Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Fakhri
Abstrak :
Memiliki rajah pada tubuh atau biasa disebut dengan tato adalah hal yang umum ditemukan pada masyarakat modern. Tato di masa sekarang dapat dikatakan telah memiliki kedudukan tersendiri dan menjadi pilihan dalam dunia fashion. Kemudian tato dapat dikatakan pula sebagai salah satu cara manusia untuk mengekspresikan diri. Tato di Indonesia sendiri sudah ada sejak zaman dahulu bahkan merupakan bagian dari kebudayaan khususnyadi beberapa suku asli Kalimantan dan Mentawai. Sebagian besar masyarakat Indonesia pada umumnya masih menilai bahwa tato memiliki keterkaitan dengan hal-hal negatif, yakni dengan narkoba, alkohol, dan dunia kriminalitas. Penilaian tersebut bisa terjadi karena pada zaman Orde Baru dengan aparatus militer yang ada pada saat itu memberlakukan kebijakan menumpas penjahat melalui penembak misterius atau biasa disebut dengan petrus. Individu-individu yang ditumpas pada masa tersebut umumnya memiliki tato. Perlakuan yang diberikan oleh petrus tersebut dapat dikatakan sebagai bentuk dari mengkriminalisasi para pemilik tato. Selanjutnya penelitian ini berupaya untuk mengetahui apa yang menyebabkan tato mengalami kriminalisasi simbolik dan analisanya di dalam kerangka kriminologi budaya. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Informan penelitian ini adalah satu orang yang berhasil selamat dari penangkapan penembak misterius tersebut. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab terjadinya kriminalisasi simbolik terhadap pemilik tato dikarenakan terdapat konstruksi nilai yang dibentuk oleh pemerintah pada saat itu dan hal ini berhubungan dengan salah satu konsep kriminologi budaya yang disampaikan oleh Jeff Ferrel yaitu culture as crime. ...... Having a tattoo on the body is a common thing found in modern society. Tattoos in the present have their own position and become a choice in the world of fashion. Then the tattoo can be said as one of human way to express themselves. Tattoos in Indonesia itself has existed since ancient times even part of the special culture in some indigenous tribes of Kalimantan and Mentawai. Most Indonesians in general still think that tattoos are related to negative things, such as drugs, alcohol, and the world of crime. The assessment can occur because in the "Orde Baru" era with the existing military apparatus at that time enacted the policy of crushing criminals through a mysterious shooter or commonly called a "petrus". Individuals who crushed at that time generally have tattoos. The treatment given by "petrus" is said to be a form of criminalizing tattoo owners. Furthermore, this research seeks to find out what causes the tattoo to have symbolic criminalization and it's analysis within the framework of cultural criminology. The research methodology used in this research is qualitative approach. The informant of this research is one person who survived the arrest of the mysterious shooter. Data collection were conducted by in-depth interview. The results showed that the cause of the symbolic criminalization of tattoo owners due to the construction of values established by the government at that time and this is related to one of the concept of cultural criminology presented by Jeff Ferrel is culture as crime.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library