Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dessy Kurnia Sari
Depok: Rajawali Pers, 2023
658.834 3 DES p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzan Amru
Abstrak :
Skripsi ini membahas mengenai peraturan-peraturan terkait perlindungan hukum bagi konsumen terhadap jaminan produk makanan halal di Indonesia dan keberlangsungan pelaksanaan dari peraturan-perturan tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis-normatif, penelitian kepustakaan dengan cara menelaah norma hukum tertulis berdasarkan Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Kesimpulan penelitian menunjukan bahwa pemerintah telah berupaya melalui peraturan-peraturan terkait perlindungan hukum bagi konsumen muslim terhadap produk makanan halal di Indonesia meskipun memiliki kekurangan dalam pelaksanaannya, berupa penerapan sanksi bagi produsen yang melanggar peraturan label produk makanan halal belum cukup tegas. ......His Thesis is focusing on regulations regarding legal protection for the consumers about Halal Edibles Certainty in Indonesia, about the application of the regulations, and about Institutions focusing on legal protection for muslim consumer rsquo s right regarding Halal Edibles. The method used in this research is Juridical Normative which uses Primary Data through interview, and also Secondary Data by using Literature Studies. This research concludes that regulations on legal protection for muslim consumer rsquo s right regarding Halal Edibles in Indonesia are finely tuned, although there are some weaknesses. That is found the imposition of legal and sanctions enforcement for the Edible Producers whom broke the law of label for Halal Edibles is not firm enough.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Yasin
Abstrak :
Labelisasi halal bagi produk makanan untuk diedarkan bagi umat Islam merupakan upaya pemerintah dalam memberikan kepastian hukum dan melindungi konsumen muslim dari mengkonsumsi produk makanan haram serta memberikan dorongan kepada prousen produk makanan agar memiliki kompitisi yang unggul dalam merebut pangsa pasar dari konsumen muslim di Indonesia. Berdasarkan hal tersebut maka pokok permasalahan yang akan dibahas adalah: bagaimana perlindungan hukum atas konsumen muslim terhadap labelisasi produk makanan halal di Indonesia, pertanggungjawaban produsen produk makanan halal terhadap konsumen muslim atas pencatuman label halal serta dapatkan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) memberikan perlindungan hukum dalam hal terjadinya kerugian yang dialami konsumen muslim. Metode penelitian yang digunakan dalam tesis ini adalah metode penelitian kepustakaan yang bersifat hukum normatif. Perlindungan konsumen dalam KUHPerdata terdapat dalam buku ketiga tentang perikatan dan buku keempat tentang pembuktian dan kedaluwarsa. Dalam hukum pidana terdapat dalam Pasal 383 ayat (2) bahwa diancam dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun 4 (empat) bulan, seorang penjual yang berbuat curang terhadap pembeli mengenai jenis keadaan dengan menggunakan tipu muslihat. Di dalam Pasal 8 ayat (1) UU Perlindungan Konsumen disebutkan bahwa pelaku usaha dilarang memproduksi dan/atau memperdagangkan barang dan/atau jasa yang tidak mengikuti ketentuan berproduksi secara halal, sebagaimana pernyataan halal yang dicantumkan pada label. Berdasarkan Pasal 19 ayat (1) Undang-undang Perlindungan konsumen disebutkan pelaku usaha bertanggung jawab memberikan ganti kerugian atas kerusakan, pencemaran, dan/atau kerugian konsumen akibat mengkonsumsi barang dan/atau jasa yang dihasilkan atau diperdagangkan. Masyarakat banyak sekali mengeluhkan kekecewaannya tentang berbagai produk makanan kepada pihak YLKI, terhadap keluhan-keluhan tersebut YLKI akan melakukan melaporan kepada Ditjen POM, menindaklanjuti kepada MUI dan melakukan lewat jalur hukum.
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2005
T36887
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maulati Aziza Zain
Abstrak :
Tujuan-Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji secara empiris hubungan dari elemen-elemen marketing 4.0 dengan kepuasan dan loyalitas konsumen, serta bagaimana peran preferensi merek religius dalam hubungan tersebut. Secara spesifik, penelitian ini dilakukan pada pelanggan wanita Muslim Indonesia pada merek modest fashion lokal di Indonesia. Desain/metodologi/pendekatan- metode yang digunakan yaitu analisis kuantitatif dengan pengukuran Structural Equation Modeling (SEM) untuk menganalisis data dari sampel yaitu pelanggan Wanita Muslim Indonesia pada merek modest fashion lokal yang berjumlah 259 responden. Hasil- Hasil penelitian ini menunjukkan hubungan antara elemen-elemen marketing 4.0 yaitu identitas merek, citra merek, integritas merek, dan interaksi merek dengan kepuasan serta, citra merek dan interaksi merek pada hubungan nya dengan intensi kesetiaan wanita muslim Indonesia dari merek fashion muslim lokal. Hasil lainya, menemukan adanya moderasi preferensi merek religius pada hubungan hubungan elemen marketing kecuali pada integritas merek dengan kepuasan dan intensi kesetiaan konsumen nya. Implikasi praktis- Penelitian ini memberikan insight dari elemen-elemen marketing 4.0 dalam industri yang berkembang. Secara khusunya implikasi manajerial dituju bagi kewirausahaan merek fashion muslim lokal untuk mendapat insight dan pemahaman terkait efektifitas marketing pada konsumen wanita muslim di era digital ini. Originalitas- Marketing 4.0 telah mendapat banyak perhatian dan implementasi dari kalangan akademisi dan praktisi, namun masih kurangnya penelitian tentang model teori di bidang pemasaran, khususnya pada industri yang belum established dan kaitannya dengan kepuasan dan loyalitas pelanggannya. ......Purpose-The purpose of this study is to empirically examine the impacts of Marketing 4.0 Elements on customer satisfaction and loyalty intention and how religious brand preference contributes to the relationship. This study specifically examines on Indonesian Muslim consumers of local Modest Fashion Brands. Design/methodology/approach- The method used was quantitative analysis with Structural equation modeling to analyze the data collected from 259 Indonesian Muslim Woman customers of Modest Fashion Brands. Findings- The result found the significant effects of marketing 4.0 elements on the customers’ satisfaction that is brand identity, brand image, brand integrity, and brand interaction while the marketing 4.0 elements that is found to have a significant effect on the loyalty intentions are brand image and brand interaction. Other findings are the moderation role of religious brand preference on the marketing 4.0 elements to customer satisfaction and loyalty intentions of Indonesian Muslim woman customers of local modest fashion brands, except for brand integrity. Practical implications- This study provides new insights to the marketing 4.0 model theory in an emerging industry. Specifically, the managerial implication is directed to Indonesian modest fashion brands entrepreneurs, to gain insights and understanding the effectivity of marketing modest fashion brands in the digital age among Muslim consumers. Originality- Marketing 4.0 has received levels of attention and implementations from academics and practitioners, however there is still a lack of research on the model theory in the marketing field, particularly on a non-established industry and its relation to satisfaction and loyalty of its customers.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deananda Puspitasari
Abstrak :
Di Indonesia memberikan kepastian dan informasi Halal masih belum menjadi kewajiban. Saat ini, penelitian yang berfokus pada bagaimana komunikasi Halal berdampak pada sikap konsumen Muslim masihlah terbatas. Pemerintah telah menunjuk MUI sebagai badan resmi untuk melakukan sertifikasi Halal, namun karena peraturan untuk mendapatkan dan menempatkan logo Halal pada produk belum merupakan kewajiban, maka pada prakteknya saat ini tidak semua produk menempatkan logo Halal di dalamnya dan tidak semua disertifikasi oleh MUI. Tesis ini akan mengkaji penggunaan logo Halal dalam produknya, dan apakah ada perbedaan kredibilitas logo Halal yang disertifikasi oleh MUI dibandingkan dengan logo Halal yang diklaim sendiri oleh produsen. ......In Indonesia giving Halal assurance is still not yet mandatory. There is still limited research focusing on how Halal communication gives impact to the Moslem consumers’ attitude. Government has appointed MUI as the official body to do Halal certification, however the regulation is not yet strongly implemented, as not yet all products are having Halal logo, and not all are certified by by MUI. This thesis will examine on the usage of Halal logo in the product, and whether the there is any difference in credibility of Halal logo certified by MUI vs those who are self-claimed by the producers.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Adi Nugroho
Abstrak :
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meneliti faktor determinan (driver) dari consumer-based halal brand equity yang diartikan sebagai preferensi terhadap salah satu merek dibanding dengan merek lain yang sejenis hanya dikarenakan atribut halal yang ditawarkan oleh sebuah merek. Penelitian ini menggunakan aspek religiusitas sebagai faktor kunci dalam menentukan faktor determinan dari consumer based halal brand equity, yang pada penelitian ini ditentukan oleh keterlibatan masa lalu mereka terhadap konsumsi halal serta keinginan konsumen dalam mencari manfaat spiritual dengan mengonsumsi produk produk bermerek halal. Penelitian ini menggunakan metode Structural Equation Modelling dimana pengambilan data menggunakan teknik single cross-sectional melalui bantuan kuesioner dengan sampel konsumen muslim di Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa religiusitas (khususnya religiusitas intrinsik) adalah faktor kunci dalam menentukan perilaku konsumsi halal konsumen (consumer halal choice behavior) dan manfaat spiritual (self expressive religious benefit) yang merupakan pendorong ekuitas merek halal berbasis konsumen (consumer based halal brand equity). Studi ini menemukan consumer based halal brand equity lebih dipengaruhi oleh perilaku konsumsi halal konsumen (consumer halal choice behavior) daripada manfaat spiritual yang diperoleh dari mengonsumsi produk bermerek halal (self-expressive religious benefit). Studi ini juga menemukan bahwa logo halal sebagai variabel moderasi dapat memberikan kepercayaan tambahan atau bahkan menciptakan keraguan dalam konsumsi halal konsumen. Temuan ini penting bagi perusahaan multinasional yang beroperasi di negara dengan mayoritas populasi Muslim untuk menyediakan produk yang memenuhi kebutuhan konsumen Muslim yang dipengaruhi oleh aspek religiusitas.
ABSTRACT This study aims to examine the drivers of halal consumer-based halal brand equity which are interpreted as preferences for one brand compared to other similar brands only due to the halal attributes offered by a brand. This study uses aspects of religiosity as a key factor in determining the drivers of consumer-based halal brand equity, which in this study are determined by their past involvement in halal consumption and the desire of consumers to seek spiritual benefits by consuming halal-branded products. Furthermore, this study also uses halal logo as a moderating variable. This study uses the Structural Equation Modeling method. The samples are gathered by using single cross-sectional technique through online questionnaire with samples are muslim consumers in Indonesia. The results of this study indicate that religiosity (specifically intrinsic religiosity) is a key factor in determining consumer halal choice behavior and self-expressive religious benefit which are the driver of consumer based halal brand equity. This study found that consumer based halal brand equity largely depends on consumer halal choice behavior (their past involvement in halal consumption) rather than self expressive religious benefit (seeking for spiritual benefit). This study also found that halal logo as moderating can give additional confidence or even create doubt in consumers halal consumption. These findings are important for multinational companies which operating in a country with a majority of the Muslim population to provide products that meet the needs of Muslim consumers that can be influenced by aspects of religiosity.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Faza Imaduddin
Abstrak :
Muslim telah dikonsiderasikan sebagai segmen konsumen yang penting di industri fashion karena karakteristiknya yang unik dan pertumbuhan yang pesat dalam pengeluaran dan konsumsinya. Namun, tingkat konsumsi produk fashion tersebut dianggap dipengaruhi oleh materialisme yang merupakan karaktrteristik yang secara konsep tidak sesuai dengan ajaran Islam. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi perilaku pembelian fashion cloting konsumen muslim dan hubungannya dengan materialisme. Sampel pada penelitian ini adalah konsumen Muslim di Indonesia yang sebagian besar merupakan mahasiswa. Data diolah dengan menggunakan Partial Least Square Structural Equation Modelling PLS SEM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku pembelian fashion clothing dipengaruhi oleh materialisme yang dimediasi oleh consumer lifestyle, status consumption dan fashion involvement. Selain itu, ditemukan bahwa fashion consciousness yang dipengaruhi oleh susceptibility to interpersonal influence, media exposure dan self-concept, memengaruhi materialisme. Self-monitoring dan personal values terbukti tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap fashion consciousness. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa religiositas tidak memiliki peranan yang signifikan dalam mengurangi kecenderungan konsumen untuk bersifat materialisme dan mengonsumsi produk karena statusnya. ...... Muslim has been identified as an essential consumer segment in fashion industry because of their unique characteristics and significant expenditure and consumption growth in the industry. However, their fashion product consumption is considered to be affected by materialism which is perceived to be not in line with Islam beliefs. This study aims to analyse factors affecting fashion clothing purchase behaviour and their association with materialism. Data for this research were collected from Muslim consumers in Indonesia, most of which are students from universities. They were then analysed using Partial Least Square Structural Equation Modelling Method PLS SEM. This study found that materialism significantly affect fashion clothing purchase behaviour which is mediated by consumer lifestyle, status consumption dan fashion involvement. In addition, fashion consciousness which has been identied to be affected by susceptibility to interpersonal influence, media exposure and self concept was found to have positive effect on materialism. Self monitoring and personal values were found to have insignificant influence on fashion consciousness. The results of this study also showed that religiosity has no significant role on reducing the Muslim rsquo s materialism level and tendency to consume status products.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rezdi Luthfan Pramananda
Abstrak :
Pembajakan film adalah hal yang telah menjadi fenomena global yang berdampak khususnya pada industri perfilman. Secara global, kerugian yang dihasilkan dari pembajakan film tidak sedikit dalam konteks finansial. Kerugian ini juga melanda Indonesia, dimana pembajakan film lazim ditemukan dan dilakukan oleh masyarakatnya. Penelitian ini bertujuan untuk memahami faktor-faktor pencegah tindak pembajakan film pada konsumen Muslim, mengingat Indonesia adalah negara mayoritas Islam terbesar di dunia, yang terdiri dari Perceived Risk, Perceived Benefits, Attitude Towards Digital Piracy, Facilitating Conditions, Habitual Digital Piracy Behavior, dan Intention to Stop Using Pirated Films. Pengambilan sampel sebanyak 166 orang yang beragama Muslim kemudian dianalisis menggunakan metode Partial Least Squares-Structural Equation Modelling PLS-SEM dengan software SmartPLS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perceived Risk, Attitude Towards Digital Piracy, serta Facilitating Conditions dapat menjadi pencegah tindak pembajakan film. Attitude Towards Digital Piracy juga ditemukan memoderasi hubungan antara Facilitating Conditions dan Habitual Digital Piracy Behavior. ......Movie piracy has become a global phenomenon that affects the overall movie industry. Globally, damaged caused by piracy is not small, financially. Indonesia is also affected by this phenomenon, where piracy is common in the country. This research is aimed to understand factors that deter films piracy in Muslim consumers, considering Indonesia is the biggest Muslim majority country in the world, that consist of Perceived Risk, Perceived Benefits, Attitude Towards Digital Piracy, Facilitating Conditions, Habitual Digital Piracy Behavior, and Intention to Stop Using Pirated Films. This research uses 166 samples, then analyzed using Partial Least Squares Structural Equation Modelling PLS SEM method with SmartPLS software. The results of this research shows that Perceived Risk, Attitude Towards Digital Piracy, and Facilitating Conditions can be deterrence against films piracy. On top of that, Attitude Towards Digital Piracy is also found to moderate relationship between Facilitating Conditions and Habitual Digital Piracy Behavior.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Austra Heraduta Jananuragadi
Abstrak :
Sebagai negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam, salah satu langkah untuk mengakomodasi kebutuhan konsumen Muslim yang cenderung mengikuti aturan agama Islam untuk mengonsumsi yang halal dan menghindari yang haram sesuai dengan syariat Islam adalah dengan menyediakan label halal pada setiap produk makanan dan minuman yang diimpor ke Indonesia. Namun, sayangnya produk makanan dan minuman impor yang memiliki label halal masih terbatas jumlahnya. Ketiadaan label halal membuat konsumen menjadi lebih berhati-hati dalam memutuskan untuk membeli atau mengkonsumsi produk tanpa label halal tersebut (Wibowo & Madusari, 2018). Namun, tidak sedikit masyarakat Muslim yang hanya membeli dan mengkonsumsi makanan dan minuman hanya dengan memperhatikan tanggal kadaluwarsanya saja, tanpa memerhatikan keberadaan label halal dalam kemasan tersebut (Amalia & Fauziah, 2018). Hal ini menunjukkan bahwa mereka memerhatikan informasi mengenai produk tersebut, bahwa produk mereka aman dan diperbolehkan untuk dikonsumsi sesuai syariat Islam. Selain itu, ketika dihadapkan pada produk makanan dan minuman yang sulit untuk diverifikasi kehalalannya, kepercayaan memainkan peran yang penting (Ali, Xiaoling, Sherwani, & Ali, 2018). Dalam hal ini, konsumen percaya bahwa produk yang dikonsumsi tersebut sudah sesuai dengan syariat Islam. Penelitian ini mencoba untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen terhadap produk makanan dan minuman impor non-logo halal dari negara nonmuslim. Peneliti melakukan penelitian kuantitatif dengan menggunakan responden yang pernah membeli produk makanan dan minuman impor non-logo halal dari negara nonmuslim. Metode analisis yang digunakan adalah PLS-SEM dengan menggunakan aplikasi SmartPLS 3 dan IBM SPSS 26. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kesadaran beragama, kualitas konten, kualitas informasi, kesadaran merek, dan kepercayaan konsumen terhadap keputusan pembelian. Keputusan pembelian juga memiliki hubungan yang signifikan terhadap loyalitas konsumen. Kesadaran merek juga memediasi hubungan antara kesadaran beragama, kualitas konten, dan kualitas informasi terhadap keputusan pembelian. Kepercayaan konsumen memediasi hubungan antara kualitas konten dan kualitas informasi terhadap keputusan pembelian, namun tidak memediasi hubungan antara kesadaran beragama dan keputusan pembelian. ......As a country with a majority Muslim population, one of the steps to accommodate the needs of Muslim consumers who tend to follow Islamic religious rules to consume halal and avoid unlawful things in accordance with Islamic law is to provide a halal label on every food and beverage product imported into Indonesia. However, the number of imported food and beverage products that have a halal label is still limited. The absence of a halal label makes consumers more careful in deciding to buy or consume products without the halal label (Wibowo & Madusari, 2018). However, several Muslims only buy and consume food and drinks by paying attention to the expiry date, without paying more attention to the existence of a halal label on the package (Amalia & Fauziah, 2018). This shows that they pay attention to information that gives them information assuring them that these products are safe and allowed to be consumed according to Islamic law. In addition, with food and beverage products that are difficult to verify as halal, trust plays an important role (Ali, Xiaoling, Sherwani, & Ali, 2018). In this case, consumers believe that the product consumed is in accordance with Islamic law. This study tries to identify the factors that influence muslim consumer behavior towards imported non-halal food and beverage products from nonmuslim countries. Researchers conducted quantitative research using respondents who had purchased non-halal imported food and beverage products from non-Muslim countries. The analytical method used is the PLS-SEM using the SmartPLS 3 and IBM SPSS 26 software. The results showed that there was a significant relationship between religious consciousness, content quality, information quality, brand awareness, and consumer towards purchase decisions. Purchase decisions also have a significant relationship to consumer loyalty. Brand awareness also mediated the relationship between religious consciousness, content quality, and information quality towards purchase decisions. Consumer trust mediated the relationship between content quality and information quality towards purchase decisions, but shows no relationship between religious consciousness and purchase decisions.
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erlangga Rahadian Wibowo
Abstrak :
Penelitian ini membahas pengaruh dari Social Media Marketing Activities oleh suatu merek fesyen muslim (Duha Muslimwear) terhadap Attitude towards the Brand, Brand Experiences, dan Purchase Intention pada konsumen muslim. Peneliti melakukan pengambilan sampel data menggunakan self-administered questionnaire dan mendapatkan 504 responden. Ditemukan bahwa Social Media Marketing Activities oleh merek fesyen muslim mempunyai pengaruh positif terhadap sikap konsumen terhadap merek dan Brand Experience. Brand Experience juga mampu mempengaruhi Attitude towards the Brand. Sementara itu, Purchase Intention dipengaruhi positif oleh Attitude towards the Brand. Attitude towards the Brand mempunyai peran sebagai mediasi penuh terhadap pengaruh Social Media Marketing Activities dan Brand Experience terhadap Purchase Intention. Penelitian ini juga menemukan bahwa pengaruh Social Media Marketing Activities terhadap Brand Experiences lebih kuat pada grup umur muda dibandingkan dengan grup umur yang lebih tua. Pengaruh Social Media Marketing Activities terhadap Brand Experiences juga dapat menguat dengan adanya Customer Engagement dan Religiosity. Penelitian ini juga menemukan bahwa Religiositas tidak menguatkan pengaruh Social Media Marketing Activities terhadap attitude seseorang terhadap merek dan purchase intention secara signifikan. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi pelaku industri fesyen muslim atau modest fashion untuk memaksimalkan pengaruh pemasaran media sosial serta keefektifan pesannya. ......This study discusses the influence of Social Media Marketing Activities by a Muslim fashion brand (Duha Muslimwear) on Attitude towards the Brand, Brand Experiences, and Purchase Intentions of Muslim consumers. Researcher took data samples using self-administered questionnaire and got 504 respondents. This study found that Social Media Marketing Activities positively influence consumer’s Attitudes towards the Brand and Brand Experience. Brand Experience also positively influence Attitude towards the Brand. Meanwhile, Attitude towards the Brand positively influence Purchase Intention. Attitude towards the Brand has a full mediation role on the influence of Social Media Marketing Activities and Brand Experience on Purchase Intention. This study also found that the influence of Social Media Marketing Activities on Brand Experiences was stronger in the younger age group than in the older age group. The influence of Social Media Marketing Activities on Brand Experiences can be strengthened by Customer Engagement and Religiosity. This study also found that religiosity did not significantly strengthen the influence of Social Media Marketing Activities on Attitude towards the Brand and Purchase Intention. The results of this study can be used as reference for Muslim fashion industry doers to maximize the influence of social media marketing and the effectiveness of the message.
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>