Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Putu Agus Aditya Pramana
Abstrak :
Modul Photovoltaic (PV) pada sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sering mengalami gangguan berupa titik panas saat beroperasi di lapangan. Metode deteksi yang digunakan saat ini membutuhkan waktu yang lama dan sulit untuk menemukan koordinat titik panas, terutama di area PLTS yang besar. Hal ini dapat mengakibatkan gangguan meluas, seperti memicu kebakaran pada PLTS dan menyebabkan degradasi pada modul. Penelitian ini menjelaskan mengenai pemodelan matematis metode pemantauan dan deteksi titik panas pada PLTS dengan menggunakan perangkat katadioptrik (CD) yang berpotensi melakukan deteksi cepat dan berkelanjutan. Model matematis yang dibuat memanfaatkan dua citra objek dari posisi CD yang berbeda untuk memperkirakan koordinat titik panas. Kemudian, eksperimen dilakukan untuk validasi akurasi model dan melihat pengaruh variasi parameter. Selain itu, simulasi studi kasus pada pemantauan sistem PLTS dengan area luas juga dilakukan untuk menggambarkan pemantauan titik panas pada PLTS dengan tata letak menyerupai kondisi riil. Simulasi projeksi menunjukkan bahwa model matematis yang dibangun dapat digunakan untuk menentukan koordinat titik panas dengan kesalahan pengukuran yang kecil. Dari hasil studi kasus, ditemukan sembilan kombinasi parameter yang menghasilkan citra PLTS yang simetris dan tidak tumpang tindih dimana rasio citra lebih dipengaruhi oleh posisi kamera daripada panjang fokus. Selain itu, persyaratan minimum sensor ditentukan oleh panjang pusat citra PLTS terjauh untuk memantau semua baris PLTS. Simulasi penentuan koordinat titik panas menemukan bahwa parameter xk berpengaruh pada kesalahan pengukuran rata-rata prediksi koordinat dan gradien kesalahan setiap pasangan sumbu. Hasil studi kasus menunjukkan bahwa posisi titik panas dapat diperkirakan dengan persentase kesalahan terburuk (PE) kurang dari 10%, dengan kesalahan persentase absolut rata-rata (MAPE), kesalahan absolut rata-rata (MAE), dan root mean square error (RMSE) dalam nilai yang dapat diterima. Selain itu, pola sensitivitas dapat digunakan untuk memantau kondisi CD. ......
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azam Milah Muhamad
Abstrak :
Fused deposition modeling (FDM) adalah salah satu metode populer untuk memproduksi mateiral-produk dengan geometri yang sangat kompleks. Seproduk besar metode deposisi ini menggunakan bahan polimer yang memiliki kekuatan yang baik untuk penggunaan akhir. Namun, karena sifat lapisan demi lapisan dari proses pengendapannya, kekasaran permukaan produk yang dihasilkan akan memiliki kekasaran yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan produk lain yang diproduksi dengan metode konvensional, misalnya, pencetakan injeksi. Mesin pengukuran koordinat (CMM) adalah instrumen yang paling umum untuk pengukuran geometris untuk mateiral-produk pada ukuran sub-mm hingga ratusan mm atau bahkan meter. Kekasaran permukaan yang tinggi ini menyebabkan masalah untuk pengukuran geometris produk hasil FDM menggunakan CMM taktil. Karena diameter terbatas ujung CMM taktil, data permukaan yang diperiksa oleh CMM taktil akan disaring secara mekanis. Data yang disaring secara mekanis ini menyebabkan hasil pengukuran geometri CMM taktil produk FDM akan memiliki bias besar, yaitu hasilnya secara signifikan lebih kecil dari nilai sebenarnya yang diharapkan. Artikel ini memiliki dua tujuan. Pertama, masalah pengukuran geometris. Kelurusan/straightness dan kerataan/flatness, produk FDM dengan CMM taktil, disajikan secara kualitatif dan kuantitas. Kedua, model semianalitis diusulkan untuk mengurangi bias pengukuran dengan CMM taktil. Akhirnya, prosedur praktis untuk pengukuran geometris produk FDM diusulkan. Penelitian ini menggunakan printer 3d metode FDM dengan bahan polyatic acid untuk menghasilkan produk dengan tingkat kekasaran yang berbeda berdasarkan orientasi cetak dan parameter mesin. Produk-produk ini kemudian diukur dengan instrumen stylus kekasaran. Data permukaan yang diperoleh oleh instrumen ini digunakan sebagai data referensi untuk pengukuran kelurusan dan kerataan. Ujung stylus CMM yang digunakan untuk mengukur produk FDM adalah 1 mm, 2 mm, dan 3 mm untuk mempelajari efek diameter ujung terhadap bias pengukuran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bias pengukuran untuk pengukuran kelurusan dan kerataan dengan CMM taktil adalah 75,3 μm dan 4124,7 μm, masing-masing. Dengan model semi-analitis yang diusulkan, bias ini dapat dikurangi menjadi 0,3 μm dan 35,5 μm, masing-masing. Prosedur praktis yang diusulkan untuk pengukuran kelurusan dan kerataan hanya membutuhkan menit tambahan untuk mengukur kekasaran dengan instrument stylus untuk memperbaiki bias dari pengukuran CMM taktil. ......Fused deposition modeling (FDM) is one of popular methods to additively manufacture parts with very complex geometries. Although most of this deposition method uses polymer produk, parts produced by this method, with certain polymers, have good strength for final use. However, due to the layer-by-layer nature of the deposition process, the surface roughness of produced parts will have significantly higher roughness compared to other parts produced by conventional methods, for example, injection moulding. Coordinate measurement machine (CMM) is the most common instrument for geometric measurement for parts at sub-mm to hundreds of mm or even meters sizes). This high surface roughness causes problems for the geometric measurements of FDM parts using tactile CMM. Because, due to the finite diameter of the tip of a tactile CMM, surface data probed by the tactile CMM will be mechanically filtered. These mechanically filtered data cause the results of tactile CMM geometry measurement of FDM parts will have a large bias, that is the results are significantly smaller than expected true values. This article's goals are two folds. Firstly, the problem of geometric measurement. Straightness and flatness, of FDM parts with a tactile CMM, are qualitatively and quantitively presented. Secondly, empirical, and semianalytical models are proposed to reduce the bias of the measurements with the tactile CMM. Finally, a practical procedure for the geometric measurement of FDM parts is proposed. This study uses a fused deposition modeling 3d printer with polylactic acid produk to produce parts with different roughness levels based on build orientation and machine parameters. These parts are then measured with a roughness stylus instrument. Surface data obtained by this instrument are used as reference data for the straightness and flatness measurements. The CMM stylus tips used to measure the FDM parts are 1 mm, 2 mm, and 3 mm to study the effect of the tip diameter to the measurement bias. Results show that the measurement bias for straightness and flatness measurement with tactile CMM is 75.3 µm and 4124.7 µm, respectively. With the proposed semi-analytical model, this bias can be reduced to 0.3 µm and 35.5 µm, respectively. The proposed practical procedures for straightness and flatness measurement require only additional minutes to measure the roughness with a stylus instrument to correct the bias from the tactile CMM measurements
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joellie Satyavatie
Abstrak :
Fungsi Ferrers Terasosiasi Dengan Fungsi Legendre merupakan solusi dari Persamaan . Diferensial Terasosiasi Dari Legendre. Persamaan Diferensial ini muncul dari Persamaan Laplace dalam sistira koordinat bola. Tugas Akhir ini membahas tentang asal mula munculnya Fungsi Ferrers Terasosiasi Dengan Fungsi Legendre, beberapa sifat penting yang dimilikinya, serta relasi rekursif dari fungsi tersebut. Lalu, diberikan juga contoh penggunaan Fungsi Ferrers Terasosiasi Dengan Fungsi Legendre dalam masalah fisika matematika, untuk menghitung potensial elektrik interior suatu konduktor berbentuk bola berongga.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1993
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Samudra Firdaus
Abstrak :
Pengawasan wilayah teritorial laut perlu dioptimalkan, terutama pada negara kepulauan yang memiliki luas wilayah laut lebih besar dibandingkan luas wilayah daratan. Karena, wilayah tersebut sangat rawan dimasuki oleh kapal pihak asing secara ilegal. Teknologi pengawasan yang umumnya digunakan seperti radar maupun satelit masih memiliki biaya yang mahal, pencitraan mudah terganggu oleh cuaca buruk, serta kesulitan dalam mendeteksi keberadaan kapal akibat efek noise dan cluttering yang disebabkan oleh permukaan laut yang tidak rata. Teknologi baru yang sekarang sedang dikembangkan untuk pendeteksian pihak asing yang masuk dalam wilayah teritorial adalah teknologi jaringan sensor nirkabel JSN. Skripsi ini telah memformulasikan persamaan JSN dengan 4 node sensor untuk mengestimasi koordinat kapal. Selain itu, telah dibuat pula perangkat lunak berbasis bahasa pemrograman Processing yang mampu menunjukkan hasil pendeteksian kapal. Kemudian telah dirancang sebuah sistem pendeteksi kapal yang mengestimasi arah, kecepatan, serta koordinat kapal berdasarkan persamaan estimasi koordinat kapal JSN dengan 4 node sensor. Sistem yang dirancang merupakan integrasi perangkat lunak tersebut dan perangkat keras berupa modul XBee sebagai pengirim data, mikrokontroler Arduino, dan akselerometer untuk membaca pergerakan node sensor secara vertikal. Pengujian dilakukan dengan melewatkan sebuah kapal dengan kecepatan tertentu di dalam wilayah pengawasan menggunakan JSN dengan 4 node sensor. Hasil yang diperoleh, sistem pendeteksian kapal mampu mendeteksi kecepatan, arah, dan koordinat kapal yang direpresentasikan dalam sumbu x dan sumbu y dengan akurasi terbaik yang dapat dilakukan yaitu sebesar 96 untuk pendeteksian kecepatan kapal, 98,85 untuk pendeteksian arah kapal, 98 untuk pendeteksian sumbu x, dan 99,92 untuk pendeteksian sumbu y.
Surveillance of marine territorial areas needs to be optimized, especially in archipelagic countries that have a larger marine area than land area because the area is vulnerable entered by foreign ships illegally. Commonly used surveillance technologies such as radar and satellite still have an excessive cost, imaging is easily disrupted by harsh weather, as well as difficulty in detecting ship presence due to noise and cluttering effects caused by uneven sea levels. Innovative technology that is now being developed for the detection of foreign parties that enter the territory is wireless sensor network technology WSN. In this research, WSN equation with 4 sensor nodes to estimate the coordinates of the ship has been formulated. In addition, a software based on Processing language that can show the results of ship detection is also made. A ship detecting system that estimates the direction, velocity, and coordinate of the ship based on the WSN ship coordinate estimation equation with 4 sensor nodes has been designed as well. The designed system is an integration of the software and hardware. The hardware use XBee module as communication device, Arduino as microcontroller, and accelerometer to read vertical sensor node movement. The test is performed by passing a ship at a certain speed within the surveillance area using WSN with 4 sensor nodes. Results shown that the ship detection system can detect the velocity, direction, and coordinates of the ship represented in the x axis and y axis with the best accuracy of 96 for the detection of ship speed, 98.85 for the detection of ship direction, 98 For the detection of the x axis, and 99.92 for the detection of the y axis.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S69790
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teddy Heriyanto
Abstrak :
ABSTRAK

Maloklusi adalah bentuk oklusi gigi yang menyimpang dari normal, kondisi dimana rahang bawah dan rahang atas gigi tidak selaras. Perawatan ortodonti menggunakan braket ortodonti adalah salah satu solusi permasalahan maloklusi. Adanya kombinasi braket dan archwire dapat berpengaruh pada pergerakkan gigi selama perawatan ortodonti dilakukan. Salah satu permasalahan saat ini adalah beragam desain dan material braket yang banyak beredar dipasaran tanpa terkontrol standarisasinya. Metode simulasi dengan menggunakan typodont bertujuan untuk menguji performa braket ortodonti selama perawatan. Pengolahan citra digital merupakan salah satu peningkatan teknologi yang dapat diterapkan pada bidang kedokteran. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan sistem simulasi typodont berbasis image processing untuk mengevaluasi performa braket ortodonti. Hasilnya adalah sistem yang dapat melakukan tracking pada koordinat gigi selama simulasi dengan akurasi 94,81% dan standar deviasi 0,0529.

Kata kunci : maloklusi, braket ortodonti, simulasi typodont, pengolahan citra, koordinat gigi


ABSTRACT
Malocclusion is a form of dental occlusion that deviates from normal, a condition in which the mandible and upper jaw of the teeth are not aligned. Orthodontic treatment using an orthodontic bracket is one solution to the problem of malocclusion. The combination of bracket and archwire can affect tooth movement during orthodontic treatment. One of the current problems is the variety of designs and materials orthodontic brackets that are widely circulated in the market without the standardization being controlled. The simulation method using the typodont aims to test the performance of the orthodontic bracket during treatment. Digital image processing is one of the technological improvements that can be applied to the medical field. The objective of this research is to develop an image-processing-based typodont simulation system to evaluate the performance of orthodontic brackets. The result is a system that can track tooth coordinates during the simulation with 94,81% accuracy and standard deviation of 0,0529. 

Keywords : malocclusion, orthodontic bracket, typodont simulation, image processing, dental coordinates

 

2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elbert Marangkup
Abstrak :
ABSTRACT
Jalan merupakan aset suatu negara yang terbagi dalam jalan nasional dan jalan daerah dan telah terdokumentasi dalam peta jaringan jalan nasional pada program Integrated Road Management System (IRMS). Total panjang jalan nasional yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia adalah 47.01,27 km, 1.789,02 km diantaranya terdapat di Provinsi Jawa Barat. Sebagai aset, jalan perlu pengenal untuk memudahkan identifikasinya. Data utama yang diperlukan dalam identifikasi jalan adalah koordinat geografis jalan tersebut. Koordinat geografis adalah bagian dari sistem informasi geografis untuk merepresentasikan dunia nyata suatu lokasi dipermukaan bumi secara digital sehingga dapat dilihat dalam bentuk peta digital. Koordinat geograjfs tersebut didapatkan dengan melakukan pengukuran langsung dengan alat Global Positioning System (GPS) pada jalan yang dituju.

Validasi ruas jalan pada penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan data jalan yang tervalidasi dan akurat berdasarkan koordinat global yang berlaku umum saat ini. Hasil pengukuran yang didapat adalah titik geografis yang menunjukkan posisi jalan tersebut diatas permukaan bumi berupa titik awal dan titik akhir, panjang jalan, dan model tikungan jalan tersebut. Data inilah yang akan menjadi dasar pembenahan data jalan bagi pemegang kepentingan selanjutnya.
Jakarta: Inspektorat Jendral Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2016
AUDIT 9:18 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Mega Yumia
Abstrak :
ABSTRAK
Segitiga sama sisi yang memiliki koordinat titik sudut berupa bilangan bulat di mathbb R ^3 terletak di bidang ax by cz=0 yang memenuhi persamaan Diophantine a^2 b^2 c^2=3d^2 . Segitiga sama sisi dengan koordinat titik sudut berupa bilangan bulat juga dapat ditemukan di bidang hasil translasinya dengan vektor translasi yang elemen-elemennya bilangan bulat. Dengan mengetahui sifat tersebut, titik-titik sudut segitiga sama sisi yang berupa bilangan bulat ini dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan parameter yang dikonstruksi.
ABSTRACT
Equilateral triangles with integer coordinates vertices lie on plane ax by cz 0 where a,b,c satisfy Diophantine equation a 2 b 2 c 2 3d 2 for an integer d . If the plane is translated with any integer translation vector, we find planes which also containing equilateral triangles with integer coordinates vertices. Based on that knowledge and some previous studies, parametric equations for integer coordinates vertices of equilateral triangle in mathbb R 3 are constructed.
2017
S69101
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library