Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Fajrun Nafies
Abstrak :
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang usaha-usaha perubahan sikap yang dilakukan oleh Palestinian Liberation Organization (PLO) serta dampak yang ditimbulkannya baik itu positif maupun negatifnya.

Pada awalnya PLO setelah terbentuk tahun 1964, berjuang seoara radikal, tak mau berkompromi, sebagai akibat dari kekecewaan orang-orang Palestina atas dirampasnya tanah-tanah mereka oleh orang-orang Israel yang ditunggangi oleh Zionisme.

Setelah berjuang melalui gerakan bersenjata dan aksi-aksi teror yang dilakukan PLO sebelum tahun 1974, ternyata PLO tidak membuahkan hasil yang menggembirakan. Akan tetapi sebaliknya bahkan kehancuran dan citra buruk yang mereka dapatkan kemudian.

Kehadiran PLO ternyata tidak disenangi oleh para penguasa Arab, karena mereka tak menginginkan berdirinya negara Palestina yang dimotori oleh PLO, yang mereka anggap sebagai organisasi teroris. Selain itu jika negara Palestina berdiri dan menggunakan sistem demokrasi murni, dikhawatirkan akan mengganggu status quo mereka yang mayoritas monarki.

Sadar akan sulitnya berjuang melalui aksi-aksi bersenjata dan teror, PLO mencoba untuk merubah sikap yang dimulai pada awal tahun 1973 yaitu dengan berjuang menggunakan cara-cara politik, sekalipun menimbulkan perpecahan dalam tubuh PLO.

Akhirnya pada tahun 1974 perjuangan PLO mendapatkan hasil yang memuaskan yaitu dengan diakuinya oleh Liga Arab sebagai satu-satunya wakil sah bangsa Palestina, lalu pada tahun yang sama pula PLO mendapat pengakuan dari PBB dan memberinya status peninjau dalam sidang-sidang yang diadakan oleh badan tersebut.
1995
S13315
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suratno
Abstrak :
Aksi bom syahid. menjadi salah satu bentuk perlawanan dan perjuangan bangsa Palestina. Hal ini sangat berbeda dengan bentuk - bentuk atau strategi perlawanan dan perjuangan bangsa Palestina sebelumnya. Berangkat dari pemikiran di atas, penulis mencoba mengambil judul skripsi yang berkaitan dengan permasalahan tersebut melalui pendekatan sejarah. Dalarn penulisan dan penelahaan perkembangan aksi istisyhadiyah, pertanyaan yang relevan adalah: 1. Apa faktor penyebab terjadinya aksi istisyhadiyah ? 2. Apakah aksi istisyhadiyah berpengaruh besar terhadap perjuangan rakyat Palestina.?
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S13375
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S8090
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fahrizal Nugroho
Abstrak :
Kebijakan yang proactive membuat Jepang ikut berkontribusi dalam kestabilan dunia. Konflik Palestina-Israel merupakan salah satu konflik yang saat ini belum menemukan solusinya. Jepang berkontribusi dengan memberikan bantuan ke Palestina melalui Cooperation among East Asian Countries for Palestinian Development (CEAPAD). CEAPAD merupakan kerangka kerjasama yang diinisiasi oleh Jepang dan mengajak negara-negara Asia Timur untuk membantu Palestina dan memperkuat hubungan antara negara-negara di Asia Timur. Negara yang tergabung dalam CEAPAD bekerjasama dengan memberikan bantuan teknis kepada Palestina. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan konsep kebijakan luar negeri, bantuan luar neger, serta konstruktivisme. Pengumpulan data dilakukan melalui metode studi literatur dan wawancara dengan Duta Besar Palestina di Indonesia. Temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa bantuan yang diberikan Jepang ke Palestina berperan sebagai pelindung kepentingan nasionalnya. Selain itu bantuan yang diberikan hanya sebatas bantuan finansial, teknis maupun pengembangan negara karena bantuan yang diberikan tersebut tidak akan berselisih dengan politik Amerika di kawasan konflik tersebut. Bantuan Jepang melalui kerangka CEAPAD juga menjadi sarana Jepang dalam mencapai kepentingan-kepentingan negaranya yaitu pengaruhnya di kawasan Asia Tenggara serta memperlihatkan keaktifan Jepang dalam konflik internasional.
This thesis deal with the Japanese perspective to providing assistance to Palestine. Particular emphasis placed on Japans government initiative in providing assistance to Palestine under the Cooperation among East Asian countries for Palestinian Development (CEAPAD) scheme. This study uses qualitative methods and four of the most prominent concepts in this thesis are foreign policy, foreign aid, soft power, and constructivism. Sources in this thesis were basesd on data collection from university libraries in Jakarta. Literature and materials such as books, journals, magazines and newspaper which are published in Indonesian and in english were used in order that the historical method of organizing the data may be achieved. The findings of this study indicate that Japan basically aims to provide assistance to Palestine in order to protect her national interests. i.e. to protect a stronger informal foundation for its already large economic presence built up since 1970s. Moreover the Japanese assistance to Palestine is only limited to financial, technical cooperation and grant aid. Japanese assistance through CEAPAD is also as a tool to achieve japans national interest, especially in Asia.
Depok: Sekolah Kajian Strategik dan Global Universitas Indonesia, 2020
T54619
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Hayati Asri
Abstrak :
Skripsi ini menggambarkan awal mulanya konflik antara Palestina-Israel muncul hingga proses perdamaian berjalan. KTT Camp David 2000 yang berlangsung pada tanggal 11 Juli 2000 hingga 25 Juli 2000 di Camp David, Maryland, Amerika Serikat. KTT ini membahas isu-isu fundamental dan sensitif seperti status final Jerusalem Timur, pengungsi PaIestina, perbatasan, permukiman Yahudi, dan sumber air. Selama ini isu-isu tersebut selalu ditunda pembahasannya. Karena tidak adanya titik temu antara Palestina-Israel mengenai isu-isu tersebut maka KTT Camp David 2000 yang berlangsung selama lima belas akhir berakhir tanpa kesepakatan. Kegagalan KTT Camp David 2000 bukan hanya disebabkan karena tidak adanya kompromi antara Palestina-Israel, tetapi disebabkan banyak faktor. Salah satunya krisis politik dalam negeri Israel yang mempengaruhi sikap Perdana Menteri Israel Ehud Barak dalam mengambiI keputusan. Selain itu sikap Yasser Arafat yang teguh dan tidak bisa didikte oleh Israel dan Amerika Serikat, berbeda dengan perundingan sebelumnya Arafat bisa didikte. Arafat tetap menuntut dikembalikannya hak-hak rakyat Palestina yang selama ini direbut dan diabaikan. Dampak kegagalan KTT Camp David 2000 mengakibatkan meningkatnya kekerasan dan pertumpahan darah di wilayah Palestina-Israel. Berawal dari kunjungan provokatif Arid Sharon ke komplek Al Aqsha yang memicu prates rakyat Palestina. Meningkatnya kekerasan di wilayah tersebut mengakibatkan proses perdamaian kembali buntu. Dan dampaknya bukan hanya bagi Palestina-Israel tetapi berdampak juga pada negara-negara Arab. Namun ada harapan kembalinya proses perdamaian di Timur Tengah khususnya Paiestina-Israel pasta gagalnya KTT Camp David 2000. Semua itu tergantung niat baik pihak-pihak yang terlibat proses perdamaian di Timur Tengah.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S13368
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhasanah
Abstrak :
ABSTRAK Disertasi ini membahas konflik antara Palestina-Israel dalam memperebutkan Jerusalem sebagai tanah yang dijanjikan. Indonesia telah memiliki komitmen sejak era pemerintahan Soekarno hingga saat ini dalam memberikan dukungan kepada Palestina untuk menjadi negara yang merdeka. Pada penelitiaan ini pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono selama dua periode menjadi fokus utama. Penelitian ini mengemukakan bagaimana peran pemerintah Indonesia dalam memberikan dukungan kepada Palestina, serta dukungan legislatif terhadap kemerdekaan Palestina dan peranan civil society dalam memberikan dukungan baik secara moril maupun materil kepada Palestina. Disisi lain, penelitian ini juga memerlihatkan bagaimana peran negara-negara yang tergabung didalam PBB merespon konflik Palestina-Israel. Sebagai pijakan teori, penelitian ini menggunakan teori kebijakan dari Carl Friedrich sebagi teori utama. Selain itu, teori civil society dari Jean L Cohen dan Andrew Arato, teori politik internasional dari Jackson Robert dan Georg Sorensen, teori konflik dari Thomas Hobbes dan Ted Robert Gurr, serta teori kebijakan dari Thomas R. Dye digunakan sebagai teori pendukung. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif dan metode analisis deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan data melalui riset data perpustakaan, wawancara mendalam (in-depth interview) dengan pihak pemerintah dalam hal ini kementerian luar negeri Republik Indonesia, dengan Duta Besar Palestina untuk Indonesia, dan dengan fraksi-fraksi yang ada di legislatif, serta studi dokumentasi. Temuan penelitian ini menunjukan bahwa peranan legislatif, civil society serta pemerintah Indonesia sangat besar terhadap kemerdekaan Palestina. Walaupun terdapat perbedaan dalam pandangan fraksi-fraksi dalam melihat bagaimana peran pemerintah Indonesia serta pemerintah Palestina itu sendiri, tetapi prinsipnya adalah satu tujuan yaitu kemerdekaan Palestina. Implikasi teoritis ini menunjukan bahwa teori dari Carl Friedrich sangat relevan dalam melihat persoalan konflik Palestina-Israel.
ABSTRACT This dissertation discusses the conflict between Palestine-Israel in the fight over Jerusalem as the promised land. Indonesia has been committed since the era of Soekarno to date in providing support to Palestine to become an independent state. In this penelitiaan President Susilo Bambang Yudhoyono during two periods of the primary focus. This study suggests how the Indonesian government's role in providing support to the Palestinians, as well as legislative support for the independence of Palestine and the role of civil society in providing support both morally and materially to the Palestinians. On the other hand, the study also memerlihatkan how the role of the countries that joined the UN in responding to the Palestinian-Israeli conflict. As foothold theory, this study uses the theory of Carl Friedrich policy as a major theories. In addition, civil society theory of Jean L Cohen and Andrew Arato, international political theory of Jackson Robert and Georg Sorensen, conflict theory of Thomas Hobbes and Ted Robert Gurr, as well as the policy theory of Thomas R. Dye used as a supporting theory. This study used a qualitative approach and descriptive analysis method. Data collected by collecting data through data and research libraries, in-depth interviews with the government in this case the foreign ministry of the Republic of Indonesia, the Palestinian Ambassador to Indonesia, and with factions in the legislature, as well as documentation. The findings of this study show that the role of the legislature, civil society and the government of Indonesia is very large for the independence of Palestine. Although there are differences in views factions in seeing how the role of the Indonesian government and the Palestinian Authority itself, but the principle is the goal of Palestinian independence. This indicated that the theoretical implications of the theory of Carl Friedrich particularly relevant in view of the issue of the Palestinian-Israeli conflict.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
D2245
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library