Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gina Najjah Hajidah
Abstrak :
Tesis ini merupakan evaluasi bahan ajar berjudul Al-‘Arabiyyah Baina Yadaik (ABY) sebagai bahan ajar bahasa Arab di salah satu lembaga bahasa asing di Depok (LBA). Tolak ukur yang digunakan dalam mengevaluasi bahan ajar ini adalah kriteria evaluasi hasil sintesis dari beberapa pakar. Kriteria tersebut adalah (1) Aims, (2) content, (3) exercises, (4) Audience, dan (5) Physical Make Up. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa bahan ajar ABY memiliki kelebihan dan kekurangan. Secara spesifik terdapat 3 hasil evaluasi seperti yang diungkapkan Litz (2005), yaitu quality, usefullnes, dan appropriateness for the context and people with whom they are being use. Secara kualitas, materi, kegiatan, dan latihan dalam ABY sudah sesuai dengan tujuan lembaga. Menarik, beragam, dan mencakup seluruh kemahiran bahasa. Kosa kata dalam ABY pun tersusun secara sistematis. Adapun kekurangannya adalah kualitas tampilan bahan ajar, kurangnya asas kebermanfaatan bagi pengguna, dan kekurangsesuaian dengan pengguna bahan ajar (peserta kursus). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa bahan ajar ABY boleh digunakan pada program bahasa Arab di LBA Depok dengan memodifikasi dan merevisi terhadap kekurangan yang ditemukan dalam penelitian ini. ......This thesis is an evaluation of teaching materials entitled of Al-'Arabiyyah Baina Yadaik (ABY/Arabic in Front of You) as an Arabic language teaching materials in one foreign language institute in Depok (FLI). The benchmarks used in evaluating of the teaching materials are the evaluation criteria resulted by the synthesis of several experts. Those criteria are (1) Aims, (2) Content, (3) Exercises, (4) Audience, and (5) Physical Make Up. The findings of this study point out that there are advantages and disadvantages of ABY teaching materials have. Specifically, there are three results of evaluation as Litz described (2005), that are the quality, usefulness, and appropriateness for the context and people with whom they are being use. In quality, the materials, activities, and exercises in ABY are in accordance with the institution objectives. It is interesting, diverse, and covers the entire language proficiency. The containing vocabularies in ABY is also arranged systematically. As for its weakness are concerning with the display quality of teaching materials, lack of usefulness principle to users, and less appropriateness for materials users (course participants). Thus, it can be concluded that the ABY teaching materials can be used in the Arabic language course at FLI to modify and revise the weakness found in this study.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
T39121
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanif Adinugroho Widyanto
Abstrak :
Tesis ini membahas mengenai kriteria evaluasi investasi yang diterapkan oleh Perusahaan Modal Ventura (PMV) dalam mengambil keputusan investasi atas Perusahaan Pasangan Usaha (PPU) atau investee. Pada tesis ini, peneliti menggunakan benchmarking pada kriteria evaluasi investasi (investment evaluation criteria) yang digunakan oleh PMV dalam menganalisa dan menetapkan PPU mereka. Secara keseluruhan, terhimpun 12 kriteria. Dari literatur diperoleh untuk berinvestasi di AS disyaratkan 10 dari 12 kriteria. Hal ini menunjukkan bahwa PMV di Amerika Serikat memiliki persyaratan kriteria evaluasi investasi yang lebih banyak dan ketat dibandingkan negara lain. Di bawahnya terdapat Singapura yang memiliki 8 kriteria, Eropa 6 kriteria, Kanada 5 kriteria dan wilayah Asia Pasifik 4 kriteria. Dari hasil penelitian ditunjukkan bahwa Indonesia memiliki 8 kriteria dari 12 kriteria. Penelitian ini didukung oleh analisis terhadap data dokumen, observasi dan wawancara. ......This thesis discusses about the investment evaluation criteria employed by Venture Capital Firms (VCF) in deciding to invest on potential investee companies. For this thesis, the researcher utilized investment evaluation criteria used by VCFs in analyzing and determining their investee portfolio as a benchmark. In total, 12 investment evaluation criteria are observed. From literature, it was discovered that VCFs in the US considered 10 out of the 12 criteria to be significant. This shows that VCFs in the US stricter and more rigorous when it comes to investment criteria compared to their counterparts in the study. Singapore comes second with 8 criteria, followed by Europe with 6 criteria, Canada with 5 criteria, and the Asia Pacific region with only 4 criteria that they consider to be significant. Based on the findings of this study, VCFs in Indonesia considers 8 criteria to be significant. This research is supported with analysis of the data, comprehensive observation, and in-depth interview.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Irdra Lastyautari
Abstrak :
Latar Belakang: Fotografi kedokteran gigi semakin umum digunakan dalam praktik. Salah satu tujuan fotografi kedokteran gigi adalah untuk evaluasi perawatan. Kualitas foto digital dipengaruhi oleh resolusi foto. Restorasi GIC sering digunakan pada gigi anak dan perlu dievaluasi secara berkala. Di era digital ini, evaluasi restorasi melalui foto digital menjadi pilihan. Evaluasi restorasi menggunakan kriteria FDI efektif digunakan dalam klinis. Tujuan: Untuk membandingkan perbedaan resolusi foto digital dan klinis sebagai media evaluasi restorasi GIC pada gigi sulung. Metode Penelitian: Terdapat 40 buah gigi molar pertama sulung rahang bawah dari 31 pasien anak usia 4-9 tahun di RSKGM FKG UI. Seluruh gigi diperiksa dan dievaluasi secara klinis, kemudian diambil foto menggunakan kamera dSLR sebanyak tiga kali dengan resolusi rendah (8 MP), resolusi sedang (15,3 MP), dan resolusi tinggi (32 MP). Kemudian hasil foto dievaluasi. Restorasi GIC klinis dan foto digital dievaluasi menggunakan kriteria FDI. Seluruh data yang terkumpul dianalisa dengan uji komparatif kategorik Pearson Chi-Square dengan kemaknaan p<0,05. Hasil: Dengan uji komparatif, didapatkan hasil berbeda tidak bermakna secara statistik pada kelompok klinis dengan foto digital resolusi rendah, sedang, dan tinggi sebagai media evaluasi restorasi GIC pada gigi sulung. Kesimpulan: Fotografi digital dapat menjadi alat yang berguna untuk menilai status restorasi. Foto digital dapat mewakili keadaan klinis restorasi GIC gigi sulung. Dalam pemanfaatannya pada praktik kedokteran gigi, penelitian ini merekomendasikan untuk menggunakan foto digital di antara resolusi rendah dan sedang (8-15,3 MP) sebagai media evaluasi restorasi GIC pada gigi sulung, yaitu setara dengan kamera smartphone ataupun kamera poket. ......Background: Dental photography is increasingly being used in practice. One of the purposes of dental photography is for treatment evaluation. Photo resolution affects the picture quality. GIC restorations are frequently used on pediatric teeth and need to be evaluated periodically. In this digital era, evaluation of restoration through digital photos is an option. Evaluation of restorations using FDI criteria is effective in clinical use. Purpose: To compare differences in digital photo resolution and clinical as an evaluation of GIC restioration in primary teeth. Material and Methods: There were 40 mandibular primary first molars from 31 pediatric patients aged 4-9 years at RSKGM FKG UI. All teeth were examined and clinically evaluated, then three photos were taken using a dSLR camera with low resolution (8 MP), medium resolution (15 MP), and high resolution (32 MP). Then the photos are evaluated. Clinical GIC restorations and digital photographs were evaluated using FDI criteria. All collected data were analyzed using the Pearson Chi-Square categorical comparative test with a significance p<0.05. Result: With comparative test, there were no statistically significant differences in clinical groups with low resolution, clinical with medium resolution, and clinical with high resolution as media for evaluating GIC restorations in primary teeth. Conclusion: Digital photography can be used as a supporting tool to evaluate reatoration status. Digital photos can represent the clinical state of GIC restorations. In dental practice, this study recommends using digital photos between low and medium resolution (8-15.3 MP) as media for evaluating GIC restorations in primary teeth, which are equivalent to smartphone cameras or pocket cameras.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Aini Rahayu
Abstrak :
OPAC (Online Public Access Catalog) merupakan salah satu sarana temu kembali informasi yang penting untuk diimplementasi oleh perpustakaan karena tidak hanya dapat membantu pustakawan dalam mengelola koleksi perpustakaan, tetapi juga dapat membantu pengguna menemukan bahan pustaka yang dibutuhkan secara mudah dan fleksibel. Meskipun demikian, OPAC dapat mengalami permasalahan ketika pencarian dilakukan seperti dokumen yang ditemukan tidak relevan dengan kueri yang diberikan oleh pengguna, informasi yang tersedia di OPAC tidak lengkap, dan sebagainya. Oleh sebab itu, peneliti melakukan penelitian ini untuk mengetahui dan menilai seberapa efektif dan efisien kinerja OPAC Perpustakaan UI berdasarkan kriteria evaluasi sistem temu kembali informasi Salton dan McGill. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja OPAC Perpustakaan UI dinilai efektif dan efisien, hal ini terlihat dari rata-rata nilai precision yang berada di angka 0.87 atau tingkat precision tinggi, rata-rata waktu respons pencarian berada di angka 1,81 yang dinilai cepat, kecilnya upaya pengguna yang dibutuhkan, tampilan antarmuka OPAC Perpustakaan UI dan hasil pencarian yang disajikan dengan yang baik dan mudah untuk dipahami, serta lengkapnya cakupan koleksi yang tersedia di OPAC Perpustakaan UI. ......OPAC (Online Public Access Catalog) is an retrieval information tool which is considered important to be implemented by a library because it does not only help the librarians in managing the library’s collections but it also helps the users in retrieving the library materials easily and flexibly. Even so, OPAC might experience some problems such as documents that are retrieved are not relevant to the query given by the user, the information available in the OPAC is incomplete, and so on. Therefore, this study is conducted to find out and assess how effective and efficient the performance of UI Library’s OPAC based on Salton and McGill’s information retrieval system evaluations criteries. The results of this study indicate that the performance of UI Library’s OPAC is considered to be effective and efficient, which can be seen from the average of precision value which is at 0,87 and or a high level precision, the average search response time is at 1,81 seconds which is considered fast, small user effort is required, the interface display of UI Library’s OPAC and the search results that are well-presented and easy to understand, as well as the complete collection coverage that is provided in the UI Library’s OPAC.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ghea Gardita Zoraya Viedra
Abstrak :
Salah satu cara yang dapat digunakan dalam menghadapi tantangan pesatnya pertumbuhan industri konstruksi adalah dengan selalu memonitor kinerja rekanan pada proses kerja sama. Ditemukan beberapa kendala yang dominan terjadi dalam penilaian kinerja rekanan penyedia barang dan jasa. Penelitian ini membahas tentang pengembangan sistem penilaian pada evaluasi akhir CQSMS untuk meningkatkan kinerja rekanan penyedia barang dan jasa pada proyek konstruksi PT X menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Melalui pendapat pakar, penelitian ini memvalidasi 29 kriteria yang terbagi ke dalam 6 kelompok kriteria (X1) Kualitas Dokumen QHSE Plan, (X2) Implementasi QHSE Plan Tahap Pre Job Activity, (X3) Implementasi QHSE Plan Tahap Work In Progress, (X4) Komitmen Penanganan & Penyelesaian Defect, (X5) Lagging Indicator Kinerja QHSE, dan (X6) Dokumen Pendukung pada evaluasi akhir CQSMS yang berpengaruh terhadap kinerja mutu dan K3L. Kemudian diketahui bobot penilaian terbesar berada pada kriteria (X4.1) Tindak Lanjut Perbaikan Temuan sebesar 17%. Model sistem penilaian telah disusun dan disimulasikan pada 10 sampel penyedia barang dan jasa di PT X dan ditemukan rata-rata peningkatan nilai sebesar 15% dari hasil penilaian menggunakan model penilaian terdahulu. ......ne way that can be used in facing the challenges of the rapid growth of the construction industry is to always monitor the performance of vendors in the collaboration process. Several dominant constraints were found in assessing the performance of vendors providing goods and services. This study discusses the development of an assessment system in the final evaluation of CQSMS to improve the performance of vendors on PT X construction projects using the Analytical Hierarchy Process (AHP) method. Through expert opinion, this study validates 29 criteria which are divided into 6 groups of criteria (X1) Document of QHSE Plan, (X2) Implementation of QHSE Plan at Pre Job Activity, (X3) Implementation QHSE Plan at Work In Progress, (X4) Commitment of Defect Completion, (X5) Lagging Indicator QHSE Performance, (X6) Other Supporting Document in the final evaluation of CQSMS which affect quality and K3L performance. Then it is known that the largest weight of the assessment is in the criteria (X4.1) Improvement of Findings by 17%. An assessment system model has been developed and simulated for 10 samples of vendors at PT X and found an average value increase of 15% from the assessment results using the previous valuation model.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library