Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Noor Fauzia
Abstrak :
Sastra dapat menjadi potret keadaan sebuah zaman sehingga masyarakat dapat melihat secara utuh bagaimana kondisi pada masa itu. Pada tahun 1950, Indonesia memiliki visi dan cita-cita membangun bangsa melalui penanaman nilai sosial dan nilai patriotisme. Representasi kedua nilai ini ditemukan dalam 10 cerpen majalah anak Kunang-Kunang tahun 1950. Permasalahan dirumuskan ke dalam dua pertanyaan penelitian, yaitu (1) bagaimana nilai sosial direpresentasikan melalui 10 cerpen majalah Kunang-Kunang pada tahun 1950? dan (2) bagaimana nilai patriotisme direpresentasikan melalui 10 cerpen majalah Kunang-Kunang pada tahun 1950?” Penelitian bertujuan untuk menunjukkan representasi nilai sosial dan nilai patriotisme yang termuat dalam 10 cerpen majalah Kunang-Kunang pada tahun 1950. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan nilai sosial terlihat melalui perilaku tolong menolong, kekeluargaan, kesetiaan, kepedulian, saling memiliki, empati, dan kerja sama. Sementara itu, nilai patriotisme terlihat melalui perilaku kesadaran terhadap kondisi negara, semangat dalam membangun cita-cita, bela negara, rasa cinta terhadap tanah air, keinginan untuk memajukan bangsa, meneladani pahlawan, setia kepada negara, melaksanakan kewajiban sesuai dengan tugas dan profesi, dan kesadaran untuk merdeka serta lepas dari segala bentuk penjajahan. Kehadiran nilai sosial dan nilai patriotisme dalam kesepuluh cerpen ini menunjukkan bahwa adanya konstruksi anak melalui sastra dalam menghadapi persoalan sosial, politik, dan ekonomi Indonesia pada masa pascakemerdekaan. ......Literature can be a portrait of the situation of an era so that people can see completely how the conditions were at that time. In 1950, Indonesia had a vision and aspiration to build a nation through protecting social values ​​and patriotism values. The representation of these two values ​​is found in 10 short story magazines for the 1950's. and (2) how is the value of patriotism represented through 10 short stories from the Firefly magazine in 1950?” The research aims to show the representation of social values ​​and the values ​​of patriotism contained in 10 short stories from the magazine Fireflies in 1950. This research uses a qualitative descriptive method. The results of the study show that social values ​​can be seen through the behavior of helping each other, kinship, loyalty, caring, mutual belonging, empathy, and cooperation. Meanwhile, the value of patriotism can be seen through awareness of the condition of the country, the spirit of building ideals, defending the country, a sense of love for the motherland, the desire to advance the nation, emulating heroes, loyalty to the country, carrying out obligations in accordance with duties and professions, and awareness. to be independent and free from all forms of colonialism. The presence of social values ​​and patriotism values ​​in the ten short stories shows that there is a construction of children through literature in dealing with Indonesia's social, political and economic problems in the post-independence period.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Stevanus Natanael
Abstrak :
Penelitian ini mengkaji bagaimana konstruksi anak bahagia digambarkan dalam novel Aku, Meps, dan Beps dan bagaimana gaya pengasuhan yang dilakukan oleh Meps dan Beps mengonstruksi karakter tokoh Aku pada novel Aku, Meps, dan Beps. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan struktural yang berfokus pada unsur tokoh dan penokohan. Hasil analisis struktural tersebut diolah dengan menggunakan konsep konstruksi untuk menunjukkan karakter anak bahagia dalam novel Aku, Meps, dan Beps. Selain konsep konstruksi, konsep gaya pengasuhan juga digunakan untuk menunjukkan gaya pengasuhan Meps dan Beps terhadap konstruksi karakter anak bahagia pada tokoh Aku. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa karakter bahagia yang dimiliki oleh tokoh Aku digambarkan melalui karakternya yang mampu mengendalikan emosi, memiliki empati dan kepedulian terhadap sesama, serta menunjukkan kecerdasan dan kreativitas. Karakter yang dimiliki oleh tokoh Aku tersebut dibentuk melalui gaya pengasuhan otoritatif Meps dan Beps yang hangat, responsif, komunikatif, dan suportif. ......This study examines how the construction of a happy child is constructes in the novel Aku, Meps, dan Beps and how the parenting style practiced by Meps and Beps constructs the character of Aku in Aku, Meps, dan Beps. This study uses a qualitative method with a structural approach that focus on characters. The results of the structural analysis are processed by using the concept of construction to show the character of happy children in the novel Aku, Meps, and Beps. In addition to the concept of construction, the concept of parenting style is also used to show the parenting style of Meps and Beps to the character Aku. The results of the study show that the happy character of Aku is constructed through his character who is able to control emotions, has empathy and concern for others, and is intelligent and creative. Aku's character is formed through Meps and Beps' authoritative parenting style which is warm, responsive, communicative, and supportive.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library