, dan dengannya kita terhindar dari kesalahan yang kita perbuat di masa lalu."
Depok: Universitas Indonesia, 1999
S14670
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khoirul Akmal Wibowo
"Artikel ini memuat tentang penelitian mengenai kritik BPJS Watch terhadap kebijakan jaminan sosial di Indonesia pada 2011-2022. Kebijakan jaminan sosial di Indonesia telah bertransformasi cakupannya menjadi lebih universal dan inklusif dibanding pada masa Orde Baru hingga awal Reformasi yang sangat terbatas. Jaminan sosial saat ini memegang peranan penting dalam melindungi masyarakat dari risiko seperti penyakit, kecelakaan kerja, dan masa pensiun. Meskipun demikian, sistem jaminan sosial di Indonesia masih dibayangi oleh berbagai masalah. Kritik terhadap masalah yang menjangkiti jaminan sosial telah banyak dilontarkan oleh media massa dan akademisi, namun pendekatan dari perspektif masyarakat sipil, khususnya oleh organisasi seperti BPJS Watch belum banyak dibahas. BPJS Watch yang dimotori aktivis buruh telah konsisten mengkritisi kebijakan jaminan sosial sejak disahkannya Undang-Undang BPJS. Kritik mereka melingkupi isu-isu utama seperti pelaksanaan di lapangan, manajemen lembaga jaminan sosial, serta regulasi terkait. Meskipun pengaruh kritik BPJS Watch terhadap perubahan kebijakan cenderung terbatas, baik karena faktor eksternal maupun internal organisasi, aktivitas dan kritik mereka mencerminkan adanya pergeseran dalam pola aktivisme buruh dari fokus pada kepentingan kelompok menjadi kepentingan yang lebih luas bagi masyarakat.

This article contains research on BPJS Watch's critique of social security policy in Indonesia in 2011-2022. Social security policy in Indonesia has now transformed into a more universal and inclusive coverage than during the New Order and early Reform periods, which were very limited. Social security now plays an important role in protecting people from risks such as illness, work accidents, and retirement. However, Indonesia's social security system is still plagued by problems. Criticism of the problems plaguing social security has been widely expressed by the mass media and academics, but the approach from the perspective of civil society, especially by organizations such as BPJS Watch, has not been widely discussed. BPJS Watch, led by labor activists, has consistently criticized social security policy since the passing of the BPJS Law. Their criticism covers key issues such as implementation in the field, management of social security institutions, and related regulations. Although the influence of BPJS Watch's criticism on policy change tends to be limited, both due to external and internal organizational factors, their activities and criticism reflect a shift in the pattern of labor activism from a focus on group interests to broader interests for society."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tuah Arieyanda Setiawan
"Skripsi ini menceritakan tentang kebijakan luar negeri Amerika Serikat terhadap Irak dalam kasus perang Irak-Iran 1980-1988"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S12598
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library