Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yesaya
"Tulisan ini berawal dari refleksi oleh penulis atas fenomena sosial akhir-akhir ini, kian hari bentuk dan cara kejahatan selalu berkembang. Penghancuran diri, orang lain dan lingkungan terjadi di berbagai negara. Ketimpana sosial dan dekadensi moral terjadi di mana-mana. Di Indonesia terjadi kontradiksi antara nilai-nilai religius sebagai bangsa yang ber-Tuhan dengan kenyataan yang kita saksikan. Busung lapar 'dirayakan' dengan korupsi. Ibadah dipraktekkan dengan mengadili agama lain, klaim kebenaran kelompok menjadi alat untuk menggilas terhadap pihak yang dianggap berbeda pandangan. Penulis mendekati persoalan di atas dengan berdasarkan pemikiran Profesor Alfred North Whitehead (15 Feb.1861- 30 Des.1947). Filsof Amerika Serikat, kelahiran Ingris yang terkenal sebagai tokoh utama filsafat proses. Filsafatnya diawali dengan mengkritik cara berpikir modernisme yang melihat realitas secara terpisah-pisah. Baginya pemikiran atomisme yang memandang titik berdiri sendiri harus ditingalkan, sebab titik bergantung pada garis dan garis membentuk segitiga yang menempati ruang. Hal ini untuk mengungkapkan bahwa segala sesuttu tak terpisahkan. Menurutnya yang 'ada' adalah 'proses' dan 'proses' itu sendiri adalah 'ada'. Satuan aktual (actual entity) adalah realitas yang terkecil yang terdiri atas satuan-satuan peristiwa. Tiap satuan aktual memiliki peran, memiliki kebebasan untuk menjadi dirinya dan menjadi faktor kebaruan bagi satuan aktual lain. Karena segala sesuatu dipandang sebagai 'proses' maka agama, Tuhan,manusia, juga dilihat sebagai proses, atau dalam penjadian. Agama dalam penjadiannya mengalami tahap perkembangan dari tahap ritus, emosi, kepercayaan dan mencapai tahap rasionalisme sebagai puncak perkembangan agama. Gagasan utama Whitehead tentang agama adalah agama rasionalisme. Penulis merangkum pemikiran Whitehead mengenai tiga prinsip dasar agama, yaitu: peranan pengalaman religius, peranan kesendirian ('solitariness') dan kesetiaan terhadap dunia ('world loyalty'), serta agama dalam menyejarah ('in the making')."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005
T37363
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marbun, Dorlina Surianta
"Tesis ini merupakan studi yang memfokuskan pada konsep agama terhadap pembentukan ruang kota di Martapura Kalimantan Selatan. Hasil studi ini menunjukkan bahwa Martapura sebagai kota yang menyandang gelar Kota Serambi Mekkah tidak terlepas dari pengaruh sejarah dan keberadaan para tokoh agama yang mampu memberikan pandangan hidup kepada masyarakat kota Martapura yang dalam tesis ini disebut sebagai ?Urang Banjar?. Besarnya pengaruh Islam menjadikan Kota Martapura memiliki ciri yang dapat diidentifikasi melalui penggunaan simbol-simbol dan atribut keagamaan dalam kehidupan masyarakatnya. Perkembangan Kota Martapura sebagai kota yang Agamis tidak terlepas dari pengaruh Pemerintah dengan diterbitkannya beberapa peraturan daerah yang bertujuan untuk tetap menjaga eksistensi Martapura sebagai Kota yang Agamis. Pada akhirnya pola kehidupan etnik Banjar dan pemahaman masyarakat Martapura terhadap Islam membentuk batas teritorial dan batas sosial etnik Banjar yang mendiami Kota Martapura.

This thesis focuses on building urban space through religion concept in Martapura South Borneo. The results of this study show that Martapura as a city of Serambi Makkah is inseparable from the history and influence of the presence of religious leaders who are able to provide a view of life to the people of Martapura that in this thesis called "Urang Banjar". The magnitude of the influence of Islam makes Martapura has a characteristic that can be identified through the use of symbols and religious attributes in the lives of its people. Development of Martapura as a religious city can not be separated from the influence of the Government by issuing some local laws that aim to keep the existence of the Martapura as a religious city. At the end, the life pattern of ethnic Banjar and understanding of Islam forms territorial boundaries and social boundaries of ethnic Banjar that live in Martapura City."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library