Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Meitria Cahyani
Abstrak :
ABSTRAK Pembalut wanita adalah alat kesehatan luar, merupakan kebutuhan pokok bagi konsumen wanita yang digunakan saat siklus menstruasi setiap bulan. Hasil riset YLKI bulan Juli 2015, ditemukan beredarnya pembalut wanita berklorin di pasaran sehingga masyarakat memberikan usulan pada pemerintah agar segera melakukan revisi standardisasi produk SNI 16-6363-2000 tentang pembalut wanita. Konsumen wanita, sebagai populasi konsumen terbesar di Indonesia belum memiliki peraturan khusus dari pemerintah yang mengatur spesifikasi barang/jasa maupun ketentuan perlindungan konsumen khusus bagi konsumen wanita. Dibutuhkan ketegasan pemerintah untuk menerapkan prinsip perlindungan konsumen, ketentuan tentang standardisasi produk, serta pertanggungjawaban pelaku usaha/produsen sesuai Undang-Undang Perlindungan Konsumen, UU No. 8 Tahun 1999. Metode : Menggunakan metode penelitian yuridis normatif yang didukung pendekatan socio-legal research (observasi dan wawancara langsung dengan narasumber) untuk melengkapi analisis. Kerangka konsep yang digunakan yaitu Teori Gustav Radburch yang menyatakan hukum memiliki aspek keadilan, kemanfaatan dan kepastian hukum, serta The Social Cost Theory sebagai dasar ajaran strict liability (tanggung jawab mutlak) dalam Hukum Perlindungan Konsumen. Hasil : Pedoman teknis SNI 16-6363-2000 tentang Pembalut Wanita belum mencantumkan ketentuan ambang batas kadar zat klorin, sedangkan Permenkes No.472/Menkes/Per/V/1996 Tentang Pengamanan Bahan Berbahaya Bagi Kesehatan menyatakan klorin termasuk salah satu bahan berbahaya bagi kesehatan. Badan Standardisasi Nasional RI sedang melakukan proses revisi terhadap SNI 16-6363-2000 berdasarkan prosedur Undang-Undang tentang Standardisasi Dan Penilaian Kesesuaian, UU No. 20 Tahun 2014. Upaya ini diharapkan dapat mendukung terobosan perlindungan konsumen wanita yang lebih baik sebagaimana tujuan penegakan Hukum Perlindungan Konsumen di Indonesia.
ABSTRACT Women sanitary napkins are external medical devices, is a basic requirement for consumers to use when the woman's menstrual cycle each month. YLKI research results in July 2015, discovered the circulation of sanitary napkins chlorinated in the market so that people make a proposal to the government to immediately revise the standardization of products SNI 16-6363-2000 about sanitary napkins. Female consumers, as the largest consumer population in Indonesia does not have specific regulations of government that regulate the specification of goods / services as well as consumer protection provisions specifically for the female consumer. It takes assertiveness governments to apply the principles of consumer protection, provisions on product standardization, as well as the accountability of businesses / manufacturers according to the Law on Consumer Protection, UU No. 8 Tahun 1999. Methods: Using the method of normative juridical research supported approach to socio-legal research (observation and direct interviews with sources) to complete the analysis. The conceptual framework used is the Gustav Radburch Theory that states have the legal aspect of fairness, expediency and legal certainty, as well as The Social Cost Theory as the basic teachings of strict liability (absolute liability) in the Consumer Protection Law. Results: Technical guidelines SNI 16-6363-2000 about Women Sanitary Pad have not included provisions threshold levels of chlorine, while Permenkes 472 / Menkes / Per / V / 1996 About Safety of Hazardous Materials for Health states including one of the ingredients of chlorine is harmful to health. National Standardization Agency of Republik Indonesia is conducting the process of revision of the SNI 16-6363-2000 accordance with the procedure of the Law on Standardization and Conformity Assessment, UU No. 20 Tahun 2014. This effort is expected to support breakthrough consumer protection better woman as the purpose of the Consumer Protection Law enforcement in Indonesia.
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T44848
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devina Alfarani
Abstrak :
Penampilan merupakan sesuatu yang sangat penting bagi setiap orang. Keinginan untuk tampil menarik ini tidak hanya terpaku pada bentuk tubuh ramping saja, tetapi juga pada aspek yang lain, seperti rambut dan kulit. Hal ini berlaku pula di Indonesia. Bila wanita dari daratan Eropa dan Amerika menginginkan kulit berwarna kecoklatan, wanita Asia pada umumnya, cenderung menginginkan kulit yang lebih putih dan halus. Sesuai dengan hasil riset dari Usage & Habit Study tahun 1997 terhadap konsumen di Indonesia, 85% wanita Indonesia memiliki kulit cenderung coklat, dan 55% wanita Indonesia ingin memiliki kulit lebih putih ("Swa", 7 - 20 September 2000). Beberapa penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa penampilan menarik (physical attractiveness) mempunyai korelasi positif dengan konsep diri seseorang (Adams; Lerner & Karabenick; Lerner; Karabenick; & Stuart; Lerner dan Orlos; & Knapp; Mathes & Kahn; Simmon & Rosenberg; dalam Pattiasina, 1998). Di lain pihak, konsep diri seseorang juga merupakan salah satu motivator yang penting dalam perilaku membeli barang atau jasa (Russell, 1988). Seseorang mengekspresikan dirinya dengan melakukan aktivitas sehari-hari yang dilakukannya, misalnya dengan barang dan jasa yang ia beli. Salah satu faktor yang mempengaruhi intensi membeli adalah sikap terhadap produk. Berdasarkan alasan itulah, peneliti memutuskan untuk mengetahui apakah konsep diri dan citra produk memiliki hubungan secara signifikan dengan sikap terhadap produk pemutih kulit pada konsumen wanita remaja-akhir. Peneliti memilih kelompok remaja karena remaja merupakan target pasar utama dan dianggap mempunyai orientasi konsumtif yang paling besar (Loudon & Della Bitta, 1993).

Penelitian dilakukan pada 95 subyek dengan karakteristik remaja wanita, berusia 18 - 22 tahun, yang merupakan kelompok remaja-akhir (Konopka, dalam Pikunas, 1976; Santrock, 1998), dengan menggunakan incidental sampling. Setiap subyek memperoleh dua buah kuesioner, yaitu kuesioner Semantic Differential dan Fishbein's Attitude Model. Data hasil perolehan dalam penelitian diolah dengan menggunakan teknik Coefficient Alpha dari Cronbach dan teknik korelasi Pearson Product Moment, yang terdapat di dalam program SPSS for MS Windows Release 9. 01.

 Hasil yang diperoleh pada penelitian ini untuk kelompok pemakai produk, tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara diskrepansi dari tiap jenis konsep diri dan citra produk dengan sikap terhadap produk. Sedangkan untuk kelompok non-pemakai konsep diri ideal dan citra produk memiliki hubungan yang signifikan dengan sikap berhadap produk pemutih kulit dengan korelasi sebesar 0,546 pads los 0,01 (2-tailed). Begitu pula halnya dengan nilai korelasi yang signifikan antara konsep diri sosial-ideal dan citra produk dengan sikap terhadap produk pemutih kulit, yaitu sebesar 0,481 pada los 0,01 (2-tailed). Dari hasil keseluruhan dapat diambil kesimpulan bahwa, sebenarnya konsumen wanita, khususnya yang berusia 18-22 tahun, pada dasarnya tidak terlalu meyakini akan fungsi memutihkan dari kosmetik yang mengandung pemutih kulit ini. Hal ini berarti iklan yang ada tidak terlalu berhasil dalam membentuk sikap konsumen. Dengan demikian ada baiknya pihak produsen lebih memfokuskan pada fungsi lain selain memutihkan kulit misalnya melembabkan, mencegah penuaan dini, atau mengandung vitamin tertentu.

Saran untuk penelitian selanjutnya, agar memperoleh hasil yang lebih baik, hendaknya dilakukan pada subyek dengan jumlah yang lebih besar dan karakteristik yang berbeda. Selain itu hendaknya dilakukan penelitian lebih Ianjut mengenai pengaruh norma subyektif dan perceived behavioral control dalam kaitannya dengan sikap terhadap produk, sehingga dapat dilihat bagaimana hubungan antara konsep diri dan citra produk dengan intensi membeli produk pada konsumen dan perilaku membelinya.
2000
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deisya Rasikania
Abstrak :
Pertumbuhan e-commerce di Indonesia saat ini sedang mengalami kenaikan. Salah satu dari e-commerce tersebut adalah website toko pakaian online yang menjual pakaian wanita. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan adanya pengaruh sikap konsumen pada website toko pakaian online terhadap niat mencari informasi dan niat membeli di website tersebut. Data diperoleh degan menyebarkan kuesioner pada 200 orang responden. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh langsung yang positif dari sikap terhadap niat mencari informasi di website dan niat membeli setelah mendapatkan informasi di website. ......The e-commerce in Indonesia is growing rapidly. One of the favorite e-commerce is online clothing website, with mostly consumer gender are women. Research aims to examine the influence of attitudes toward particular clothing websites, specifically favorite ones, on information search at those web sites and on the choice to purchase items from those web sites. Data in this research is collected from the 200 respondent by spreading the questionnaire. Results showed that participants‟ attitudes toward their favorite clothing web sites had a direct, positive effect on their intentions to search for information at those web sites as well as intentions to purchase clothing items from those web sites after finding the items there.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44553
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Olivia Abigail
Abstrak :
Tupperware merupakan merek plastic container yang beredar di Indonesia sejak 1991. Tupperware berusaha membentuk citra mereknya sebagai plastic container berkualitas yang cocok dengan wanita modern yang praktis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh brand image Tupperware terhadap repurchase intention. Penelitian ini mengukur brand image dengan konsep yang dikemukakan Michael Korchia (1999) dan konsep repurchase intention yang dikemukakan oleh Zeithaml (1996). Menggunakan metode kuantitatif dan teknik pengambilan sampel purposive. Sampel yang diambil sebanyak 100 responden wanita yang datang ke Tupperware Party dengan analisa eksplanatif dan regresi linier sederhana. Hasil penelitian membuktikan brand image Tupperware memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap repurchase intention. ......Tupperware is a brand of plastic containers that has been in Indonesia since 1991. Tupperware tries to establish their brand image as a quality plastic container that suites with practical modern woman. This research was intended to observe the influence of Tupperware brand image on repurchase intention. This study measures brand image with the concept presented by Michael Korchia (1999) and repurchase intention with the concept presented by Zeithaml (1996). Used quantitative methods and purposive sampling technique by distributed questioners to 100 women who came to the Tupperware Party with explanatory analysis and simple linear regression. This research proved that Tupperware brand image has a significant positive effect on repurchase intention.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S55012
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alma Zhafira Pramusita
Abstrak :

Penelitian ini bertujuan untuk memahami perilaku pembelian konsumen wanita merek indie fashion lokal dan hal-hal yang mempengaruhi pembelian tersebut. Penelitian ini menggunakan paradigma post-positivis dan pendekatan kualitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pembelian produk fashion sangat dipengaruhi oleh nama merek dan asosiasinya. Informan bersedia untuk membayar harga premium untuk produk merek indie fashion lokal dengan branding yang informan anggap “keren” dan sesuai dengan identitas mereka. Informan pun lebih menghargai informasi dari orang-orang yang memiliki sudut pandang dan gaya fashion yang sama dengan informan seperti peer dan role model atau influencer. Hal tersebut dikarenakan informan memiliki sensitivitas merek dan karakteristik dari fashion innovators. Produk merek indie fashion lokal pun memiliki sentimen yang lebih bagi informan dibandingkan dari kategori merek fashion lainnya.


This study aims to understand the purchasing behaviour of women consumers of local indie fashion brands and the factors that influence those purchases. This research uses a post-positivist paradigm and a qualitative approach. The results of this study indicate that the purchase of fashion products is strongly influenced by brand names and its associations. Informants are willing to pay premium prices for local indie fashion brand products that informants consider "cool" and match with their identity. Informants also value information from people who have the same perspective and fashion style as informants such as peers and role models or influencers. That is because informants have brand sensitivity and characteristics of fashion innovators. Products of local indie fashion brands also has more sentiment with informants rather than other fashion brand categories.

Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia , 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reekie, Gail
St. Leonards: NSW, Australia Allen & Unwin , 1993
658.834 8 REE t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library