Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yuli Maharjanti
"Skripsi ini mengangkat masalah citra perempuan Rusia pada masa paganisme hingga masuknya orthodoksi di Rusia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S15153
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rieke Saraswati
"Skripsi ini bertujuan untuk mengeksplorasi tema hasrat dan feminisme psikoanalisis dalam karya dua penyair perempuan Rusia, Anna Akhmatova dan Marina Tsvetaeva. Kedua tema tersebut diuraikan oleh kedua penyair itu dari interpretasi unik mereka terhadap drama The Tragedy of Hamlet buah karya William Shakespeare, terutama Ophelia. Saya menggunakan teori feminisme psikoanalisa seperti yang dikemukakan dalam "Understanding Human Nature_ karangan Alfred Adler dan "Feminine Psychology" karangan Karen Horney sebagai alat kritik saya yang menentang kompleks maskulin; dan untuk merumuskan hasrat Ophelia saya menggunakan teori hasrat dari Jacques Lacan_hasrat tidak sadar yang berhubungan dengan hasrat seksual dan hubungan dialektikal Ophelia dengan sesama, terutama Hamlet.

The Study aims to explore the theme of desire and psychoanalytic feminism in the works by two Russian female poets, Anna Akhmatova dan Marina Tsvetaeva. Both themes are dealt with by these two poets by their own unique interpretation of William Shakespeare's The Tragedy of Hamlet, especially Ophelia. I propose to use the theory of the psychoanalytic feminism as presented in Alfred Adler's Understanding Human Nature and Karen Horney's Feminine Psychology as my critical tools that argue the masculinity complex; and to represent the desire of Ophelia I use the theory of desire by Jacques Lacan the unconscious desire which is linked to the sexual desire and dialectical relationship between Ophelia and others, especially Hamlet.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S15083
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nani Nurcahyani
"Di dalam penelitian, penulis menemukan ada anasir-anasir feminisme dalam dua karya Pramoedya yakni, Bumi Manusia dan Anak Semua Bangsa. Dan anasiranasir tersebut akan sangat jelas terlihat apabila menggunakan konsep-konsep mengenai perempuan dan perjuangan perempuan dari de Beauvoir. Konsep itu ialah tentang 'the other'. Penulis menemukan konsep 'The other' de Beauvoir dalam dua Novel Pramoedya, yakni Bumi Manusia dan Anak Semua Bangsa, diantaranya melalui tokoh Surati yang dijual oleh ayahnya untuk dijadikan gundik. Annelies yang menjadi lemah akibat diperkosa oleh kakaknya sendiri, sehingga hidupnya selalu bergantung kepada orang lain terutama laki-laki. Istri Trunodongso yang tidak pernah bersekolah dan menjalani hidupnya sebagai ibu rumah tangga. Menurut penulis, sosok perempuan yang ideal menurut Pramoedya itu ditemukan pada sosok Nyai Ontosoroh yang di ceritakan secara sempurna oleh Pramoedya dalam novelnya 'Bumi Manusia'. Nyai Ontosoroh dianggap bisa mewakili eksistensi perjuangan perempuan dalam keterpurukan dan ketertindasannya dalam dunia laki-laki, berani menolak tradisi yang ada di masyarakat serta bermetamorfosis dari seorang yang biasa-biasa saja hingga menjadi seorang Nyai yang sukses dalam memimpin perusahaannya seorang diri, mandiri secara ekonomi, tidak pasif, berani, mempunyai pemikiran yang maju dan terbuka, kuat dan bijaksana pada anak-anaknya. Melalui tokoh Nyai Ontosoroh dalam cerita Bumi Manusia, kita dapat melihat seperti apa sosok perempuan yang ideal menurut de Beauvoir. Seorang perempuan yang menemukan kebebasan dirinya yang otentik ditengah-tengah tradisi jaman yang mengungkungnya begitu erat. de Beauvoir dengan konsep-konsepnya, dan Pramoedya di dalam dua Novel Tetraloginya, keduanya sama-sama mengusung konsep tentang perjuangan perempuan dalam kungkungan dunia patriarkat. Pramoedya percaya akan ide-ide perjuangan dan perubahan perempuan serta sosok perempuan yang ideal melalui tokoh Nyai Ontosoroh di dalam dua novel Tetraloginya. Ia pun percaya bahwa sosok ideal tersebut bisa direalisasikan dan mendapat tempat setara dengan laki-laki dalam realitasnya. Namun, Pramoedya akhirnya mengakui bahwa realitas yang menang. Karena pada kenyataannya, budaya patriarki ditambah kolonialisme yang terlalu kuat, sehingga menyebabkan perjuangan perempuan dalam kungkungan dunia patriarki itu kalah. Akan tetapi, de Beauvoir optimis konsep-konsepnya bisa menang dalam realitasnya. Menurutnya, perempuan yang ideal dan eksistensial dapat direalisasikan dalam kehidupan nyata. Hal tersebut tentunya tidak sejalan dengan Pramoedya. Karena bagaimana pun realitas yang akan menang."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
T24282
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library