Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adhi Saputra
Abstrak :
Dengan semakin meningkatnya kebutuhan energi dewasa ini akan menuntut diperlukan adanyn energi alternative yang dapat menggantikan kedudukan minyak bumi sebagai sumber energi utama. Indonesia yang diperkirakan memiliki potensi batu-bara sebanyak 39 milyar ton, dan dengan produksi 73,77 juta ton pertahun dan laju pertumbuhan produksi batubara pertahunnya sekitar 12,4 %, diharapkan dapat menggantikan posisi minyak bumi yang semakin menipis. Pada Skripsi ini dibahas mengenai konduktivitas kalor batubara yang berasal dari beberapa tambang di Indonesia dengan kelas yang berbeda-beda. Tujuan dari skripsi ini adalah untuk mengetahui nilai konduktivitas kalor tersebut yang nantinya berpengaruh kepada pembakaran spontan batubara yang dapat menyebabkan turunnya kwalitas batu bara dan kebakaran diareal penumpukan batubara. Proses penelitian batubara ini dilakukan dengan pengujian yang berskala labolatorium. Hasil yang diperoleh dari pengujian ini adalah berupa nilai konduktivitas batubara yaitu berkisar antara 0,16 (W/m°C) sampai 0,2 (W/m°C) yang berasal dari beberapa tambang di Indonesia yang dijadikan dasar untuk penelitian lebih lanjut mengenai pembakaran spontan pada batubara.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S37440
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abstrak :
Penentuan konduktivitas kalor pada AUKK (Alat Uji Konduktivitas Kalor) telah banyak dilakukan dengan metode ogawa seiki. Kali ini akan dicoba pendekatan lain, yaitu dengan menentukan bcr}a-temperatur di benda uji dengan pendekatan grafik. Sehingga dengan demikian nilai Konduklivitas Termal bisa didapat dengan metode yang berbeda berdasarkan perbedaan perbedaan temperatur tersebut.

Pengujiaan dilakukan dengan benda uji polyurethane. Tetapi setelah diketahui data- data temperatumya lemyata alat ini tidak akurat menguji benda yang memiliki konduktivitas termal rendah.

Pendekatan yang dilakukan adalah dengan melihat kecenderuugan aliran kalor setiap benda uji. Sehingga dari kecenderungan itu akan didapatkan beda temperatur pada benda uji yang merupakan persamaan yang menunjukkan hubungan antara benda uji dan temperalur didekatnya.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S37469
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raldi Artono Koestoer
Abstrak :
ABSTRAK
Perkembangan pembangunan gedung perkantoran, hotel dan apartement di kota besar sangat pesat sekali. Perkembangan pembangunan tersebut menuntut design dan perencanan penunjang bangunan yang baik serta pemilihan material yang kuat dan serasi.

Untuk iklim Indonesia yang panas, perencanaan tata udara pada bangunan gedung sangat vital sekali. Rancangan tata udara yang tepat akan sangat menghemat enerji listrik yang digunakan dalam sistem pendinginan udara ruangan. Penghematan dapat diperoleh dari memperkecil kerugian kalor. Kerugian kalor yang terjadi sangatlah bergantung pada nilai konduktivitas kalor dari material bangunannya.

Dalam rancangan tata udara selama ini selalu digunakan data konduktivitas dari tabel ASHRAE (American Society Of Heating Refrigerating and Air Conditioning Engineers) yang tentunya berpokok pada bahan produksi luar negeri. Sedangkan saat ini produksi bahan bangunan dari dalam negeri pun sudah banyak. Tentunya spesifikasinya berbeda dengan buatan luar negeri, untuk itu kita perlu mengetahui nilai konduktivitasnya.

Pengujian konduktivitas kalor material bangunan untuk kondisi di Indonesia dilakukan, dengan maksud mengetahui nilai konduktivitas kalor material bangunan lokal sekaligus menambah data koefisien konduktivitas kalor pada buku literatur yang ada. Ruang lingkup dari pengujian hanya terbatas pada menentukan konduktivitas kalor material bangunan lokai yang banyak digunakan dipasaran.

Dalam penelitian ini digunakan metode eksperimental yang dimulai dengan persiapan studi literatur, dan pemilihan bahan uji. Pemilihan bahan uji dalam penelitian ini dipilih Jenis material bangunan yang umumnya digunakan di Indonesia seperti semen, tanah merah, batu Bata, gipsum, asbes, keramik, kaca, dan kayu. Bahan uji/ material dibuat spesimen dengan dimensi yang disesuaikan dengan rekomendasi dari alat uji yang digunakan.

Penelitian konduktivitas kalor material bangunan ini mengunakan peralatan uji konduktivitas kalor Ogawa Seiki. Prinsip dasar pengujan peralatan ini adalah dengan menghilangkan kontak antara permukaan bahan uji dengan silinder standar penguji. Karena tahanan kontak yang sangat besar dapat mengakibatkan adanya pengaruh konveksi. Untuk itu dibuat dua spesimen yang ketebalannya berbeda dengan bahan yang sama.
ABSTRACT
The development of office buildings, hotels and apartments in big cities grows very fast. This development needs a good design and supporting planning of a building with the strong and suitable material selection.

Planning the air conditioning for a building is very vital in Indonesian hot climate. A good air conditioning plan will save a lot of electrical energy used in conditioning a room. This matter can be obtained from reducing thermal losses. The thermal losses depend on the thermal conductivity value of building material.

Present air conditioning design always refers to conductivity data from the ASI-LRAE (American Society of Heating Refrigerating and Air Conditioning Engineers) table, based on foreign material. On the other hand, the local product of building material is in abundance so that we need to know the conductivity value.

The objectives of the measurement are to gain the local building material conductivity value, found in the market.

The measurement uses the experimental method which begins with reference study and selection of material. The material selected are cement, clay, bricks, gypsum, asbes, ceramics, glasses, and wood. The material is turned into a specimen with a dimension that fits the measurement apparatus,

The measurement of thermal conductivity of the building material uses Ogawa Seiki measurement apparatus. The principal of this apparatus is to eliminate contact between material surface and measurement standard cylinder, because a big contact resistance may result convection effect. The result of the measurement of two different specimen-same material, different thickness- is shown in the table below.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Syarief Abdul Nasser
Abstrak :
Konduksi sangat berperan dalam proses perpindahan kalor antar permulcaan logam yang mempunyai perbedaan ternperatur dari sebuah mesin proses, sehingga konduktivitas kalor menjadi salah satu parameter yang penting. Konduktivitas kalor mempakan sifat tisik dari suatu zat yang menunjukkan kuantitas kalor yang melalui suatu rentang jarak per satuan luas da.n gredien suhu. Dari tahun ke tahun para ilmuwan berusaha memperl-rirakan besar konduktivitas kalor dari berbagai mt, sehingga dihasilkan berbagai mmus empiris yang didapat dari percobaan yang dilakukan. Nilai konduktivitas kalor selama ini diperkirakan hanya terbatas pada jenis zat material, komposisi uusur yang membentuk material, ternperatur kerja serta sifat-sifat iisik material saja yang diperhitungkan, tetapi bagnirnanan proses pcmbuatan material tersebut yang melibatkan bentuk struktur milcro material belum dipcrhatikan. Dalam Tugas Akhir ini penulis melalcukan penelitian pengaruh perubahan struktur mikro pada Aluminium Anode (Al-Zn) yang berkornposisi sama dengan perlakuan panas yang berbeda terhadap nilai kondulctiv`s kalor. Salah satu jenis perlalcuan panas adalah cara pendinginan material berdasarkan jenis media pendingin yang dipakai. Pada penelitian ini, media pendingin yang dipakai untuk mendinginkan hasil perlakuan panas tersebut adalah air, minyak oli dan udara. Dengan pemakaian media pendingin yang berbeda menyebabkan perubahan stmlctur mikro material. Perubahan struktur mikro material tersebut lcita bandingkan dengan nilai kondulctivitas kalor hasil pengujian yang dilakukan di Laboratorium Perpindahan Kalor Jurusan Mesin FTUI.
1996
S36265
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, August E.
Abstrak :

ABSTRAK
Salah satu faktor pertimbangan dalam pemilihan material untuk keperluan teknik dan rekayasa adalah harga konduktivitas kalor. Konduktivitas kalor merupakan sifat iisik dari suatu zat yang menunjukkan kemampuan suatu zat untuk menghantarkan kalor.

Besarnya harga konduktivitas kalor sangat dipengaruhi oleh faktor internal (seperti : berat molekul dan komposisi), maupun faktor external yang meliputi proses pembuatan material (seperti heat treatment) dan kondisi pemakaian (seperti tekanan dan temperatur).

Dalam tugas ini dilakukan studi pustaka untuk mengetahui karakteristik konduktivitas kalor pada zat padat, cair dan gas. Pembahasan meliputi persamaan-persamaan untuk menentukan harga konduktivitas kalor, disamping itu juga mengulas beberapa penelitian dan dilengkapi dengan perangkat lunak database konduktivitas kalor. Untuk memperbandingkan beberapa persamaan konduktivitas kalor, dibuat contoh perhitungan dalam bentuk studi kasus.
1997
S36753
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raldi Artono Koestoer
Abstrak :
ABSTRAK
Konduktivitas kalor merupakan salah satu karateristik material yang sangat penting di ketahui dalam aplikasi di bidang teknik yang menyangkut perpindahan kalor. Angka konduktivitas kalor menunjukan kuantitas panas yang dapat melalui unit luas pada jarak tertentu dengan gradien temperatur tertentu. Untuk bahan bangunan lokal, informasi mengenai nilai konduktivitas kalornya belum mencukupi oleh karena itu pengujian bahan bangunan lokal dilakukan.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan peralatan Thermal Conductivity Measuring Apparatus. Dari bahan bangunan yang diteliti diperoleh data yang menunjukan bahwa bahan bangunan tersebut termasuk kelompok bahan isolator.
ABSTRACT
Thermal Conductivity Measurement For The Local Building Material Thermal conductivity is one of the material characteristics that is important to know in the application of engineering dealing with heat transfer. Thermal conductivity value shows the quantity of thermal that passes through an area unit at a certain distance and temperature gradient. The information about thermal conductivity value for the local building material is not sufficient, so that an experiment is needed.

The experiment is carried out by means of Thermal Conductivity Measuring Apparatus. It is resulted from the experiment that the local building material is put into isolator group.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library