Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abdul Razak
"Abstrak
Biogas dapat dihasilkan dari pengolahan limbah rumah tangga dan limbah kotoran ternak, dengan demikian biogas memiliki peluang yang besar dalam pengembangannya karena bahannya dapat diperoleh dari sekitar tempat tinggal masyarakat. Seiring dengan berkembangnya teknologi dan pengetahuan, biogas sudah dikembangkan sebagai energi alternatif yang bisa memanfaatkan berbagai kotoran hewan. Selain kotoran sapi, biogas juga bisa dihasilkan dari kotoran ayam yang. umumnya hanya digunakan sebagai pupuk secara langsung oleh peternak. Penelitian ini bertujuan menghasilkan alat penghasil biogas yang sederhana dan dapat bekerja dengan baik. Tolak ukur alat ini bekerja dengan baik yaitu setelah dioperasikan dengan memanfaatkan kotoran ternak, maka setelah beberapa hari/minggu akan dihasilkan biogas. Penelitian ini diawali dari perencanaan dan perancangan alat yang akan di bangun, design dan gambar kerja alat. Tahap kedua adalah mempersiapkan mesin dan peralatan untuk mempabrikasi alat dan menyediakan bahan. Tahap ketiga adalah membangun alat pengolah biogas dan tahap akhir adalah melakukan uji coba alat, penggunaan alat, pengambilan data dan membuat kesimpulan Penelitian ini menghasilkan alat instalasi biogas dengan ukuran dimensi diameter Digester 467mm, panjang 1700mm dengan diameter saluran inlet dan outlet 50,8 mm. Drum gas berdiameter 358 mm dan tinggi dan tinggi 1190 mm dengan kapasitas maksimal ga 100 liter. Dari alat yang sudah dibuat ini setelah dilakukan pengujian dihasilkan gas bio pada hari ke 20 pasca pengisian di degester. Gas bio yang dihasilkan berwarna biru keputihan dan panjang semburan gas minmal pada hari ke 20 sebesar 18 mm serta maksimal pada hari ke 27 sebesar 41,5 mm serta"
Medan: Polimedia Negeri Medan, 2018
338 PLMD 21:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dita Mitani Nur Alfaini
"Genotoxic impurities adalah senyawa kimia yang membahayakan organisme dengan merusak materi genetik (DNA) yang dapat ditemukan dalam senyawa obat. Sebagai instansi pembuatan obat, industri farmasi memiliki izin dari menteri kesehatan untuk melakukan kegiatan pembuatan obat atau bahan obat, sehingga perlu mengetahui lebih dalam terkait Genotoxic impurities. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui definisi, jenis senyawa yang rentan, metode analisa dan perhitungan batas deteksi, serta upaya yang perlu dilakukan oleh PT. Novell Pharmaceutical Laboratories sebagai salah satu industri farmasi dalam menangani temuan genotoxic imutirities. Studi ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode literature review untuk pelaksanaan penelitiannya. Pencarian database berupa Google Scholar, ResearchGate, Pubmed, acs.org. Hasil dari penilaian kualitas studi selanjutnya akan mengumpulkan dan menggali informasi berdasarkan analisa PICO (Problem, Purpose, Population, Intervention, Comparison, Outcome). Hasil penelitian menunjukkan jika genotoxic impurities bersifat karsinogenik dan dapat ditemukan dalam senyawa obatmelalui bahan awal dalam sintesis obat, zat antara dan produk sampingan yang terbentuk dalam proses sintesis, pelarut, katalis dan reagen yang digunakan dalam proses sintesis, serta produk degradasi yang dihasilkan pada penyimpanan dan pengiriman atau karena paparan cahaya, udara, oksidasi atau hidrolisis. Metode analisis yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi keberadaan genotoxic impurities adalah dengan metode HPLC (High Performance Liquid Chromatography), GC (Gas Chromatography), TLC/HPTLC (Thin Layer Chromatography), dan elektroforesis kapiler dengan perhitungan batas deteksi menggunakan nilai TTC (threshold of toxicological concern) dan staged TTC.

Genotoxic impurities are chemical compounds that harm organisms by damaging genetic material (DNA) which can be found in drug compounds. As a drug manufacturing agency, the pharmaceutical industry has permission from the Minister of Health to carry out drug or medicinal ingredient manufacturing activities, so it is necessary to know more about Genotoxic impurities. This research aims to determine the definition, types of susceptible compounds, analysis methods and detection limit calculations, as well as the efforts that need to be made by PT. Novell Pharmaceutical Laboratories as one of the pharmaceutical industries in handling findings of genotoxic cuteirities. This study is qualitative research with a literature review method for conducting the research. Database searches include Google Scholar, ResearchGate, Pubmed, acs.org. The results of the study quality assessment will then collect and explore information based on PICO analysis (Problem, Purpose, Population, Intervention, Comparison, Outcome). The research results show that genotoxic impurities are carcinogenic and can be found in drug compounds through starting materials in drug synthesis, intermediates and by-products formed in the synthesis process, solvents, catalysts and reagents used in the synthesis process, as well as degradation products produced during storage. and shipping or due to exposure to light, air, oxidation or hydrolysis. Analytical methods that can be used to identify the presence of genotoxic impurities are HPLC (High Performance Liquid Chromatography), GC (Gas Chromatography), TLC/HPTLC (Thin Layer Chromatography), and capillary electrophoresis with detection limit calculations using the TTC (threshold of toxicological) value. concern) and staged TTC. Several efforts that can be made by active substance manufacturers to deal with genotoxic impurities are changes in synthesis, adjustment of reaction conditions to reduce the formation of genotoxic impurities, and purification of active substances."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Tania Surya Utami
"ABSTRAK
Gas nitrogen oksida antara lain adalah NO, NO2, dan N2O mempunyai peranan penting dalam perubahan kimia pada lapisan ozon. Dinitrogen monoksida (N2O) merupakan gas rumah kaca yang harus mendapat perhatian karena memiliki potensi pemanasan global yang besar. Biofiltrasi adalah proses pengolahan polutan gas di dalam suatu unggun medium, dan polutan akan mengalami degradasi oleh mikroorganisme. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem biofilter dalam mereduksi emisi gas buang N2O melalui pemanfaatan kompos sebagai medium filter, dengan melakukan kajian pada parameter-parameter operasi biofilter serta penyusunan model biosorpsi dan biodegradasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari aspek karakteristik medium dan kinerja medium sebagai filter dalam mereduksi polutan gas N2O, medium kompos berbasis kotoran kambing lebih baik daripada medium kompos berbasis kotoran sapi, dengan rata-rata efisiensi reduksi mencapai 65% dan stabil hingga 200 jam pada kedalaman medium 100 cm, laju alir gas N2O 88 cm3/menit, dan kandungan air 60%. Proses biofiltrasi gas N2O dengan medium kompos dapat dimodelkan dengan baik oleh model kinetika berbasis mekanisme Michaelis-Menten Adsorpsi, dengan parameter kinetika VMax, KM, dan KN2O berturut-turut adalah 14,847 g/m3.jam ; 0,131 g/m3 ; 1,343 x 10-3 m3/g untuk medium kompos ruah, dan 461 g/m3.jam ; 558 g/m3 ; 0,22 m3/g untuk medium pelet kompos.

ABSTRACT
Nitrogen oxides i.e. NO, NO2, and N2O have an important role in chemical changes in the ozone layer. Nitrous oxide (N2O) is a greenhouse gas that should get attention because it has a great potential for global warming. Biofiltration is the processing of gas pollutants in a medium bed, and pollutants will be degraded by microorganisms. This research aims to develop a biofilter system to reduce N2O emissions using compost as a filter medium, by studying the parameters of biofilter operation as well as the developing of biosorption and the biodegradation model.
The results show that in term of medium characteristics and the performance in reducing N2O, goat manure-based compost medium is better than cow manure-based compost medium, with an average removal efficiency reached 65% and stable up to 200 hours at medium depth of 100 cm, N2O gas flow rate of 88 cm3/minute, and water content of 60%. Biofiltration of N2O with manure-based compost medium can be well modeled by the kinetic based model of Michaelis-Menten for adsorption mechanism, with kinetics parameters VMax, KM, and KN2O 14,847 g/m3.hour ; 0,131 g/m3 ; 1,343 x 10-3 m3/g for bulk compost, and 461 g/m3.hour ; 558 g/m3 ; 0,22 m3/g for pelletized compost.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
D1338
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Brahm, Ajahn
Jakarta: Awareness, 2016
294.3 BRA s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Steel, E.W. [Ernest William]
New York: McGraw-Hill, 1960
628.1 STE w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Cahyani Eko Trisnawati
"Kebutuhan energi di Indonesia sebagian besar masih diperoleh dari sumber energi yang tidak dapat diperbaharuil. Biogas sebagai salah satu sumber energi terbarukan cukup potensial dikembangkan di Indonesia karena sumber bahan bakunya melimpah, dan dapat membantu mengatasi permasalah pengelolaan limbah. Masalah dalam penelitian adalah pemanfaatan biogas sebagai sumber energi terbarukan sudah diketahui secara luas namun perkembangannya belum begitu signifikan. Tujuan penelitian adalah menganalisis persepsi masyarakat terhadap kondisi pengelolaan kotoran ternak dan sampah saat ini, membuat desain digester sederhana untuk mengolah kotoran ternak dan sampah rumah tangga menjadi biogas beserta analisis kelayakan ekonominya. Metode yang digunakan untuk pengukuran persepsi masyarakat adalah survey serta wawancara kepada tokoh masyarakat dan pimpinan desa. Pengembangan desain sederhana digester menggunakan perhitungan neraca massa dan perhitungan waktu tinggal dan divalidasi dengan, FGD, sedangkan analisis kelayakan ekonomi menggunakan metode Benefit Cost Analysis. Hasil penelitian menunjukkan persepsi masyarakat terhadap pemanfaatan kotoran ternak dan sampah rumah tangga baik. Desain digester biogas yang diusulkan untuk diterapkan di lokasi penelitian menggunakan skala rumah tangga, dengan bahan baku campuran kotoran ternak dan sampaah rumah tangga yang mudah terurai. Hasil analisis kelayakan ekonomi menunjukkan model digester ini layak secara ekonomi. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa pemanfaatarn kotoran ternak dan sampah rumah tangga di lokasi penelitian dapat berkelanjutan.

Most of Indonesia's energy needs are still obtained from non-renewable energy sources. Biogas as a renewable energy source has the potential to be developed in Indonesia because the source of raw materials is abundant, and can help overcome waste management problems. The problem in this study is that the use of biogas as a renewable energy source is widely known but its development has not been significant. The aim of the study was to analyze people's perceptions of the current condition of livestock manure and waste management, to make a simple digester design to develop the utilization of livestock manure and household waste and to carry out an economic feasibility analysis. The method used to measure community perceptions is through surveys and interviews with community leaders and village leaders. Making a simple digester design based on the results of surveys, interviews, literature studies, and FGDs, while the economic feasibility analysis uses the Benefit Cost Analysis method. The results showed that the public's perception of the use of livestock manure and household waste was good. The biogas digester design proposed to be applied at the research site is a fixed dome type with a household scale, with a mixture of livestock manure and household waste that easily decomposes as raw material. The results of the economic feasibility analysis show that this digester model is economically feasible. The conclusion of this study is that the utilization of livestock manure and household waste at the study site can be sustainable."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rania Shidqy Alia Putri Wardhani
"Daging sapi merupakan sumber makanan yang kaya akan kandungan penting bagi tubuh dan populer di berbagai negara, tak terkecuali Indonesia. Konsumsi daging sapi di Indonesia diproyeksi akan terus mengalami peningkatan setiap tahun. Tren peningkatan permintaan daging nasional tersebut menjadi salah satu pendorong utama pengintensifan produksi daging sapi dalam negeri. Namun, produksi daging sapi menjadi salah satu kontributor dampak lingkungan, terutama peternakan. Oleh karena itu, diperlukan evaluasi di area peternakan untuk mengetahui seberapa besar dampak lingkungan yang diakibatkan oleh peternakan sapi potong dengan menggunakan pendekatan life cycle assessment. Dari hasil penelitian ini, pengelolaan limbah peternakan berupa kolam penampungan kotoran berbentuk slurry menjadi penyebab dampak lingkungan terbesar di area peternakan. Perbaikan sistem pengelolaan kotoran perlu dilakukan untuk dapat menurunkan potensi dampak lingkungan. Beberapa alternatif rekomendasi perbaikan diberikan beserta risiko dan potensi biaya yang dihadapi dalam pengimplementasiannya. Pengelolaan kotoran solid storage, daily spread, dry lot, dan pengolahan biogas disimulasikan kembali dan hasilnya dibandingkan dengan kondisi saat ini. Di antara seluruh opsi perbaikan, pengelolaan kotoran dengan cara penumpukan kotoran padat atau solid storage menjadi rekomendasi perbaikan terpilih karena memiliki rasio biaya termurah dan potensi penurunan dampak lingkungan sebesar 33 persen
Beef cattle is a food source that is rich in important substances for the body and is popular in many countries, including Indonesia. It is projected that beef consumption in Indonesia will continue to increase every year. The trend of increasing national demand for beef is one of the main drivers for the intensification of national beef production. However, beef production is one of the contributors of environmental impact, especially livestock. Therefore, it is necessary to evaluate and find out how much environmental impact is caused by beef cattle livestock using life cycle assessment approach. The result of this study shows that manure management in the form of a slurry-shaped manure collection pond is causing the biggest environmental impact in the livestock. Improvements to the manure management system need to be carried out to reduce the potential for environmental impacts. Several recommendation options for improvement are given along with the risks and potential costs encountered in the implementation. Manure management of solid storage, daily spread, dry lot, and biogas are simulated again and then the results are compared with current situation. Among all recommendation options, manure management by accumulating solid waste or solid storage is chosen as the recommendation because it has the lowest cost ratio with the potential for reducing environmental impact by 33 percent."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shilfa Filayuri
"Gas N2O merupakan gas kontributor efek rumah kaca setelah CO2, CH4, dan uap air yang banyak dihasilkan sektor pertanian. Teknologi pengelolaan gas buang berbasis biologis yang memperoleh dukungan luas sebagai teknologi pengendalian gas buang ekonomis adalah biofiltrasi. Biofiltrasi melibatkan mikroorganisme terimobilisasi dalam biofilm pada pori-pori medium filter untuk mendegradasi polutan. Sejumlah faktor perlu dikontrol sehingga mikroba dapat mengabsorb dan mendegradasi gas buang secara efisien.
Penelitian ini menginvestigasi parameter kedalaman medium filter dan kandungan air medium filter untuk mendapatkan efisiensi reduksi N2O tinggi pada 9 jam biofiltrasi batch. Medium filter kompos dianalisis dengan Total Plate Count (TPC) dan Scanning Electron Microscope (SEM) untuk mengetahui perkembangan mikroorganisme setelah biofiltrasi. Jumlah mikroorganisme setelah biofiltrasi meningkat berdasarkan TPC dan hasil SEM.
Hasil penelitian menunjukkan efisiensi reduksi N2O optimal didapatkan pada ketinggian 50 cm dan kandungan air 50% berat kompos dengen efisiensi reduksi sebesar 61,35% dan 61%.

N2O is contributor to the greenhouse effect as CO2, CH4, and water vapor that most produced by agricultural sector. Biofiltration is biological waste gas management technology that being regarded as an economical exhaust gas control technology. Biofiltration involving microorganisms that immobilize in biofilms on medium filter pore to degrade pollutants. A number of factors need to be controlled so that the microbes can degrade and absorb exhaust gas efficiently.
This study investigates medium filter depth and medium filter water content to obtain high reduction efficiency of N2O in 9 hours batch biofiltration. Compost filter medium analyzed with Total Plate Count (TPC) and Scanning Electron Microscope (SEM) to see microorganisms growth after biofiltration._The number of microorganisms increased after biofiltration based on TPC results and Scanning Electron Microscope.
The results showed the optimum efficiency of N2O reduction obtained at an medium filter depth 50 cm and water content 50% compost weight with efficiency 61.35% and 61%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S52178
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arna Mardiana
"Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kualitas pelet kompos berbasis kotoran kambing hasil biofiltrasi gas N2O selama 12 jam terhadap pupuk yang beredar luas di pasaran. Penentuan kualitas ini dilakukan dengan uji karakteristik fisik (pH, kandungan air, kapasitas retensi kelembaban, densitas, porositas, dan durabilitas), kimia (kandungan nutrisi dan logam), kematangan (stabilitas dan perkecambahan), dan mikroba. Sampel yang digunakan antara lain pelet kompos berbasis kotoran kambing hasil biofiltrasi dengan zat perekat berupa tepung sagu (15:85 & 10:90), terigu (15:85), dan beras (15:85). Hasil dari penelitian ini menunjukan pelet kompos berbasis kotoran kambing dengan zat perekat tepung sagu (10:90) memiliki karakteristik fisik yang lebih baik dibandingkan dengan Super Tani. Adapun mengenai karakteristik kimia dan kematangan yang diuji menghasilkan kualitas yang relatif sama dengan Super Tani.

The purpose of this research is to considerating the quality of the manure-based goat compost pellet after N2O gas biofiltration for 12 hours toward the common organic fertilizer. Determination of these qualities will be done by characterizations of microbiological identification, chemical (nutrition and metal composition), maturity (stability and germination test), and physical (pH, water content, moisture retention capacity, density, porosity, and durability) properties. There are four types of goat?s manure compost pellets in this research; sago starch (10:90 & 15:85), rice starch (15:85), and wheat starch (15:85). The data shows the manure-based goat compost pellet with the sago starch is the better organic fertilizer than Super Tani organic fertilizer in physical characteristics, but relative the same in chemical and maturity characteristics."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1084
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>