Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Redian Wahyu Elanda
"ABSTRAK
Jaringan pipa adalah salah satu sarana transportasi minyak dan gas yang paling aman dan ekonomis sehingga pipa tidak boleh mengalami kegagalan saat beroperasi. Pipa lurus dalam suatu pipeline adalah pipa dengan geometri yang paling sering dijumpai. Jalur pipa transmisi biasanya ditanam didalam tanah (underground) sehingga rentan terhadap korosi eksternal. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis keandalan, terutama pada geometri lurus. Pengujian keandalan
dilakukan dengan menggunakan simulasi Monte Carlo. Untuk mengetahui pengaruh tanah terhadap laju korosi pipa maka dilakukan pengukuran pH , resistivitas tanah dan laju korosi pipa pada setiap segmen. Hasil dari pengukuran laju korosi pipa lurus kemudian dibandingkan dengan laju korosi pipa elbow.
Pengamatan mikrostruktur dilakukan untuk mengetahui penyebab perbedaan laju korosi kedua jenis pipa tersebut. Untuk mengetahui kemungkinan terjadinya Stress Corrosion Cracking pada pipa lurus dilakukan permodelan menggunakan Autodesk Inventor. Nilai resistivitas tanah pada segmen I berada pada level very corrosive (<500Ω-cm), segmen II berada pada level corrosive (500-1000 Ω-cm),
dan segmen II berada pada level moderately corrosive (1000-2000 Ω-cm). Nilai pH berada pada rentang 5-7 untuk semua segmen. Laju korosi pipa lurus meningkat seiring penurunan nilai resistivitas tanah, dengan range nilai antara 0.15-0.83 mm/year,. Pengamatan struktur mikro menunjukkan ukuran butir pipa lururs adalah sebesar 10.84 μm. Hasil permodelan Autodesk Inventor memperlihatkan bahwa terjadi konsentrasi tegangan pada pipa sebesar 122,2 Mpa. Keandalan pipa lurus pada segmen adalah 36.35%, segmen II adalah 56.03%, dan
segmen III adalah 96.61%.

ABSTRACT
The pipeline is one means of transportation of oil and gas are the most safe and economical so that the pipe should not fail during operation. Straight pipe in a pipeline is a pipe with the geometry of the most frequently encountered. Transmission pipelines are usually planted in the ground (underground) so susceptible to external corrosion. Therefore it is necessary for the reliability analysis, especially in a straight geometry. Reliability testing is done using Monte Carlo simulations. To determine the influence of soil on the rate of corrosion of pipes is carried out measurements of pH, soil resistivity and corrosion rate of pipes on each segment. Results of straight pipe corrosion rate measurements were then compared with the corrosion rate of elbow pipe. Microstructural observations performed to determine the cause of differences in the corrosion rate of the two
types of pipe. To determine the possibility of Stress Corrosion Cracking in a straight pipe made from modeling using Autodesk Inventor. Soil resistivity values in the segment I was at the level very corrosive (<500Ω-cm), segment II at the level of corrosive (500-1000 Ω-cm), and segment II at the level of moderately corrosive (1000-2000 Ω-cm). PH value in the range 5-7 for all segments. Straight pipe corrosion rate increases with decrease in soil resistivity values, the values range between 0.15-0.83 mm / year,. Observation of the microstructure shows a grain size of the pipe lururs is 10.84 μm. Autodesk Inventor modeling results show that there are stress concentration on the pipe at 122.2 MPa. Reliability straight pipe segment was 36.35%, segment II is 56.03%, and segment III is 96.61%"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1468
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Parvez Yousoff Ramzani
"Pipa penyalur merupakan salah satu media transportasi hasil produksi yang banyak digunakan di industri hingga saat ini. Integritas peralatan terutama pipa penyalur harus dijaga agar dapat beroperasi sesuai target produksi. Sebagai sarana utama dalam operasional, penyusunan program perawatan merupakan hal yang krusial. Perawatan pada pipa meliputi inspeksi, line checking, dan pembersihan Right of Way (ROW) yang dilakukan secara berkala. Pada saat kegiatan inspeksi berlangsung, terdapat beberapa permasalahan dalam menentukan integritas pada pipa penyalur, diantaranya kondisi pipa yang tertutup dengan tanah (underground, half-buried), tertutup semak, dan diatas tanah disertai dengan jarakanya yang tergolong panjang sehingga memerlukan suatu metode dalam penetapan kegiatan perawatannya. Pada praktik keinsinyuran ini, penulis akan memaparkan metode agar program perawatan pipa penyalur dapat berjalan secara efektif. Pipa penyalur yang dijadikan sebagai objek merupakan pipa yang tidak memiliki fasilitas pigging sehingga tidak memenuhi kriteria untuk dilakukan metode intelligent pigging. Strategi yang dijelaskan dalam praktik keinsinyuran ini mencakup inspeksi pada pipa yang berlokasi sebagian terkubur, daerah fittings dan pipa diatas tanah. Berdasarkan pekerjaan yang telah dilakukan dengan kombinasi LRUT dan UT konvensional, mayoritas anomali yang ditemukan berupa soil corrosion dan atmospheric corrosion yang dapat dicegah dengan aplikasi coating dengan membersihkan permukaan pipa, aplikasi proteksi katodik dan inspeksi jalur pipa penyalur secara berkala.

Pipeline are one of the production media for transportation that is widely used in industry nowadays. The integrity of pipelines must be maintained to fulfill the production targets. As the operation major equipment, preparing a maintenance program for pipeline is crucial. Pipeline maintenance includes inspections, line checking, and Right of Way (ROW) cleaning should be carried out regularly. During the inspection activity, there are several problems for determining the integrity of the pipeline, including the condition of the pipe being covered with soil (underground, half-buried), covered by bushes, and above ground accompanied by a relatively long distance so that it requires specific method in determining pipeline condition. This study will explain the pipeline maintenance methods to optimize production activity. Pipeline with no pigging facilities will be used in this study, so it will not be capable to execute in-line inspection method. The strategy described in this engineering practice includes inspection of partially buried pipes, fitting areas and above ground pipelines. Based on the work that has been carried out with LRUT and UT method, the majority of anomalies found are in the form of soil corrosion and atmospheric corrosion which can be prevented by applying coatings by cleaning the pipe surface, applying cathodic protection and periodically inspecting the distribution pipeline.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Chairully Salam
"Pipa elbow biasanya digunakan sebagai sambungan (fitting) ketika terjadi perubahan orientasi yang cukup ekstrim pada jalur pipa transmisi. Jalur pipa transmisi biasanya ditanam didalam tanah (underground) yang rentan terhadap korosi eksternal sehingga perlu dilakukan analisis keandalan. Analisis keandalan dilakukan dengan menggunakan simulasi Monte Carlo dengan terlebih dahulu mengukur pH, resistivitas tanah dan menghitung laju korosi eksternal. Keandalan pipa elbow pada segmen I adalah 39.56%, segmen II adalah 75.68%, dan segmen III adalah 99.99% Nilai resistivitas tanah pada segmen I berada pada level very corrosive (<500Ω-cm), segmen II berada pada level corrosive (500-1000 Ω-cm), dan segmen III berada pada level moderately corrosive (1000-2000 Ω-cm). Nilai pH berada pada rentang 5-7 untuk semua segmen. Laju korosi pipa elbow berkisar antara 0.029-0.765 mm/year, dan meningkat seiring penurunan nilai resistivitas tanah. Pengamatan struktur mikro menunjukkan ukuran butir pipa elbow adalah sebesar 16,5 µm. Hasil permodelan Autodesk Inventor memperlihatkan bahwa terjadi konsentrasi tegangan pada pipa sebesar 160 MPa , sementara itu hasil permodelan Caesar II.5.1 menunjukkan bahwa bending stress pada pipa elbowmerupakan stress paling tinggi (666-679 kg./sq. cm) pada saat kondisi operasi.

Elbow pipe is commonly used as fitting when pipeline shows an extreme change on its direction. Generally, transmission pipeline is buried underground which severe to external corrosion, thus reliability analysis is required. Reliability analysis was performed by using Monte Carlo simulation by first measured pH, soil resistivy and external corrosion rate. Reliability of elbow pipe at segment I was 39.56%, segment II was 75.68%, and segment III was 99.99%. Soil resistivity value at segment I was on very corrosive level (<500Ω-cm), while segement II was on corrosive level (500-1000 Ω-cm), and segment III was on moderately corrosive level (1000-2000 Ω-cm). pH value ranged from 5-7 for all segments. Corrosion rates ranged from 0.029-0.765 mm/year, and increased gradually as decreased of its soil resistivity value. Microstructure examination showed that grain size on elbow pipe was 16,5 µm. Autodesk Inventor modelling revealed that stress concentration was occured on innert side of elbow pipe as much as 160 MPa , while Caesar II.5.1 modelling showed that bending stress was the highest stress (666-679 kg./sq. cm) in operating condition."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S835
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library