Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Imelda Suriato
Abstrak :
Dalam mengkomunikasikan karakteristik prod~ pesan iklan dapat dibentuk dengan menggabungkan elemen verb dan nonverbal. Dibandingkan dengan elemen verbal, elemen nonverbal membutuhkan interpretasi yang lebih rumit untuk dapat dimengerti. Pemahaman terhadap integrasi elemen verbal dan nonverbal a.kat1 menghasilkan impresi terhadap produk. Ketika iklan berseri Ginseng Royal Jelly Drink hadir dengan penekanan yada elemen nonverbal (visual) untuk menggantikan elemen verbal, timbul pertanyaan apakah khalayak mampu melakukan interpretasi terhadap elemen visual yang digunakan sehingga memperoleh impresi sesuai dengan yang dikomunikasikan. Selain itu ingin diketahui terjadi atau tidaknya perubahan setiap melihat versi lain dari iklan. Penelitian ini dilakukan dengan asumsi bahwa sernakin banyak versi iklan yang dilihat akan semakin baik impresi produk yang terbentuk. Metode penelitian adalah eksperimen lapangan dengan desain "Correlated- Groups, after-only, no control group". Subyek penelitian - 60 pria dan 60 wanita yang ditarik secara purposif- dimasukkan dalam satu kelornpok eksperimen yang dikenai empat treatment iklan berseri. Kesimpulan tentang efek variabel independen diambil dengan membandingkan basil dari setiap treatment. Jawaban subyek yang dikumpulkan melalui pertanyaan terbuka didata dengan metode content analysis dan diberi skor agar dapat dibandingkan dengan t-test for correlated samples. Hipotesa dibuktikan melalui Single-Factor Analysis of Variance for Within-Subjects design. · Hasil penelitian menunjukkan bahwa subyek penelitian mampu menginterpretasikan elemen visual dan mengintegrasikannya dengan elemen verbal dengan baik sebingga impresi yang terbentuk setelah melihat empat versi iklan lebih baik daripada impresi yang terbentuk setelah melihat kurang dari empat versi iklan. Sesuai dengan model perubahan proporsional dalam teori integrasi konsumen (C T), infonnasi bam secara terns menerus aimasukkan ke dalam impresi yang lama sehingga membentuk impresi yang telah direvisi. Interpretasi elemen visual diintegrasikan dengan elemen verbal dan menghasilkan informasi bam tentang karakteristik produk yang ditambahkan ke dalam impresi terdahulu sehingga membeptuk impresi bam yang lebih baik. Hal ini terjadi karena elemen visual yang digunakan memiliki makna yang umum sehingga khalayak mampu menginterpretasikannya dengan bailc. Selain itu, elemen verbal yang digunakan marnpu menuntun interpretasi elemen visual sehingga sesuai dengan pesan komunikasi produsen. Adanya fuktor pengalaman rnasa lalu dan perbedaan individual hanya mempengaruhi tinggi-rendahnya skor impresl, bukan pada meningkat-tidaknya impresi yang terbentuk dalam benak konsumen
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
S4028
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roro Retno Wulan
Abstrak :
Penelitian ini mengenai komunikasi nonverbal tata bangunan kolonial di kehidupan masyarakat dan lingkungan perkebunan teh. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran tentang keterkaitan antara lingkungan fisik dengan identitas orang yang tinggal di lingkungan tersebut seperti asumsi komunikasi nonverbal. Penelitian ini berargumen bahwa lingkungan fisik berpengaruh terhadap identitas individu yang tinggal didalamnya. Informasi dan data penelitian ini merupakan hasil observasi lapangan dan wawancara mendalam, didukung dokumentasi artifak-artifak fisikal bersejarah dari masa penjajahan Belanda dan foto-foto maupun tulisan-tulisan tentang sejarah perkebunan. Kesemuanya berkaitan dengan Teori Paskakolonial. Sebagai sebuah studi kasus instrumental maka teknik analisis data dalam penelitian ini adalah dengan membandingkan antara daerah perkebunan di wilayah Malabar dengan wilayah Subang. Validasi data menggunakan teknik triangulasi sumber yaitu orang-orang yang paham realitas tata bangunan di lingkungan perkebunan, yaitu orang yang tinggal dan berinteraksi dengan bangunan tersebut dalam jangka waktu yang cukup lama. Hasil penelitian memunculkan temuan-temuan yang diharapkan dapat memberikan masukan mengenai kajian komunikasi nonverbal terutama aspek bangunan sebagai physical environment-appearance terhadap kehidupan di perkebunan teh. Terutama kaitannya dengan Teori Pascakolonial dan identitas penduduk setempat.
FSRD-ITB, 2015
303 JSIOTEK 14:3 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tobing, Melati Mediana
Abstrak :
Penelitian ini membahas tentang jarak pada komunikasi manusia. Dalam kajian komunikasi antarbudaya, jarak atau ruang sebagai batasan fisik ini dikenal sebagai Proksemik. Studi dilakukan pada warga bantaran sungai Ciliwung di Kampung Pulo yang direlokasi ke rumah susun sewa (Rusunawa) Jatinegara Barat pada tahun 2016. Jarak komunikasi pada masyarakat kolektivistik terlihat manakala ruang vertikal menghilangkan makna ruang horisontal sebelumnya. Jarak fisik yang lebih jauh karena adanya tangga dan lift mengacaukan komunikasi horisontal yang organik dan secara sosial lebih dekat ala ‘kampung lifestyle’. Perubahan jarak komunikasi terjadi pada ruang antarorang, ruang antarunit, ruang antarlantai, dan ruang antar bangunan. Perubahan karakter masyarakat kolektivistik juga terjadi pada ruang-ruang baru yang mengusung konsep hunian individualistik. Namun demikian, terjadi perubahan makna ruang-ruang baru yang diadaptasi warga relokasi setelah tiga tahun menghuni rusunawa. Transisi kegiatan masyarakat budaya Kampung Pulo tersebut dilakukan karena kesadaran warga untuk mempertahankan kohesivitas yang dianggap sebagai warisan berharga kelompok mereka tersebut. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang detil tentang perubahan pola-pola komunikasi manusia dari satu ruang ke ruang yang berbeda terkait dengan jarak komunikasi. Penelitian ini menginsafi bahwa konteks budaya sangat memegang peranan dalam memaknai ruang bersama kelompok acuannya dan bukan semata masalah perubahan fisik hunian saja, atau place more than a space. ...... This research discusses distance in human communication. In the study of intercultural communication, distance or space as a physical boundary is known as proxemic. The study was conducted on residents on the banks of the Ciliwung river in Kampung Pulo who were relocated to a rented apartment (Rusunawa) West Jatinegara in 2016. The distance of communication in the collectivistic community is seen when vertical space removes the meaning of the previous horizontal space. Longer physical distances due to stairs and lifts interfere with horizontal organic communication and the closer social 'village lifestyle'. Changes in communication distance occur in the space between people, space between units, space between floors, and space between buildings. Changes in the character of the collectivistic society also occur in new spaces that carry the concept of individualistic housing. However, there has been a change in the meaning of the new spaces adapted by the relocation residents after three years of living in the flat. The transition of the Kampung Pulo cultural community activities was carried out due to the awareness of the residents to maintain cohesiveness which is considered a valuable heritage of their group. This research is expected to provide a detailed description of changes in human communication patterns from one room to a different room related to communication distance. This study realizes that the cultural context plays a very important role in interpreting the common space of the reference group and not merely a matter of physical changes to the occupancy, place more than a space.
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retna Puji Lestari
Abstrak :
[Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan antara keterampilan komunikasi nonverbal dan jenis kelamin pada remaja pengguna internet. Pengukuran keterampilan komunikasi nonverbal yang digunakan adalah skala Social Skills Inventory milik Riggio yang telah diadaptasi oleh peneliti. Partisipan berjumlah 222 orang remaja, yang terdiri dari 104 laki-laki (46,8 %) dan 118 perempuan (53,2%) berusia 12 – 24 tahun. Melalui perhitungan statistik dengan perbandingan rata-rata (Independent Sample T-Test) diperoleh hasil, yaitu tidak terdapat perbedaan antara keterampilan komunikasi nonverbal dan jenis kelamin pada remaja pengguna internet. Selain itu, dilakukan penelitian lanjutan tentang hubungan setiap Domain Keterampilan Komunikasi Nonverbal dan Jenis Kelamin. Melalui perhitungan statistik ditemukan terdapat perbedaan antara domain Emotional Expresiveness dengan jenis kelamin. Sedangkan, untuk domain Emotional Sensitivity dan domain Emotional Control tidak menunjukkan perbedaan dengan jenis kelamin. Berdasarkan hasil tersebut, diperoleh kesimpulan bahwa jenis kelamin hanya berbeda dengan domain Emotional Expresiveness, yaitu keterampilan dalam mengirimkan (encoding) pesan nonverbal. ......This study was conducted to determine the difference between non-verbal communication skills and sexes in teenager internet users. Measurement of nonverbal communication skills used are scale-owned Riggio Social Skills Inventory that has been adapted by researchers. The number of participants 222 teenagers, consisting of 104 men (46.8%) and 118 women (53.2%) aged 12-24 years. Through a statistical calculation of the ratio of the average (Independent Sample T-Test) obtain resulted that there is no difference between non-verbal communication skills and gender in teenager Internet users. In addition, further research on the relationship of each Domain Nonverbal Communication Skills and Sex. Through a statistical calculation is found there is a difference between the domain Emotional Expresiveness with sex whereas, for the domain Emotional Sensitivity and the domain Emotional Control showed no difference in sexes. Based on these results, it can be concluded that the sexes differ only with the domain Expresiveness Emotional, ie skills in sending (encoding) nonverbal messages. , This study was conducted to determine the difference between non-verbal communication skills and sexes in teenager internet users. Measurement of nonverbal communication skills used are scale-owned Riggio Social Skills Inventory that has been adapted by researchers. The number of participants 222 teenagers, consisting of 104 men (46.8%) and 118 women (53.2%) aged 12-24 years. Through a statistical calculation of the ratio of the average (Independent Sample T-Test) obtain resulted that there is no difference between non-verbal communication skills and gender in teenager Internet users. In addition, further research on the relationship of each Domain Nonverbal Communication Skills and Sex. Through a statistical calculation is found there is a difference between the domain Emotional Expresiveness with sex whereas, for the domain Emotional Sensitivity and the domain Emotional Control showed no difference in sexes. Based on these results, it can be concluded that the sexes differ only with the domain Expresiveness Emotional, ie skills in sending (encoding) nonverbal messages ]
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S61914
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ajeng Yulia Ananda
Abstrak :
Penelitian ini membahas tentang analisis Komunikasi Nonverbal Kinesik Dalam Vlog YouTube Channel: Kimono Mom. Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menjelaskan jenis-jenis serta makna dalam vlog Kimono Mom. Penelitian ini menggunakan teori nonverbal kinesik Harumi Aqui untuk mengkaji makna gestur atau kinesik dalam Vlog YouTube channel: Kimono Mom. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari YouTube channel Kimono Mom yang diunggah pada tahun 2019-2022 dan dapat diakses melalui aplikasi YouTube. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa kinesik atau gestur dapat ditemukan dalam vlog YouTube: Kimono Mom yang terdiri dari Moe, Moto dan Sutan menggunakan kinesik anak dan juga kinesik umum. Data yang dimiliki dalam jurnal ini ada 18, empat di antaranya termasuk jenis kinesik atau gestur khusus anak-anak dan 15 data jenis kinesik yang bersifat umum. Selain itu, adanya fungsi komunikasi nonverbal sebagai pengganti verbal dan memperkuat makna ketika berkomunikasi antara lain; fungsi repeating (Repetisi), fungsi complementing (Komplemen), dan fungsi substituting (Substitusi). ......This study discusses the analysis of Kinesics Nonverbal Communication YouTube Channels in Vlogs: Kimono Mom. This study aims to identify and explain the types and meanings in Kimono Mom vlogs. This study uses Harumi Aqui's kinesics nonverbal to examine the meaning of gestures or kinesics in the Vlog YouTube channel: Kimono Mom. The research method used is a qualitative descriptive method. The data source used in this study was taken from the Kimono Mom YouTube channel which was uploaded in 2019-2022 and can be accessed through the YouTube application. From the results of the analysis, it can be said that kinesics or gestures can be found in the YouTube vlog: Kimono Mom which consists of Moe, Moto, and Sutan using children's kinesics and general kinesics. There are 18 data held in this journal, four of which include types of kinesics or special gestures for children and 15 types of kinesic data that are general. In addition, the existence of nonverbal communication functions as a substitute for verbal and strengthens meaning when communicating, among others; repeating function, complementing function , and substituting function.
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library