Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S38747
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putranto Manuhoro
"Konverter katalitik adalah salah satu pemecahan masalah untuk mengurangi emisi kendaraan bermotor yang telah banyak diaplikasikan di kendaraan bermotor. Pada saat mesin baru dihidupkan konverter katalitik tidak bekerja secara maksimal, dan akan mengeluarkan emisi sebesar 80% dari total dari emisi yang dihasilkan. Keadaan ini tidak menguntungkan bagi produsen mobil, karena hasil produksinya kemungkinan akan tidak lolos standar Ultra Light Emission Vehicle (ULEV).
Untuk mengetahui fenomena yang terjadi di konverter katalitik pada saat mesin pertama kali dihidupkan, dibuat pemodelan laju reaksi dan model matematis 3 Dimensi dengan 2 fasa gas dan padatan (3D2F). Persamaan utama yang digunakan adalah persamaan momentum, persamaan kontinuitas, persamaan neraca masa, dan neraca energi.
Pemodelan di jalankamdengan perangkat lunak FLUENT secara dinamis. Sebelas persamaan laju reaksi yang terlibat diadopsikan ke dalam FLUENT dengan menggunakan subroutine yang disebut UDF dengan basis bahasa pemrograman C++.
Karena keterbatasan kemampuan perhitungan komputer dan perbedaan sifat fisis dengan persamaan matematis, maka laju reaksi yang terlibat disederhanakan menjadi reaksi untuk mengkonversi CO menjadi CO2. Hasil yang dicapai untuk masukan inlet pada kondisi cold start menunjukkan CO dapat terkonversi 100% pada waktu 0.05 detik di sekitar jarak 20 mm sampai 30 mm dari inlet, sedangkan temperatur mencapai keadaan steady pada waktu 9 detik."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
S49131
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hary Muhammad Adhi Caksono
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S49130
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Muhadi
"ABSTRAK
Dengan semakin banyaknya penggunaan motor induksi sate fasa dalam kehidupan sehari-hari dan makin banyak pula motor tersebut yang menggunakan elemen switch semlkonduktor untuk mengontrol kecepatannya, maka kiranya dlperlukan alat/cara yang cepat untuk memprediksikan penampilan motor tersebut. Tulisan ini memberikan program simulasi yang dapat menampilkan penampilan motor balk keadaan transien maupun keadaan tunak motor kapasitor yang d1 catu dengan mvnber AC langsung dan yang d1 catu dengan konverter dua arah. Hash simulasl yang ditampilkan berupa arcs, tegangan, dan torsi sesaat, karakteristik.- torsi, daya, n4gi tembaga stator, nigi tembaga rotor, dan efisiensi terhadap perubahan 4ecepatan serta harmonik yang timbal akibat pemakalan konverter tersebut. Darl hasil simulasl tersebut diberikan anallsa pengaturan dan penampllan motor.

"
1996
S38778
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Youana Henryani Jabiera
"Gas alam dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar pada pembangkit listrik tenaga mesin bensin skala kecil karena harganya yang lebih murah, ketersediaannya relatif banyak, dan menghasilkan sedikit emisi gas buang. Namun, dibutuhkan peralatan tambahan seperti regulator, konverter kit, dan alat pencampur udara dan gas agar dapat digunakan pada generator set bensin. Dengan latar belakang dan potensi tersebut, pengujian dilakukan untuk mengetahui kinerja dari gas alam pada generator set bensin. Metode yang digunakan yaitu membandingkan kinerja mesin dengan menggunakan bahan bakar bensin pertalite dan gas alam terkompresi dan metode variasi kapasitas pembebanan sebesar 0%, 25%, 50%, 75%, dan 90% dari kapasitas maksimum generator set. Hasil dari pengujian ini adalah bahwa generator set bensin dapat bekerja dengan menggunakan gas alam terkompresi. Tegangan dan frekuensi yang dihasilkan relatif stabil yaitu sebesar 216-230 Volt untuk tegangan dan 49,1-53,5 Hz untuk frekuensi, konsumsi bahan bakar spesifik (SFC) dengan nilai 0,38-0,64 kg/kWh, suhu gas buang sebesar 161,5-307,6 derajat celcius, dan tingkat kebisingan di luar ruangan sebesar 66,9-68,3 dB.

Natural gas can be used as fuel in small scale gasoline engine power plants due to its cheaper price, high availability, and less exhaust gas emissions. However, additional equipment such as regulators, converter kits and air gas mixers are needed to be used in the gasoline generator set. Because of this background, a test was carried out to determine the performance of natural gas in a gasoline generator set. The method used is to compare the performance of the engine using pertalite gasoline and compressed natural gas by variating the load about 0%, 25%, 50%, 75%, and 90% from the maximum capacity of generator set. The results of this test are generator sets that can work with compressed natural gas as the fuel. The output voltage and frequency are relatively stable with range value of 216-230 Volts for voltage and 49,1-43,5 Hz for frequency. Specific fuel consumption SF) with a range value of 0,38-0,64 kg/kWh. The exhaust gas temperatures with a range value of 161,5-321,5 celcius degree and noise level in the outside room with a value of 66,9-68,3 dB."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Situmorang, Leonardo
"Sumber-sumber energi terbarukan yang menghasilkan energi listrik disatukan dalam sistem DC Mikrogrid. Sebenarnya energi listrik yang dihasilkan masih bersifat fluktuatif sehingga belum sepenuhnya bisa diandalkan agar sistem DC Mikrogrid dapat berjalan secara kontinu. Untuk menjamin kehandalannya, maka DC Mikrogrid akan dihubungkan ke jaringan utilitas (PLN) sehingga ketika DC Mikrogrid kekurangan daya listrik dapat menerima dari PLN sebaliknya jika DC Mikrogrid memiliki daya listrik yang lebih, DC Mikrogrid dapat mensuplai ke PLN, dengan demikian dapat terjadi transfer daya listrik antara kedua sistem tersebut. Untuk itu diperlukan alat yang dapat menghubungkan kedua sistem tersebut yaitu bi-directional inverter.
Bi-directional inverter adalah konverter yang dapat mengubah tegangan DC menjadi tegangan AC ataupun sebaliknya.Dalam skripsi ini akan dibuat konfigurasi yang terdiri dari alat-alat rectifier, boost konverter, buck konverter dan grid tie inverter menjadi sebuah bi-directional inverter. Untuk pengujian kapasitas dan efisiensi alat ini, digunakan beban lampu dengan daya masing masing sekitar 7W. Pengukuran daya diambil pada keluaran dari boost konverter dan grid tie inverter.

Renewable energy sources that generate electricity are incorporated in the DC system Microgrid. Actual electrical energy generated is still fluctuating so that is not fully reliable for the system DC Microgrid can run continuously. To ensure reliability, the DC Microgrid will be connected to a network utility (PLN) so that when the DC power shortage Microgrid can receive from PLN vice versa if the DC Microgrid have more power, DC Microgrid can supply to PLN, thus the power transfer can occur between the two systems. It required a tool that can connect the two systems is bi-directional inverter.
Bi-directional inverter is a converter that can convert DC voltage into AC voltage or otherwise. In this thesis will be the configuration consisting of tools rectifier, boost converter, buck converter and grid tie inverter into a bi-directional inverter. To test the capacity and efficiency of this tool, used to power the lamp load each about 7W. Power measurement is taken at the output of the boost converter and grid tie inverter.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42137
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Morina
"Mineral kaolin merupakan salah satu bahan alam yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan penyangga (support) katalis alumina (y-alumina). Untuk mendapatkan y-alumina dari mineral kaolin diperlukan perlakuan awal yaitu dengan proses pengaktifan menjadi metakaolin pada suhu550°C. Senyawa aluminium yang terkandung dalam meta kaolin dapat diekstraksi dengan menggunakan pengekstrak HCl-dietil eter, setelah direfluks dengan HCl selama 2 jam. Senyawa aluminium dalam bentuk kristal diendapkan menjadi Al(OH)3 dengan penambahan larutan amonia pada pH 9,24. Setelah pengendapan, dibiarkan atau dituakan dengan variasi waktu yaitu 0, 10, 48, 96 jam. Endapan yang diperoleh, setelah dituakan, dikeringkan pada temperatur 120°C selama 24 jam. Kemudian dikalsinasi pada suhu 550°C selama 13 jam. Hasil dari kalsinasi (oksida alumina) ini dikarakterisasi yaitu dengan alat XRD dan luas permukaannya. Luas permukaan yang diperoleh bertambah dari penuaan 0 sampai dengan 10 jam yaitu sebesar 240,9 dan 250,7 m2/g, tetapi menurun pada penuaan selanjutnya yaitu sebesar 238 dan 168,6 m2/g. Oksida alumina yang diperoleh merupakan penyangga katalis dan dipreparasi untuk katalis konverter dengan menambahkan logam aktif tembaga, Cu (5% berat), dengan metoda impregnasi basah dan diikuti dengan pengeringan dan kalsinasi. Katalis tersebut dikarakterisasi yaitu luas permukaan dengan hasil 221 m2/g . Uji aktivitas dilakukan dengan umpan model gas huang CO pada suhu 100° sampai dengan 400°C. Pada suhu 400°C katalis mampu mengkonversi gas huang sebesar 81,7%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2000
T40309
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Nur Ismail
"Pada saat ini pengembangan dan penggunaan kendaraan listrik masif dilakukan. Kendaraan listrik membutuhkan konverter DC-DC untuk menurunkan tegangan tinggi dari sumber utama — baterai besar — ke tegangan rendah (step down DC-DC converter) sehingga tegangan dapat digunakan oleh komponen - komponen yang membutuhkan tenganan rendah. Topologi konverter DC-DC yang umum digunakan adalah konverter dengan switch tunggal seperti flyback converter dan switch ganda seperti half bridge converter. Akan tetapi kedua topologi tersebut memiliki nilai voltage and current stress (spike, overshoot, dan ringing) yang tinggi dengan demikian akan menimbulkan rugi - rugi daya yang besar serta membutuhkan komponen dengan rating tegangan dan arus yang tinggi. Phase Shift Full Bridge DC-DC Converter (selanjutnya akan disebut PSFB) merupakan salah satu topologi konverter DC-DC terisolasi yang memiliki konfigurasi empat switch (full bridge / active bridge) sehingga dapat memiliki voltage and current stress yang lebih rendah dibandingkan dengan kedua topologi sebelumnya, dengan demikian dapat dihasilkan rugi - rugi daya yang lebih rendah [1]. Tegangan output PSFB ditentukan dari pergeseran fasa active bridge yang dihasilkan melalui kolaborasi keempat switch MOSFET oleh gate driver [2]. Gate driver dikendalikan oleh mikrokontroler yang sudah diporgram dengan algoritma pergeseran fasa dan juga closed loop control. Dalam karya ilmiah ini berhasil dibuat purwarupa PSFB yang dapat menghasilkan tegangan output dinamis sesuai dengan pergeseran fasa dalam active bridge. Nilai tegangan output memiliki kecenderungan meningkat dalam rentang pergeseran fasa 0º sampai 180º dan memiliki kecenderungan menurun dalam rentang pergeseran fasa 180º sampai 360º. Diperoleh juga hasil yang menunjukkan bahwa purwarupa PSFB sudah terintegrasi dengan closed loop control sehingga sistem dapat menghasilkan tegangan output sesuai dengan setpoint yang ada dalam program. Sistem dapat mempertahankan tegangan output sesuai setpoint meskipun diberikan variasi tegangan input dan variasi beban.

Currently, the development and widespread use of electric vehicles are underway. Electric vehicles require a DC-DC converter to convert the high voltage from the main source — a large battery — to a lower voltage (step-down DC-DC converter), allowing it to be used by components that require low voltage. Commonly used topologies for DC-DC converters include single-switch converters like the flyback converter and dual-switch converters like the half-bridge converter. However, both topologies have high voltage and current stress values (spikes, overshoot, and ringing), resulting in significant power losses and the need for components with high voltage and current ratings. The Phase Shift Full Bridge DC-DC Converter (hereafter referred to as PSFB) is one of the isolated DC-DC converter topologies with a four-switch configuration (full bridge/active bridge). This configuration allows it to have lower voltage and current stress compared to the previous two topologies, thereby resulting in lower power losses [1]. The output voltage of the PSFB is determined by the phase shift of the active bridge generated through the collaboration of the four MOSFET switches controlled by a gate driver [2]. The gate driver is controlled by a microcontroller programmed with a phase shift algorithm and closed-loop control. In this scientific work, a prototype of the PSFB has been successfully developed, capable of producing dynamic output voltage in accordance with the phase shift in the active bridge. The output voltage tends to increase in the phase shift range of 0º to 180º and decrease in the range of 180º to 360º. Furthermore, results indicate that the PSFB system has been integrated with closed-loop control, enabling it to generate output voltage according to the various setpoint in the program. The system is able to maintain the output voltage according to setpoint, regardless of various of input voltages and loads."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>