Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adinda Mutiarini
Abstrak :
Praktek Kerja Profesi Apoteker di Pukesmas Kecamatan Kramat Jati Jakarta Timur memiliki tujuan untuk memahami peranan, tugas, dan tanggung jawab apoteker dalam praktek pelayanan kefarmasian di Puskesmas sesuai dengan ketentuan perundangan dan etika farmasi yang berlaku serta memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap perilaku professionalisms serta wawasan dan pengalaman nyata reality untuk melakukan praktek profesi dan pekerjaan kefarmasian di puskesmas. Tugas khusus yang diberikan, yang berjudul 'Penggunaan Obat Rasional Triwulan I Pada Bulan Januari-Maret 2016 Di Puskesmas Kecamatan Kramat Jati Jakarta Timur'. Tujuan dari tugas ini adalah untuk mengetahui tujuan dan sistem pelaporan POR di Puskesmas Kecamatan Kramat Jati serta mengetahui dan mengkaji data POR periode Januari-Maret 2016 di Puskesmas Kecamatan Kramat Jati. ......Internship for Profession of in East Jakarta Community Health Center has aims to understand the role, duties and responsibilities of a pharmacist in the practice of pharmaceutical services at the health center in accordance with the provisions of law and ethics applicable pharmacy, have the knowledge, skills, attitude professionalism as well as the insight and experience real reality to practice pharmacy profession and work in community health centers. Main assignments or tasks given which entitled 'The Use of Rational Drug in Quarter I on January March 2016 in Kramat Jati Health Centers East Jakarta'. The purpose of the assignment is to know the purpose of POR reporting systems in Kramat Jati health centers and to know and to analyze the POR data January March 2016 in Kramat Jati Health Centers.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Taufik Pribadi
Abstrak :
ABSTRAK


Pasar merupakan salah satu sarana umum yang amat penting kedudukannya sebagai salah satu sub sistem penggerak perekonomian kota, juga berfungsi sebagai infrastruktur kota yang melayani masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup seharihan secara teratur. Pedagang kaki lima sebagai salah satu bentuk kesempatan kerja sector informal berperan mewujudkan ekonomi rakyat yang mandiri, tercermin dalam keteraturan sosial pada kegiatan perdagangannya.

Dalam kehidupan pedagang kaki lima di lingkungan Pasar Kramat Jati, Kodya Jakarta Timur, terdapat corak keteraturan sosial yang terjadi dari hasil interaksi hubungan-hubungan sosial antara individu-individu atau kelompok yang berkepentingan sebagai pengguna fasilitas pasar, yang dipengaruhi oleh adanya hubungan patron klien yang dijadikan pedoman, diyakini dan disepakati untuk dipatuhi dan dioperasionalkan dalam kegiatan perdagangan kaki lima. <

Metodologi yang digunakan adalah etnografi yang dilakukan dengan Tara, pengamatan yang terlibat, pengamatan dan wawancara dengan pedoman untuk mengungkapkan pola-pola keteraturan sosial yang terjadi dan dilakukan oleh para. pedagang kaki lima dalam upayanya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Secara sederhana didefinisikan sebagai gambaran sebuah kebudayaan yaitu sebuah gambaran kebudayaan dan sebuah masyarakat atau komunitas yang merupakan hasil konstruksi dan interpretasi yang ditunjang oleh berbagai informasi yang diperolehnya sehingga didapat sebanyak mungkin dimensi dan ciri dari gambaran tersebut. Data yang telah terkumpul selanjutnya dilakukan analisa kualitatif. Hasil wawancara diolah, kemudian ditarik hubungan-hubungannya yang berkaitan dan diinterpretasikan berdasarkan konsep-konsep dan literatur yang ada, serta digunakan sebagai acuan untuk memperkuat analisa kualitatif ditambah dengan berbagai acuan yang relevan dengan permasalahan.

Corak keteraturan sosial yang terdapat dalam kehidupan pedagang kaki lima adalah persaingan sehat, kerja sama dan tolong menolong. Keteraturan mengenai tempat/lokasi/lapak untuk berdagang disepakati bahwa kepemilikan lapak atau lokasi pedagang kaki lima yang lain, tidak akan ditempati atau direbut tanpa seijin pemilik lapak/lokasi dagang. Keteraturan dalam pembayaran pungutan baik resmi maupun tidak resmi diartikan sebagai jaminan keamanan dan ketenangan dalam berusaha. Waktu yang digunakan untuk berdagang menyesuaikan dengan jenis dagangan dan tempat atau lokasi berdagang. Untuk sistem penawaran harga barang menggunakan sistem harga luncur yang memungkinkan pembeli mendapatkan barang dengan mutu yang sebaik-baiknya dan harga yang terjangkau. Budaya tawar menawar ini juga dapat dijadikan petunjuk bagi pedagang kaki lima untuk mengetahui daya beli konsumen terhadap barang dagangan yang ditawarkan.

Kehidupan pedagang kaki lima memiliki corak keteraturan sosial yang dipengaruhi oleh bentuk-bentuk patron dalam lingkungan pedagang kaki lima yang mencari bentuknya sebagai koordinator, ketua kelompok, juragan/majikan atau sekaligus sebagai ketua kelompok dan juragan. Seseorang yang menduduki salah satu peran seperti tersebut diatas dapat disebut sebagai seorang patron, sedangkan anakbuahnya dapat dikatakan sebagai klien.

Sebuah komunitas yang mampu mengatur keteraturan sosial dalam kehidupannya melalui pranata yang diyakini kebenarannya dan dipatuhi, tidak akan memerlukan pelayanan tugas polisi. Sebaliknya komunitas yang cukup kompleks dimana pranata yang berlaku tidak fungsional lagi, digunakan sebagai acuan dalam mengatur dan menjaga berlakunya keteraturan sosial, akan memerlukan petugas kepolisian dalam mengatasi berbagai masalah sosial.

Untuk menyusun strategi pembinaan masyarakat yang profesinya sebagai pedagang kaki lima dan corak keteraturan sosialnya dipengaruhi oleh para patron. Matra Program Pembinaan Kamtibmas ditingkat Polsek (Kepolisian Sektor), dapat menyertakan peranan para patron, dalam penciptaan situasi keamanan yang kondusif.

1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitanggang, Wilson
Abstrak :
The Implementation of Learning Organization at Service Tax Office of Jakarta Kramat JatiIn this more competitive world, one of the keys for an efficient organization to stay firm and to be able to reach its aim is learning. Service Tax Office of Jakarta Kramat Jati, as part of the Directorate General of Tax has a vision: 'Becoming a society service model which is world class, trusted and prided upon society. It is not easy to achieve that vision and to have a good quality of government organization. There are many requirements to be fulfill, one of them is how to create and to build organizational learning. Learning organization might be happened if only individual learns even though individual learning doesn't guarantee the existence of organizational learning. This research's aim is to explain and to know the level of the implementation of learning organization at Service Tax Office of Jakarta Kramat Jati. A design that has been used in this research is explanation-descriptive level of research and methodology that has been used is case study by taking and object in the Service Tax Office of Jakarta Kramat Jati. The population in this research is the entire officer at the Service Tax Office of Jakarta Kramat Jati. The sample is taken by census that all population reach to 102 respondents. The instrument that has been used in this research is Learning Organization Profile (LOP) that is taken from the book Building The Learning Organization' written by Prof. Michael Marquardt. This instrument will be used to measure the variable level of implementation learning organization. Questioner is compiled based on the grille of a systematic instrument of research. In this research, research variable, measured component, subcomponent, and instrument can be related among each other. From the result of data analyzing, we are able to know that the level of the implementation of learning organization in Service Tax Office of Jakarta Kramat Jati is fair to good (between fair and good) with average value 20,67 ( Compared with the range result that is introduced by Marquardt ). In the dynamics learning, officer at The Service Tax Office of Jakarta Kramat Jati individually is already good enough but does not already have a methodology to accelerate the teaming. On the level of a team, it is also already good enough, but it needs training improvement on how to work and learn together. In this transformation of organization, vision's transformation has already at good level, and so does the structure's transformation, however there is no culture to give appreciation to the individual who are willing to learn. In the human power engineering, there is no planning or strategy to produce knowledge and skill, to give opportunity to taxpayer, tax consultant, special entrepreneur associations, and to entangle learning partner from education institute/university. In management of knowledge, there is no innovation of service compared with other government organization. Implementation of technology is generally good. The conclusion of this research is that the level of the implantation of learning organization at the service Tax Office of Jakarta Kramat Jati is between fair and good ( fair to good ) and still below the standard that has been tested by Marquardt. Dynamic subsystem of knowledge is still below the average result of Marquardt's research. In the subsystem the implementation of technology is above the average result of Marquardt's research. From the description of the conclusion, leader and the officer of Service Tax Office of Jakarta Kramat Jati are suggested to improve a training on how to work and to learn together, to have a culture of giving appreciation to individual who is willing to learn to have planning/strategy to produce knowledge and skill, to give opportunity to taxpayer, tax consultant, special entrepreneur association, and to entangle learning partner from education institute/university, and the last is to innovate the service by comparing with other government organization.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T13772
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wafa
Abstrak :
Praktek Kerja Profesi di Puskesmas Kecamatan Kramat Jati Jakarta Timur dilaksanakan pada Bulan Oktober 2016. Kegiatan Praktek Kerja Profesi ini bertujuan agar calon Apoteker mampu memahami peranan, tugas dan tanggung jawab Apoteker dalam praktek pelayanan kefarmasian di Puskesmas sesuai dengan ketentuan perundangan dan etika farmasi yang berlaku dan dalam bidang kesehatan masyarakat, memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap dan prilaku profesionalisme serta wawasan dan pengalaman nyata untuk melakukan praktik profesi dan pekerjaan kefarmasian di Puskesmas, melihat dan mempelajari strategi dan pengembangan praktik kerja profesi Apoteker di Puskesmas, memiliki gambaran nyata tentang permasalahan praktik dan pekerjan kefarmasian di Puskesmas, serta mampu berkomunikasi dan berinteraksi dengan tenaga kesehatan lain yang bertugas di Puskesmas. Tugas khusus yang diberikan berjudul Rekapitulasi Data Penggunaan Obat Rasional POR Januari-September 2016 di Puskesmas Kecamatan Kramat Jati Jakarta Timur Periode Oktober 2016. ......Profession Internship at Puskesmas Kecamatan Kramat Jati was held on October 2016. This internship aims so that student can understand the role, duties and responsibilities of the Pharmacist, gaining the skills and experiences on managerial activities and clinical pharmacy services, looking and learning the strategies and the development of the Pharmacist profession, obtaining an overview in the face of problems on pharmaceutical practices, as well as being able to interact with other health care personnel at Puskesmas. The specific assignment was given by title The Recapitulation of Rationality Medicine Using January September 2016 at Puskesmas Kecamatan Kramat Jati East Jakarta on October 2016.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Arimbi Purinada Miandari
Abstrak :
Ilmu farmasi merupakan salah satu ilmu kesehatan yang akan terus berkembang seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ruang lingkup farmasi begitu luas sehingga bentuk praktik kefarmasian juga sangat beragam. Dalam menjalankan praktik kefarmasiannya, seorang apoteker dituntut memiliki standar kompetensi. Standar kompetensi ini dapat dilatih dalam praktik kefarmasian, sehingga dilakukan praktik kerja profesi apoteker dibeberapa tempat dan berbagai bidang, diantaranya adalah Apotek Atrika, PT. Hexpharm Jaya, PT. Anugrah Pharmindo Lestari dan Puskesnas Kramat Jati. Secara keseluruhan apoteker belajar melakukan praktik kefarmasian secara professional dan etik, menggunakan komunikasi yang efektif dan menggunakan keterampilan organisasi sehingga dapat meningkatkan hubungan interpersonal yang baik dengan pasien maupun dengan teman sejawat. Pada bidang pelayanan, apoteker harus mengoptimalisasi penggunaan, dispensing, pemberian informasi terkait sediaan farmasi dan alat kesehatan. Apoteker juga dapat mengupayakan hal yang preventif maupun promotive untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Dalam bidang industri, apoteker belajar terkait pengelolaan sediaan farmasi, dimulai dari tahap formulasi, produksi hingga pendistribusian. Selain belajar memenuhi standar kompetensi yang harus dimiliki apoteker, pada kesempatan praktik kerja, apoteker juga diberikan persoalan yang akan dibahas pada masing-masing laporan hasil praktik kerja profesi apoteker. ......Pharmacy is one of the health sciences that will continue to develop along with the development of science and technology. The scope of pharmacy is so broad that the forms of pharmaceutical practice are also very diverse. In carrying out its pharmacy practice, a pharmacist must have competency standards. These competency standards can be trained in pharmaceutical practice so that pharmacists' professional work practices are carried out in various fields, including Apotek Atrika, PT. Hexpharm Jaya, PT. Anugrah Pharmindo Lestari and the Puskesmas Kramat Jati. Overall, pharmacists learn to practice pharmacy professionally and ethically, use effective communication, and use organizational skills to improve good interpersonal relationships with patients and colleagues. Pharmacists must optimize the use, dispensing, and providing of information related to pharmaceutical preparations and medical devices in the service sector. Pharmacists can also seek preventive and promotive things to improve public health. In the industrial sector, pharmacists learn about the management of pharmaceutical preparations, from formulation and production to distribution stages. In addition to learning to meet the competency standards that pharmacists must possess, on work practice opportunities, pharmacists are also given issues that will be discussed in each report on the results of the pharmacist's professional practice.
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
M. Hibban Arasy
Abstrak :
Penggunaan obat secara rasional sangat penting dalam mencapai layanan kesehatan yang berkualitas. Penggunaan obat yang tidak rasional dapat menyebabkan berbagai dampak negatif, seperti peningkatan angka kematian dan kesakitan akibat penyakit, timbulnya efek samping obat, biaya yang tinggi, dan resistensi bakteri terhadap antibiotik. Oleh karena itu, praktik Penggunaan Obat Rasional (POR) di Puskesmas diharapkan dapat membantu pasien menggunakan obat dengan efektif, efisien, dan aman. Kementerian Kesehatan RI menetapkan parameter Penggunaan Obat Rasional (POR) dengan mengacu pada prevalensi penyakit tertentu, seperti penyakit ISPA non-pneumonia dan diare non-spesifik. Parameter POR yang ditetapkan adalah batas penggunaan antibiotik untuk kasus ISPA dan diare adalah 20% dan 8%. Penggunaan antibiotik yang berlebihan terhadap kasus yang belum terkonfirmasi bakteri dapat meningkatkan resistensi antibiotik di masa depan. Hasil evaluasi penggunaan obat rasional di Puskesmas Kelurahan Kramat Jati 1 pada bulan April 2023 menghasilkan persentase penggunaan antibiotik untuk ISPA non-pneumonia dan diare non-spesifik masing- masing sebesar 5% dimana hasil ini memenuhi syarat keberterimaan penggunaan antibiotik <20% untuk ISPA non-pneumonia dan <8% untuk diare non spesifik. ......The rational use of drugs is essential to achieve quality healthcare services. Irrational drug use can lead to various negative impacts, such as increased mortality and morbidity rates due to diseases, the emergence of drug side effects, high costs, and bacterial resistance to antibiotics. Therefore, the practice of Rational Drug Use (RDU) in Community Health Centers (Puskesmas) is expected to assist patients in using medications effectively, efficiently, and safely. The Indonesian Ministry of Health establishes parameters for Rational Drug Use (RDU) based on the prevalence of specific diseases, such as non-pneumonia acute respiratory infections (ISPA) and non-specific diarrhea. The set RDU parameters for ISPA and diarrhea cases are 20% and 8% of antibiotic use, respectively. Excessive antibiotic use for cases that have not been confirmed as bacterial infections can contribute to antibiotic resistance in the future. The evaluation result of rational drug use at Kelurahan Kramat Jati Community Health Care 1 in April 2023 shows that the percentage of antibiotic use for non-pneumonia ISPA and non-specific diarrhea is 5% each, meeting the acceptable criteria of antibiotic use <20% for non-pneumonia ISPA and <8% for non-specific diarrhea.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rayhandyono Yudha Putra
Abstrak :
Kemacetan lalu lintas di Jakarta diakibatkan tingginya mobilitas kendaraan mulai dari transportasi umum hingga transportasi barang yang juga kerap melakukan pelanggaran-pelanggaran seperti Over Dimension and Over Loading (ODOL). Maka dari itu, perlu diadakan perencanaan yang matang terhadap pergerakan angkutan barang di Indonesia khususnya DKI Jakarta. Estimasi bangkitan perjalanan di DKI Jakarta untuk berbagai jenis komoditas menjadi penting dikarenakan setiap komoditas memiliki karakteristiknya masing-masing. Salah satu komoditas utama yang merupakan kebutuhan dasar manusia ialah bahan pangan, seperti sayur dan buah-buahan. Dengan demikian, diperlukan suatu kajian untuk memprediksi bangkitan perjalanan angkutan barang bahan pangan di DKI Jakarta. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui model bangkitan perjalanan angkutan barang dengan mengetahui jumlah volume yang ditarik dan diproduksi pada satu waktu di satu daerah dan juga faktor-faktor yang memengaruhi jumlah tersebut. Maka metode penelitian yang dipilih ialah Cross Sectional Studies, dimana dilakukan pengumpulan data sekaligus pada satu saat tertentu saja untuk mempelajari korelasi antara faktor-faktor tersebut. Penelitian ini menggunakan dua variabel independen yaitu luas toko dan jumlah karyawan, sedangkan untuk variabel dependen terdapat dua juga yang merupakan volume barang yang diatraksi dan diproduksi. Hasil prediksi dari model-model kedua variabel Y menunjukan bahwa estimasi yang didapatkan oleh model sudah cukup akurat, dimana perbedaan antara nilai Yaktual dengan nilai Ymodel tidak memiliki nilai yang ekstrim. Dari nilai ini maka dapat diestimasikan apabila terdapat 1000 toko yang menjual bahan pangan pada pasar induk kramat jati, maka perharinya ada kurang lebih 4050 ton barang yang masuk dan 2921 ton barang yang keluar pada Pasar Induk Kramat Jati. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan oleh pihak perencanaan transportasi kota sebagai referensi untuk estimasi volume barang yang akan diatraksi dan diproduksi pada suatu daerah berdasarkan faktor-faktor yang sudah ditentukan sebelumnya ......Traffic congestion in Jakarta is caused by the high mobility of vehicles ranging from public transportation to goods transportation which also often commits violations such as Over Dimension and Over Loading (ODOL). Therefore, it is necessary to carry out careful planning for the movement of goods transport in Indonesia, especially DKI Jakarta. The estimation of trip generation in DKI Jakarta for various types of commodities is important because each commodity has its own characteristics. One of the main commodities which is a basic human need is food, such as vegetables and fruits. Thus, a study is needed to predict the trip generation of food goods transportation in DKI Jakarta. This research was conducted to determine the freight transport trip generation model by knowing the amount of volume attracted and produced at one time in one area and also the factors that influence this amount. So the research method chosen is Cross Sectional Studies, where data collection is carried out at one time only to study the correlation between these factors. This study uses two independent variables, namely the size of the store and the number of employees, while for the dependent variable there are also two which are the volume of goods attracted and produced. The prediction results from the models of the two Y variables show that the estimates obtained by the model are quite accurate, where the difference between the actual value and the Ymodel value does not have an extreme value. From this value, it can be estimated that if there are 1,000 shops selling food at the Kramat Jati main market, then approximately 4,050 tons of goods come in per day and 2,921 tons of goods come out at the Kramat Jati Main Market. The results of this study can be used by urban transportation planning parties as a reference for estimating the volume of goods to be attracted and produced in an area based on predetermined factors.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mida Krisyohana
Abstrak :
Unit Pasar Besar (UPB) Pasar Induk Kramat Jati memiliki peran penting dalam menyediakan kebutuhan pokok masyarakat sehari-hari dan sebagai pusat perekonomian masyarakat. Oleh karena itu aktivitas perekonomian di UPB Pasar Induk Kramat Jati harus tetap berlangsung, meskipun pada masa pandemi Covid-19. Pengelola UPB Pasar Induk Kramat Jati telah menerapkan kebijakan protokol kesehatan sebagai bentuk proteksi bagi masyarakat yang berada di area pasar. Permasalahan penelitian ini adalah masih terjadinya peningkatan jumlah pedagang dan pembeli positif Covid-19 di UPB Pasar Induk Kramat Jati meskipun pasar ini telah menerapkan protokol kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan protokol kesehatan pada masa pandemi Covid-19 di Pasar Induk Kramat Jati. Pendekatan penelitian ini adalah post-positivist melalui studi pustaka, wawancara mendalam, dan observasi. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan protokol kesehatan kurang maksimal, yaitu, karakteristik agen pelaksana, komunikasi antarorganisasi dan kegiatan-kegiatan pelaksanaan, serta lingkungan ekonomi, sosial, dan budaya. Ketiga faktor tersebut menunjukkan minimnya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan kebijakan. Rekomendasi penelitian ini adalah pemerintah membuat instrumen kebijakan protokol kesehatan yang menempatkan masyarakat sebagai bagian dari stakeholder kebijakan ......UPB Kramat Jati Main Market has the important roles to provide basic daily needs for the community and as the center of the community's economy. Therefore, economic activity at UPB Kramat Jati Main Market must resume even during the Covid-19 pandemic. UPB Pasar Induk Kramat Jatihas implement the health protocol policy to prevent the transmission of Covid-19, but there's still the increasing number of people that getting infected by Covid-19. This reaserch aims to analyze the factors that influence the implementation of health protocol policies during the Covid-19 pandemic at the Kramat Jati Central Market. Approachment method which had been used for this research is post-positivist by collecting the qualitative data techniques by doing in-depth interview, observation, and literature review.The results of this research shows there are several factors that make this policy not optimal, such as the characteristics of the implementing agency, interorganizational communication and enforcement activities, and also economic, social and political conditions. Those factors are relate to the public participation which can't be found in this case. The recomendation of this research is to involve the community as stakeholders and strengthen its position by the policy instrument
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Euis Magdalena
Abstrak :
Pada saat ini, kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak semakin lama semakin meningkat, baik kekerasan seksual, kekerasan anak, maupun kekerasan dalam rumah tangga. Berdasarkan data Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan, dilaporkan bahwa dari 24 juta perempuan atau 11,4% dari 217 juta penduduk Indonesia pernah mengalami kekerasan. Kekerasan anak di Indonesia berdasarkan Laporan YKAI, selama tahun 1992-2002 mencatat 2.611 kasus (65,8%). Unit PPT RS POLRI Kramat Jati mencatat telah terjadi peningkatan jumlah kasus korban kekerasan, yaitu dari 127 kasus pada tahun 2002-2003 meningkat menjadi 232 kasus pada tahun 2004, dan sampai bulan Agustus 2005 terjadi peningkatan menjadi 569 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang jenis kekerasan terhadap perempuan dan anak yang melapor di Unit PPT RS POLRI Kramat Jati serta adanya hubungan karakteristik korban kekerasan dengan jenis kekerasan di Unit PPT RS POLRI. Penelitian dilakukan di Unit PPT RS POLRI. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan melakukan uji statistik terhadap karakteristik pasien, kemudian dilakukan analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik korban kekerasan yang datang di Unit PPT RS POLRI sebagian besar berumur kurang dari 18 tahun (52,1%), berjenis kelamin perempuan (92,1%), berdomisili di daerah Jakarta Timur (58,1%), dan mempunyai tingkat pendidikan SD (37,8%). Mayoritas korban belum menikah (64,8%), beragama Islam (86,3%), bekerja sebagai pelajar/mahasiswa (44,1%), dan diantar oleh keluarga (53,7%), dengan 46,0% merupakan kekerasan pada anak-anak. Hasil uji menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara golongan umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, tempat tinggal, status menikah, jenis pekerjaan, dan jenis kunjungan dengan jenis kekerasan dari korban yang datang di Unit PPT RS POLRI Kramat Jati Jakarta (p-value < 0,05). Dari hasil penelitian ini, disarankan untuk membuat suatu strategi pelayanan terhadap korban kekerasan berdasarkan segmentasi geografi dan psikografi pasien korban kekerasan, perlunya meningkatkan program rehabilitasi terhadap korban kasus kekerasan, meningkatkan dan melakukan sosialisasi terhadap korban kekerasan dan masyarakat sekitarnya, serta perlu adanya psikologi serta peningkatan upaya hukum dan sosialisasi hukum kepada masyarakat umumnya dan perempuan serta anak pada khususnya.
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T32466
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Rosita
Abstrak :
ABSTRAK
Praktek Kerja Profesi Apoteker di Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur dan Puskesmas Kecamatan Kramat Jati bertujuan untuk memahami peranan serta tugas pokok dan fungsi apoteker di Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur mampu memahami peranan tugas dan tanggung jawab Apoteker dalam praktek kefarmasian serta mengamati pelaksanaan kegiatan farmasi klinis yang telah dan belum dilakukan di Puskesmas Kecamatan Kramat Jati Peran apoteker di Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur adalah sebagai pengelola Sub Seksi Farmasi Makanan dan Minuman Apoteker di Puskemas Kecamatan Kramat Jati bertugas dan bertanggung jawab melakukan pelayanan kefarmasian berupa pengelolaan sediaan farmasi dan pelayanan farmasi klinik sesuai Peraturan Menteri Kesehatan No 30 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas Kegiatan Farmasi Klinis yang telah dilakukan di Puskesmas Kecamatan Kramat Jati adalah Pengkajian resep penyerahan obat dan pemberian informasi obat Pelayanan Informasi Obat hanya dilakukan jika ada permintaan pasien Sedangkan kegiatan yang belum dilakukan antara lain konseling ronde Monitoring Efek Samping Obat MESO Pemantauan Terapi Obat dan Evaluasi Penggunaan Obat Dikarenakan Puskesmas Kramat Jati merupakan puskesmas pelayanan rawat jalan maka kegiatan ronde tidak dilakukan Tugas khusus yang diberikan bertujuan untuk menganalisis laporan serta mengkaji perencanaan obat dan perbekalan farmasi di Puskesmas Kecamatan Kramat Jati Berdasarkan pengamatan sebaiknya perlu ditingkatkan jumlah SDM terutama apoteker dan asisten apoteker di Puskesmas Kegiatan pelayanan farmasi klinik juga harus bisa dijalankan semua agar apoteker dapat memiliki peran penting di masyarakat ABSTRACT Profession Internship at Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur and Puskesmas Kecamatan Kramat Jati aims to comprehend the role the main task and the function of pharmacist at Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur able to comprehend their role task and responsibility in pharmaceutical care and keep track of clinical pharmacy rsquo s activity that has and hasn rsquo t yet been held at Puskesmas Kecamatan Kramat Jati The role of pharmacist at Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Timur is to become a Sub Section of Pharmacy Food and Drink rsquo s manager Pharmacist at Puskemas Kecamatan Kramat Jati is on duty of and responsible to do the pharmaceutical care that consists of pharmaceutical dosage form rsquo s management and the service of clinical pharmacy that equals to Peraturan Menteri Kesehatan No 30 Tahun 2014 about Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas Clinical pharmacy rsquo s activity that has been held at Puskesmas Kecamatan Kramat Jati are prescription rsquo s screening delivery of medicine and drug information rsquo s service The drug information rsquo s service were only given if there was a request from patient Besides the activity that has not been done yet are counseling ward round Adverse Drug Reaction ADR rsquo s Monitoring Therapeutic Drug Monitoring and drug use evaluation Puskesmas Kramat Jati is an outpatient rsquo s primary health care so that ward round patient are never been held forever Special task that was given aims to analyze the report and screen the drug rsquo s planning and inventory of pharmacy at Puskesmas Kecamatan Kramat Jati Based on the observation the amount of human resource should be developed especially for pharmacist and assistant pharmacist in primary health care Clinical pharmacy rsquo s activity should be all held in order to pharmacist have the important role in public
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library