Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S7719
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tasia Miranda Tanjung
Abstrak :
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan praktik keagamaan melalui jejaring sosial di kalangan xkwavers dalam media online, khususnya media sosial. Studi-studi sebelumnya menjelaskan bahwa keberadaan teknologi mengakibatkan otoritas agama tidak lagi terpusat pada para pemegang otoritas agama yang dipandang resmi seperti ulama, pendeta, pastor dan lainnya. Selain itu, studi sebelumnya juga menjelaskan bahwa hijrah di kalangan kaum muda berkontribusi pada perubahan gaya hidup, penampilan serta sikap dan perilaku keagamaan kaum muda muslim yang cenderung ketat menginterpretasikan syariat Islam. Studi ini membahas mengenai networked religion yang berfokus pada pelaksanaan praktik religius difasilitasi secara online yang dilakukan para xkwavers di ruang digital. Melalui studi ini peneliti mendukung argumen yang menyatakan bahwa kehadiran teknologi informasi digital tidak otomatis melemahkan otoritas keagamaan tradisional tetapi otoritas keagamaan menjadi lebih cair dan terfragmentasi di dalam ruang digital. Sementara dalam konteks gerakan hijrah di kalangan xkwavers, perubahan terjadi tidak hanya dalam kehidupan keagamaan di ruang offline melainkan terjadi peningkatan praktik keagamaan online xkwavers di media sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode wawancara mendalam dan observasi daring di media sosial. temuan lapangan menunjukkan bahwa para xkwavers yang telah berhijrah saling berinteraksi melalui media sosial yang di mana terjadi pertukaran informasi dan pengetahuan nilai dan ajaran agama yang memberikan pengaruh pada pemahaman dan interpretasi mereka tentang keislaman. Hal ini dianggap konsisten dengan gagasan hijrah yang mereka paham, yaitu untuk meningkatkan kualitas kesalehan bagi para xkwavers. Selain itu, praktik keagamaan berbasis daring (religius online) di kalangan xkwavers ternyata lebih dari sekadar peralihan atas praktik keagamaan offline yang dikonversi ke dalam ranah online namun juga memberikan pengaruh pada pandangan dan keyakinan mengenai nilai dan ajaran Islam para xkwavers. Dalam hal jejaring sosial, jejaring tidak hanya terbentuk di antara para xkwavers di dalam komunitas namun jejaring sosial tersebut juga terbentuk lintas komunitas xkwavers
This study discusses to explain religious practices through social networks among xkwavers in online media, especially social media. Previous studies have explained that the existence of technology results in religious authority no longer concentrating on the holders of religious authority which are seen as official such as scholars, priests, priests and others. In addition, previous studies also explained that migrations among young people contributed to changes in lifestyle, appearance and religious attitudes and behavior of young Muslims who tended to strictly interpret Islamic law. This study discusses networked religion that focuses on the implementation of religious practices facilitated online by xkwavers in digital space. Through this study the researcher supports the argument that the presence of digital information technology does not automatically weaken traditional religious authority but that religious authority becomes more fluid and fragmented in digital space. While in the context of the movement of hijrah among xkwavers, changes occur not only in religious life in the offline space but also an increase in xkwavers online religious practices on social media. This study uses a qualitative approach with in-depth interviews and online observation methods on social media. Field findings show that migrants who have emigrated interact with each other through social media in which exchange of information and knowledge of religious values and teachings have an influence on their understanding and interpretation of Islam. This is considered consistent with the idea of hijrah that they understand, which is to improve the quality of piety for the xkwavers. In addition, online religious practices (religious online) among xkwavers turned out to be more than just a transition to offline religious practices that were converted into the online realm but also had an influence on views and beliefs about the values and teachings of Islam of xkwavers. In the case of social networking, networking is not only formed among xkwavers in the community but the social network is also formed across the xkwavers community.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jessica Alexia Jaury
Abstrak :
Pemerintah Indonesia membuat sistem lelang secara elektronik untuk meningkatkan transparansi, termasuk mencegah korupsi dan kolusi. Akan tetapi, beberapa penelitian sebelumnya mengenai e-procurement di Indonesia masih menunjukkan bahwa terdapat pihak-pihak tertentu yang melakukan persaingan usaha tidak sehat. Penelitian ini pun mencoba melakukan analisis terhadap salah satu indikasi dari persekongkolannya itu melalui interaksi antarpeserta lelang di mana perusahaan-perusahaan yang melakukan persaingan usaha tidak sehat dapat cenderung mengikuti proyek bersama-sama untuk menjatuhkan perusahaan lain di luar kelompok mereka. Penilitian ini memfokuskan pada cara pendeteksian komunitas dalam jaringan interaksi peserta-peserta LPSE di mana anggota-anggota dalam satu kelompok dinilai berpotensi melakukan persaingan usaha tidak sehat. Cara melakukan pendeteksian dan analisis komunitas peserta-peserta lelang pada sistem Layanan Pengadaan Secara Elektronik adalah dengan melakukan data acquisition, graph representation, descriptive analysis, community detection, dan community analysis. Kelompok-kelompok yang terbentuk sebagai hasil deteksi komunitas merupakan kelompok-kelompok yang cukup sering terlibat dalam proyek secara bersama, namun belum pasti merupakan kelompok persekongkolan. ......The Indonesian government created an electronic auction system to increase transparency, including preventing corruption and collusion. However, some previous research on e-procurement in Indonesia still shows that there are certain parties who conduct unfair business competition. This research also tries to analyze one of the indications of conspiracy, namely through interaction between auction participants where companies that engage in unfair business competition can tend to join projects together to bring down other companies outside their groups. This research focuses on how to detect communities in the interaction network of LPSE participants where members in one group are considered to have the potential to carry out unfair business competition. The way to detect and analyze the community of bidders in the Electronic Procurement Services system is to do data acquisition, graph representation, descriptive analysis, community detection, and community analysis. The groups or communities that are formed as a result of community detection are groups that are quite often involved in the project together, but are not yet certain to be a conspiracy group.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library