Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Kemeneg Ristek - BPPT,
600 MIJ
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Selama ini jumlah air hujan yang jatuh di permukaan bumi diupayakan mengalir secepat mungkin ke badan air di hilir supaya tidak terjadi genangan yang tidak diinginkan (banjir). Hal ini dikondisikan dengan pembuatan berbagai prasarana yang mampu mengalirkan limpasan air hujan/presipitasi secepat mungkin ke hilir. Metode tersebut adalan metode konvensional untuk pengelolaan air hujan. Kelemahan metode ini muncul dari adanya permasalahan kekurangan jumlah dan mutu air bersih, serta penurunan muka air tanah pada musim kemarau, sehubungan dengan berkurangnya kemampuan infiltrasi lahan. Konsep Low-Impact Development (LID) menawarkan gagasan dalam upaya pengendalian banjir yang mempertimbangkan segi konservasi air. Ide yang dikemukakan ialah pengelolaan dengan menerapkan hidrologi secara terpadu dalam skala mikro serta dukungan penggunaan metode sederhana dan non-teknis untuk membuat suatu lansekap yang multifungsi. Skripsi ini meneliti seberapa besar dampak hidrologis yang terjadi dan seberapa jauh pengaruhnya pada pengendalian banjir yang mempertimbangkan konservasi air pada kawasan Sub DAS Sugu Tamu, Depok, bila diterapkan metode LID. Hasilnya berupa penerapan konsep LID dalam bentuk sistem terpadu Best Management Practices (BMP) yang sesuai dengan karakteristik hidrologis kawasan Sub DAS Sugu Tamu. Usulan BMP berupa kombinasi tampungan retensi dan tampungan detensi.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S34737
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Pengelolaan konservasi sumberdaya air di Indonesia pada saat ini menghadapi tantangan yang semakin berat dan kompleks. Dalam rangaka menjaga ketersediaan air diperlukan usaha-usaha pengelolaan konservasi sumberdaya air yang berkesinambungan dan berkelanjutan ( lestari)....
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rizky Ananda
Abstrak :
Gedung i-CELL FTUI merupakan salah satu fasilitas di lingkungan kampus Universitas Indonesia yang menyandang predikat bangunan hijau dan telah tersertifikasi EDGE Advanced melalui strategi konservasi air seperti pengumpulan air hujan dan penggunaan fitur hemat air. Akan tetapi, masih ada potensi sumber air alternatif lain yang belum dimanfaatkan, seperti daur ulang kondensat AC dan grey water. Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis kesesuaian potensi strategi konservasi air terhadap kriteria konservasi air untuk bangunan hijau; (2) menganalisis strategi konservasi air eksisting dan potensi kuantitas grey water sebagai sumber air alternatif; dan (3) menganalisis potensi air kondensat AC sebagai sumber air alternatif. Pada penelitian ini, kesesuaian kriteria konservasi air ditinjau berdasarkan perangkat penilaian Greenship New Building Versi 1.2 dan Peraturan Menteri PUPR Nomor 21 Tahun 2021. Pengukuran dan pengujian untuk sampel kondensat dan air hujan dilakukan dengan parameter kualitas yang merujuk pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun 2023. Selain itu juga akan dilakukan analisis data sekunder untuk perhitungan timbulan grey water. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan air hujan untuk kebutuhan flushing memiliki potensi pengumpulan hingga 91.870 L/bulan dan sebagian besar parameter memenuhi baku mutu, kecuali pH dan besi. Selain itu, seluruh fitur air memiliki keluaran air yang lebih rendah dari standar Greenship dengan potensi timbulan grey water sebesar 90.144 L/bulan. Pada kondensat AC, kombinasi kedua sistem AC sentral dan split dapat menghasilkan kondensat hingga 2.805,2 L/bulan dengan kualitas yang telah memenuhi baku mutu. Analisis kesesuaian konservasi air terhadap kriteria Greenship memenuhi lima dari enam parameter dan memperoleh 18 poin. Sedangkan pada kriteria Permen PUPR No. 21 Tahun 2021, memenuhi seluruh parameter dan memperoleh 12 poin. Secara keseluruhan, kombinasi pemanfaatan kondensat AC dan grey water dapat mengurangi hingga 59,75% pemakaian sumber air primer yang saat ini telah dibantu dengan pemanfaatan air hujan. ......The i-CELL FTUI building is one of the facilities on Universitas Indonesia that holds the title of green building and has been certified EDGE Advanced through water conservation strategies such as rainwater collection and the use of water-saving fixtures. However, there is still potential for other untapped alternative water sources, such as AC condensate recycling and grey water. This study aims to (1) analyze the conformity of potential water conservation strategies to the water conservation criteria for green buildings; (2) analyze the existing water conservation strategies and potential quantity of grey water as an alternative water source; and (3) analyze the potential of AC condensate water as an alternative water source. In this study, a review on the conformity of water conservation criteria is conducted based on the Greenship New Building Version 1.2 assessment tool and Peraturan Menteri PUPR Nomor 21 Tahun 2021. Laboratory measurements and tests were carried out for condensate and rainwater samples with quality parameters referring to the Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun 2023. In addition, secondary data analysis will also be carried out for the calculation of grey water generation. The results show that rainwater utilization for flushing needs has a collection potential of up to 91,870 L/month and most parameters meet quality standards, except pH and iron. In addition, all water features have a lower water output than the Greenship standard with a potential grey water generation of 90,144 L/month. For AC condensate, the combination of both central and split AC systems can produce up to 2,805.2 L/month of condensate with quality that complies with quality standards. Analysis of the conformity of water conservation to Greenship criteria fulfils five of the six parameters and achieves 18 points. Meanwhile, the criteria of Permen PUPR No. 21 of 2021 fulfil all parameters and achieve 12 points. Overall, the combined use of AC condensate and grey water can reduce up to 59.75% of the use of primary water sources, which is currently aided by the use of rainwater.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sudono Sugianto
Abstrak :
Air bersih yang aman adalah sumber daya yang sangat terbatas. Di Indonesia, cakupan akses air bersih baru sekitar 71 . Cakupan akses air bersih di Jakarta adalah 60 , sementara di Kota Tangerang baru mencapai 28 . Karena air bersih yang aman begitu terbatas, maka, perlu ada upaya konservasi air agar sumber daya air tetap lestari sehingga dapat memenuhi kebutuhan air bersih manusia. Salah satu upaya konservasi air adalah dengan melakukan pemanfaatan air kondensat sistem pendingin ruangan. Studi ini bertujuan untuk mengestimasi kuantitas dan kualitas air kondensat yang dihasilkan system pendingin ruangan di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta. Sistem pendingin ruangan sentral di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta mampu menghasilkan 225 m3 air kondensat per hari. Kualitas air kondensat yang dihasilkan telah memenuhi persyaratan kualitas air bersih dalam Permenkes no. 32 tahun 2017. Air ini dapat digunakan sebagai alternatif sumber air bersih untuk keperluan hygiene sanitasi, mencuci, flushing, penyiraman taman dan tanaman, dan sebagainya.
Safe, clean water is a very limited resource. In Indonesia, the clean water access coverage is only 71 . In Jakarta and Tangerang, clean water access coverage are only 60 and 28 , respectively. Therefore, water conservation is required to keep water sustainable. One way to conserve water is to collect condensate water produced from air conditioner. This study aims to estimate the quantity and quality of condensate water produced from air conditioners in Terminal 3 Soekarno Hatta Airport. Water was collected from central HVAC system. The air conditioner yield 225 m3 of condensate water per day. The quality of condensate water produced meets the standards set by Ministry of Health. Condensate water be used for domestic purposes, such as washing, cleaning, sanitation, flushing toilets, irrigation and for aesthetic purposes, etc.
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aristya Wahyu Murdiana
Abstrak :
ABSTRAK Pemanenan air hujan telah diterapkan dibanyak wilayah dunia ketika pasokan air baku tidak mencukupi bagi masyarakat. PT KI di Jakarta memiliki sumber daya air hujan dalam kolam penampung air hujan dengan menggunakan Ground Catchment SystemABSTRACT Rainwater harvesting has been applied in many parts of the world when raw water supply is insufficient for the community. PT KI in Jakarta has rainwater resources in rainwater collection ponds using the Ground Catchment System. PT KI processes these untapped sources of rainwater as a source of clean water for domestic and industrial purposes. The purpose of this research is to meet the needs of clean water, and to anticipate floods and droughts. The variables examined in this research are the amount of rainwater harvest, rainwater quality, rainwater conservation carried out seen from the reduction of PDAM water consumption and reduction of PDAM water usage costs, as well as the influence of knowledge level on employee attitudes using qualitative and quantitative methods for one year. From the research results, it can be concluded that the feasibility of rainwater treatment in terms of the quantity of water produced during 1 year can reduce PDAM water consumption by 34% and reduce PDAM water usage costs by 28%. In general, the feasibility of conserving rain water and harvesting it for the needs of the industrial community in PT KI can be said to be feasible as a provider of clean water as a substitute/reduction in water consumption of PDAM at PT KI.
Depok: Universitas Indonesia. Sekolah Ilmu Lingkungan, 2019
T52319
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. BG. Hudy Prabowo Edyson
Abstrak :
Air bersih dikonsumsi dalam jumlah banyak sebagai media penghantar panas di pabrik pemurnian minyak kelapa sawit, terutama pada menara pendingin. Program konservasi air bersih dapat dilakukan dengan cara mengurangi jumlah air blowdown menara pendingin. Namun, pengurangan tersebut menyebabkan perubahan karakteristiknya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh program konservasi air bersih pada karakteristik air blowdown menara pendingin, menganalisis perbedaan beban pencemaran air limbah pada outlet IPAL dan biaya pemakaian air bersih dengan diadakannya program tersebut, menganalisis pengaruh tingkat pengetahuan pada sikap karyawan dalam program tersebut. Eksperimen dilakukan dengan mengurangi debit air blowdown menara pendingin dari 60 M3/hari hingga 0 M3/hari. Kuesioner digunakan untuk menganalisis tingkat pengetahuan dan sikap karyawan. Hasil penelitian menunjukkan program konservasi dapat dilakukan dengan mengurangi jumlah air blowdown menara pendingin hingga cycle of concentrationnya mencapai nilai 4,4. Karakteristik air blowdown akan semakin pekat dengan berkurangnya debit air blowdown. Berkurangnya debit air blowdown menjadi 30 M3/hari untuk dua menara pendingin akan mengurangi biaya pemakaian air bersih dan rata-rata beban pencemaran air limbah outlet IPAL untuk parameter COD sebesar 8,20% dengan sistem kontinu. Hubungan tingkat pengetahuan dan sikap karyawan dalam program konservasi air bersih ini bersifat positif dan kuat, sedangkan pengaruh tingkat pengetahuan pada sikap karyawan bersifat sedang.
A large amount of clean water used in heat transfer system in palm oil refinery plant, especially in cooling tower device. Clean water conservation program should be conducted by reducing cooling tower blowdown water. However, reducing blowdown water will impact on changes in its characterisctics. This research examines the impact of clean water conservation program to blowdown water characteristics, analyse the difference of wastewater pollution load and clean water cost thorough that program implementation, analyse an influence of employees  knowledge level on employees attitude in that program. Experiment was conducted by reducing cooling tower blowdown water debit from 60 M3/day to 0 M3/day. Questionnaire was used to analyse employees knowledge level and attitude. The result shows that conservation program can be applied by reducing blowdown water until cycle of concentration has the value of 4,4. Blowdown water characteristics become more concentrated by reducing cooling tower blowdown water. Reducing blowdown water of two cooling towers to 30 M3/day will reduce clean water cost and wastewater COD pollution load by 8,20 with continue treatment. Level of knowledges and attitude correlation in this program is strong and positive, whereas level of knowledges influence employees attitude in clean water conservation program on moderate level.
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Kajian Ilmu Lingkungan, 2019
T52341
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Parino Rahardjo
Abstrak :
Pengembangan kota baru berdampak pada meningkatnya luas permukaan lahan kedap air, temperatur udara mikro dan limpasan permukaan. Kondisi geomorfologi dan geohidrologi yang tidak dipertimbangkan pada pengembangan kota baru mengakibatkan terjadinya longsor dan menurunnya cadangan air bawah tanah. Tujuan penelitian adalah mengkaji lingkungan alami dan buatan, menentukan parameter ekosistem kota baru dan mengkaji model pengembangan kota yang mengintegrasikan faktor lingkungan, ekonomi dan sosial. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif. Perubahan tata guna lahan dianalisis menggunakan metode spasial temporal, sedangkan menghitung potensi limpasan menggunakan metode Soil Conservation Sevices dan untuk menghitung kenyamanan menggunakan persamaan Niuwolt. untuk mengetahui perubahan tata guna lahan dan pengaruhnya terhadap limpasan permukaan menggunakan simulasi System dynamics. Penelitian ini menghasilkan beberapa hal sebagai berikut: (1) Melindungi kemiringan lahan > 25%, (2) Parameter ekosistem kota baru, yaitu (a) Badan air dengan bentuk danau, sungai, (b) Ruang terbuka hijau berupa taman/hutan kota, taman lingkungan, koridor hijau sepanjang bahu jalan, (3) Ruang terbuka hijau, danau, drainase alami memberikan jasa mengurangi limpasan permukaan dan mempertahan kan air bawah tanah. (4) Pengembangan kota baru mengintegrasikan faktor lingkungan, ekonomi dan sosial. ......New town development resulted in increased impervious surface area, micro air temperature and surface runoff. Geomorphological conditions and geohydrology that were not considered in the development of the new towns resulted in landslides and declining reserves of underground water. The research objective was to study the natural and built environment, define the parameters of new urban ecosystem and assess the city development model that integrates environmental factors, economic and social. The study uses a quantitative approach. Changes in land use were analyzed using spatial temporal metode, while calculating the potential runoff with Sevices Soil Conservation method and convenience of using equations to calculate Niuwolt. Land use change and its effect on surface runoff using system dynamics simulation. This research resulted in some of the following: (1) Protect the slope> 25%, (2) Parameter ecosystem new cities, namely (a) Bodies of water with a form of lakes, rivers, (b) Green open space of the park / forest city, neighborhood parks, green corridors along the shoulder of the road, (3) green open space, lakes, natural drainage patterns provide services reduce surface runoff and retain the underground water. (4) Development of new town integrating environmental factors, economic and social.
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2016
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Dwi Aprillian
Abstrak :
Skripsi ini menjelaskan analisis tentang formulasi kebijakan kenaikan Harga Air Baku (HAB) Pajak Air Tanah di Kota Depok. Pengenaan pajak air bawah tanah disebabkan oleh pemakaian air tanah dalam jumlah besar di Kota Depok dapat menimbulkan eksternalitas negatif pada lingkungan seperti penurunan permukaan air tanah, terbentuknya cekungan-cekungan air tanah kritis dibeberapa wilayah, serta akan menimbulkan kelangkaan air pada waktu mendatang. Maka pajak air bawah tanah diharapkan dapat mengurangi pemakaian air tanah yang berlebihan. Jenis penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan post-positivist dengan metode pengumpulan data kualitatif dan analisis deskriptif serta menggunakan teknik pengumpulan data studi pustaka dan wawancara mendalam. Hasil analisis penelitian menunjukan bahwa proses formulasi kebijakan HAB ini diatur dalam Peraturan Walikota dibedakan menjadi empat tahapan. Tahap identifikasi masalah, tahap penyusunan agenda, tahap formulasi kebijakan, hingga pada tahap mendesain kebijakan. Kebijakan kenaikan harga air baku sebagai salah satu cara untuk mendukung fungsi regulern pajak air bawah tanah dimana tujuan dari kebijakan kenaikan harga air baku selain untuk meningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) namun untuk mendukung fungsi regulern seperti mendorong orang pribadi atau badan untuk mengurangi penggunaan air bawah tanah dan merubah kebiasaan untuk beralih dengan menggunakan atau mengkonsumsi air PDAM untuk mencegah dampak eksternalitas negatif serta untuk melindungi konservasi air tanah. ......This thesis explains the analysis of the policy formulation of the Price of Basic Water (HAB) Groundwater Tax in Depok City. The imposition of underground water tax caused by the use of large amounts of groundwater in the city of Depok can cause negative externalities in the environment such as a decrease in groundwater level, the formation of critical groundwater basins in some areas, and will cause water scarcity in the future. So the underground water tax is expected to reduce the excessive use of groundwater. This type of research was conducted using a post-positivist approach with qualitative data collection methods and descriptive analysis as well as using literature study data collection techniques and in-depth interviews. The results of the research analysis show that the HAB policy formulation process is regulated in the Mayor Regulation divided into four stages. The problem identification stage, the agenda-setting stage, the policy formulation stage, to the policy design stage. The policy of increasing the price of raw water as one way to support the regulern function of underground water taxation where the purpose of the policy to increase the price of raw water is to increase the Regional Original Revenue (PAD) but to support the regulern function such as encouraging individuals or entities to reduce the use of lower water land and changing habits to switch by using or consuming PDAM water to prevent negative externalities and to protect groundwater conservation.
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Ismala Dewi
Jakarta: UI Press, 2013
663.61 ISM p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>