Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tio Adi Bayu Adjie
Abstrak :
ABSTRACT
Perhitungan kondenser Shel! & fube dengan metode Kern, secare prinsip lidakjauh berbeda dengan melode Iainnya, seperti metode Bell-Delaware, dan Taborek. Namun yang membedakan melode Kem dengan Iainnya adalah langkah-langkah perhitungan dan rumus-mmus yang digunakannya. Permasalahan yang timbui dalam merancang kondenser she!! & tube ini adalah masih digunakannya metode perhitungan secara uji coba ( Ma! & error) sehingga membuluhkan wakiu yang lame sehingga pengujian kelayakan kondenser tersebut jedi jarang dilaksanakan_

Untuk mempercepai dan mempermudah perhiiungan kondenser she!! & tube ini, disusunlah subroutine sehingga masaiah yang ada dapat lera1asi_ Submutlne yang dibuat dari bahasa pascal ini, dlsesualkan dengan l ngkah perhiiungan dengan metode Kem, sohlngga dapet mempermudah pemakai untuk melacak urutan perhiiungen kondenser shelf 8 tube.
1999
S36888
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angga Panji Satria Pratama
Abstrak :
Chiller merupakan mesin refrigerasi non – direct expansion yang biasa dipakai untuk beban pendinginan yang besar. Media pendinginnya yaitu berupa air atau udara yang mengalir bersirkulasi melewati heat exchanger. Air-cooled chiller yang memakai kompresor dari Copeland dengan berdaya 3 PK ingin digunakan untuk merancang sebuah kondenser. Dari hasil perhitungan diperoleh kapasitas kondenser sebesar 10,945 kW dengan temperatur masuk kondenser 49-55 ˚C dan temperatur keluar kondenser 47-53 ˚C. Daya fan yang bervariasi harus diberikan dengan diameter hub berbeda – beda. Daya terkecil yaitu 716 Watt untuk tipe A dan 1925 Watt untuk tipe E. ......Chiller is a refrigeration machine non-direct expansion that is usually used for large cooling loads. The cooling medium is a water or air flowing through the heat exchanger. Air-cooled chiller that used compressor from Copeland with power 3 PK wants to use to design a condenser. From the calculation, the condenser capacity of 10,945 kW with incoming condenser temperature 49-55 ˚C and condenser exit temperature 47-53 ˚C. Varying fan power should be given to the hub diameter difference. The smallest power 716 Watt for type A and the largest power 1925 Watt for type E.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47201
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kudrat Sunandar
Abstrak :
Sampai saat ini, proses pembentukan lapisan fouling masih merupakan phenomena yang kompleks, sehingga masih menjadi pusat perhatian para ahli perpindahan kalor untuk mengeliminasi atau bahkan menghilangkannya, berkaitan dengan masalah efisiensi energi. Salah satu upaya untuk mengeliminasi masalah tersebut adalah dengan sistim on-line cleaning, diantaranya dengan bola taprogge. Bola taprogge disirkulasi didalam tube dengan kecepatan relatif sama dengan kecepatan air laut (fluida pendingin), pada saat bola berada dalam tube, permukaan bola menggosok lapisan kotoran pada permukaan dalam tube. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kinerja sebuah kondenser yang dilengkapi dengan bola taprogge dengan melihat besarnya parameter faktor pengotoran dan efektivitas kondenser, melalui pengamatan dan pengumpulan data : temperatur dan laju alir masa fluida serta tekanan kondensasi. Dalam tesis ini nilai faktor pengotoran dinyatakan sebagai perbedaan perubahan koefisien transfer panas total dalam keadaan kotor yang merupakan fungsi waktu dengan koefisien transfer panas total dalam keadaan bersih, sedangkan nilai efektivitas kondenser dinyatakan sebagai perbandingan antara beda temperatur fluida masuk dan keluar terhadap beda temperatur kondensasi dan temperatur fluida masuk Setelah melakukan pengumpulan dan pengolahan data selama 24 jam operasi dan dengan analisa yang ditunjukan oleh data operasi selama 7 bulan memperlihatkan bahwa besarnya faktor pengotoran dapat dijaga konstan diantara 0.00010 dan 0.00014 sedangkan angka efektivitas kondensernya berkisar antara 0.40 sampai 0.46, sehingga dapat disimpulkan bahwa sistim on-line cleaning dengan bola taprogge merupakan suatu metode yang cukup efektif untuk mempertahankan kinerja kondenser.
Heat exchanger performance depends on heat transfer between two working fluids, and the existence of fouling will decreased its performance. Up to now, fouling is a difficult phenomenon to understand on its characteristics, engineers concerned with heat transfer in a particular interest in conserving energy. The deposition of dirt on heat transfer surfaces can be greatly reduced by proper design of heat exchangers and by using chemical and mechanical on-line mitigation techniques. One of some mitigation techniques is cleaning mechanically called on-line cleaning with taprogge balls The thesis is confines on performance of condenser that equipped with on-line cleaning with taprogge system. Fouled overall heat transfer coefficient changes as time function. The difference of its change and clean overall heat transfer coefficient as a fouling factor, effectiveness of condenser are parameters to see condenser's performance. Data are collected for 24 hours of operations and the analysis found that for both fouling factor and effectiveness are constants and it is extended between 0.00010 to 0.00014 and 0.40 to 0.46 for fouling factor and effectiveness, respectively. According to these facts, on-line cleaning with taprogge balls is an effective system to keep the fouling factor is constant.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
T8526
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danur Qahari
Abstrak :
Untuk memindahkan panas dari satu media ke media lain di perlukan suatu mekanisme yang di sebut alat penukar kalor (heat exchanger). Panas dapat menimbulkan masalah bagi beberapa perangkat kerja dalam perindustrian. Oleh karena itu di butuhkan sistem perpindahan panas untuk memindahkan atau menyerap panas yang tidak di inginkan dari perangkat kerja tersebut. Contohnya penggunaan chiller atau mini chiller untuk menyerap panas dari perangkat kerja yang memerlukan sistem pendinginan untuk perangkat kerja tersebut. Chiller ini bekerja dengan prinsip mekanisme refrigerasi atau pendinginan dengan menggunakan fluida penyerap panas (refrigeran) yang menyerap panas melalui media alat perpindahan panas berupa evaporator. Refrigeran yang digunakan dalam sistem refrigerasi banyak jenisnya, dan yang digunakan dalam sistem chiller ini adalah jenis R22 atau R134a yang relatif lebih ramah lingkungan. Untuk memperoleh tingkat efisiensi yang maksimum dalam proses perpindahan panas yang terjadi, diperlukan desain alat perpindahan panas yang efektif untuk jenis penggunaan dan kapasitas panas yang ingin di serap. Oleh karena itu dalam merancang sebuah sistem pendingin, desain evaporator harus sesuai dan dapat menyerap panas dalam jumlah di harapkan. Dalam perancangannya, semua bagian dalam sistem pendingin ini harus memiliki korelasi yang sesuai dan memenuhi kriteria masing-masing, dimana evaporator-kompresor-kondenser-katup ekspansi, harus memiliki karakteristik yang sesuai antar satu alat dengan alat yang lainnya. Agar sistem dapat bekerja dengan efisien dan performa yang maksimal. ......To removing heat from one medium to another one is needed some mechanism instrument that‟s called heat exchanger. The heat‟s sometime makes some problem for each instrument part on industrial equipment parts. Therefore it‟s needed a system of heat transfer to removing or absorbs the heat that unneeded from those equipment parts. For examples is chiller or mini chiller to absorbing heat from equipment which needed cooling treatment. This chiller worked with refrigeration mechanism principle. Which use a heat absorbing fluid (refrigerant) that absorbed on heat transfer medium, the medium is evaporator. Refrigerant which use for refrigeration are many type, but several from them still give a bad effect for the environment if there had a leak in the system. Some familiar type of refrigerant is R134a or R22, which friendlier for the environment. To gain a high efficiency on heat transfer process, is needed an effective heat exchanger equipment design. Those design specifically for uses and heat capacity which is will be absorbed. So, to design a system of refrigeration, evaporator design should be appropriate and can to absorbing expect of heat capacity. To design all parts of refrigeration system must be have an appropriate correlation and comply with a request from all equipment. Which evaporator-compressor-condenser-expansion valve should be having an appropriate characteristic with another part on this system. In order to efficient and maximum perform work of system.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S45823
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdullah Robbani
Abstrak :
Beberapa studi yang telah dilakukan sebelumnya menunjukkan bahwa minyak kelapa sawit dapat menghasilkan senyawa hidro karbon yang sebagian besarnya berupa bio-gasoline. Diantara cara yang dapat dilakuakn untuk mengolah minyak kelapa sawit adalah melalui teknologi Fluid Catalytic Cracking (FCC). Penggunaan teknologi konversi FCC saat ini juga telah dimanfaatkan untuk menghasilkan bahan bakar biofuel yang dihasilkan dari material minyak nabati. Grup riset AIR mengembangkan sebuah teknologi teknologi sistem FCC skala bench untuk mengolah minyak kelapa sawit menjadi bahan bakar nabati. Salah satu komponen penting dalam sistem FCC yang dikembangkan oleh grup riset AIR ini adalah condenser. Diperlukan sebuah desain yang dapat digunakan untuk mengkondensasi uap produk hasil proses sistem FCC. Studi ini akan membahas tentang desain baru condenser yang dapat menggantikan condenser yang lama agar kinerjanya lebih optimal. Desain bariu dihitung berdasarkan performa dari condenser yang lama kemudian dilakukan pernacangan berdasarkan analisis thermal.
Previous studies have shown that palm oil can produce hydro-carbon compounds, mostly bio-gasoline. Among the ways that can be done to process palm oil is through Fluid Catalytic Cracking (FCC) technology. The use of FCC conversion technology at this time has also been utilized to produce biofuel fuel produced from vegetable oil materials. The AIR research group developed a bench scale FCC system technology to process palm oil into biofuels. One of the important components in the FCC system developed by the AIR research group is the condenser. A condenser design is required that can be used to condense the product vapor from the process of the FCC system. This study will discuss about a new condenser design that can replace the old condenser for optimal performance. The new design is calculated based on the performance of the old condenser. The design is carried out based on thermal analysis.
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunita Sadeli
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Aditia Hermawan
Abstrak :
ABSTRAK
Material tembaga telah digunakan oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu. Salah satu pemakaian tembaga adalah sebagai pipa-pipa air untuk berbagai macam kebutuhan manusia. Seiring dengan kemajuan zaman, aplikasi tembaga makin meluas mengingat tembaga memiliki berbagai macam keunggulan seperti konduktivitas listrik yang sangat baik. Tembaga juga memiliki ketahanan korosi yang baik.

Salah satu aplikasi tembaga saat ini adalah sebagai pipa dalam kondenser atau alat penukar panas (heat exchanger). Pada aplikasi ini tembaga dilapisi dengan krom agar memiliki ketahanan korosi lebih baik. Media pendingin dari kondenser adalah air, termasuk air laut. Korosi yang diindikasikan adalah korosi pitting atau korosi galvanik. Korosi pitting disebabkan oleh penetrasi ion-ion Cf yang memecah lapisan pasif logam. Setelah lapisan pasif pecah, lubang-lubang (pits) akan mulai terbentukdan selanjutnya berkembang. Sedangkan korosi galvanik disebabkan oleh adanya dua logam tak sejenis yang tergandeng (coupled) atau dalam hal ini adalah tembaga dengan lapisan kromnya.

Ketahanan korosi pitting lapisan krom lebih tinggi daripada tanpa lapis krom atau tembaga biasa. Pada simulasi dengan menggunakan NaCl 3,5% sebagai representasi air laut dengan temperatur 27ºC dan 80ºC, tembaga yang dilapisi krom memiliki nilai potensial korosi yang lebih tinggi dari tembaga. Percobaan korosi galvanik dilakukan antara tembaga dengan lapisan krom. Hasil percobaan menunjukkan kemungkinan terjadinya korosi galvanik lebih tinggi daripada korosi pitting.
2001
S41512
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Badra Shidqi
Abstrak :
ABSTRAK
Air adalah zat yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Manusia membutuhkan air untuk kebutuhan rumah tangga, industri, perniagaan, pertainan, peternakan, penelitian, dan lain-lain. Jenis air yang dibutuhkan oleh manusia adalah air bersih. Namun, 97.7% air yang tersedia di muka bumi mengandung garam sehingga tidak cocok untuk digunakan. Untuk itu diperlukan metode baru untuk menambah ketersediaan air bersih. Limbah panas dari buangan kondenser pembangkit listrik dapat dimanfaatkan sebagai sumber air dengan menggunakan metode desalinasi. Dengan metode termal dan throttling process, air buangan kondenser dapat mencapai tekanan dan temperatur saturasinya. Throttling process merupakan metode pembatasan aliran air untuk menurunkan tekanan. Dengan metode simulasi dapat dibuktikan bahwa efisiensi termal PLTU meningkat ketika sistemnya sudah terintegrasi dengan throttling process ini. Metode eksperimen juga dilakukan untuk membuktikan bahwa penambahan throttling process ini dapat diimplementasikan. Metode eksperimen ini menghasilkan hasil aquadest yang berbanding lurus dengan mass flow dan berbanding terbalik dengan kadar garam.
ABSTRACT
Water is a very important substance in human life. Humans need air for household, industrial, commercial, agriculture, animal husbandry, research and others. The type of water that humans need is clean water. However, 97.7% of the air available on earth contains salt so it is not suitable for use. For this reason, a new method is needed to increase the availability for clean water.  Hot water waste from power plant kondenser can be used as water source by using desalination method. With thermal method and throttling process, hot water waste from the kondenser can reach the saturation pressure and temperatur. The throttling process is a method to limit the water flow to reduce pressure. With the simulation method it can be proven that the thermal efficiency of power plant has increased when the system has been integrated with this throttling process. An experimental method was also conducted to prove that this throttling process can be implemented. This experimental method produces results that are directly proportional to mass flow and inversely proportional to the salt concentration.

 

2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jordy Tila
Abstrak :
ABSTRACT
Pemanfaatan produk limbah kayu yang meningkat pada metode pirolisis dapat menghasilkan bio-oil yang dapat digunakan sebagai pengawet makanan. Selain itu, bio-oil sebagai pengawet makanan memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi. Perbaikan LCS Liquid Condensing System pada metode pirolisis perlu dieksplorasi lebih lanjut. Hal ini diupayakan untuk mendapatkan jumlah asap cair yang tinggi tetapi tidak memerlukan tambahan listrik dalam pendinginannya. Penggunaan Kondenser Heat Pipe Fin adalah solusi dari masalah. Tujuan dari penelitian ini untuk melihat jumlah cairan yang didapatkan dengan menggunakan kondenser berbasis heat pipe fin L. Penelitian ini bersifat experimental dengan menggunakan ukuran partikel 0,595 mm; 0,707 mm dan 2 mm dengan moisture content berkisar 5-10. Pemanas listrik reaktor menggunakan daya 1500 Watt dan 2500 Watt dengan menjaga suhu mencapai 500oC selama 3 jam. Pemanas listrik uap juga ditambahkan dengan menggunakan daya 500 Watt dengan variasi suhu ambient 28oC, 150oC, 250oC. Hasil cairan bio-oil terbanyak terdapat pada ukuran partikel 2 mm dengan pemanas reaktor 1500 Watt dan suhu pemanas uap 250oC yaitu sebesar 42,5wt. Properties dari produk hasil cairan didapatkan PH 2,0 - 2,5.
ABSTRACT
The used of increasing waste wood products in pyrolysis method can produce bio oil that can be used as food preservative. In addition, bio oil as a food preservative has a high economic value. The improvement of LCS Liquid Condensing System in pyrolysis method needs to be explored. This objection is to get higher amount of liquid smoke but does not require additional electricity for cooling process. The use of Heat Pipe Fin L Shaped Condenser is the solution of the problem. The purpose of this study was to see the amount of fluid obtained by using heat pipe fin L shaped condenser. This study was experimental using a particle size of 0.595 mm 0.707 mm and 2 mm with moisture content ranging from 5 10. The reactor electric heater uses 1500 Watt and 2500 Watt power by keeping the temperature reach 500oC for 3 hours. Steam power heater is also added using 500 Watt power with ambient temperature variation 28oC, 150oC, 250oC. The most liquid bio oil yield on the particle size of 2 mm with a 1500 Watt reactor power heater and 250oC steam heater temperature of 42.5wt. Properties of the liquid product obtained were PH 2.0 2.5.
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rio Ricardi
Abstrak :
ABSTRAK
Pengeringan beku vakum merupakan metode pengeringan yang terbaik, tetapi tidak hemat energi karena proses pengeringan yang relatif lama. Skripsi ini membahas mengenai efek pemanfaatan panas buang kondenser sebagai usaha untuk mempercepat laju pengeringan material. Selain itu, skripsi ini juga membahas mengenai efek pengkombinasian pendinginan internal dari sistem refrijerasi dengan vacuum freezing pada proses penurunan tekanan material uji pada pengeringan beku vakum. Hasil penelitian membuktikan bahwa pemanfaatan pemanasan dari panas buang kondenser dapat mempercepat laju pengeringan hingga 0,0035 kg/m2s . Selain itu, proses pendinginan awal dengan pendinginan internal dapat membantu material untuk mencapai solid region tanpa mengalami evaporasi terlebih dahulu.
ABSTRACT
Vacuum freeze drying is the best drying method but very energy-intensive due to relatively long drying time. This thesis investigates the effect of utilization of condenser heat waste to sublimation process as a way to accelerate the drying rate. In addition, this undergraduate thesis also investigates the effect of combination of internal cooling and vacuum cooling in the pressure reduction process. The result shows that the utilization heating by condenser heat waste can accelerate the drying rate until 0,0035 kg/m2s. In addition, the pre-freezing process by internal cooling could help the specimen to transforms into solid phase without evaporating first.
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1164
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library