Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ira Adelina
Abstrak :
Pengembangan anoda korban paduan aluminium dilakukan dengan meneliti efekdari penambahan Cu terhadap efisiensi kinerja anoda korban. Untuk melindungistruktur secara optimum, dibutuhkan nilai potensial anoda korban yang lebihrendah daripada nilai potensial struktur. Semakin besar perbedaan potensial antaraanoda korban dengan struktur yang akan dilindungi maka semakin baik strukturtersebut terlindungi. Jika perbedaan potensial terlalu jauh akan menyebabkanoverpotensial yang memicu terjadinya Stress Corrosion Cracking SCC .Untuk itu dilakukan penambahan unsur Cu sebesar 0.5 dan 1 terhadap paduanAl-5Zn. Pengujian yang dilakukan yaitu uji OES untuk melihat unsur yangterkandung, uji polarisasi dengan output kurva siklik, metalografi dengan OM,SEM, uji visual korosi pitting, dan potential measurement. Berdasarkan hasilOES, sampel Al-5Zn mengandung matriks Al sebesar 94.9 wt dan Zn sebesar4.90 wt , sampel Al-5Zn-0.5Cu mengandung matriks Al 93.4 wt ; Zn >5.16wt ; Cu 0.571 wt , sampel Al-5Zn-1Cu mengandung matriks Al 93.7 wt ; Zn4.82 wt ; dan Cu 1.28 wt .Nilai potensial breakdown Eb dan potensial proteksi Ep didapat dari pengujianpolarisasi dengan urutan nilai Eb dan Ep dari paling kecil yaitu sampel Al-5Zn,Al-5Zn-0.5Cu, dan Al-5Zn-1Cu. Berdasarkan nilai Eb, sampel anoda korban yangpaling efisien yaitu sampel Al-5Zn-1Cu karena nilai potensialnya sebesar -0.83VSCE. ......Development of aluminum alloy sacrificial anode is done by examining the effectof the addition of Cu to the efficiency of the performance of the sacrificial anode.To protect its optimum structure requires sacrificial anode potential value lowerthan the potential value of the structure. The greater the difference in potentialbetween the sacrificial anode structure to be protected, the better the structure isprotected. If the potential system is not in the ideal range will cause over potentialthat trigger stress corrosion cracking SCC .Tests conducted OES is test to see elements contained, the polarization test withcyclic output curve, metallographic with OM, SEM, visual test pitting corrosion,and potential measurement. Based on the results of OES, Al 5Zn samplescontaining matrix Al of 94.9 wt and 4.90 wt of Zn, Al 5Zn sample contains amatrix of Al 0.5Cu 93.4 wt Zn 5 16 wt 0571 wt Cu, Al 5Zn samplecontainingmatrix 1Cu Al 93.7 wt Zn 4.82 wt and 1 28 wt Cu.The potential value of breakdown Eb and the protection potential Ep obtainedfrom testing the polarization in the order of Eb and Ep smallest of which samplesAl 5Zn, Al 5Zn 0.5Cu, and Al 5Zn 1Cu. Based on the value Eb, sample the mostefficient sacrificial anodes which samples Al 5Zn 1Cu because the potential valueof 0.83 VSCE.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S66713
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Martina Yttria Mertoprawiro
Abstrak :
ABSTRAK
Inhibisi Ammonium Molibdat terhadap perilaku korosi pitting pada material baja tahan karat martensitik diinvestigasi menggunakan pengukuran elektrokimia polarisasi Siklik dan electrochemical Impedance Spectroscopy EIS .Hasil penelitian mengindikasikan Amonium Molibdat menginhibisi korosi AISI410 dan bertindak sebagai inhibitor anodik. Maksimum efisiensi inhibisi mencapai 78 dengan konsentrasi Amonium Molibdat 200ppm pada larutan 3,5 NaCl. Perilaku korosi pitting tertinggi pada larutan konsentrasi NaCl 3,5 . Hasil pengujian elektrokimia mengungkapkan Amonium Molibdat menginhibisi sebagai inhibitor anodik yang teradsorpsi secara fisika pada AISI410 dan mengikuti mode adsorpsi Langmuir.
ABSTRACT
Inhibisi Ammonium Molibdat terhadap perilaku korosi pitting pada material baja tahan karat martensitik diinvestigasi menggunakan pengukuran elektrokimia polarisasi Siklik dan electrochemical Impedance Spectroscopy EIS .Hasil penelitian mengindikasikan Amonium Molibdat menginhibisi korosi AISI410 dan bertindak sebagai inhibitor anodik. Maksimum efisiensi inhibisi mencapai 78 dengan konsentrasi Amonium Molibdat 200ppm pada larutan 3,5 NaCl. Perilaku korosi pitting tertinggi pada larutan konsentrasi NaCl 3,5 . Hasil pengujian elektrokimia mengungkapkan Amonium Molibdat menginhibisi sebagai inhibitor anodik yang teradsorpsi secara fisika pada AISI410 dan mengikuti mode adsorpsi Langmuir.
2017
T49097
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Setiawan
Abstrak :
Korosi retak tegang merupakan proses korosi yang dihasilkan dari kombinasi sinergis antara tegangan, lingkungan yang korosif serta karakteristik dari material. Pengujian ini mengamati fenomena korosi pada material baja sponge rotary kiln X dan Y yang memiliki komposisi yang berbeda, dimana material X memiliki kandungan nikel dan kromium yang lebih tinggi dibandingkan Y. Metode bentbeam spesimen digunakan untuk melihat ketahanan korosi kedua material pada tegangan aplikasi dan lingkungan yang berbeda dimana lingkungan yang digunakan mengandung ion klorida. Hasil penelitian menunjukkan terbentuknya lubang pada permukaan material. Pengamatan terhadap fenomena korosi material dilakukan dengan menghitung diameter dan kedalaman lubang yang terbentuk dan perubahan berat yang terjadi setelah pengujian. Hasilnya menunjukkan bahwa dengan peningkatan tegangan dan kadar NaCl, diameter dan kedalaman lubang yang terbentuk semakin bertambah. Selain itu pengurangan berat dan laju korosi juga semakin meningkat. Hasil secara umum menunjukkan bahwa material X memiliki ketahanan korosi yang lebih baik daripada Y.
Stress corrosion cracking is a corrosion process caused by a synergy combination between stress, corrosive environment and material characteristic. This experiment observed corrosion phenomena of sponge rotary kiln steel X and Y whose different compositions, which X has higher nickel and chromium contents than Y do. Bent-beam specimen method used here to observe those two material corrosion resistances in different application stresses and chloride ions-containing environments. The experimental results showed pits in material surface. Observations of material corrosion phenomena were done by measuring pit diameter and depth and weight loss of the material after exposure. The results showed that pit diameter and depth increased as stress and sodium chloride concentration increased. Besides that, weight loss and corrosion rate of material increased. The common results showed that X has better corrosion resistance than Y.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S41724
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library