Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Madina Rain Firdaus
Abstrak :
Pada penelitian ini, penggunaan generator gelembung mikro untuk mengolah air baku Sungai Cikeas diteliti lebih lanjut secara proses flotasi dan aerasi. Penelitian dilakukan untuk mengetahui waktu kontak optimum pengolahan, hubungan antara konsentrasi DO dengan kontaminan lainnya, serta perbandingan efisiensi penyisihan kontaminan dengan pemberian koagulan PAC. Penggunaan generator gelembung mikro menggunakan metode aerasi dan flotasi untuk menyisihkan kontaminan kekeruhan, besi, mangan, TSS, BOD dan COD.  Dilakukan percobaan dengan koagulan dan tanpa koagulan untuk air sampel yang sama. untuk melihat pengaruh pemberian koagulan pada efisiensi penyisihan. Ditemukan bahwa waktu kontak optimum untuk penurunan konsentrasi kekeruhan, TSS, besi dan mangan  rentang 20 - 30 menit, 20 - 30 menit, 10 - 30 menit dan 30 - 60 menit. Peningkatan persentase penyisihan antara pemberian koagulan dan tanpa koagulan. Waktu kontak optimum dari peningkatan oksigen terlarut (DO) adalah 10 menit. Waktu kontak optimum dari pengoperasian generator gelembung mikro secara keseluruhan adalah 10 menit sebagai pengolahan Dissolved Air Flotation (DAF). Hubungan Konsentrasi DO dengan penurunan konsentrasi parameter dianalisis dimana konsentrasi berbanding terbalik. Serta peningkatan persentase penyisihan untuk kekeruhan, besi, mangan dan TSS adalah 27%, 79.65%, 0% dan 3% dengan pemberian koagulan. Penggunaan generator gelembung mikro sendiri lebih baik performa flotasi dan aerasinya apabila dilakukan pemberian koagulan pada dosis optimum. ......In this study, the application of microbuble generator to treat cikeas river raw water is furthered researched. The study is conducted to know the optimum retention time of treatment, the correlation between dissolved oxygen concentration with other contaminant, and the comparison of the contaminant removal efficiency for treatment with or without the addition of optimum dose coagulant PAC. The application of microbubble generator uses methods such as aeration and flotation to reduce turbidity, iron, manganese, TSS, BOD and COD contaminant. A same sample of cikeas river raw water is treated both ways, with coagulant and without coagulant to see the effect on the removal efficiency. It is found that the optimum retention time for decreasing turbidity, iron and manganese, Total suspended solid, is in the range 20-30 minutes, 20 -30 minutes, 10-30 minutes and 30-60 minutes.  Whereas, the optimum retention time  for dissolved oxygen is 10 minutes. In conclusion, the system as a whole has an optimum contact time of 10 minutes as a Dissolved Air Flotation (DAF) type unit. The increase in removal efficiency as a result of using coagulant in the treatment process for turbidity, iron, manganese, and total suspended solid are 27%,  79.65%, 0% and 3%. The performance of aeration and flotation process in the application of microbubble generator is better with the use of coagulant at the optimum dose.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Lestari
Abstrak :
Sistem tata udara adalah suatu sistem yang mengondisikan lingkungan melalui pengendalian suhu, kelembaban, arah pergerakanudara, pengendalian partikel serta pembuangan kontaminan yang ada di udara. Sistem tata udara juga dapat memberikan perlindungan terhadap lingkungan dimana terdapat bahan berbahaya melalui pengaturan sistem pembuangan udara yang efektif dan aman dari bahan tersebut. Oleh karena itu, sistem tata udara perlu didesain, dibuat, di- commissioning, dikualifikasi, dioperasikan dan dirawat dengan tepat sesuai tujuan penggunaannya. ......An air conditioning system is a system that condition the environment by controlling temperature, humidity, direction of air movement, controlling particles and removing contaminants in the air. The air conditioning system can also provide protection against environment where hazardous materials are present by setting up an effective and safe air removal system for these materials. Therefore, air conditioning systems need to be designed, manufactured, commissioned, qualified, operated and maintained appropriately according to their intended use.
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fatma Lestari
Jakarta: EGC , 2010
616.9 FAT b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Irfan Nafis
Abstrak :
Ketergantungan yang tinggi pada sumber energi fossil, masih menjadi permasalahan utama penyediaan energi nasional. Penyediaan energi primer nasional dipenuhi dari batubara, minyak bumi dan gas bumi, dan sektor transportasi merupakan pengguna energi energi bahan bakar minyak (BBM) terbesar di Indonesia. Guna mengatasi permasalahan tersebut, pemerintah mendorong diversifikasi bahan bakar di sektor transportasi, antara lain dengan penggunaan bahan bakar nabati (BBN). Salah satu bahan bakar alternatif yang dapat digunakan untuk mengurangi dan menggantikan penggunaan bahan bakar fosil adalah biodiesel. Sebagai bahan bakar alternatif, biodiesel masih memiliki kendala dalam pemanfaatannya. Biodiesel sangat rentan terhadap oksidasi dan juga memiliki ikatan asam lemak jenuh yang sangat rentan terhadap pembekuan kristal dalam suhu kamar. Oksidasi ini akan menyebabkan terjadinya pembentukan gum, deposit, dan sedimen yang dapat meningkatkan viskositas dan menyebabkan penurunan kualitas bahan bakar. Biodiesel lebih sensitif dibandingkan dengan minyak solar terhadap temperatur rendah yang dimana lebih mudah membeku atau pembentukan kristal yang dapat membuat filter tersumbat. Kegagalan fungsi utama filter tersebut merupakan suatu akibat dari adanya kontaminan dan komponen penyumbat filter seperti kelompok glycerin (monoglycerin, diglycerin, trigliceryn), air, sodium/soap, polimer, dan mikroba. Oleh karena itu, diperlukan studi untuk mengetahui pertumbuhan kontaminan dan pengaruhnya terhadap karakterisktik campuran biodiesel di dalam tangki. Uji presipitasi dilakukan pada campuran biodiesel B30 pada tangki kapal selama 30 hari dengan pengambilan sampel tiap dua hari sekali. Densitas, viskositas kinematik, cleanliness, dan water content juga diujikan dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil uji presipitasi, didapatkan adanya peningkatan kontaminan sebesar 382% selama 30 hari penyimpanan. Hasil uji cleanliness menunjukan bahwa bahan bakar tersebut tidak memenuhi standar Worldwide Fuels Charter. Hasil pengujian densitas cenderung konstan pada angka 835 gr/cm3 dan viskositas kinematik pada angka 3,35 mm2/s. Nilai water content juga masih berada di bawah ambang batas. Pengujian menunjukan bahwa waktu penyimpanan tidak berpengaruh pada karaktersitik bahan bakar seperti denistas, viskositas kinematik, dan water content. ...... High dependence on fossil energy sources is still a major problem in national energy supply. National primary energy supply is met from coal, oil and natural gas, and the transportation sector is the largest user of energy from fuel oil (BBM) in Indonesia. In order to overcome these problems, the government is encouraging diversification of fuels in the transportation sector, including the use of biofuels (BBN). One alternative fuel that can be used to reduce and replace the use of fossil fuels is biodiesel. As an alternative fuel, biodiesel still has problems in its utilization. Biodiesel is very susceptible to oxidation and also has saturated fatty acid bonds which are very susceptible to freezing crystals at room temperature. This oxidation will cause the formation of gums, deposits, and sediments which can increase the viscosity and cause a decrease in fuel quality. Biodiesel is more sensitive than diesel oil to low temperatures where it freezes more easily or crystals form which can clog filters. The main function failure of the filter is a result of the presence of contaminants and filter plug components such as glycerin groups (monoglycerin, diglycerin, triglyceryn), water, sodium/soap, polymers, and microbes. Therefore, a study is needed to determine the growth of contaminants and their effect on the characteristics of the biodiesel mixture in the tank. The precipitation test was carried out on the B30 biodiesel mixture in the ship's tank for 30 days with sampling every other day. Density, kinematic viscosity, cleanliness, and water content were also tested in this study. Based on the results of the precipitation test, it was found that there was an increase in contaminants of 382% during 30 days of storage. The cleanliness test results show that the fuel does not meet the Worldwide Fuels Charter standards. Density test results tend to be constant at 835 gr/cm3 and kinematic viscosity at 3.35 mm2/s. The water content value is still below the threshold. Tests show that storage time has no effect on fuel characteristics such as density, kinematic viscosity, and water content.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hisni Munafarifana
Abstrak :
Informasi tentang kemampuan mikosin dari 18 strain khamir asal Kebun Raya Cibodas terhadap 10 isolat khamir kontaminan pada yogurt belum pernah dilaporkan sebelumnya. Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi, Departemen Biologi, FMIPA UI, Depok, dari bulan Desember 2006--Mei 2007. Penelitian bertujuan memperoleh khamir penghasil mikosin asal Kebun Raya Cibodas, yang dapat membunuh khamir kontaminan pada yogurt. Penapisan aktivitas mikosin menggunakan metode gores pada Killer Medium Agar dengan pH 4,4 dan mengandung metilen biru menunjukkan bahwa 17 strain khamir menghasilkan mikosin terhadap 9 isolat khamir kontaminan. Pengujian aktivitas mikosin menggunakan metode sumur menunjukkan bahwa 18 strain khamir penghasil mikosin dapat membunuh 10 isolat khamir kontaminan. Sebanyak 16 strain khamir asal Kebun Raya Cibodas dari kelompok Basidiomycetes memiliki aktivitas mikosin dengan spektrum luas karena dapat membunuh khamir kontaminan dari kelompok Ascomycetes. Sebanyak 2 strain khamir asal Kebun Raya Cibodas dari kelompok Ascomycetes memiliki aktivitas mikosin dengan spektrum sempit karena dapat membunuh khamir kontaminan dari kelompok Ascomycetes. Jumlah sel khamir penghasil mikosin yang digunakan sebanyak 1,38 x 108 sel/ml dan khamir kontaminan sebanyak 3,45 x 107 sel/ml. Khamir mikosinogenik Rhodotorula sp. F. C. Harrison UICC Y-318 dan Rhodotorula sp. UICC Y-325 paling banyak membunuh khamir kontaminan pada yogurt (9 isolat).
Depok: Universitas Indonesia, 2007
S31449
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adilla Pratiwi
Abstrak :
Pada transesterifikasi, pemisahan metil ester dari gliserol masih mengandung kontaminan (crude biodiesel) yang harus diproses lebih lanjut agar dapat digunakan sebagai bahan bakar. Penggunaan air (water washing) sebagai salah satu metode pencucian crude biodiesel yang paling umum digunakan belum efektif dilakukan untuk menghilangkan pengotor yang masih terdapat pada biodiesel karena menyebabkan terjadinya emulsi antara air dan metil ester, dan menyebabkan pembentukan air limbah yang banyak, sehingga diperlukan alternatif yang mampu mengurangi permasalahan ini. Teknologi Plasma Dielectric Barrier Discharge merupakan salah satu alternatif yang dapat menggantikan metode water washing dengan metode plasma yang dapat menghasilkan radikal – radikal bebas dan mampu menghasilkan yield produk yang lebih tinggi, tanpa menghasilkan gliserol, dan sisa kontaminan lainnya. Pada penelitian ini, Crude biodiesel dialirkan menuju reaktor plasma untuk menghilangkan pengotor yang dihasilkan dari teknologi transesterifikasi konvensional, dan mampu menurunkan kadar air. Penggunaan teknologi plasma Dielectric Barrier Discharge ini dilakukan dengan memvariasikan tegangan 210 volt, 230 volt, dan 250 volt dan melihat pengaruhnya terhadap kualitas biodiesel agar sesuai dengan standar SNI 7182:2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tegangan 230 Volt terjadi peningkatan metil ester 93,31%, dengan penurunan kontaminan gliserol bebas 0,0158 % m/m , sisa methanol 0,05 %vol, dan peningkatan monogliserida 0,5278%. Pada penelitian ini dihasilkan kualitas biodiesel dengan karakteristik gliserol bebas, asam lemak bebas, densitas, kadar air, viskositas, dan monogliserida memenuhi standar SNI 7182:2015. ......In transesterification, the separation of methyl ester from glycerol still contains contaminants (crude biodiesel) which must be further processed so that it can be used as fuel. The use of water (water washing) as one of the most commonly used methods of washing crude biodiesel has not been effectively carried out to remove impurities that are still present in biodiesel because it causes an emulsion between water and methyl ester, and causes the formation of a lot of water waste, so an alternative is needed. able to reduce this problem. Plasma Dielectric Barrier Discharge technology is an alternative that can replace the washing process with the water washing method with a technique to produce free radicals and can produce a higher product yield, without producing glycerol and other contaminants. In this research, Crude biodiesel is flowed into a plasma reactor to remove impurities and be able to reduce water content resulting from conventional transesterification technology. The use of plasma Dielectric Barrier Discharge technology is carried out by varying the voltage of 210 volts, 230 volts, and 250 volts and observing the effect on quality to comply with biodiesel specifications with SNI 7182: 2015 standards. The results showed that at 230 Volt there was an increase in methyl ester 93.31%, with a decrease in free glycerol contaminants 0.0158% m / m, residual methanol 0.05% vol, and an increase in monoglycerides 0.5278%. In this study, the quality of biodiesel was produced with the characteristics of free glycerol, free fatty acids, density, moisture content, viscosity, and monoglycerides that meet SNI 7182: 2015 standards.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riasa Roshaliha
Abstrak :
Kualitas udara di dalam ruangan berpengaruh besar terhadap kesehatan dan kesejahteraan manusia, dimana salah satu parameter dari kualitas udara di dalam ruangan adalah kontaminan bioaerosol. Penilaian kualitas bioaerosol dalam ruangan di berbagai wilayah di seluruh dunia diperlukan dari sudut pandang kesehatan masyarakat, terutama untuk perlindungan kelompok rentan seperti anak-anak. Skripsi ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran kontaminan bioaerosol dalam ruang kelas sekolah dasar menurut literatur yang dipublikasikan antara tahun 2016 sampai dengan 2020. Penelitian ini merupakan tinjauan literatur sistematis mengenai gambaran bioaerosol pada ruang kelas sekolah dasar. Gambaran bioaerosol tersebut berupa jenis kontaminan bioaerosol, hasil atau konsentrasi kontaminan bioaerosol dan faktor yang memengaruhi konsentrasi kontaminan bioaerosol menurut literatur yang dipublikasikan antara tahun 2016 sampai dengan 2020 pada database Google Scholar dan Portal Garuda (Garba Rujukan Digital). Hasil penelitian ini dibagi berdasarkan negara dengan iklim subtropis dan tropis. Semua penelitian menggunakan indirect reading instrument. Didapatkan bahwa rata rata total kontaminan pada negara subtropis yaitu bakteri dengan 1.709,91 CFU / m3, jamur dengan 519,55 CFU / m3, virus dengan 1.900 M gene copies / m3 air. Untuk negara tropis, rata – rata total kontaminan pada negara tropis untuk bakteri adalah 1.613,27 CFU / m3, dan jamur adalah 273,33 CFU / m3 dengan faktor yang memengaruhi paling tinggi yaitu suhu, kelembaban, kepadatan dan aktivitas siswa di kelas, sistem MVAC dan sumber polutan. ......Indoor air quality greatly influences human health and well-being, where one of the parameters of indoor air quality is bioaerosol contaminants. Indoor air quality assessment especially on bioaerosol contaminants in various regions around the world is needed from the point of view of public health, especially for the protection of vulnerable groups such as children. This study aims to get the profile of bioaerosol contaminants in elementary school classrooms according to the literature published between 2016 and 2020. This research is a systematic literature review of bioaerosol in elementary school classrooms. The description of bioaerosol is about the of types of bioaerosol contaminants, the concentration of bioaerosol contaminants and factors that influence bioaerosol contaminants in elementary school classrooms according to the literatures that are published between 2016 and 2020 in the Google Scholar database and Portal Garuda (Garba Rujukan Digital). The results of this study are divided by country with a subtropical and tropical climate. All studies used indirect reading instruments. It was found that the average total contaminants in subtropical countries for bacteria is 1,709.91 CFU / m3, fungi is 519.55 CFU / m3, and virus is 1,900 M gene copies / m3 air. For tropical countries, the average total contaminant in tropical countries for bacteria is 1,613.27 CFU / m3, and fungi is 273.33 CFU / m3 with the highest influencing factors are temperature, humidity, classroom occupants and their activity, system MVAC and pollutant sources.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kintari Faza
Abstrak :
Kota Bekasi memiliki cakupan pelayanan PDAM hanya sebanyak 40% pelanggan. Pelayanan air bersih yang belum menyeluruh menyebabkan masyarakat di Kota Bekasi menggunakan air tanah sebagai sumber air bersih dan air minum. Pembangunan maupun pengelolaan sumur yang tidak tepat dapat menyebabkan air tanah rentan terkontaminasi E. coli. Penelitian ini dilakukan, untuk mengetahui kualitas air tanah dan air minum di musim kemarau, pada parameter pH, TDS, Total Coliform, dan E. coli. Pengujian konsentrasi Total Coliform dan E. coli menggunakan metode Most Probable Number (MPN), dengan menggunakan IDEXX Colilert-18. Tujuan kedua, yaitu melakukan analisis faktor yang mempengaruhi E. coli, seperti jenis sumur, jarak sumur dan tangki septik, dan kejadian hujan 1 - 7 hari sebelum pengambilan sampel. Selain itu, perbandingan konsentrasi E. coli dilakukan pada air tanah dan air minum di musim kemarau dan musim hujan dengan metode Wilcoxon. Berdasarkan hasil pengecekan, didapatkan rata-rata kualitas air bersih dan air minum secara berurutan sebagai berikut: (1) rata-rata pH sebesar 5,9 dan 7; (2) konsentrasi Total Coliform memiliki rata-rata sebesar 775,9 MPN/100 mL, dan 805,4 MPN/100 mL; (3) rata-rata konsentrasi E. coli adalah sebesar 158,1 MPN/100 mL dan 10,56 MPN/100 mL; (4) dan rata-rata TDS sebesar 155 Mg/l dan 112 Mg/l. Ketiga lokasi studi memiliki 52% E. coli >100 MPN/100 mL di musim kemarau. Pengolahan data menggunakan Generalized Linear Model memiliki hasil, bahwa sumur gali berpotensi meningkatkan E. coli ≥1 MPN/100 mL sebanyak 0,309 kali lebih besar dibandingkan sumur bor. Kejadian hujan 3 hari sebelum pengambilan data terbukti berpengaruh secara signifikan terhadap E. coli >10 MPN/100 mL, yaitu sebanyak 3,480 kali lebih besar saat tidak terjadinya hujan. Pengolahan data menggunakan Wilcoxon menghasilkan adanya hubungan variasi musim terhadap tingkat E. coli di Kelurahan Jatirangga pada sumber air bersih. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, TDS dan pH pada sumber air bersih dan air minum memenuhi standar baku mutu. Variabel sumur gali dan tidak terjadinya hujan saat 3 hari sebelum pengambilan data, memiliki potensi peningkatan konsentrasi E. coli di musim kemarau. Adapun strategi dalam pengelolaan sumber air bersih dan air minum dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan daerah sekitar sumur, kebersihan wadah, dan pembangunan infrastruktur sanitasi yang baik. Selain itu, untuk mengoptimalkan pengurangan E. coli dapat menggunakan ozone generator pada kedua sumber. ......Bekasi City only has covered 40% of PDAM service. Clean water services that have not been comprehensive have caused people in Bekasi City to use groundwater as a source of clean water and drinking water. Construction or proper management of wells can make the soil vulnerable to E. coli contamination. This research was conducted to determine the quality of groundwater and drinking water in the dry season, on the parameters of pH, TDS, Total Coliform, and E. coli. Testing the concentration of Total Coliform and E. coli using the Most Probable Number (MPN) method, using IDEXX Colilert-18. The second objective was to analyze the factors that influence E. coli, such as the type of well, the distance between the well and the tangki septik, and the event of rain 1-7 days before sampling. In addition, comparisons of E. coli concentrations were carried out in groundwater and drinking water in the dry and rainy seasons using the Wilcoxon method. Based on the inspection, the average quality of clean water and drinking water is obtained sequentially as follows: (1) average pH of 5.9 and 7; (2) the concentration of Total Coliform has an average of 775.9 MPN/100 mL, and 805.4 MPN/100 mL; (3) the average concentration of E. coli was 158.1 MPN/100 mL and 10.56 MPN/100 mL; (4) and the average TDS of 155 Mg/l and 112 Mg/l. The third study site had 52% E. coli >100 MPN/100 mL in the dry season. Data processing using the Generalized Linear Model has the result that dug wells can increase E. coli 1 MPN/100 mL 0.309 times greater than drilled wells. The incidence of rain 3 days before data collection proved to have a significant effect on E. coli >10 MPN/100 mL, which was 3,480 times greater when there was no rain. Data processing using Wilcoxon resulted in a relationship between seasonal variations and the level of E. coli in Jatirangga Village on clean water sources. Thus, it can be said that TDS and pH in clean water sources and drinking water meet quality standards. Variable dug wells and the absence of rain during 3 days before data collection, have the potential to increase the concentration of E. coli in the dry season. The strategy for managing clean water and drinking water sources can be done by maintaining the cleanliness of the area around the well, the cleanliness of the container, and the development of good sanitation infrastructure. In addition, to optimize the reduction of E. coli can use an ozone generator in the second source.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sundari Attamimi
Abstrak :
Penelitian telah dilakukan untuk memperoleh strain khamir penghasil mikosin yang dapat membunuh isolat-isolat khamir kontaminan santan dan produk nata de coco. Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi, Departemen Biologi, FMIPA-UI, Depok dari Desember 2006 - Mei 2007. Khamir-khamir yang digunakan adalah 18 strain khamir UICC dan 11 isolat khamir kontaminan santan dan produk nata de coco. Penapisan aktivitas mikosin menggunakan metode gores pada Killer Medium Agar (KMA) dengan pH 4,4 dan mengandung metilen biru. Hasil penapisan menunjukkan bahwa 18 strain khamir positif menghasilkan mikosin terhadap 11 isolat khamir kontaminan santan dan produk nata de coco. Pengujian aktivitas mikosin secara semi kuantitatif menggunakan metode sumur dan jumlah sel khamir penghasil mikosin yang digunakan adalah 1,2x108 sel/ml sedangkan jumlah sel khamir kontaminan adalah 3x107 sel/ml. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sebanyak 14 strain khamir positif menghasilkan mikosin terhadap tiga isolat khamir kontaminan dari santan. Dua belas strain memiliki aktivitas mikosin dengan spektrum luas sedangkan dua strain memiliki aktivitas mikosin dengan spektrum sempit. Candida rancensis C. Ramirez & A.E. Gonzales UICC Y-326 dan Rhodotorula sp. F.C. Harrison UICC Y-332 menghasilkan mikosin yang paling banyak membunuh isolat-isolat khamir kontaminan dari santan dibandingkan dengan 12 strain khamir mikosinogenik lainnya.
Depok: Universitas Indonesia, 2007
S31457
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syahidatul Zahroh
Abstrak :
Pada penelitian ini dilakukan pemodelan untuk mengetahui pengaruh pengasaman air laut terhadap pola bioakumulasi Zn pada Babylonia spirata. Jalur paparan kontaminan dilakukan melalui jalur air, di bawah pengaruh konsentrasi Zn dengan kisaran 0,1; 0,3; 0,5; 0,7 ppm, salinitas dengan kisaran 23, 25 dan 27 ppt, serta pengaruh pH dengan kisaran 7,1; 7,8; 8,3. Setiap hari seluruh biota uji dianalisis menggunakan spektrometer gamma untuk memperoleh data pengambilan kontaminan dari aktivitas 65Zn. Paparan dihentikan saat aktivitas 65Zn dalam tubuh biota uji tidak mengalami kenaikan (steady state). Selanjutnya, dilakukan proses pelepan kontaminan untuk mengurangi kadar logam pada biota uji menggunakan metode pengaliran air berulang. Selama proses pelepasan, setiap hari seluruh biota uji dianalisis aktivitas 65Zn menggunakan spektrometer gamma untuk memperoleh data pelepasan kontaminan. Pada eksperimen ini didapatkan nilai CF pada pengaruh konsentrasi, salinitas dan pH masing-masing sebesar 44,25-88,49 mL/g; 45,98-76,68 mL/g.; 36,46-52,03 mL/g.
In this study, modeling was carried out to determine the effect of ocean acidification on Zn bioaccumulation pattern in Babylona spirata. The contaminant exposure pathway was carried out through water with a variation of Zn concentration at range 0.1; 0.3; 0.5; 0.7 ppm, salinity at range 23; 25; and 27 ppt, and pH at range 7.1; 7.8; and 8.3. The biotas taking of contaminants was examined daily from their 65Zn activities using a gamma spectrophotometer. Contaminant exposure was stopped after constant 65Zn activity was observed (steady state). The contaminant release process was then carried out to reduce the metal content in experimental biota using a recurrent water flow method. During the releasing process, the biotas release of contaminants was examined daily by measuring 65Zn activities using a gamma spectrophotometer. In this study it was found that CF values on the effect of concentration, salinity and pH were 44.25-88.49 mL/g, 45.98-76.68 mL/g, and 36.46-52.03 mL/g respectively.
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>