Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Riasa Roshaliha
"Kualitas udara di dalam ruangan berpengaruh besar terhadap kesehatan dan kesejahteraan manusia, dimana salah satu parameter dari kualitas udara di dalam ruangan adalah kontaminan bioaerosol. Penilaian kualitas bioaerosol dalam ruangan di berbagai wilayah di seluruh dunia diperlukan dari sudut pandang kesehatan masyarakat, terutama untuk perlindungan kelompok rentan seperti anak-anak. Skripsi ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran kontaminan bioaerosol dalam ruang kelas sekolah dasar menurut literatur yang dipublikasikan antara tahun 2016 sampai dengan 2020. Penelitian ini merupakan tinjauan literatur sistematis mengenai gambaran bioaerosol pada ruang kelas sekolah dasar. Gambaran bioaerosol tersebut berupa jenis kontaminan bioaerosol, hasil atau konsentrasi kontaminan bioaerosol dan faktor yang memengaruhi konsentrasi kontaminan bioaerosol menurut literatur yang dipublikasikan antara tahun 2016 sampai dengan 2020 pada database Google Scholar dan Portal Garuda (Garba Rujukan Digital).
Hasil penelitian ini dibagi berdasarkan negara dengan iklim subtropis dan tropis. Semua penelitian menggunakan indirect reading instrument. Didapatkan bahwa rata rata total kontaminan pada negara subtropis yaitu bakteri dengan 1.709,91 CFU / m3, jamur dengan 519,55 CFU / m3, virus dengan 1.900 M gene copies / m3 air. Untuk negara tropis, rata – rata total kontaminan pada negara tropis untuk bakteri adalah 1.613,27 CFU / m3, dan jamur adalah 273,33 CFU / m3 dengan faktor yang memengaruhi paling tinggi yaitu suhu, kelembaban, kepadatan dan aktivitas siswa di kelas, sistem MVAC dan sumber polutan.

Indoor air quality greatly influences human health and well-being, where one of the parameters of indoor air quality is bioaerosol contaminants. Indoor air quality assessment especially on bioaerosol contaminants in various regions around the world is needed from the point of view of public health, especially for the protection of vulnerable groups such as children. This study aims to get the profile of bioaerosol contaminants in elementary school classrooms according to the literature published between 2016 and 2020. This research is a systematic literature review of bioaerosol in elementary school classrooms. The description of bioaerosol is about the of types of bioaerosol contaminants, the concentration of bioaerosol contaminants and factors that influence bioaerosol contaminants in elementary school classrooms according to the literatures that are published between 2016 and 2020 in the Google Scholar database and Portal Garuda (Garba Rujukan Digital).
The results of this study are divided by country with a subtropical and tropical climate. All studies used indirect reading instruments. It was found that the average total contaminants in subtropical countries for bacteria is 1,709.91 CFU / m3, fungi is 519.55 CFU / m3, and virus is 1,900 M gene copies / m3 air. For tropical countries, the average total contaminant in tropical countries for bacteria is 1,613.27 CFU / m3, and fungi is 273.33 CFU / m3 with the highest influencing factors are temperature, humidity, classroom occupants and their activity, system MVAC and pollutant sources.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mega Maharani
"Keberadaan Antimicrobial Resistance (AMR) di lingkungan mengalami peningkatan seiring berjalannya waktu. AMR mulai ditemukan terkandung pada air tanah sebagai salah satu pencemar mikrobiologis. Kota Metro sebagai mayoritas pengguna air tanah dari sumur bor dan gali, yakni mencapai 90% perlu waspada terhadap keberadaan AMR. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konsentrasi E. coli dan E. coli resistan terhadap cefotaxime serta rasio perbandingannya, menganalisis pengaruh faktor curah hujan, suhu, kelembaban, pH, total padatan terlarut, dan kekeruhan terhadap kadar konsentrasi, serta memberikan rekomendasi tindakan pengelolaan air tanah berdasarkan prevalensi bakteri E. coli dan E. coli resistan di Kota Metro. Penelitian ini dilakukan di 11 lokasi selama bulan November – Februari menggunakan IDEXX Colilert-18 dan Quanti-Tray/2000 untuk mendeteksi konsentrasi E. coli dan E. coli resistan melalui penggunaan antibiotik cefotaxime. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 67% air tanah mengandung E. coli dan sebanyak 27% di antaranya bersifat resistan terhadap cefotaxime. Persentase keberadaan (1) E. coli dan (2) E. coli resistan dengan kategori risiko sangat tinggi (>100 MPN/100 ml) mencapai (1) 24% dan (2) 0%; risiko tinggi (>10 – 100 MPN/100 ml) (1) 13% dan (2) 2%; risiko menengah (1 – 10 MPN/100 ml) (1) 31% dan (2) 16%; dan risiko rendah (<1 MPN/100 ml) (1) 33% dan (2) 82%. Peningkatan konsentrasi E. coli berkorelasi dengan faktor curah hujan, suhu, dan kekeruhan sedangkan peningkatan konsentrasi E. coli resistan berkorelasi dengan faktor curah hujan. Hubungan korelasi didapatkan melalui uji peringkat Spearman berdasarkan signifikansi (p-value) < 0,05. Berdasarkan hasil prevalensi, masyarakat dapat meminimalisasi konsentrasi dengan cara memodifikasi kondisi fisik sumur agar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh Kementerian PUPR dan SNI. Masyarakat juga dapat menggunakan filter sederhana, misalnya filter granular untuk memfiltrasi air sebelum digunakan. Walaupun langkah tersebut dilakukan, perlu diingat bahwa terdapat faktor pengaruh lain yang dapat memengaruhi konsentrasi E. coli dan E. coli resistan, salah satunya adalah kontaminan di sekitar sumur, seperti feses manusia, feses hewan ternak, dan sisa air buangan rumah tangga. Maka, peran pemerintah dalam penyediaan layanan fasilitas air bersih menjadi salah satu langkah untuk mengurangi penggunaan air tanah yang terkontaminasi.

The prevalence of Antimicrobial Resistance (AMR) in the environment has been increasing over time. AMR has been detected in groundwater as one of the microbiological pollutants. Metro City, where the majority relies on groundwater from boreholes and wells, accounting for 90%, must be vigilant against AMR. This study aims to analyze the concentration of E. coli and cefotaxime-resistant E. coli, along with their ratio, to analyze the influence of rainfall, temperature, humidity, pH, total dissolved solids, and turbidity on concentration levels, and to provide recommendations for groundwater management based on the prevalence of E. coli and cefotaxime-resistant E. coli in Metro City. The research was conducted at 11 locations from November to February using the IDEXX Colilert-18 and Quanti-Tray/2000 to detect the concentration of E. coli and cefotaxime-resistant E. coli through the use of antibiotics. The results showed that 67% of the groundwater contained E. coli, with 27% being resistant to cefotaxime. The percentage of presence of (1) E. coli and (2) cefotaxime-resistant E. coli with very high-risk categories (>100 MPN/100 ml) reached (1) 24% and (2) 0%; high risk (>10 – 100 MPN/100 ml) (1) 13% and (2) 2%; moderate risk (1 – 10 MPN/100 ml) (1) 31% and (2) 16%; and low risk (<1 MPN/100 ml) (1) 33% and (2) 82%. The increase in E. coli concentration correlated with rainfall, temperature, and turbidity, while the increase in cefotaxime-resistant E. coli concentration correlated with rainfall. Correlation relationships were determined through Spearman rank tests based on significance (p- value) < 0.05. Based on the prevalence, the community can minimize concentrations by modifying the physical conditions of wells to meet the standards set by the Ministry of Public Works and SNI. The community can also use simple filters, such as granular filters, to filter water before use. Despite these measures, it should be noted that there are other influencing factors that can affect the concentration of E. coli and cefotaxime-resistant E. coli, such as contaminants around the well, such as human feces, livestock feces and household wastewater. Therefore, the government's role in providing clean water facilities becomes one of the steps to reduce the use of contaminated groundwater."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library