Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahmad Irfan
Abstrak :
Tesis ini untuk mengetahui gambaran kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual pelaku konversi agama yang berusia dewasa. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara mendalam. Subjek penelitian berjumlah lima orang muallaf yang berusia dewasa dan berdomisili di Jakarta. Hasil penelitian menggambarkan bahwa muallaf mampu merasakan, memahami dengan efektif, menerapkan kepekaan emosi sebagai sumber energi positif, sehingga seseorang mampu memahami perasaan diri sendiri dan mampu memahami perasaan orang lain, selain itu muallaf mampu menggerakkan prinsip hidup atau esensi yang menembus kehidupan dan mengekspresikan prinsip hidup tersebut dalam hubungan dengan diri sendiri, orang lain, alam dan Tuhan. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual muallaf lebih baik dari pada sebelum mereka menjadi muallaf. ...... This thesis to purpose the description of the emotional intelligence and spiritual intelligence perpetrators of religious conversion aged adults. This research uses qualitative research methods with types of case studies. Data collection using in depth interviews and observations. The subject of the study amounted to five reverts that are mature and domiciled in Jakarta. Results of the study illustrate that reverts are able to feel, understand, apply the effective sensitivity of the emotions as a source of positive energy, so that one is able to understand the feelings of my self and being able to understand the feelings of others, besides able to move reverts live principle or essence that permeates life and express these principles in relationship with your self, others, nature and God. From the results of the study it can be concluded that the emotional intelligence and spiritual intelligence converts better than before they become converts.
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Musfiratun
Abstrak :
Tesis ini membahas tentang konsep diri pelaku konversi agama etnis Tionghoa yang merupakan anggota Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Jakarta. Identitas orang Tionghoa Indonesia mengalami pasang surut dari era kolonial hingga Orde Baru, karena asal etnis mereka, orang Tionghoa tidak dianggap sebagai penduduk asli Indonesia meskipun keberadaan mereka di negara ini sudah lama. Persepsi ini membuat orang Tionghoa mendapatkan status sebagai orang asing yang seringkali menerima diskriminasi. Hal paling dilematik yang terjadi adalah identitas diri dari mualaf Tionghoa yang berada di persimpangan di antara identitas Tionghoa dan identitas Pribumi. Penelitian ini menggunakan teori Looking Glass Self yang dikemukakan oleh Charles H. Cooley untuk membahas mengenai identitas dan konsep diri dari pelaku konversi agama. Sedangkan jenis penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, fenomena konversi agama dianalisis melalui prespektif fenomenologi subjek sehingga diharapkan mampu merekonstruksi kehidupan yang dialami oleh setiap subjek penelitian. Keempat subjek penelitian dipilih dengan cara sampling purposive dengan kriteria 1) Merupakan pelaku konversi agama Islam yang berasal dari etnis Tionghoa, 2) Merupakan anggota aktif dari organisasi PITI Jakarta yang tercatat dan mengikuti berbagai kegiatan dari PITI. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa setiap subjek penelitian memiliki motifmotif personal yang melatarbelakangi proses konversi agama. Tahapan terakhir dari proses konversi agama adalah adanya perubahan konsep diri dan pembentukkan identitas baru dari keempat subjek penelitian. Perubahan konsep diri pada pelaku konversi agama etnis Tionghoa berlangsung secara bertahap seiring interaksinya dengan lingkungan. Berbagai peristiwa yang mengiringi subjek dalam proses konversi agama turut andil dalam pembentukan konsep diri.
This thesis studies about self concepts of Tionghoa religion converts in Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Jakarta. The identity of Tionghoa people experienced up and down from colonial times until the new order, because of their ethnic status, Tionghoa people never considered as Indonesia citizen although they have lived in this country for a long time. The perception makes Tionghoa people experienced discrimination. The most complicated that happen are the identitiy of Tionghoa converts is at the intersection between Tionghoa and Indonesia. This research used looking glass self theory presented by Charles H Cooley to explain about identity and self concepts of religion converts. this thesis used qualitative approach, the phenomena analysed through phenomenology prespective which mean the subjects could reconstruct their life as what they have done. The number of subjects are four choosen by purposive sampling with criteria considered 1) Tionghoa converts to Islam 2) is an active member of PITI Jakarta. The result of this research showed that mostly of the subjects have several personal motives that can be predisposed them to conversion. The last and important part of the conversion process typically canging self concept and forming new identity of the four subject. The canging self concepts of Tionghoa converts took place gradually, over its interaction with the environment. The various events that centered the subjects in the conversion process, interfering to formed the self concepts.
Depok: Universitas Indonesia, 2014
T42674
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Sjarief
Abstrak :
ABSTRAK
lsyu yang menyertai pembicaraan mengenai agama pada abad keduapuluh ini adalah adanya kebangkitan agama-agama besar seperti Islam, Kristen, Hindu, Budha, di berbagai penjuru dunia. Hal ini tengah hangat dibicarakan oleh para pakar ilmu sosial yang diantaranya ditulis oleh futurolog John Naissbitt dan Patricia Aburdene (1987) dalam bukunya yang terkenal Megatrends 2000. Dikatakannya bahwa di penghujung abad kedua puluh dan di awal milenium ketiga agama-agama besar dunia masih berdiri dengan tegak sejak ribuan tahun lalu, dan bahkan para penganutnya mendirikan bermacam-macam institusi keagamaan yang memiliki struktur yang mapan. (Naisbitt & Aburdene, l990). Sosiolog Richard Schaffer (1994) juga menyatakan bahwa agama-agama besar pada era modem telah terbentuk dalam beberapa kelompok keagamaan baru (seperti , sekte atau aliran) yang mempunyai organisasi, dan merupakan denominasi (turunan) dari agama induknya sebagai cara mereka untuk lebih menjamin kesinambungan ajaran maupun untuk perekrutan penganut baru.

Suatu fenomena yang menyertai pencarian spiritual manusia dan kebangkitan agama-agama dunia ini, diantaranya adalah dengan adanya fenomena konversi agama atau biasa juga dikenal dengan perpindahan agama. Dari adanya tren tentang kebangkitan agama itu, telah menarik perhatian para pakar studi agama untuk menelaah proses-proses yang terjadi dalam konversi agama (Rambo, 1993). Selain tentang prosesnya, yang menarik dari konversi agama ini adalah bahwa menurut Paloutzian (1996), kebanyakan usia individu yang melakukan konversi agama adalah pada usia remaja hingga dewasa muda. Rambo (1993) juga menyatakan bahwa di Amerika Serikat dan Eropa Barat, kelompok-kelompok keagamaan telah menarik sekitar ribuan pengikut baru dari golongan usia muda, baik lelaki maupun wanita.

Hasil penelitian Rambo tentang proses konversi agama ini telah dihimpun dalam buku yang berjudul Understanding Religious Conversion. Dalam buku tersebut Rambo (1993) mancoba memberikan pemahaman tidak hanya faktor psikologis yang menyertai proses konversi agama pada individu, tetapi juga mencoba untuk mengaitkan serta mengeksplorasi konteks dimana perubahan itu terjadi. Hubungan sosial, dan lingkungan tempat dimana potential convert (individu yang melakukan konversi) berada, adalah hal-hal yang mempengaruhi dan juga dipengaruhi oleh proses konversi agama yang terjadi. Oleh karena itu menurut Rambo, konversi dilihat sebagai proses yang kompleks, bertahap dan membutuhkan waktu.

Dari perspektif yang holistik ini, Rambo telah menghasilkan suatu model proses konversi yang dinamakannya systemic stage model (model tahapan sistemik), dan terbagi dalam tujuh tahap, yaitu : context, crisis, quest, interaction, encounter, commitment, dan consequences.

Dari kerangka teori systemic stage model tentang proses konversi agama yang diungkapkan oleh Rambo (1993), penulis ingin melihat apakah tahapan proses konversi ini juga berlaku pula pada konversi agama dalam agama Islam dan Kristen, pada individu usia dewasa yang penulis temui.

Sehubungan dengan hal itu, maka pendekatan penelitian konversi agama dalam agama Kristen dan Islam, pada individu usia dewasa muda, cocok dengan menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologis, yaitu pendekatan penelitian yang lebih berusaha untuk mengungkapkan makna, definisi maupun deskripsi dari berbagai kejadian bagi individu yang mengalaminya.

Dari pendekatan kualitatif ini, tipe penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian studi kasus yang berusaha untuk mengungkap berbagai keunikan dari suatu kasus secara menyeluruh dan mendetail, dan bukan bertujuan untuk membuat peramalan atau pun pembuktian. Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian studi kasus ini adalah dengan melakukan wawancara mendalam terhadap subyek yang sesuai dengan tujuan penelitian. Sehingga penelitian ini menghasilkan dan mengolah data yang sifatnya deskriptif dari data transkrip wawancara. (Poerwandari, 1998).

Dari penelitian tentang proses konversi agama terhadap empat subyek ini, secara umum penulis mengambil kesimpulan bahwa memang kerangka teori konversi agama yang dikemukakan oleh Rambo (1993), berlaku pula pada konversi agama keempat individu tersebut. Walaupun begitu, tidak semua tahap atau proses konversi agama yang dikemukakan Rambo (1993) dalam teorinya, terjadi pada subyek yang diteliti. Dan juga lebih jauh lagi, bahwa tahapan konversi yang ada pada teori Rambo tidak persis sama tata urutan maupun detailnya dengan tahap konversi yang dilalui oleh subyek penelitian tersebut.

Penelitian lanjutan maupun penyempurnaan-penyempurnaan pada penelitian sejenis, dibutuhkan untuk dapat memberikan gambaran yang lebih dalam mengenai fenomena konversi agama ini. Metodologi penelitian maupun kerangka teori yang dipakai dalam meneliti femonena konversi agama ini, adalah hal-hal yang menurut peneliti paiing signifikan untuk dapat menguak fenomena ini dengan lebih sempurna dan obyektif.
2000
S2984
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizqi Rohmat Fahmi Hidayat
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S6455
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Musfiratun
Abstrak :
ABSTRAK
Tesis ini membahas tentang konsep diri pelaku konversi agama etnis Tionghoa yang merupakan anggota Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Jakarta. Identitas orang Tionghoa Indonesia mengalami pasang surut dari era kolonial hingga Orde Baru, karena asal etnis mereka, orang Tionghoa tidak dianggap sebagai penduduk asli Indonesia meskipun keberadaan mereka di negara ini sudah lama. Persepsi ini membuat orang Tionghoa mendapatkan status sebagai orang asing yang seringkali menerima diskriminasi. Hal paling dilematik yang terjadi adalah identitas diri dari mualaf Tionghoa yang berada di persimpangan di antara identitas Tionghoa dan identitas Pribumi. Penelitian ini menggunakan teori Looking Glass Self yang dikemukakan oleh Charles H. Cooley untuk membahas mengenai identitas dan konsep diri dari pelaku konversi agama. Sedangkan jenis penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, fenomena konversi agama dianalisis melalui prespektif fenomenologi subjek sehingga diharapkan mampu merekonstruksi kehidupan yang dialami oleh setiap subjek penelitian. Keempat subjek penelitian dipilih dengan cara sampling purposive dengan kriteria 1) Merupakan pelaku konversi agama Islam yang berasal dari etnis Tionghoa, 2) Merupakan anggota aktif dari organisasi PITI Jakarta yang tercatat dan mengikuti berbagai kegiatan dari PITI. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa setiap subjek penelitian memiliki motifmotif personal yang melatarbelakangi proses konversi agama. Tahapan terakhir dari proses konversi agama adalah adanya perubahan konsep diri dan pembentukkan identitas baru dari keempat subjek penelitian. Perubahan konsep diri pada pelaku konversi agama etnis Tionghoa berlangsung secara bertahap seiring interaksinya dengan lingkungan. Berbagai peristiwa yang mengiringi subjek dalam proses konversi agama turut andil dalam pembentukan konsep diri
ABSTRAK
This thesis studies about self concepts of Tionghoa religion converts in Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Jakarta. The identity of Tionghoa people experienced up and down from colonial times until the new order, because of their ethnic status, Tionghoa people never considered as Indonesia citizen although they have lived in this country for a long time. The perception makes Tionghoa people experienced discrimination. The most complicated that happen are the identitiy of Tionghoa converts is at the intersection between Tionghoa and Indonesia. This research used looking glass self theory presented by Charles H Cooley to explain about identity and self concepts of religion converts. this thesis used qualitative approach, the phenomena analysed through phenomenology prespective which mean the subjects could reconstruct their life as what they have done. The number of subjects are four choosen by purposive sampling with criteria considered 1) Tionghoa converts to Islam 2) is an active member of PITI Jakarta. The result of this research showed that mostly of the subjects have several personal motives that can be predisposed them to conversion. The last and important part of the conversion process typically canging self concept and forming new identity of the four subject. The canging self concepts of Tionghoa converts took place gradually, over its interaction with the environment. The various events that centered the subjects in the conversion process, interfering to formed the self concepts
2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library