Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 44 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rangkuti, Bahrum
Djakarta: Pustaka Islam, 1954
297.122 8 RAN k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Firdausy
Abstrak :
ABSTRAK


Setelah era reformasi, berbagai media cetak baru menghadapi kenyataan bahwa pasar tidak cukup untuk menampung produk sejenis yang sedemikian banyak. Pasar pun mulai menyaring dengan melihat nilai suatu produk media cetak dibandingkan dengan produk lainnya. Penelitian terhadap Koran Tempo maupun Kompas berdasarkan profil dan perilakunya ini dilakukan dengan Jatar belakang keingintahuan terhadap peta persaingan kedua koran yang memiliki kemiripan dalam hal isi surat kabar maupun target market.

Penelitian ini dilakukan secara kuantitatif maupun kualitatif. Penelitian kuantitatif didasarkan kepada hasil Survei Media 2002 yang dilakukan oleh Biro Riset Pemasaran Mars, suatu lembaga riset independen yang merupakan salah satu anggota dari CIC Consulting Group. Adapun penelitian kualitatif dilakukan melalui wawancara dan observasi, selain ditunjang melalui studi kepustakaan.

Hasil survei dan analisis memperlihatkan bahwa Koran Tempo yang sejak awal memposisikan diri sebagai penantang Kompas. pada beberapa karakteristik berhasil menempatkan diri pada segmen pembaca yang relatif sama dengan Kompas. Namun, dilihat dari perbedaan jumlah pembaca Kompas yang lebih sekitar 43 kali dari jumlah pembaca Koran Tempo, tampaknya Koran Tempo tidak cukup sukses dalam menjalankan penetrasinya.

Persamaan profil dan perilaku di antara kedua pembaca koran tersebut terdapat pada Jatar belakang pendidikan SMA, mayoritas pcmbaca berada di Jabotabek, komposisi gender yang berimbang, jenis tiga pekerjaan mayoritas ibu rumah tangga-PNS-mahasiswa, kepemilikan rumah mayoritas hak milik, pola pembelian koran eceran, dan perilaku ritual membaca koran pada pagi dan siang hari mayoritas di rumah. Selain persamaan tersebut, ditemukan juga beberapa perbedaan yang cukup signifikan di antara kedua profil pembaca Kompas dan Koran Tempo yaitu status sosial-ekonomi, komposisi usia pembaca, profil psikografis, jumlah pelanggan, loyalitas pembaca. rutin, dan penyediaan anggaran koran. Koran Tempo memiliki jalur distribusi yang sama dengan Kompas.

Persamaan profil dan perilaku di antara kedua pembaca koran tersebut terdapat pada Jatar belakang pendidikan SMA, mayoritas pcmbaca berada di Jabotabek, komposisi gender yang berimbang, jenis tiga pekerjaan mayoritas ibu rumah tangga-PNS-mahasiswa, kepemilikan rumah mayoritas hak milik, pola pembelian koran eceran, dan perilaku ritual membaca koran pada pagi dan siang hari mayoritas di rumah. Selain persamaan tersebut, ditemukan juga beberapa perbedaan yang cukup signifikan di antara kedua profil pembaca Kompas dan Koran Tempo yaitu status sosial-ekonomi, komposisi usia pembaca, profil psikografis, jumlah pelanggan, loyalitas pembaca. rutin, dan penyediaan anggaran koran. Koran Tempo memiliki jalur distribusi yang sama dengan Kompas.

Seluruh responden yang membaca Kompas dan/atau Koran Tempo dalam sebulan terakhir dapat dibagi menjadi tiga kelompok (cluster), yaitu Self-Oriented, Konsumtif Kekeluargaan, serta Pemburu Berita. Kompas m.emiliki kelompok pembaca terbanyak bertipe Konsumtif Kekeluargaan (37,51%), diikmi oleh tipe Self-Oriented (32,77%), dan Pemburu Berita (29,72%). Koran Tempo kelompok terbanyaknya bertipe Pemburu Berita (55%), diikuti oleh Self-Oriented (25%), dan kemudian Konsumtif Kekeluargaan (20%). Tipe Konsumtif Kekeluargaan juga mendominasi kelompok pembaca yang membaca baik Kompas maupun Koran Tempo dengan porsi 46,34%, lalu diikuti oleh tipe Pemburu Berita (31,71 %), dan tipe Self-Oriented (21,95%).

Kebanyakan pembaca Koran Tempo merupakan duplikasi pembaca Kompas. Kelompok pembaca duplikasi ini memiliki status. ekonomi yang relatif lebih baik. Profil psikografisnya lebih mirip profil pembaca Kompas yang banyak memiliki tipe pembaca Konsumtif Kekeluargaan, berbeda dengan Koran Tempo yang pemhacanya didominasi oleh tipe Pemburu Berita.

Perumusan strategi pemasaran bagi Koran Tempo perlu disesuaikan dengan tingkat penetrasi Koran Tempo yang masih jauh di bawah Kompas. Koran Tempo perlu mengubah orientasi sesuai kondisi pangsa pasamya, yaitu sebagai market follower yang tetap aktif memperluas pangsa pasar secara tidak menyolok/frontal. Koran Tempo perlu untuk memfokuskan diri kepada pembaca duplikasi dan tipe pembaca Pemburu Berita.

Secara umum Koran Tempo dianggap mcnawarkan hal yang sama dengan Kompas bila dilihat dari alasan pembelian kedua koran yang sama-sama terbanyak dibaca untuk "mengetahui berita terkini' dan 'menambah wawasan'. Ide Koran Tempo sebagai koran alternatif yang menyajikan berita pembanding dapat dikembangkan untuk memperkuat positioning Koran Tempo dan didukung oleh kekhasan gaya bahasa, rubrik maupun artikel, serta gaya penyajiannya.

2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heru Winanto
Bandung: Progressio, 2006
297.122 HER l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
James, David
London: Thames and Hudson, 1988
297.122 JAM q
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mani Abd Halim Mahmud
Jakarta: Rajawali, 2006
297.122 MAH m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Ayu Kadek Trisnanty
2011
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Suparno
Abstrak :
Tesis ini mengkaji tentang pemikiran dari dua mufassir modern, Muhammad Abduh dan Muhammad Rasyid Ridha, dalam tafsir al-Manar tentang perempuan. Pemikiran Abduh dan Ridha ? yang dikenal oleh kebanyakan orang sebagai dua sosok yang liberal dan selalu sama dalam pendapat dan pemikiran karena mereka merupakan guru dan murid ? tidak selamanya sama dan selaras. Khusus tentang penafsiran mereka pada ayat-ayat yang menjelaskan perempuan, terdapat beberapa perbedaan penafsiran yang dapat dilihat dalam tafsir al-Manar. Perbedaan ini didasari oleh beberapa faktor. Faktor yang paling menonjol adalah jabatan Mufti yang disandang oleh Abduh menjadikan Abduh harus memberikan kejelasan hukum secara tegas dan bertujuan untuk kemaslahatan umat pada waktu itu. Faktor lain yang tidak bisa dipungkiri adalah background pendidikan mereka. Abduh yang selalu mengkaji persoalan filsafat menjadi seorang yang sangat liberal dalam menafsirkan ayat-ayat al-Qur?an. Berbeda dengan Rasyid Ridha yang pernah mengenyam pendidikan tasawuf dan ilmu-ilmu lainnya, menjadikan ia lebih bijak dalam menyikapi setiap permasalahan dan sedikit lunak dalam menafsirkan ayat-ayat al-Qur?an dengan mencantumkan beberapa pendapat para mufassir lain. Meskipun terjadi perbedaan dalam menafsirkan ayat-ayat tentang perempuan, Abduh dan Ridha sangat membela dan memperjuangkan hak-hak yang memang harus diperoleh oleh kaum perempuan. Menurut mereka, perempuan harus mendapatkan hak-hak mereka baik berkaitan dengan hak dalam rumah tangga, pendidikan, pekerjaan, politik, mu?amalah atau hak-hak lainnya. Selain itu, Abduh dan Ridha menginginkan relasi antara suami dan istri memang benar-benar sesuai dengan ayat yang menjelaskan tujuan dari sebuah pernikahan yaitu terciptanya rasa kasih sayang di antara suami istri, tanpa ada diskriminasi, tindak kekerasan, tindak amoral, dan perbuatan buruk lain. Mereka berdua sangat mengutuk keras perlakukan kekerasan dalam rumah tangga. Walaupun dalam al-Qur?an tertera aturan mengenai perempuan yang melakukan jalan nusyuz, termasuk diperbolehkannya memukul istri, menurut mereka itu merupakan yang amat harus dijauhi. Karena pada prinsipnya, Allah sangat mengharapkan dan mencintai suami istri yang menjalin hubungan rumah tangganya dengan penuh rasa kasih sayang dan cinta kasih. Allah membenci sekali tindak kekerasan dalam segala hal.
This thesis has assessed the thoughts of two modern commentators, Muhammad Abduh and Muhammad Rasyid Ridha, on exegesis of al-Manar related to the woman verses. The thoughts of Muhammad Abduh and Rasyid Ridha ? which was known as a teacher and student with a liberal thoughts and always have same opinion when they said something ? are not having the same opinion every time, especially when they did the interpretation of woman verses. There are some of differentiation that could we found on it. These differences are base on a many factors. The one of that factor is position of Mufti on Abduh personality which forces him to give the statement clearly for people kindness. The other factor is the background of their education. Abduh always learn and discuss the philosophy courses, that way he looks liberally when he did the interpretation of the verses on Koran. While Muhammad Rasyid Ridha has learned the Sufism courses (Tijaniyah?s way) and much kind of other courses, make him more softly and kindly in doing of Koran interpretation. Some of his interpretation based on Muslim commentators. Even there are some differences in their exegesis of woman verses, Abduh and Ridha were supported and struggled the woman rights. They said: the woman have to get their human rights in family, education, work, politic, mu?amalah and others. In the other side, both of them really want to make a connection between husband and wife as a Koran said. The Koran explains the goal of married that is creating a loving state in the daily life, without any discrimination, violence, amoral, and the other bad action. They are cursing the way of treating something in the family. Even there is the rule for woman in Koran that doing nusyuz way, including beating the wife legally, according to them opinion, these are must be avoided. Principally, our God has an expectation and loved the husband and wife who harmonize in their daily life with the compassion and loving affection.
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Elyus Lanin
Jakarta: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1981
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rino Hermadi
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
S4740
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herlisah
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan menjelaskan penerapan Pembiayaan Musyarakah pada transaksi Pembiayaan Rekening Koran Syariah (PRKS) di PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk., salah satu bank syariah yang baru-baru ini meluncurkan produk pembiayaan tersebut. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan menganalisis kesesuaian penerapan pembiayaan ini berdasarkan ketentuan yang berlaku di Indonesia, yaitu Fatwa DSN-MUI terkait musyarakah dan PSAK 106 tentang Akuntansi Musyarakah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan Pembiayaan Rekening Koran Syariah dengan akad Musyarakah tersebut sebagian besar telah sesuai dengan hal-hal yang diatur dalam ketentuan yang berlaku di Indonesia. Namun, terdapat beberapa hal yang tidak sesuai dalam akad musyarakah tersebut, antara lain penerapan dasar perhitungan bagi hasil yang menggunakan nilai proyeksi, bukan nilai realisasi. Selain itu, prinsip distribusi bagi hasil usaha juga tidak sesuai karena bank menggunakan prinsip Revenue Sharing, bukan prinsip Net Revenue Sharing maupun prinsip Profit Sharing. ...... This study is aimed to explain application of Musyarakah Financing for Sharia Clearing Account Financing (PRKS) transaction at PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk., one of Sharia Banks which recently launched that financing product. This study is also aimed to analyze the compliance of this financing application with regulations in Indonesia, i.e., Decree of DSN-MUI Related with Musyarakah and PSAK 106 of Musyarakah Accounting. The method used in this study is documentation and interview method. The result of this study indicates that the application of Sharia Clearing Account Financing using Musyarakah agreement has mostly complied with the regulations in Indonesia. But, there are some things that don't meet the compliance in that Musyarakah agreement, including application of profit-sharing consideration basis which uses projection value, not uses realization value. As well, profit-sharing distribution principle doesn't comply with the regulations because the principle used by bank is Revenue-Sharing principle, neither Net Revenue-Sharing principle nor Profit-Sharing Principle.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S53702
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>