Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Darmata Noorfauziah Maulidania
"Tesis ini menekankan pembentukan realitas sosial penggemar ideal dengan penggunaan simbol merchandise. Konstruksi sosial atas realitas penggemar ideal terbentuk dari penekanan pentingnya makna yang dikonstruksi oleh individu dengan lingkungan sosialnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan paradigma konstruktivis dan metode studi kasus. Melalui penggunaan simbol merchandise penggemar NCT (NCTzen), penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi momen dialektika penggemar ideal. Hasil penelitian menemukan bahwa terjadi tiga momen dialektika pada NCTzen. Dalam momen eksternalisasi, terjadi pemahaman dan penyesuaian diri NCTzen dengan melakukan aktivitas penggemar sebagai ciri penggemar ideal. Momen objektivasi terjadi saat proses pemahaman berubah menjadi pengambilan tindakan NCTzen dalam memaknai penggemar ideal. Terakhir, NCTzen memperoleh penanaman nilai kegiatan penggemar melalui momen internalisasi dengan peran agen sosialisasi utama, yaitu keluarga, teman sebaya, dan media. Ciri penggemar ideal NCTzen kemudian mengalami perubahan, diantaranya (1) bertemu dan dapat berinteraksi dengan idola secara langsung, (2) memanfaatkan penuh media dalam seluruh usaha memperoleh informasi tentang idola, (3) menjalin relasi dengan teman sesama NCTzen sebagai cara memperoleh informasi tentang idola, dan (4) memanfaatkan penuh media untuk mempromosikan idola. Perubahan dalam ciri penggemar ideal NCTzen ini akan menuju ke momen eksternalisasi kembali.

This thesis emphasized the formation of the social reality of ideal fans with the use of merchandise symbols. The social construction of the ideal fan reality is formed by emphasizing the importance of meanings constructed by individuals with their social environment. This research used a qualitative approach with a constructivist paradigm and case study method. This research aimed to explore the dialectical moments of ideal fans built through the use of NCT’s fans merchandise symbols (NCTzen). The results found that there were three dialectical moments in NCTzen. At the moment of externalization, NCTzen demonstrated understanding and self-adjustment by engaging in fan activities that reflected ideal fan characteristics. The moment of objectivity occurred when the understanding process led to NCTzen's actions in interpreting the ideal fan. Finally, NCTzen obtained the value of fan activities through the moment of internalization with the role of the main socialization agents, namely family, peers, and the media. The characteristics of NCTzen ideal fans have changed, including (1) meeting, and interacting with idols directly, (2) making full use of the media in all efforts to get information about idols, (3) establishing relationships with fellow NCTzen friends as a way to get information about idols and provide information about idols, and (4) making full use of the media to promote idols. The change in NCTzen's ideal fan characteristics will lead to a moment of re-externalization."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian berjudul ?Konstruksi Makna
Hijab Fashion bagi Moslem Fashion Blogger
di Indonesia? dilatarbelakangi oleh perkembangan busana muslim di Indonesia yang mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir. Fenomena tersebut tidak terlepas dari pengaruh gaya hidup masa kini yang tidak dapat dipisahkan dari teknologi.
Blog yang merupakan perkembangan teknologi media baru (new media) dimanfaatkan oleh para
Moslem Fashion Blogger untuk mengekspresikan gaya berbusana muslim sebagai suatu trend fashion
yang berperan dalam perkembangan fashion moslem
di Indonesia. Peneliti ingin mengkaji
lebih jauh mengenai pemahaman, motif, dan pengalaman
Moslem Fashion Blogger dalam menggunakan
blog sebagai media komunikasi mengenai
Hijab Fashion di Indonesia. Teori yang digunakan untuk membentuk kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah teori fenomenologi Alfred Schutz, Teori Konstruksi Sosial
Atas Realitas Luckmann dan Berger, dan Teori Interaksi Simbolik George Herbert Mead. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui pendekatan tradisi fenomenologi yang memusatkan perhatian pada
pengalaman hidup dan mencari makna mengenai realitas berdasarkan sudut pandang subjek penelitian. Peneliti
menetapkan enam informan sebagai sumber informasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman
Moslem Fashion Blogger
mengenai
hijab fashion
adalah bahwa perkembangan tren hijab fashion
di Indonesia merupakan perkembangan yang positif namun terjadi suatu pergeseran makna. Motif dalam menggunakan
blog sebagai media komunikasi mengenai
hijab fashion terbagi atas motif atraksi, motif inspirasi, dan motif eksistensi. Saran untuk penelitian selanjutnya adalah perkembangan
hijab fashion merupakan salah satu
fenomena yang menarik dan terus berkembang, maka diharapkan penelitian selanjutnya dapat mengkaji lebih
mendalam khususnya mengenai konstruksi makna
hijab fashion bukan hanya terhadap pelaku industri
hijab namun juga lebih dalam terhadap mereka yang benar-benar memahami syariat agama Islam"
JKKOM 3:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sheila Maharani Berlian
"Wacana keberlanjutan dalam konteks industri pakaian membahas pembelian dan penjualan baju bekas sebagai perilaku berkelanjutan. Terlepas dari perbedaan sosiokultural dengan negara Barat, pembelian baju bekas melalui toko baju bekas berbasis daring dibahas dalam wacana keberlanjutan di Indonesia. Pemilik toko baju bekas di Instagram mulai mengunggah konten yang mengangkat wacana keberlanjutan. Menggunakan kerangka pemikiran Wacana oleh Foucault dan Konstruksi Sosial atas Realitas oleh Berger dan Luckmann, penelitian ini berfokus pada konstruksi realitas pemilik toko baju bekas berbasis daring dan tidak berfokus pada analisis teks wacana. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana pemilik toko baju bekas di Instagram membentuk konstruksi wacana keberlanjutan dalam konstruksi realitasnya. Penelitian kualitatif dengan strategi penelitian social constructionism ini menggunakan metode pengumpulan data wawancara mendalam. Penelitian ini menemukan bahwa konstruksi wacana keberlanjutan oleh pemilik toko baju bekas di Instagram dilatarbelakangi oleh agen sosialisasi dan berhubungan dengan konstruksi realitas subjektifnya. Dalam proses konstruksi tersebut, pemilik toko baju bekas berbasis daring mengadopsi sudut pandang Barat dalam membentuk konstruksi wacana keberlanjutan. Melalui konstruksi wacana keberlanjutan, terbentuk dilema karena terdapat kesenjangan antara konstruksi wacana dengan realitas objektif. Dilema ini juga diperkuat melalui ketidaksesuaian ekspektasi terkait kuasa yang dimiliki pemilik toko baju bekas berbasis daring dengan realitas yang ditemui.

ABSTRACT
Sustainability discourse within the context of fashion industry discussed about the act of buying and selling used clothes as sustainable behavior. Regardless of sociocultural differences with Western countries, the act of buying used clothes through online thrift shop is being considered to be included within the sustainability discourse in Indonesia. Online thrift shop owners on Instagram began to upload contents promoting sustainability discourse. Using Foucault’s frame of mind regarding discourse and Berger and Luckmann’s social construction of reality framework, this research focuses on online thrift shop owners’ social construction of reality and does not focus on the discourse analysis. This study aims to explore how online thrift shop owners on Instagram construct sustainability discourse within their social construction of reality. This qualitative research, with social constructionism strategy, uses in-depth interview as the data collection method. This study discovers that the construction of sustainability discourse by online thrift shop owners on Instagram is motivated by their socialization agents and is related to their subjective reality construction. Within the process of construction, online thrift shop owners adopt Western world view in constructing sustainability discourse. This study also finds that through the social construction of sustainability discourse, online thrift shop owners experience dilemma from the discrepancy that they encounter between their discourse construction and the objective reality. The dilemma is also strengthened by the dissonance they experience between expectation regarding their owned power and the encountered reality.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library