Ditemukan 16 dokumen yang sesuai dengan query
Nanang Iswardoyo
Abstrak :
Indonesia memiliki daerah rawa yang cukup luas diantaranya terbentang di sebagian besar Kalimantan, sebagian Sumatra, sebagian besar pantai pesisir utara Jawa dan sebagian Irian Jaya. Dengan pesatnya perkembangan pembangunan, diantaranya program pemerintah mengenai pembuakaan lahan gambut sejuta hektar, maka perlu dipikirkan sarana dan prasarana terutama sarana transportasi untuk membuka lahan yang terisolir tersebut. Daerah rawa biasanya terdiri dari lempung lunak (soil clay) atau gambut (peat) dan zat organik. Lempung lunak ataupun gambut memiliki karakteristik kekuatan geser yang relatif rendah dan nilai kompresibilitas yang tinggi. Sifat - sifat tersebut sangat merugikan konstruksi yang ada di atasnya, karena kekuatan geser yang rendah menyebabkan daya dukung tanah terhadap stuktur yang berada di atasnya menjadi rendah, dan beban yang dapal dipikul oleh pondasi struktur juga kecil. Sedangkan kompresibilitas yang tinggi menyebabkan tanah bersifat sangat kompresibel, yaitu perubahan volume tanah yang terjadi dibandingkan dengan tekanan yang diberikan mempunyai nilai yang sangat besar. Konstruksi Tiang Portal merupakan salah satu altematif konstruksi penahan badan jalan yang di bangun di daerah rawa ataupun lahan gambut. Kontruksi ini terdiri darl beberapa tiang portal, dimana satu tiang portal dibentuk oleh sekelompok tiang yang disatukan oleh cap beam. Beberapa tiang portal dipasang melintang pada badan jalan dan di atasnya dihampar lapisan geotekstile untuk menahan material badan jalan agar tidak runtuh. Perencanaan Konstruksi Tiang Portal didasarkan pada teori Arching (lengkung tegangan) dan teori Pondasi Tiang. Teori Arching (lengkung tegangan) terutama pada timbunan yang berpenyangga tiang merupakan teori yang masih baru dan belum banyak perkembangannya, melalui optimasi arching ini ditentukan jarak dan dimensi cap beam tiang portal serta perhitungan perkuatan geotekstile. Teori Pondasi Tiang digunakan tmtuk menganalisa daya dukung dan penurunan Tiang Portal.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ibnu Affan Susanto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S35230
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Heddy Rohandi Agah
Jakarta: Pekerjaan Umum, 2010
693.8 HED p
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Djoko Untung Soedarsono
Jakarta: Badan Penerbit Pekerjaan Umum, 1993
625.704 2 DJO k
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Budi Susilo Soepandji
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian Universitas Indonesia Library
Sigit Pranowo Hadiwardoyo
Abstrak :
ABSTRAK
Lapis asbuton agregat (lasbutag) sering digunakan sebagai permukaan jalan, namun masih belum memberikan hasil yang memuaskan karena sering terjadi kerusakan sebelum umur rencana, untuk mengatasi hal tersebut maka lasbutag memerlukan suatu campuran bahan tambah agar dapat meningkatkan mutu perkerasan jalan. Penggunaan Perma-bond sehagai bahan peremaja diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut.
Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap modifikasi asbulon dengan bahan peremaja Perma-bond dengan komposisi 40% bahan peremaja Perma-bond dan 60% kadar bitumen asbulon merupakan perbandingan campuran yang terbaik untuk mendapatkan jenis aspal penetrasi 60/70,
Pada campuran panas (Hot-mix) dari hasil uji marshall didapat nilai kadar bitumen optimum 8,75 %. Dan pada campuran dingin (Cold-m;x) didapat pada pemeraman 3 hari dengan kadar bitumen 8,1 %.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian Universitas Indonesia Library
Budi Susilo Soepandji
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian Universitas Indonesia Library
Sigit Pranowo Hadiwardoyo
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian Universitas Indonesia Library
Bisanto Kadarisman
Abstrak :
ABSTRAK
Masalah utama yang dihadapi didalam menangani perencanaan jalan lintas rawa pada daerah rawa yang luas adalah pemilihan dan penetapan bahan badan jalan serta metoda pelaksanaannya yang akan diterapkan.
Penurunan badan jalan merupakan pusat perhatian utama yang diprioritaskan, mengingat masalah yang merugikan ini kelak akan muncul cepat ataupun lambat dan akan mengakibatkan jalan tidak dapat difungsikan sama sekali sebagai mana mestinya.
Dalam tulisan ini akan diketengahkan konsep penggunaan cara multi span tention cable dalam pembuatan badan Jalan, hingga membentuk sistem badan jalan komposit.
Dengan demikian penurunan badan jalan yang dikuatirkan terjadi dapat lebih dikendalikan.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian Universitas Indonesia Library
Budi Susilo Soepandji
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian Universitas Indonesia Library