Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Raden Roro Syafina Nur Ramadhani
"Konversi hutan menjadi perkebunan kelapa sawit terus mengalami peningkatan di Indonesia. Hal ini karena produk dari kelapa sawit menghasilkan devisa negara yang cukup tinggi. Namun tidak jarang konversi hutan menjadi perkebunan kelapa sawit yang menghasilkan kerugian bagi lingkungan, masyarakat adat, dan spesies fauna-flora yang terkandung di dalamnya. Oleh karena itu, penulisan ini berusaha untuk menjabarkan apa saja kerugian akibat konversi hutan menjadi perkebunan kelapa sawit menggunakan perspektif Green Criminology di salah satu hutan di Indonesia yang diinisialkan dengan Hutan X pada tahun 2012 - 2024. Adapun kerugian di penulisan ini merujuk pada konsep ‘Environmental Harm’ atau kerugian yang timbul dari kerusakan lingkungan. Dengan pendekatan penelitian kualitatif, metode arsip untuk mengumpulkan data sekunder, dan content analysis, ditemukan terdapat beberapa kerugian yang disebabkan oleh konversi lahan hutan menjadi perkebunan kelapa sawit jika dikategorisasi menggunakan 3 bidang analisis utama perspektif Green Criminology, yaitu keadilan lingkungan (environmental justice), keadilan ekologis (ecological justice), dan keadilan spesies (spesies justice).

Forest conversion into oil palm plantations continues to increase in Indonesia. This is because palm oil products generate high foreign exchange earnings. However, it is not uncommon for the conversion of forests into oil palm plantations which results in losses to the environment, indigenous peoples, and the fauna and flora species contained therein. Therefore, this paper seeks to describe what are the losses due to the conversion of forests into oil palm plantations using the perspective of Green Criminology in one of the forests in Indonesia, initialized as Forest X in 2012 - 2024. The losses in this paper refer to the concept of ‘Environmental Harm’ or losses arising from environmental damage. With a qualitative research approach, archival method to collect secondary data, and content analysis to analyze the data, it was found that there are several harms caused by the conversion of forest land into oil palm plantations when categorized using the 3 main areas of analysis of the Green Criminology perspective, namely environmental justice, ecological justice, and species justice."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2025
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Daan Dimara
"Studi ini bertujuan untuk mengungkapkan faktor-faktor yang mempengaruhi dan mendorong peladang di daerah Kurulu lembah Baliem melakukan kegiatan perladangan di lereng gunung. Proses konversi hutan di daerah lereng gunung untuk perladangan sudah berlangsung dari tahun 1954 dan makin meningkat pada tahun 1970-an. Proses konversi hutan yang ditransformasikan menjadi lahan perladangan untuk menghasil-
kan bahan makanan yang dapat dikonsumsikan keluarga peladang itu sendiri mulai beralih ke perladangan ekonomi subsistens arau ekonomi pasar. Kegiatan perladangan di daerah lereng gunung berlangsung dari tahun ke tahun yang mempercepat proses penggundulan hutan.
Sejak masyarakat Dani kontak dengan masyarakat dari dunia Iuar yang lebih maju, secara tidak langsung mereka terseret ke dalam suatu era baru dengan proses akulturasi yang cepat dapat memberikan dampak positif mau pun dampak negatif terhadap kehidupan sosial dan lingkungan fisiknya.
Dampak positif terhadap kehidupan sosial akibat proses akulturasi adalah mulai mengenal alat-alat perladangan baru dan hasil ladang mereka dapat ditukarkan dengan uang. Dengan demikian secara berangsur-angsur dapat memenuhi kebutuhan hidup mereka. Dampak negatif terhadap lingkungan fisik akibat penggunaan alat-alat perladangan baru ini adalah secara berlebih-lebihan merombak hutan di daerah lereng gunung yang ditransformasikan menjadi ladang yang hasilnya di jual ke pasar. Sistem manajemen tradisional yang tadinya dipergunakan secara ketat untuk mengatur penggunaan hutan dan daerah perladangan makin mengendor dengan hadirnya petugas pemerintah dan penyebar agama Kristen sebagai pemimpin formal menggeser pemimpin tradisional di daerah ini.
Penggundulan hutan di daerah lereng gunung merupakan masalah ekologi marmsia yang perlu dicari jalan pemecahannya tanpa menimbulkan masalah baru terhadap masyarakat di daerah ini yang menggantungkan hidup mereka pada kegiatan
perladangan ubi jalar. Program-program penghijauan kembali daerah gundul di lereng gunung yang dilakukan pemerintah daerah belum berhasil karena ada faktor-faktor penghambat baik yang berasal dari pihak pemerintah, pelaksana program maupun yang berasal dari masyarakat setempat.
Untuk keberhasilan program penghijauan kembali daerah gundul di lereng gunung dapat disusun suatu program terpadu yang melibatkan semua sektor yang ada kaitannya dengan program pembangunan masyarakat pedesaan. Dengan demikian
program ini bertujuan untuk menghijaukan kembali daerah lereng gunung yang sudah gundul, tetapi di sisi lain dapat memberikan peningkatan hidup kepada masyarakat Dani di daerah mereka."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1985
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library