Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nindya Anggarini
"ABSTRAK
Bangsa Indonesia adalah bangsa dengan beraneka ragam suku bangsa dengan berbagai
macam adat-istiadatnya, dan tidak hanya suku bangsa Pribumi saja, namun banyak pula kaum
pendatang dari luar (non pribumi) yang kemudian menetap di Indonesia. Salah satu kaum
pendatang yang jumlahnya cukup besar adalah golongan Cina, yang kemudian menjadi Warga
negara Indonesia Keturunan Cina. Masyarakat golongan Cina ini hidup bersama-sama dengan
masyarakat pribumi. Adanya perbedaan latar belakang budaya menyebabkan timbulnya masalah
dalam penyesuaian satu sama lain. Golongan Pribumi, dimana leluhurnya merupakan
masyarakat agraris, lebih bersifat feodal dan idealis, mereka memiliki rasa gotong-royong dan
kebersamaan serta rasa toleransi yang tinggi dan juga memiliki sifat yang kurang ulet dan
kurang pandai berdagang. Sedangkan golongan Non pribumi (Cina) adalah orang yang ulet dan
tekun, lebih suka menyatu dengan golongannya dan menganggap dirinya superior dibandmg
orang di luar golongannya. Perbedaan inilah yang kemudian menimbulkan konflik-konflik
diantara kedua golongan. Kesenjangan sosial mulai tampak, dimana golongan Non pribumi
lebih menguasai bidang perekonomian negara dibandingkan golongan pribumi. Konflik-konflik
yang timbul ini kemudian juga mengarah pada adanya prasangka yang negatif dimana akan
menjadi penghambat untuk proses pembauran. Beberapa cara untuk dapat mengurangi konflikkonflik
tersebut adalah diadakannya kontak dan kerjasama antara kedua golongan. Pandangan
atau penilaian individu terhadap kontak dan kerjasama dapat mempengaruhi kecenderungan
tingkah laku individu tersebut. Sikap individu terhadap kontak-kkerjasama dapat dipengaruhi
adanya latar belakang budaya yang berbeda atau adanya prasangka. Berdasarkan latar belakang
ini maka permasalahan yang akan diteliti adalah: Bagaimanakah prasangka dan sikap terhadap
kontak-kerjasama antara golongan pribumi dan golongan non pribumi yang memiliki latar
belakang budaya berbeda.Prasangka adalah sikap dari seseorang atau sekolompok orang tentang kelompok lain
yang berupa peniiaian yang bersifat negatif (Watson, 1984). Beberapa cara untuk dapat mengurangi
konflik atau prasangka adalah dengan mengadakan kontak dan kerjasama antara kedua
golongan (Myers, 1991). Kontak sosial oleh Suwarsih Warnaen (1979) didefinisikan sebagai
kontak sosial antar kelompok etnik yang bisa melalui pertemuan langsung, melalui berita dan
bisa juga melalui kehadiran di tempat. Sedangkan Kerjasama menurut Worchel (1988) adalah
suatu bentuk kerjasama dimana kelompok akan memberikan perhatian yang lebih pada penyelesaian
masalah daripada terhadap konflik yang ada. Baron (1994) mengatakan dalam kondisi
kerjasama, kelompok mempunyai tujuan yang sama dan memiliki harapan dapat membagi basil
secara adil. Kontak yang terjadi antara dua kelompok akan menjadi lebih menguntungkan
apabila diantara mereka juga terjadi kerjasama untuk mencapai suatu tujuan (Myers, 1991).
Sikap terhadap kontak-kerjasama adalah bagaimana peniiaian individu terhadap kontak dan
kerjasama dengan golongan lain. Menurut Feldman (1985), obyek sikap tidak hanya ditujukan
pada benda atau kelompok, tetapi juga tingkah laku.
Subyek dari penelitian ini adalah siswa SMU golongan Pribumi dan golongan Cina.
Dimana yang diperoleh dari SMU yang memiliki siswa mayoritas golongan Pribumi dan
minoritas golongan Cina serta dari SMU yang memiliki siswa mayoritas golongan Cina dan
minoritas golongan Pribumi. Golongan pribumi ini diwakilik oleh 4 suku bangsa terbesar di
Indonesia yaitu suku bangsa Jawa, Sunda, Batak dan Minang.
Jenis dari penelitian ini adalah penelitian Deskriptif, dimana peneliti ingin melihat
bagaimana gambaran individu tentang obyek/gejala tertentu. Dalam penelitian ini menggunakan
dua kuesioner untuk mengumpulkan data yaitu yaitu Skala jarak sosial dari Bogardus untuk
mengukur Prasangka dan Skala Sikap terhadap Kontak-Kerjasama. Untuk menghindari anggapan-
anggapan tertentu, maka penamaan golongan pribumi dan golongan non pribumi pada
kuesioner ditiadakan dan diganti dengan suku bangsa Jawa, Batak, Sunda dan Minang sebagai
golongan pribumi dan Cina sebagai golongan non pribumi. Perhitungan analisis dari data yang
diperoleh menggunakan Koefisen Konkordansi Kendal untuk mengukur keseragaman prasangka
dan analisis kualitatif untuk mengukur prasangka serta perhitungan mean dan .t-test untuk
mengukur sikap terhadap Kontak dan kerjasama.
Kesimpulan yang didapat dari hasil penelitian ini adalah pada siswa pribumi secara
keseluruhan memiliki prasangka tinggi dan lebih menolak golongan Cina. Begitupula jika
dalam kondisi mayoritas dan minoritas. Siswa pribumi secara keseluruhan juga memiliki sikap
terhadap kontak-kerjasama yang negatif dengan golongan Cina, namun jika dalam kondisimayoritas-minoritas, siswa minoritas pribumi memiliki sikap yang lebih positif pada golongan
Cina dibandingkan siswa mayoritas pribumi. Sedangkan subyek siswa golongan Cina secara
keseiuruhan memiliki prasangka tinggi dan lebih menolak suku bangsa Batak dan suku bangsa
Minang, begitupula jika dalam kondisi mayoritas-minoritas. Siswa Cina secara keseiuruhan
memiliki sikap terhadap kontak-kerjasama dengan suku bangsa Jawa yang negatif, namun jika
dalam kondisi mayoritas-minoritas, terdapat perbedaan yang sigiiifikan pada sikap terhadap
kontak-kerjasama dengan suku bangsa Minang, dimana siswa minoritas Cina lebih bersikap
negatif dibandingkan siswa mayoritas Cina.
Dari hasil yang tampaknya tidak menguntungkan bagi usaha integrasi bangsa, maka
diperlukan upaya untuk memperbaiki kondisi tersebut seperti meningkatkan kualitas dan kuantitas
kontak, memberikan kesempatan pada kedua golongan untuk melakukan kegiatan-kegiatan
yang bersifat kerjasama, serta keterbukaan pada bidang pendidikan dan bidang pekerjaan di
masyarakat untuk semua golongan."
1996
S2687
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asri Yunita
"Penelitian ini menganalisis piutang pasien rawat jalan dalam hal nominal, lama pembayaran dan lama pelunasan, menggunakan metode deskriptif analitik. Subyek penelitian adalah seluruh dokumen kontrak kerjasama dan 3.587 nota transaksi yang terdapat pada kartu piutang tahun 2010.
Hasil penelitian, bahwa nominal piutang rawat jalan tahun 2010 sebesar Rp11.012.911.833 dengan saldo piutang yang belum tertagih hingga akhir Desember 2010 sebesar 7,3%. Rata-rata lama pembayaran 55 hari , dan lama pelunasan 76 hari. Uji statistik membuktikan adanya hubungan antara: jenis instansi dengan nominal piutang, kepemilikan modal dengan lama pembayaran, jenis instansi dengan lama pelunasan, serta ada hubungan antara kepemilikan modal dan jenis usaha terhadap lama pelunasan.
Sebagai saran, diperlukan evaluasi kebijakan kredit, evaluasi kinerja instansi perusahaan penjamin, perbaikan manajemen piutang serta melanjutkan penelitian analisis faktor eksternal dan internal terkait keterlambatan pelunasan piutang di RSIJ Cempaka Putih.

This study analyzes the outpatients accounts receivables in nominal terms, the length of payments and the length of repayment using the analytical descriptive method. The subjects are all contract documents and the 3.587 memorandum containing card transaction receivables in 2010.
The results, outpatient account receivables for 2010 are Rp11.012.911.833 with the balance of account receivable that have not collectible until the end of December 2010 by 7.3%. The average length of payment is 55 days, and the length of repayment is 76 days. The statistical test proves the relationship between: the types of institutions with a nominal accounts, the ownership of capital with the length of payment,the type of institution with the length of repayment, and there is also a relationship between the ownership of capital and the type of business to the length of repayment.
It is suggested that credit policy evaluation, corporate guarantee agencies' performance evaluation, improve account receivable management, and continuing research of the internal and external factors related to the management of account receivable in RSIJ CempakaPutih are needed.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T30046
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Andika
"Penghasilan musisi internasional yang mengadakan konser di Indonesia merupakan potensi penerimaan pajak bagi Pemerintah seiring dengan maraknya aktivitas industri pertunjukkan. Untuk itu diperlukan adanya administrasi pajak yang baik serta penegakan hukum oleh pemerintah. Dalam melakukan analisis, penulis menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif, berdimensi lintas waktu, dan penelitian terapan. Teknik pengumpulan data menggunakan penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan, dengan survey yang didukung dengan wawancara mendalam dan observasi.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa masalah di dalam pemenuhan kewajiban administrasi pajak atas penghasilan musisi internasional yang mengadakan konser di Indonesia. Variasi model kontrak kerjasama antara pemberi kerja dengan manajemen musisi menyebabkan timbulnya kerancuan dalam hal penentuan subjek pemotong pajak. Dalam perhitungan objek pajak PPh Pasal 26, Penulis juga menemukan unsur penambah penghasilan yang terdapat di kontrak kerjasama yang seharusnya dimasukkan dalam perhitungan.

International musicians income that received from their concerts in Indonesia is potential tax income for the government. Good tax administration and tax law enforcement were needed by the government in the realizations. In order to make analysis of it, author was using a qualitative approach with descriptive studies, and cross sectional research. Technique of data collecting used were library research and field research, while the research was conducted through survey and supported with in depth interview and observation.
The result of this research shows that there are several problems in the compliance of tax administration held by the employer of international musicians. Variant of performance contracts model resulted in uncertainty in the deciding who?s the tax withholder that obliged to withhold Article 26 Indonesian Income Tax Regulation of international musicians? income. Author also found that in calculating the tax object of Article 26 Indonesian Income Tax Regulation additional income clauses that listed in Performance Contract are excluded, which it was supposed to be added."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Andika
"Penghasilan musisi internasional yang mengadakan konser di Indonesia merupakan potensi penerimaan pajak bagi Pemerintah seiring dengan maraknya aktivitas industri pertunjukkan. Untuk itu diperlukan adanya administrasi pajak yang baik serta penegakan hukum oleh pemerintah. Dalam melakukan analisis, penulis menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif, berdimensi lintas waktu, dan penelitian terapan. Teknik pengumpulan data menggunakan penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan, dengan survey yang didukung dengan wawancara mendalam dan observasi.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa masalah di dalam pemenuhan kewajiban administrasi pajak atas penghasilan musisi internasional yang mengadakan konser di Indonesia. Variasi model kontrak kerjasama antara pemberi kerja dengan manajemen musisi menyebabkan timbulnya kerancuan dalam hal penentuan subjek pemotong pajak. Dalam perhitungan objek pajak PPh Pasal 26, Penulis juga menemukan unsur penambah penghasilan yang terdapat di kontrak kerjasama yang seharusnya dimasukkan dalam perhitungan.

International musicians? income that received from their concerts in Indonesia is potential tax income for the government. Good tax administration and tax law enforcement were needed by the government in the realizations. In order to make analysis of it, author was using a qualitative approach with descriptive studies, and cross sectional research. Technique of data collecting used were library research and field research, while the research was conducted through survey and supported with in depth interview and observation.
The result of this research shows that there are several problems in the compliance of tax administration held by the employer of international musicians. Variant of performance contracts model resulted in uncertainty in the deciding who?s the tax withholder that obliged to withhold Article 26 Indonesian Income Tax Regulation of international musicians? income. Author also found that in calculating the tax object of Article 26 Indonesian Income Tax Regulation additional income clauses that listed in Performance Contract are excluded, which it was supposed to be added."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library