Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 66 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mochamad Rachmat
Abstrak :
Krisis ekonomi yang berkepanjangan membawa dampak negatif pada berbagai aspek kehidupan masyarakat, seperti meningkatnya jumlah anak yang mendeiita gizi bumk. Salah satu kelompok masyarakat yang rawan terhadap timbulnya masalah gizi bumk adalah anaI<~anak terlantar. Lembaga sosial yang menangani anak-anak terlantar tefsebut adalah PSAA (panti sosial asuhan anak). Sebagai Iembaga sosial yang menangani anak-anak terlantar, PSAA scnantiasa bcmpaya membina anak-anak asuhnya agar menjadi generasi sehal. Unmk membina anak-anak asuh yang sehat salah satu faktor yang diperlukan adalah penyediaan makanan yang dapat memenuhi keculcupan gizi seirnbang. Dengan texjadinya krisis ekonomi, ditengarai PSAA mengaiami penurunan pelayanan, khususnya di dalam penyediaan makanan_ Dalam rangka mengetahui keadaan gizi anak-anak asuh di PSAA dilakukan penelitian status gizi dan konsumsi makanan di sejumlah lembaga PSAA di DK1 Jakarta dan Tangerang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan anlara konsumsi energi dan status gizi serta faktor-taktor lain yang terkait pada anak umur 6-18 mhun di PSAA se-wilayah DKI Jakarta dan Tangerang pada tahun 1999. Penelitian ini merupakan analisis data sekunder hasil survai penilaian status gizi dan konsumsi makanan pada sejumlah lembaga PSAA di wilayah DKI Jakarta dan Tangerang yang dilakukan oleh Subdirektorat Bina Gizi di Institusi Direktorat Bina Gizi Masyarakat Deparlemen Kesehatan Republik Indonesia. Rancangan yang digunakan di dalam penelitian ini adalah rancangan 'cross sectional" yang melibatkan 308 orang responden yang berasal dad 48 PSAA Sebagai variabel terikat adalah status gizi yang ditentukan berdasarkan indeks TB/U dan indeks BB/U menggunakan "Z~scorc". Sedangkan variabel bebas yang ingin dipclajari kaitannya dengan status gizi adalahz status konsumsi energi, status konsumsi protein, status konsumsi zat besi (Fc), lama tinggal anak di PSAA, umur_ dan jenis kelamin Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang berstatus gizi tergolong KEP berdasarkan indeks TBIU sebcsar 49,7% dan berdasarkzm indeks BB/U sebesar 32,8%. Sebagian besar responden tergolong berstatus konsumsi kritis, baik konsumsi encrgi, konsurnsi protein, maupun konsumsi zat best (Fc) yakni masing-masing Sebesar 54,5%, 62,0% dan 68,2%. Terdapat hubungan signifikan antara vmiabel Status konsumsi cnergi dan status gizi dengan angka OR sebesar 1,7 (p=0,000l; 95%CI: 1,2--2,2) pada indeks TB/U aan OR sebesar 2,2 (p=0,0067; 95%C1: 1,2--3,s) pada indeks BB/U. Berdasarkan indeks BB/U kemungkinan responden yang telah tinggal di PSAA selama 2 36 bulan untuk ter!-cena KEP sebesar 0,59 kali (p=0,0325; 95%CI: 0,36--0,95) dibandingkan dengan mercka yang tinggal di PSAA < 36 bulan. Rjsiko rcsponden perempuan untuk menderita KEP sebesar 0,59 kali (p=0,0230; 95%CI: 0.3 s-41.93 ) pada indeks Tnfu am 0,42 kati (p=0,000S; 9s%c1; 0.25--0.68 ) pada indeks BB/U dibandingkan dengan responden laki-laki. Dari hasil analisis regresi ganda logistik terhadap variabel tedkat status gizi berdasarkan indeks TB/U diperoleh model persamaan regesi sebagai berilcut: Ln p/1-p; -0.4482 + 0.9090 (status konsumsi energi) + 0.3129 (status konsumsi protein) - 0.7004 (un1ur)- 0.4208 (jenis kelamin). . ' Sedangkan berdasarkan indeks BB/U model persamaan regresi yang diperolch adalah sebagai berikut: Ln p/I-pg -0.9249 + 0.9116 (status konsumsi enefgi) + 0.5611 (status konsumsi protein) - 0.6561 (lama Linggal di PSAA) - 0.8256 (ienis kelamin) - 0.3110 (umur). Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh disarankan agar pihak yang terkait dengan PSAA dapat memberi perhatian lebih agar PSAA dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas makanan yang disajikan bagi anak asuhnya. Masih diperlukan penelitian serupa terhadap populasi di komunitas yang meliputi lebih banyak lagi variabel bebas sehingga didapatkan gambaran yang sesungguhnya di masyarakat.
Abstract
A long term of the economic crisis effect to the negative impact of social life aspects, such as the increment of under nutrition problem. One of the hirnerable group of under nutrition are the neglected children- Orphanage is a social institution which responsible to neglected children. This institution have to raised , guide and caring the children become a healthy generation. Providing a balance (nutrition) diet as an imponant fitctor to meet the requirement of growth phase of each child. In line with the economic crisis, we assume that there is a decreasing food availability in the orphanage, named PSAA (panti sosial asuhan anak). This study was conducted to investigate the nutritional status and food consumption of children in the Jakarta and Tangerang orphanages. The aim of the study is to examined the relationship between energy consumption and nutritional status included its related factors of children 6 to 18 years of ages in Jakarta and Tangerang in 1999. The study was analysed the secondary data from the survey of nutritional status and food consumption at some PSAA which execute by Nutrition Board of Indonesian Ministry of Health. The design of this study was Cross sectional, 308 respondents were involved from 48 PSAA_ Nutritional status as the dependent variable determined by height for age and weight for age using Z-score. The independent variables which related to nutritional status were: energy consumption status, protein consumption status, length of stay in the orphanage, age, and gender. The result of this study shows that the prevalence of protein energy malnutrition (PEM) is 49.7% (height for age) and 32.8% (weight for age). Most of the respondents are catagoties as critical consumption, included energy consumption, protein consumption, and iron consumption was 54.5%, 62.0%, and 68.2% respectedly. Significance relationship was found between energy consumption status and nutritional status (OR= 1.7; at p-value=0.000l; 95%Cl: l_3-2.2) using height for age indices and OR = 2.2 (p=0.0067; 95%Cl: 1_2--3.8) using weight for age indices. Based on weight for age. the risks of respondent who stayed at orphanage for 36 months or more to become PEM was 0.59 times (p=0.0325; 95%CI: 0,36--0.95) compared to them whose stayed less then 36 months in the orphanage. The risks of female respondents to become PEM was 0.59 times (p=0.0230; 95%Cl:0.38-0.93) using height for age and 0.42 times (p=o.ooo5; 95%CI: 025-- O.68) using weight for age compared to male respondents. The result of logistic multiple regression analysis to nutritional status as a dependent variable using height for age was finding the regression model as follows: Ln p/l-p : -0.4482 + 0.9090 (energy consumption status) + 0.3129 (protein consumption status) - 0.7004 (age) - 0.4208 (gender). While based on weight for age, the regression equation was: ln p/1-p: -0.9249 + 0.91 I6 (energy consumption status) + 0_5611 (protein consumption status) - O.656l (length of stayed in orphanage) - 0.8256 (gender) - 0.3110 (age). Refers to the result of this study, we rocommand to every institution or non goverment organization (NGO) which relate to orphanage could give their participation, funding and guidance in order to increase the quantity and quality of food consumed by the orphanage child. This study recommend a further study in order to know the real condition of this problem especially in others independent variables.
xviii, 105 pages: illustration; 28 cm + appendix: Universitas Indonesia, 2001
T6481
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoviandri Satrio Putra
Abstrak :
Pada sebuah bangunan, nilai dari Indeks Konsumsi Energi IKE pada sebuah perkantoran digunakan sebagai tolak ukur untuk menentukan apakah penggunaan energi pada gedung tersebut sudah hemat atau masih mengalami pemborosan. Secara umum biasanya sistem pendinginan merupakan sistem yang menggunakan energi paling besar dalam sebuah gedung. Perhitungan dari nilai IKE didefinisikan sebagai besarnya nilai energi listrik selama satu tahun dibagikan dengan total luasan area yang didinginkan serta dikalikan dengan waktu referensi jenis gedung yang dibagi dengan waktu operasional gedung tersebut. Kemudian dari nilai IKE ini dapat ditentukan kategori penggunaan energi listrik pada gedung tersebut sudah hemat atau boros, serta dari nilai energi listrik total dan energi listrik untuk pendinginan selama satu bulan dapat diperoleh berapa besar konsumsi energi untuk pendinginan dari gedung tersebut.
In a building, the value of the Energy Use Intensity EUI in an office is used as a benchmark to determine whether the energy usage in the building has been thrifty or still experiencing wastage. Generally, the cooling system is a system that uses most energy in a building. The calculation of the IKE value is defined as the amount of electrical energy for a year divided by the total area of the cooled area and multiplied by the reference time of the type of building divided by the operational time of the building. Then from the value of this EUI, the category of energy use in the building can be determined whether the energy use has been thrifty or still experiencing wastage, and from the total electrical energy and electrical energy of the cooling system for one month, the amount of energy consumption for cooling system of the building can be obtained.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68576
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simarmata, Tamson
Medan: Politeknik Negeri Medan, 2019
338 PLMD 22:1 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Kartiasih
Abstrak :
Abstract AbstrakStudi ini memperkaya kajian energi di Indonesia dengan menganalisis konsumsi dan intensitas energi, sertafaktor-faktor yang memengaruhi intensitas energi di Indonesia baik secara agregat (nasional) maupunsektoral. Indeks Ideal Fisher digunakan untuk mendekomposisi perubahan intensitas energi (esiensi danperubahan aktivitas ekonomi). Analisis Vector Autoregressive (VAR) atau Vector Error Correction Model(VECM) digunakan untuk menganalisis pengaruh variabel-variabel ekonomi terhadap intensitas energi.Studi ini menunjukkan bahwa intensitas energi di Indonesia meningkat selama periode 1977-2010. Faktorutama yang memengaruhi intensitas energi di tingkat nasional adalah perubahan aktivitas ekonomi,sedangkan di tingkat sektoral adalah efek esiensi.
2012
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Samsul Hilal
Abstrak :
Peramalan konsumsi energi memainkan peranan penting dalam pengambilan kebijakan. Peramalan konsumsi energi yang terlalu rendah berpotensi mengganggu aktifitas ekonomi, sedangkan peramalan konsumsi energi yang terlalu tinggi akan mengakibatkan suplai energi yang berlebihan. Tesis ini meramalkan konsumsi energi primer di Indonesia dengan menggunakan metode ARIMA. Tujuannya adalah untuk meramalkan konsumsi energi primer di Indonesia pada tahun 2025 dan melakukan kajian analisis komparatif tentang bauran energi tahun 2025 antara hasil peramalan dengan menggunakan ARIMA dan target pemerintah. Hasil peramalan menunjukkan konsumsi energi primer di Indonesia pada tahun 2025 sebesar 1802 juta SBM dengan komposisi bauran energi terdiri dari minyak bumi sebesar 39 persen, gas sebesar 17 persen, batubara sebesar 41 persen, energi air dan energi baru dan terbarukan (EBT) sebesar 3 persen.
Forecasting of energy consumption plays an important role in policy making. Underestimation of the energy consumption would lead to potential disrupt economic activity, whereas overestimation of the energy consumption would lead to excessive energy supply. This thesis forecasts the Indonesia's primary energy consumption using ARIMA method. The goal is forecasting the Indonesia?s primary energy consumption in 2025 and conducting a comparative analysis of the energy mix in 2025 between the forecasting results using ARIMA method and government targets. Forecasting results demonstrate Indonesia's primary energy consumption in 2025 amounted to 1802 million BOE with the composition of the energy mix consists of oil by 39 percent, gas by 17 percent, coal by 41 percent, hydropower and renewable energy (RE) by 3 percent.
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T42168
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Muhaimin
Abstrak :
Studi ini membahas tentang seberapa besar pengaruh biaya operasional keseluruhan rumah sakit yang dikhususkan dengan biaya operasional listrik terhadap pelayanan 24 jam dengan pemakaian daya listrik terbesar yaitu instalasi radiologi. Serta di lihat dari besarnya daya listrik yang terpakai pada instalasi radiologi berdasarakan peralatan yang dimiliki oleh instalasi radiologi tersebut. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif retrospektif dengan membandingkan pemakaian biaya listrik rumah sakit dengan bagian radiologi berdasarkan jumlah kunjungan. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan data sekunderdari laporan keuangan serta dengan teknik wawancara dan observasi pada bagian terkait. Hasil penelitian ini didapatkan perhitungan daya listrik yang dihasilkan pada instalasi radiologi pada tahun 2014 apakah sudah sesuai dengan IKE (Intensitas Konsumsi Energi) pada bangunan rumah sakit.
This study discusses how big the overall operational cost of the hospital is devoted to the operational cost of electricity to the 24 hour service with the largest power consumption is the radiology installation. And seen from the amount of electric power used in the installation of Radiology based on equipment owned by the installation of Radiology. This research is aretrospective quantitative study by comparing the cost of hospital electricity with radiology based on the number of visits. Data collection in this study using secondary data from financial statements as well as with interviewing and observation techniques in related sections. The results of this study obtained the calculation of electric power generated at radiology installations in 2014 with IKE (Intensity of Energy Consumption) in hospital buildings.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emalia Suryani
Abstrak :
Rekomendasi angka kecukupan gizi menunjukan lebih tingginya kebutuhanenergi dan protein saat laktasi dibandingkan saat hamil. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan konsumsi energi danprotein pada ibu menyusui di Kecamatan Beji Depok tahun 2016. Penelitian inimenggunakan data sekunder dari studi intervensi gizi Fikawati, 2015 yangmenggunakan design penelitian kohort prospective pada ibu menyusui di KotaDepok. Sampel penelitian berjumlah 201 ibu menyusui yang dipantau hingga 6bulan postpartum sejak Juni 2015-Juli 2016. Penelitian ini dilakukan secara crosssectional menggunakan analisis uji chi-square. Variabel yang diteliti adalah usiaibu, paritas, jumlah balita, frekuensi menyusui, konsumsi energi ibu saat hamil,status gizi ibu postpartum, pendidikan, status bekerja ibu, dan pengeluaran biayamakanan keluarga. Hasil penelitian menunjukan adanya hubungan bermaknaantara konsumsi energi ibu hamil dengan konsumsi ibu menyusui dan konsumsiprotein ibu hamil dengan konsumsi ibu menyusui. Ibu yang konsumsi energi saathamilnya rendah beresiko 6 kali lebih besar untuk mengonsumsi energi yangrendah selama menyusui setelah dikontrol dengan variabel status gizi ibupostpartum dan status ibu bekerja ibu yang konsumsi protein saat hamilnyarendah beresiko 2 kali lebih besar untuk mengonsumsi protein yang rendahselama menyusui. Direkomendasikan perlunya informasi kepada ibu tentangpentingnya konsumsi energi dan protein saat menyusui karena kebutuhannya yangtinggi penting dalam produksi ASI selama periode menyusui. ......Recommended nutritional adequacy rates show higher energy and protein requirements during lactation than during pregnancy. In fact, lactating mothers consumed lower energy and protein. This study aims to determine factors related to energy and protein consumption in lactating mothers in Beji Depok sub districtin 2016. This study used secondary data from a nutrition intervention study Fikawati, 2015 using a prospective cohort study design in lactating mothers in Kota Depok. The sample of the study were 201 breastfeeding mothers who were monitored for up to 6 months postpartum from June 2015 July 2016. This study was conducted cross sectional using chi square test analysis. The variables studied were maternal age, parity, number of infants, breastfeeding frequency, maternal energy consumption during pregnancy, postpartum maternal nutritional status,education, mother 39 s working status, and family food expenses. The results showed significant relationship between energy consumption of pregnant women with the consumption of breastfeeding mothers and protein consumption of pregnant women with breastfeeding mothers consumption. Mothers with low energy consumption during pregnancy are 6 times more likely to consume low energy during breastfeeding after controlled by maternal postpartum status variables and maternal working mother status when protein consumption at low pregnancy is twice as likely to consume low protein during breastfeeding. It is recommended that mother be informed of the importance of energy and protein consumption while breastfeeding because of the high importance of breast milk production during the breastfeeding period.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T47612
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Rahman
Abstrak :
Peningkatan temperatur global akibat pemanasan bumi berdampak secara langsung pada pengaturan temperatur dan komsumsi energi tahunan suatu gedung atau perumahan. Dampak komsumsi energi tahunan pada bangunan yang menggunaan atap tumbuhan dapat diamati melalui penelitian eksperimental ataupun mengunakan simulasi dinamik TRNSYS. Pada berbagai penelitian ditemukan bahwa penggunaan atap tumbuhan dapat mengendalikan fluktuasi temperatur atap dan selanjutnya mengurangi konsumsi energi tahunan suatu bangunan. Jika temperatur atap konvensional yang berwarna hitam bisa mencapai suhu 80°C maka dengan memakai atap tumbuhan temperatur atap bisa diturunkan hingga 27°C. Penelitian ini ditujukan untuk mengamati perilaku termo-hidrik dan konsumsi energi tahunan suatu bangunan apartemen terintegrasi. Hasil pengujian menggunakan TRNSYS17 pada bangunan apartemen yang beratap tumbuhan tipe ekstensif menunjukkan bahwa modifikasi nilai LAI (Leaf Area Index) antara 1,0 s/d 4,8 dan ketebalan tanah (Z) antara 0,177 s/d 0,3 m di periode 16-31 Juli 2010, dapat menurunkan temperatur atap hingga 18°C dan menghemat konsumsi energi hingga -13,9 kWh. Dibandingkan atap konvensional yang menghasilkan temperatur atap sebesar 47oC dan konsumsi energi rata-rata sebesar 20 kWh. Dari pengujian ini diperoleh juga bahwa bangunan yang menggunakan atap tumbuhan mengalami penurunan tingkat ketidaknyamanan sebesar 7.2 % dan penghematan energi sebesar 33,7% selama periode tersebut.
Increasing of global temperature because of earth warming effect also influence to internal building temperature and annually energy consumption of the building. The annually energy consumption of building with green roof can be calculated by experimental research or numerical method with TRNSYS. Many researches are fond that green roof will controlling fluctuation of roof temperature and reducing annually energy consumption of the building. In case of black roof without green roof, the roof temperature is 80°C and it is equal 27°C if we using green roof. The objective of this research is to explore a compartment thermo-hydraulic and annually energy consumption from integration building apartment. Result of this experimental (with green roof extensive type and with TRNSYS17) has to show that modification number of LAI (Leaf Area Index) from 1,0 until 4,8 and modification of substrate layer (Z) from 0,177 until 0,3 m can be reduce energy consumption and roof temperature became -13,9 kWh and 18°C on the summer period. Its compared from building without green roof, it found that is 47°C and 20 kWh are produce from roof temperature and annually energy consumption. In others result, we found that a building with green roof reduced 7,2 % of thermal comfort and 33,7 % of energy efficiency at the same period.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T30044
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rifky Cahyadi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S39273
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fikruzzaman Rahawarin
Abstrak :
Studi ini hendak menganalisis konsumsi energi dan emisi karbon yang dihasilkannya selama periode 1990-2005 di Indonesia menggunakan Structural Decomposition Analysis (SDA) dalam kerangka Input-Output.Sesuai konteks low carbon economy, hasil analisis dekomposisi diproyeksikan menggunakan estimasi populasi penduduk yang mengidentifikasi faktor pengubah perubahan strukturnya. Target pengurangan emisi CO2 pada 2020 sebesar 26% berdasarkan skenario business-as-usual (BAU) dari hasil proyeksi diuji menggunakan tiga skenario. Studi ini menyimpulkan bahwa Indonesia belum efisien dalam penggunaan energi pada sektor-sektor produksinya dan komposisi bauran energi baru dapat mencapai target apabila komposisi sumber energi primer baru dan terbarukan (EBT) mencapai 27,63% dari total konsumsi energi pada 2020. ......This study is going to analyze the energy consumption and the resulting carbon emissions during the period 1990-2005 in Indonesia using Structural Decomposition Analysis (SDA) in the Input-Output framework. As in low carbon economy context, the results of the decomposition are projected using population estimation to identify structuralchange in its determinant factors. Target of reducing CO2 emissions by 26% by 2020 based on scenario business-as-usual (BAU) projections of the results was tested using three scenarios. The study concluded thatenergy use on production sectorsin Indonesia has not been efficient and energy mix compositions yet to achieve the target if the composition of the primary sources of new and renewable energy (NRE) reached 27.63% of the total energy consumption in 2020.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46945
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>